BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain descriptive untuk melihat gambaran self awareness

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengukurannya atau observasi data variabel independen (bebas) dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross-sectional. Pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode. adanya perlakuan dari peneliti (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. usia, jenis kelamin, masa kerja, pengetahuan, tingkat pendidikan, ketersediaan

BAB III METODE PENELITIAN. dan waktu penelitian, identifikasi variabel dengan definisi operasional,

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. desain yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif non eksperimental. Metode yang digunakan adalah descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif dengan pendekatan survei (Arikunto, 2013). intervensi (Nursalam, 2013). Seperti pada penelitian gambaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative (hubungan) dengan menggunakan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen yaitu desain penelitian dengan menggunakan 2 kelompok yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian non-experiment

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian non-ekperimen dengan desain cross sectional. Penelitian. diambil dalam waktu yang bersamaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian survei merupakan rancangan yang digunakan untuk menyediakan. antar variabel dalam suatu populasi (Nursalam, 2014).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental pretest-posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variabel terikat dengan disain penelitian cross-sectional, dimana data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu kali

BAB III METODE PENELITIAN. mempengaruhi perilaku dosen FKIK UMY dalam penyediaan first aid kit

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN DAN RANCANGAN PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlation dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam satu kelompok (One-group pre-post test design). Sebelum diberikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian. satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif correlational

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian correlative (hubungan/ asosiasi)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rencangan deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis rancangan penelitian non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk menyediakan informasi yang saling berkaitan dengan. kemauan, perilaku dan nilai ( Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Penelitian cross sectional adalah penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Cross sectional berarti pengambilan data yang dilakukan dalam satu waktu (Notoatmodjo, 2012). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi yang digunkan dalam penelitian ini adalah residen UNIRES putri Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang memiliki setidaknya satu faktor resiko diabetes melitus seperti kurangnya aktivitas fisik dan berkuliah di jurusan non kesehatan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 80 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi yang digunakan sebagai subjek, dalam penelitian ini sampel adalah sebagian populasi residen non FKIK, dari 80 residen didapat sempel yang dihitung dengan rumus : n = N 1 + N (d) 2 Keterangan : n : besar sampel N : besar populasi d : tingkat signifikansi (p= 0,05) 46

44 n = n = 80 1 + 80 (0,05) 2 80 1 + 80 (0,0025) n = 80 1,2 n = 66 Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan jumlah sampel sebesar 66 sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, artinya populasi dipilih dianggap dapat mewakili karakteristik populasi seluruhnya. Dari hasil perhitungan di atas, ditetapkan kriteria inkusi dan eksklusi sebagai berikut: a. Kriteria Inklusi 1) Mahasiswa non FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2) Bersedia menjadi responden 3) Memiliki salah satu faktor resiko DM tipe 2 seperti kurang aktivitas fisik, kurang waktu istirahat dan memiliki riwayat keluarga dengan DM 4) Mahasiswa belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan secara terstrukur dari tenaga profesional b. Kriteria Ekskusi 1) Mahasiswa mengundurkan diri sebagai responden

45 C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di University Residence (UNIRES) putri Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret April 2017. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Penelitian yang terdapat dapat penelitian ini adalah: a. Veriabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah pengetahuan tentang DM pada mahasiswa. b. Varibel terikat (dependent) pada penelitian ini adalah self awareness Penyait DM pda mahasiswa. c. Variabel pengganggu (confounding) pada penelitian ini adalah pendidikan, informasi, sosial ekonomi, usia, pengalaman dan budaya 2. Hubungan Antar Variabel Hubungan antar variabel adalah sebagai berikut Variabel independent : Pengetahuan DM Variabel dependent : Self awareness penyakit DM Variabel pengganggu pendidikan, informasi, sosial ekonomi, Gambar usia, pengalaman 3 : Hubungan dan budaya antar variabel

