BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup. sehingga terjadi hubungan saling memberi dan saling menerima.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini mulai menunjukkan. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. 1 Zainul Arifin, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. menolong, orang yang kaya harus menolong orang yang miskin, orang yang. itu bisa berupa pemberian maupun pinjaman dan lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kegiatan ekonomi saat ini, kebutuhan akan pendanaan pun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. membayar berbagai kebutuhan masyarakat. Uang merupakan hal yang sangat penting

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berinteraksi antara satu dengan yang lain. Masing- masing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

I. PENDAHULUAN. Seiring meningkatnya perekonomian Indonesia, maka semakin tinggi pula

BAB I PE DAHULUA. keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. Di Indonesia banyak

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 2002), 8. Persada, 2009), Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Alvabet,

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENJUALAN (LELANG) BARANG GADAI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk membantu kegiatan-kegiatan ekonomi. Bank dikenal

BAB I PENDAHULUAN. pedesaan. Dalam istilah sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa dapat menutupi semua kebutuhan mereka, termasuk kebutuhan yang

BAB I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup orang banyak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Een Kurniati (mahasiswa jurusan

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. dengan pelaku usaha yang bergerak di keuangan. Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak mampu untuk hidup secara

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara seperti meminjam dari berbagai sumber dana yang ada. sehingga dapat mengakibatkan pemborosan.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abbas Salim, Asuransi Dan Manajemen, Raja Grafindo, Jakarta, 2003, Hal. 01

BAB I PENDAHULUAN. Didalam kehidupan bermasyarakat kegiatan pinjam meminjam uang telah

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan bagi manusia pada umumnya tanpa harus meninggalkan. prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Banyak sektor usaha berlomba-lomba untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan untuk menambah fungsi dari bank selain fungsi bank yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

BAB III KLAUSULA BAKU PADA PERJANJIAN KREDIT BANK. A. Klausula baku yang memberatkan nasabah pada perjanjian kredit

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, salah satu usaha untuk mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia lainnya untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba-lomba untuk terus berusaha dalam memajukan ekonomi masingmasing.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut dikarenakan dari hasil penyaluran pembiayaan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. misalnya kematian, sakit atau risiko dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. kreditnya, sebab kredit adalah salah satu portofolio alokasi dana bank yang terbesar

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

1 Hadits Riwayat Muslim, didukung oleh Hadits-hadits Riwayat Bukhori dan Nasa i.

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

Pelaksanaan Transaksi Kliring Dalam Kegiatan Oprasional PT. BANK BRI Syariah

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

TANGGUNG JAWAB MURTAHIN (PENERIMA GADAI SYARIAH) TERHADAP MARHUN (BARANG JAMINAN) DI PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SYARIAH UJUNG GURUN PADANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perekonomian, seperti perkembangan dalam sistim perbankan. Bank

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kaitan dengan Muamalah, sebenarnya syariat Islam cukup terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. utama sekaligus menentukan maju mundurnya bank yang bersangkutan

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

Pandu Soetjitro. STIE AKA Semarang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. hukum membutuhkan modal untuk memulai usahanya. Modal yang diperlukan

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN BERMASALAH DAN PENANGANANNYA DI KOSPIN JASA LAYANAN SYARIAH PEMALANG

