BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi saat ini negara-negara berkembang dituntut untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham adalah suatu nilai dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu

BAB I PENDAHULUAN. modalnya. Namun adanya praktik manajemen laba pada laporan keuangan. emiten dapat menurunkan kembali kepercayaan investor.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. haruslah menggambarkan keadaan ekonomi dan keuangan perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. informasi laporan keuangan yang tidak mencerminkan keadaan atau kondisi laporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah laporan keuangan. Sebuah perusahaan secara periodik

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sebab terjadinya asimetri informasi (ketidakseimbangan penguasaan informasi)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai kondisi kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang berkembang saat ini dapat memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal penyediaan barang dan jasa yang bermutu, tetapi juga dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Informasi tentang laba (earnings) mempunyai peran sangat

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan perusahaan (Yustini dan Cholis, 2012).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Informasi tersebut berisikan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan menyediakan informasimengenai laba sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusun laporan keuangan untuk memperoleh laba maksimal. Tujuan utama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi investor. Informasi keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. seperti: kreditur, pemerintah, pemasok, dan lain-lain. Informasi laba

BAB I PENDAHULUAN. mencurahkan perhatian terhadap CG. Skandal-skandal korporasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perhatian dunia terhadap Good Corporate Governance (GCG) mulai. yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menyimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, dan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. kreditor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Informasi laba haruslah menggambarkan keadaan. laba untuk memaksimalkan kepuasan mereka sendiri.

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan (return) atas UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bentuk pajak (Jin dan Machfoedz, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang. dikeluarkan pemerintah dan adanya UU No. 10 Tahun 1998 tentang

Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. buku satu periode. Ada tiga macam laporan keuangan pokok yang dihasilkan yaitu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi keuangannya. Di samping itu laporan keuangan juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi banyak pihak.

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. diterapkannya good corporate governance di Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan mekanisme yang di dalamnya terdiri dari berbagai partisipan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan selama periode tertentu yang memuat informasi-informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. transaksi saham yang fair. Transaksi saham yang fair sulit tercapai karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan yang dilakukan oleh pihak manajemen. Manajemen pihak

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk pihak intern dan ekstern perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

ISNI WIYATMI B

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Selain itu, laba juga. dilakukan adalah manajemen laba.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.1 (2012) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (EARNINGS MANAGEMENT)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB 1 1. PENDAHULUAN. Pengungkapan sukarela corporate governance merupakan penyampaian informasi

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial yang umum bagi investor, pelanggan, dan pihak stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan laporan keuangan penting bagi para pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. harus berupaya secara efisien dan efektif untuk mengelola perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada Era Globalisasi saat ini negara-negara berkembang dituntut untuk menerapkan sistem yang baru dan lebih baik dalam pengelolaan bisnis yang berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau sering disebut Good Corporate Governance. Jika ada sistem tata kelola perusahaan yang lebih baik, maka bisnis akan lebih mampu bersaing dan lebih cepat berkembang karena perusahaan lebih terstruktur dan adannya pengawasan serta monitoring untuk meminimalisasi kerugian. Penerapan Good Corporate Governance merupakan salah satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan diri dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia dan mencegah terjadinya manajemen laba. Menurut artikel Healy dan Wahlen (1999), manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan pertimbangan (judgment) tertentu dalam laporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk mengubah laporan keuangan, dengan tujuan untuk memanipulasi besaran laba kepada pemilik atau pemegang saham (stakeholders) tentang kinerja ekonomi perusahaan yang tergantung pada angkaangka akuntansi yang dilaporkan. Menurut artikel Richardson (1998), manajemen laba dapat terjadi karena manajer diberi keleluasaan untuk memilih metode akuntansi yang akan digunakan dalam mencatat dan mengungkapkan informasi keuangan privat yang dimilikinya. Perilaku manipulasi ini juga terjadi karena adanya asimetri informasi (information asymmetry) dimana manajer lebih 1