46 E. Definisi Operasional Definisi operasional adalah pengartian sebuah variabel dalam istilah yang dapat diamati, dapat diuji, atau dapat dijadikan angka, agar tidak ada penafsiran yang terlalu luas dalam sebuah veriabel atua definisi dri suatu veriabel yang sudang di spesifikan (Nursalam, 2013). Tabel 6. Definsi operasional Variabel Definisi operasional Cara pengukuran Pengetahuan DM Kemampuan responden mengetahui definisi DM, faktor resiko, pencegahan, komplikasi dan pencegahan DM Kuesioner pengetahuan DM dengan 27 pertanyaan Hasil ukur Baik, skor 21-27 (76 100%) Cukup, skor 15 20 (56 75%) Kurang, skor dibawah 15 (< 56%) Skala ordinal Self awareness DM Kesadaran responden terhadap faktor-faktor yang menyebabkan responden berisiko mengalami DM dan berusaha mencegah DM Kuesioner self awareness penyakit DM dengan 24 pernyataan Baik, skor 73-96 (76 100%) Cukup, skor 54 72 (56 75%) Kurang, skor kurang dari 54 (< 56%) ordinal F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kuesioner data demografi Kuesioner data demografi ini meliputi pertanyaan tentang: inisial (nama), usia, jenis kelamin, tempat tinggal, pengalaman memperoleh pendidikan kesehatan terkait DM, pertanyaan terkait kepemilikan resiko

47 terkena DM, dll. Kuesioner ini dibuat oleh peneliti berdasarkan kebutuhan data. b. Kuesioner pengetahuan DM Kuesioner pengetahuan DM adalah kuesioner yang digunakan untuk menilai pengetahuan responden tentang penyakit DM, kuesioner dibuat oleh peneliti dari hasil studi literatur berdasakan PERKENI dan American Diabetes Association(ADA) oleh peneliti. Jenis kuesioner yang digunakan yakni mutiple choice, yaitu pertanyaan yang terdiri dari beberapa pilihan jawaban dari a sampai dengan d. kuesioner ini terdiri dari 27 pertanyaan dengan satu pilihan jawaban yang benar. Apabila responden menjawab benar maka akan mendapatkan skor 1, apabila responden menjawab salah, maka akan mendapat nilai 0 dengan skor maksimal 27. Hasil penilaian akan dikategorikan menjadi, baik (skor 21-27), cukup (skor 20-15), dan kurang (skor kurang dari 15). Tabel 7: Kisi kisi kuesioner pengetahuan DM pada residen unires putri UMY Nomer pertanyaan Keterangan pertanyaan 4,10 Definisi DM 7, Etiologi DM 3,9,13,26 Faktor resiko DM 2,8,15 Manifestasi klinik DM 1,5,6,11,12,16,21,22,23,24,25 Pencegahan dan pengendalian DM 14,17,27 Komplikasi DM 18,19,20, Penatalaksanaan DM c. Kuesioner self awareness penyakit DM Kuesioner penilaian self awareness digunakan untuk mengetahui kesadaran responden terhadap penyakit DM, kuesioner dibuat oleh peneliti

48 dari hasil studi literatur berdasarkan beberapa sumber. Kuesioner ini berbentuk pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yang menggunakan skala likert. Responden menjawab dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju, sengat tidak setuju pada setiap pernyataan. Skor minimalnya adalah 24 dan skor maksimalnya adalah 96. Hasil penilaian akan dikategorikan menjadi, baik (skor 73-96), cukup (skor 54-72), dan kurang (skor kurang dari 54). Tabel 8: Kisi kisi kuesioner self awareness DM pada residen unires putri UMY Keterangan pertanyaan Favourable Unfavourable Kesadaran skrining 1 3 kesehatan Kesadaran 6,7,8,10,11,12,13,16,18,19, 2,4,5,14,15,17, pencegahan DM 20,21,22,23,24 Kesadaran konsultasi 9 dan kontrol ke dokter G. Cara Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data yang merupakan data primer dengan menggunakan kuesioner. Peneliti menyajikan rangkaian kegiatan selama proses penelitian yang dibagi menjadi beberapa tahapan guna mempermudah proses penelitian, tahapannya sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan a. Peneliti melakukan survey di university residence Universitas Muhammadiyah Yogykarta b. Peneliti menyusun proposal penelitian c. Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa kuesioner d. Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas