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. kepada Muhammad S.A.W. sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya sudah seharusnya manusia saling tolong menolong. Dalam hidup bermasyarakat manusia selalu berhubungan satu dengan yang lainya. Hal ini disebabkan karena pada suatu saat seseorang memiliki sesuatu yang dibutuhkan orang lain, sedangkan orang lain membutuhkan sesuatu yang dimiliki seseorang tersebut, sehingga terjadi hubungan saling memberi dan saling menerima. Islam merupakan suatu sistem dan jalan hidup yang utuh dan terpadu, Islam memberikan panduan yang dinamis terhadap semua aspek kehidupan termasuk sektor bisnis dan transaksi keuangan. Dengan menggunakan prinsip syariah Islam dapat memberikan maslahat bagi umat manusia dan salah satu kelebihan dari lembaga keuangan syariah adalah tidak boleh meminta kelebihan dari pokok pinjaman, karena ini termasuk riba, sebagaimana kita ketahui bahwa riba didalam Islam itu sangat diharamkan. 1 Dunia bisnis merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan diberbagai forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Ramainya pembicaraan masalah ini karena salah satu tolak ukur kemajuan suatu Negara adalah dari kemajuan ekonominya dan tulang punggung dari kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis. Masalah pokok dan paling sering dihadapi oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha apapun tidak terlepas dari kebutuhan akan dana (modal) untuk membiayai usahanya. Kebutuhan akan dana ini diperlukan baik untuk modal investasi atau modal kerja. 1 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Alvabet, 2002), h. 8.

2 Perusahaan yang bergerak dibidang keuangan yang memegang peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan dana. Perusahaan bidang keuangan memang bidang utama usaha adalah menyediakan fasilitas pembiayaan dana bagi perusahaan lainya. 2 Perusahaan pegadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan faslitas pinjaman dengan jaminan tertentu. Jaminan tersebut digadaikan dan kemudian ditaksir oleh pihak pegadaian untuk menilai besarnya nilai jaminan, besarnya nilai jaminan akan mempengaruhi jumlah pinjaman. Gadai merupakan salah satu kategori dari perjanjian utang-piutang yang mana untuk suatu kepercayaan dari orang yang berpiutang maka orang yang berutang menggadaikan barangnya sebagai jaminan terhadap hutangnya. Barang jaminan tetap milik orang yang menggadaikan (orang yang berutang) tetap dikuasai oleh penerima gadai (orang yang berpiutang). Praktik seperti ini telah ada sejak jaman Rosulullah saw; dan beliau sendiri pernah melakukanya, gadai mempunyai nilai sosial yang sangat tinggi dan dilakukan secara sukarela atas dasar tolong-menolong. 3 Pegadaian Syariah sebagai sebuah lembaga keuangan formal yang berbentuk unit dari perum pegadaian di Indonesia, yang bertugas menyalurkan pembiayaan dalam bentuk pemberian uang pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan berdasarkan hukum gadai syariah merupakan suatu yang perlu mendapatkan sambutan positif. Dalam gadai syariah yang terpenting adalah dapat memberikan kemaslahatan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat dan menjauhkan diri dari praktik-praktik riba, spekullasi, maupun gharar, 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), h. 1. 3 Lihat Muhammad Sholikul Hadi, Pegadaian Syariah (Jakarta: Salemba Diniyah, 2003), h. 2.

3 (ketidakpastian) yang berakibat terjadinya ketidakadilan dan kedzaliman pada masyarakat dan nasabah. 4 Fasilitas gadai diberikan kepada petani, nelayan, ibu rumah tangga, pedagang, dan lain-lain yang membutuhkan dana cepat untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Sebagian besar nasabah atas penggunaan jasa lembaga gadai dalam hal ini perum pegadaian merupakan masyarakat golongan ekonomi kecil, maka perlu hubungan kepercayaan yang baik diantara nasabah dengan pihak perum pegadaian mengingat bahwa objek benda yang dijadikan jaminan biasanya merupakan barang yang mempunyai arti relatif penting bagi pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Sehingga sangat penting ditekankan mengenai pelaksanaan tanggungjawab pemegang gadai terhadap barang gadai. Praktik di pegadaian syariah permasalahan yang kadang terjadi adalah kemungkinan pada waktu pelunasan terhadap kredit, barang jaminan yang akan diambil oleh pemberi gadai (nasabah) ternyata rusak ataupun hilang misalnya disebabkan karena terbakar, basah atau kelalaian petugas yang menyebabkan kerugian bagi pemberi gadai (nasabah) yang bersangkutan. Permasalahan yang lain mungkin timbul dalam praktik di pegadaian adalah barang jaminan yang dimasukan merupakan hasil kejahatan. Seperti pencurian dan pemilik barang yang sesungguhnya menuntut pengembalian barang tersebut. Berdasarkan permasalahan yang demikian, pegadaian syariah sebagai pihak yang menguasai barang jaminan tersebut bertanggungjawab sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi pihak pemilik barang. Maka penulis ingin meneliti 4 Sasli Rais,Pegadaian Syariah, Konsep dan Sistem Operasional (Jakarta: UI-Press, 2005), h.5.