2 mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dibandingkan pemeganag saham. Hal ini membuktikan adanya hubungan yang sistematis antara asimetri informasi dantingkat manajemen laba, sehingga menyebabkan manajemen akan berusaha memanipulasi kinerja perusahaan yang dilaporkan untuk kepentingannya sendiri. Manajemen laba timbul sebagai dampak persoalan keagenan yaitu adanya ketidakselarasan kepentingan antar pemilik dan manajemen. Masalah manajemen laba merupakan masalah keagenan yang seringkali dipicu oleh adanya pemisahan peran atau perbedaan kepentingan antara pemilik (pemegang saham) dengan pengelola (manajemen) perusahaan. Manajemen sebagai pengelola perusahaan memiliki informasi tentang perusahaan lebih cepat, lebih banyak, dan lebih valid daripada pemegang saham (information asymmetry), sehingga memungkinkan manajemen melakukan praktik akuntansi dengan berorientasi pada angka laba, yang dapat menciptakan kesan (prestasi) tertentu. Manajemen laba (earning management) dipandang sebagai salah satu bentuk manipulasi kinerja perusahaan dan merupakan tindakan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan untuk mempengaruhi tingkat laba yang ditampilkan. Praktik ini sering disebabkan karena adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dengan pemilik perusahaan. Adanya insentif tertentu berupa kompensasi bonus dari pemilik ke manajemen menambah ketertarikan manajemen untuk melakukan manajemen laba. Laba yang sudah dimanipulasi tidak mampu memberikan informasi yang sebenarnya tentang perusahaan sehingga dianggap merugikan pihak pengguna laporan keuangan terutama pihak eksternal.

3 Perusahaan sebaiknya perlu menerapkan mekanisme tata kelola perusahaan yang baik dalam sistem pengendalian dan pengelolaan perusahaan untuk meminimumkan terjadinya tindakan manajemen laba. Peran dan tuntutan investor serta kreditor asing mengenai penerapan prinsip Good Corporate Governance merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Dalam penelitian ini unsur Good Corporate Governance yang dipakai adalah kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance dapat dilakukan melalui mekanisme monitoring untuk menyelaraskan berbagai kepentingan yaitu dengan kepemilikan institusional. Menurut penelitian Wulandari dan Ratu (2010) kepemilikan institusional merupakan porsi outstanding share yang dimiliki oleh investor terhadap jumlah seluruh modal saham yang beredar. Pemilik memiliki kewenangan yang besar untuk memilih siapa-siapa yang akan duduk dalam manajemen yang selanjutnya akan menentukan arah kebijakan perusahaan tersebut ke depan. Keberadaan kepemilikan institusional dipandang mampu menjadi alat monitoring efektif bagi perusahaan, seperti yang dikatakan oleh peneliti Wisnu (2013) bahwa kepemilikan institusional tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hal tersebut menggambarkan bahwa adanya kepemilikan institusional dapat memperkecil kemungkinan terjadinya manajemen laba karena investor institusional dapat melakukan monitoring dan dianggap tidak mudah dibodohi oleh tindakan manajer.

4 Menurut penelitian Rizky dan Soegeng (2013), apabila ukuran perusahaan merupakan proxy atas perhatian politik dan menuntun perusahaan kedalam political cost, maka menimbulkan suatu kemungkinan bagi manajemen untuk melakukan manajemen laba demi menjaga nama baik perusahaan. Besar atau kecilnya suatu perusahaan dapat mempengaruhi kemampuan mengoperasikan perusahaan dengan berbagai situasi dan kondisi yang dihadapinya. Menurut penelitian Azlina (2010) ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti (2014) bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Dalam penelitian ini, selain kepemilikan institusional dan ukuran perusahaan, variabel yang mempengaruhi manajemen laba adalah leverage perusahaan. Menurut penelitian Yuniarti (2012) leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan dimana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap. Apabila suatu perusahaan memiliki leverage yang tinggi, maka kemungkinan untuk melakukan manajemen laba sangat besar, dan perusahaan pun memiliki kewajiban yang lebih besar dalam pengungkapan terhadap publik. Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Dian (2013) yang menyatakan bahwa leverage ratio berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, disisi lain penelitian ini bertentangan dengan penelitian Azlina (2010) bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