49 e. Peneliti melakukan uji etik penelitian di Fakutas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universtitas Muhammadiyah Yogyakarta f. Peneliti mengurus surat izin penelitian di FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta g. Memilih asisten penelitian yang memiliki latar belakang mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) semester 2 dan 8 dan juga sebagai penghuni baik residen maupun senior residen yang bertugas sebagai penghubung utama peneliti dengan responden sekaligus sebagai pengambil data, hal ini dikarenakan peneliti tidak bisa mengambil data secara langsung karena sudah menjadi aturan di UNIRES. 2. Tahap Pelaksanaan a. Peneliti mengumpulkan asisten penelitian sebanyak 2 orang yang memenuhi persyaratan untuk diberikan pengarahan terkait: 1) Penjelasan setiap item pertanyaan kuesioner 2) Penjelasan bagaimana cara mengisi kuesioner 3) Memastikan responden mengisi semua pertanyaan 4) Pemeriksaan ulang kelengkapan pengisian kuesioner b. Memilihi responden berdasarkan sampel dengan cara puposive sampling c. Menjelaskan tujuan dari pengisian kuesioner dan cara mengisi kuesioner d. Responden mengisi lembar informed concent e. Responden mengisi kuesioner pengetahuan DM dan self awareness penyakit DM

50 3. Tahap Akhir a. Peneliti melakukan analisa data dengan analisa univariat dan bivariat b. Membuat pembahasan hasil penelitian. H. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu instrumen benar benar valid untuk mengukur apa yang diukur, untuk mengetahui kecocokan instrumen (Notoatmodjo, 2010). Dalam hal ini uji validitas dilakukan pada kuesioner pengetahuan DM dan self awareness DM menggunakan uji pearson product moment corelation dengan bantuan software komputer. Uji validitas melibatkan 30 responden yang dianggap homogen dengan sampel yang dipilih. Berdasarkan tabel nilai r, apabila responden berjumlah 30 dan taraf signifikansi 5%, dapat dikatakan valid apabila nilai r > 0,361.Uji validitas dilakukan pada kuisoner pengetahuan diabetes melitus dengan hasil dari 32 pertanyaan yang ujikan, didapat 27 pertanyaan yang valid dengan rentang nilai r 0,416-0,883, 5 pertanyaan sisa yang tidak valid tidak digunakan. Sedangkan uji valid pada kuisoner self awareness diabetes mellitus didapakan bahwa dari 34 pertanyaan, terdapat 24 pertanyaan yang valid dengan nilai r terendah 0,403 dan tertinggi 0,726. Nilai r hitung (r pearson) r tabel (0,361) berarti pertanyaan tersebut valid (Riyanto, 2013). 2. Uji Reliabilitas

51 Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrumen dapat diandalkan dan dipercaya, atau sejauh mana suatu kuesioner dapat konsisten meskipun digunakan untuk mengukur selama beberapa kali Notoatmodjo(2012). Kuesioner pengetahuan DM yang sudah lolos uji validitas akan dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas yang digunakan adalah Kuder Richardson (KR-20) dengan rumus sebagai berikut r 11 = ( k v t k 1 ) ( pq ) v t r 11 = ( 30 30 1 ) (87 6,7 87 ) r 11 = 0,95461 Keterangan r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan vt = variasi total P = proporsi subjek yang menjawab benar (proporsi subjek yang mendapat skor 1) p = q = banyaknya subjek yang mandapat skor 1 N banyaknya subjek yang mandapat skor 0 (q = 1 p)