4 tentang Penanggungan Risiko Barang Jaminan Pada Pegadaian Syariah Wua-Wua Cabang Kendari. B. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan yaitu: 1. Bagaimana perawatan barang jaminan pada Pegadaian Syariah Wua- Wua Cabang Kendari? 2. Bagaimana penanggungan resiko barang jaminan pada Pegadaian Syariah Wua-Wua Kendari? C. Definisi Operasional 1. Penanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan. 5 2. Risiko adalah bentuk-bentuk peristiwa yang mempunyai pengaruh terhadap kemampuan seseorang atau sebuah institusi untuk mencapai tujuannya. 6 3. Jaminan adalah tanggungan atas pinjaman yang diterima, biaya yang ditanggung oleh penjual atas kerusakan barang yang dibeli oleh pembeli untuk jangka waktu tertentu. 7 4. Gadai Syariah adalah meminjam uang dalam batas waktu tertentu dengan menyerahkann barang sebagai tanggungan, jika telah sampai pada 5 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Departemen Pendidikan Nasional, h. 848 6 Http://id.wikipedia.org/wiki/Resikodi akses tanggal 5-8-2016 7 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Departemen Pendidikan Nasional, h. 456

5 waktunya tidak ditebus, barang itu menjadi hak yang memberi pinjaman dan barang yang diserahkan sebagai tanggungan utang dan kredit jangka pendek dengan jaminan yang berlaku tiga bulan setiap kali dapat diperpanjang apabila tidak dihentikan oleh salah satu pihak yang bersangkutan. 8 D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana penanggungan risiko barang jaminan pada pegadaian syariah. 2. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap penanggungan barang jaminan pada pegadaian syariah. E. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis a. Sebagai pembanding antara teori yang didapat dari bangku perkuliahan dengan fakta yang ada di lapangan. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan di bidang penelitian sejenis. 2. Secara Praktis a. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam penanggungan barang jaminan di pegadaian syariah. b. Sebagai bahan bacaan dan sekaligus sebagai literatur untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 8 Ibid, h. 325

6

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Relevan Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian akan dicantumkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Een Kurniati (mahasiswa jurusan Muamalat Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), yang berjudul Manajemen Resiko pada Produk Hasanah Card pada PT. BNI Syariah, Tahun 2010. 1 Penelitian ini lebih menekankan kepada penerapan manajemen resiko pada produk hasanah card di Bank BNI Syariah dengan menjelaskan persamaan dan perbedaan oprasional antara pembiayaan pada hasanah card dan pembiayaan murabahah. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Murni Yulianti (mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), yang berjudul Manajemen Risiko dan Aplikasinya pada Pegadaian Syariah Tahun 2010. 2 Penelitian ini membahas manajemen risiko secara keseluruhan pada pegadaian syariah dan tidak terbatas pada risiko oprasionalnya saja tetapi juga menganalisa seluruh risiko yang dihadapi pegadaian syariah. 1 Een Kurniati, Manajemen Resiko pada Produk Hasanah Card pada PT. BNI Syariah, Skripsi S1 Jurusan Muamalat Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010. 2 Murni Yulianti, Manajemen Risiko dan Aplikasinya pada Pegadaian Syariah, Sripsi S1Fakultas Syariah dan Hukum UIN syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.