5 Berdasarkan pembahasan tersebut, seringkali perhatian pengguna laporan keuangan hanya ditujukan kepada informasi laba, tanpa memperhatikan bagaimana laba tersebut dihasilkan. Hal ini mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan beberapa tindakan yang disebut manajemen laba (earning management). Dilihat dari sudut pandang tradisional dapat disimpulkan bahwa ketidakstabilan pada laporan pendapatan merupakan tanda risk premium yang tinggi. Sudut pandang ini memberikan kesempatan kepada praktik perataan laba. Laporan keuangan harus mampu menyajikan informasi yang relevan agar dapat digunakan oleh investor untuk pengambilan keputusan invesatasinya. Melalui laporan keuangan setiap orang dapat memperoleh informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan secara lengkap dan berkualitas. Adapun tujuan dari laporan keuangan adalah agar keputusan ekonomi yang dibuat stakeholder atas dasar informasi itu juga menjadi lebih berkualitas. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, memprediksi laba dan menaksir risiko dalam investasi atau meminjamkan dana. Oleh karena itu, bagi investor laporan keuangan merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk memprediksi prospek laba di masa datang. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi dan merupakan cerminan dari kondisi suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen

6 perusahaan merupakan bentuk pertanggungjawaban atas hasil kerja yang telah dilakukan, atau dengan kata lain laporan keuangan merupakan salah satu sarana mengukur kinerja manajemen perusahaan. Laporan keuangan tidak lagi mencerminkan nilai fundamentalnya yang disebabkan oleh adanya upaya perusahaan atau pihak-pihak tertentu untuk merekayasa, memanipulasi informasi, bahkan melakukan tindakan manajemen laba. Laporan keuangan seharusnya berfungsi sebagai media komunikasi manajemen dengan pihak eksternal atau antara perusahaan dengan pemangku kepentingan. Dari uraian tersebut dapat dilihat tentang efektifitas Good Corporate Governance yang dapat mempengaruhi tindakan manajemen laba, sehingga penulis tertarik untuk meneliti pengaruh mekanisme Good Corporate Governance dan leverage terhadap manajemen laba. Untuk itu penulis mengambil judul penelitian Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan Dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Studi pada Perusahaan-perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI tahun 2010-2013. B. Perumusan Masalah Para investor dan stakeholders memperhatikan proses untuk pengambilan keputusan salah satunya dilihat dari laba. Para investor dan stakeholders harus mengetahui apakah setiap laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan mengandung praktik manajemen laba atau tidak. Oleh karena alasan itulah pihak manajemen mengatur nilai laba dengan tujuan menarik perhatian para investor dan stakeholders dengan memanfaatkan celah fleksibiltas dalam memilih

7 kebijakan akuntansi. Untuk mencegah hal tersebut salah satunya dapat dianalisis dengan kepemilikan institusional, ukuran perusahaan dan leverage. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat dituliskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba? 2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba? 3. Apakah ada pengaruh leverage terhadap manajemen laba? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap manajemen laba. 2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. 3. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap manajemen laba. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat: 1. Bagi para pengguna informasi, penelitian ini mampu memberikan pengetahuan untuk memahami mekanisme Good Corporate Governance dan pengaruh leverage prusahaan dalam memberikan suatu keputusan yang tepat dan bijaksana. 2. Bagi regulator, penelitian ini dapat digunakan untuk melengkapi kekurangan peraturan tentang kepemilikan institusional, ukuran perusahaan dan leverage

8 dalam rangka pelaksanaan tata pengelolaan perusahaan yang lebih baik. Dan lebih memperhatikan pelaksanaan Good Corporate Governance. 3. Bagi akademisi, penelitian ini memberikan bukti tambahan tentang manajemen laba, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan dan leverage perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian selanjutnya dan memberikan kontribusi bagi pengembangan teori. E. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dan memberikan gambaran secara menyeluruh dalam penelitian ini, penulis membaginya ke dalam lima bab berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang penelitian dan dasar pemilihan bidang masalah yang diteliti, perumusan masalah, tujuan penlitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai berbagai teori yang digunakan sebagai landasan pembahasan bab berikutnya, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Teori yang diuraikan dalam bab ini adalah mengenai definisi manajemen laba, definisi Good Corporate Governance beserta mekanismenya, dan beberapa teori lainnya yang terkait.

9 BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, rancangan penelitian, variable penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang gambaran dan penjelasan secara umum mengenai objek penelitian dan hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan masalah penelitian. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran untuk penelitian di masa mendatang.