52 Tabel 9 Interprtasi niai r dalam Iffirstson (2014) Nilai r Kriteria reliablititas 0,81 1,00 0,61 0,80 0,41 0,60 0,21 0,41 0,00 0,20 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Kuisoner yang dilakukan uji reliabilitas dengan KR-20 apabila nilai reliabilitasnya (r) 0,41 1,00. Berdasarkan uji reliabilitas yang dilakukan terhadap kuisoner tingkat pengetahuan, didapatkan hasil bahwa skor KR-20 adalah 0,95461, artinya kuisoner termasuk dalam kriteria reliabel sangat tinggi. Sedangkan pada kuisoner self awareness di uji reliabilitas menggunakan Cronbach s Alpha dengan rumus k rii = k 1 [1 ΣSi2 St 2 ] Keterangan : rii k PiqI Pi qi St 2 = koefisien reliabilitas tes = Cacah butir = varians skor butir = populasi jawaban yang benar untuk butir nomor i = populasi jawaban yang salah untuk butir nomor i = varian skor total Uji reliabiitas ini diujikan pada 30 responden. Pertanyaan dikatakan reliabel jika nilai Cronbach s Alpha konstanta (0,6) (Riyanto, 2011). Hasil analisa uji reliabilitas 0,848, karena nilai

53 reliabilitas Ceonbach s Alpha > 0,6 maka pertanyaan dari kedua uji reliabilitas reliabel. I. Pengolahan Dan Metode Analisa Data 1. Pengolahan Data Data yang telah didapat dari responden selanjutnya diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Editing Hasil pengisian kuesioner yang dilakukan oleh responden dilakukan pengecekan terkait kelengkapan pengisian. b. Coding Koding merupakan pemberian kode angka terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. c. Processing Setelah semua data diubah kedalam bentuk kode, selanjutnya data dimasukan ke dalam program computer. d. Cleaning Pengecekan ulang untuk memastikan ada tidaknya kemungkinan kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan kekurangan kekurangan lain, jika sudah kemudian dilakukan koreksi pada data data tersebut. 2. Analisa data Penelitian ini menggunakan dua tahap analisa data, antara lain. a. Analisa Univariat

54 Analisa univariat dipergunakan untuk mengetahui distribusi setiap varibel penelitian, dan mengetahui distribusi frekuensi dan persentase setiap variabel (Notoatmodjo, 2010), dalam penelitian ini analisa univariat meliputi data demografi (usia, jenis kelamin, tempat tinggal), pengetahuan diabetes melitus dan self awareness DM menggunakan analisis mean, median, standar deviasi, frekuensi, dan persentase. Tabel 10. Analisa Univariat Data Jenis data Bentuk analisa Usia Numerik Mean, median, Std.deviasi, nilai maksimum Jurusan, jumlah uang bulanan, Tingkat Pengetahuan DM,tingkat self awareness DM, Kategorik Distribusi, frekuensi, presentase b. Analisa Bivariate Penggunaan analisa bivariate digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel independent (pengetahuan diabetes melitus) dan dependent (self awareness DM pada mahasiswa). Berdasarkan tabel uji statistik, apabila skala yang digunakan dalam penelitian korelasi adalah skala ordinal, maka teknik uji statistiknya adalah uji korelasi somer d, dengan nilai p < 0,05 Tabel 11. Analisa Bivariat Vairabel 1 Variabel 2 Uji

55 Pengetahuan DM (ordinal) Self awareness DM (somerordinal) Somer d J. Etika Penelitian Penelitian yang dilakukan sudah mendapat surat izin etik dari fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan UMY dengan nomor surat izin 171/EP-FKIK- UMY/III/2017 1. Penelitian berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Diabetes Melitus Dengan Self awareness Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Residen Unires Putri UMY 2. Penelitian tidak mengakibatkan penderitaan dan kerugian bagi responden, informasi yang diberikan hanya digunakan untuk keperluan penelitian dan tidak merugikan responden. 3. Responden berhak menentukan pilihan untuk ikut atau tidak ikut tanpa ada sangsi apapun (respect human dignity). 4. Terdapat ada penjelasan secara rinci terntang penelitian yang dilakukan dan peneliti akan bertanggung jawab apabila ada sesuatu yang terjadi pada responden (right to full disclosure). 5. Responden diberikan informed consent yang berisi bahwa data hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian. 6. Informasi yang diberikan oleh responden dirahasiakan dan mempergunakan inisial (right to privacy).

56

57