,Vol. 32, No. 1 Maret 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

I. Mangisah, Tristiarti, W. Murningsih, M.H. Nasoetion, E.S. Jayanti, dan Y. Astuti Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK

EFISIENSI PENGGUNAAN PROTEIN PADA ITIK PENGGING JANTAN YANG DIBERI ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Rataan kecernaan protein ransum puyuh yang mengandung tepung daun lamtoro dapat dilihat pada Tabel 7.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai 60%-80% dari biaya produksi (Rasyaf, 2003). Tinggi rendahnya

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

I. PENDAHULUAN. Dalam menjalankan usaha peternakan pakan selalu menjadi permasalahan

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

Keterangan: * = berbeda nyata (P<0,05)

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Kandungan Nutrien Silase dan Hay Daun Rami (%BK)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Serat Kasar. Kecernaan serat suatu bahan pakan penyusun ransum akan mempengaruhi

II. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN MENGKUDU FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP LAJU DIGESTA, KECERNAAN PROTEIN, DAN ENERGI METABOLIS AYAM KAMPUNG SUPER

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

HASIL DAN PEMBAHASAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan adalah Itik Peking Mojosari Putih (PMp)

Pengaruh Pemberian Tepung Daun Teh Tua dalam Ransum terhadap Performan dan Persentase Lemak Abdominal Ayam Broiler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

I. PENDAHULUAN. membuat kita perlu mencari bahan ransum alternatif yang tersedia secara

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

III. MATERI DAN METODE

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AMPAS KECAP DALAM RANSUM AYAM PETELUR TUA TERHADAP KECERNAAN PROTEIN, RASIO EFISIENSI PROTEIN DAN RETENSI NITROGEN SKRIPSI

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

PENGARUH PENGGUNAAN GATHOT (KETELA TERFERMENTASI) DALAM RANSUM TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE

PENGGUNAAN TEPUNG DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas) TERFERMENTASI OLEH Aspergillus niger DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI KARKAS AYAM KAMPUNG SUPER

Efisiensi penggunaan protein pada puyuh periode produksi yang diberi ransum mengandung tepung daun Kayambang (Salvinia molesta)

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Populasi ayam pedaging meningkat dari 1,24 milyar ekor pada

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Protein Kasar

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

I. PENDAHULUAN. yang diberikan kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat makanan yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

ANALISIS BREAK EVEN POINT DARI PEMANFAATAN DAUN ENCENG GONDOK (Eichhornia crassipes) TERFERMENTASI SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF ITIK PENGGING JANTAN

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

I. PENDAHULUAN. peternakan, karena lebih dari separuh biaya produksi digunakan untuk memenuhi

PEMANFAATAN TEPUNG OLAHAN BIJI ALPUKAT SEBAGAI SUBTITUSI JAGUNG TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR, SERAT KASAR DAN LAJU DIGESTA PADA AYAM BROILER

I. PENDAHULUAN. dan diusahakan sebagai usaha sampingan maupun usaha peternakan. Puyuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi perah merupakan salah satu jenis sapi yang dapat mengubah pakan

BAB III METODE PENELITIAN

Pada ternak ruminansia adalah keharusan Faktor yang mempengaruhi kualitas: Sebagai sumber Energi dan Protein Pemilihan Bahan Konsentrat:

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

Ransum Ternak Berkualitas (Sapi, Kambing, dan Domba)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR ITIK TEGAL

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

I. PENDAHULUAN. pakan ternak. Produksi limbah perkebunan berlimpah, harganya murah, serta tidak

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan dalam kegiatan budidaya ikan. Kebutuhan pakan ikan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 8. Rataan Hasil Pengamatan Konsumsi, PBB, Efisiensi Pakan Sapi PO selama 48 Hari Pemeliharaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

Transkripsi:

12

Cahyadi, R.*, Atmomarsono, U.**, Suprijatna, E.** ; Kecernaan Ransum, Kadar Serum Aminotransferase & Aktivitas Alkalin Fosfatase 13

14

Tabel 1. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Ransum Penelitian Periode Starter Komposisi Ransum Starter (umur 15 28 hari) T0 T1 T2 T3 T4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - (%) - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bahan Pakan: Jagung kuning 48,80 45,50 44,70 43,90 44,06 Bungkil kedelai 18,50 17,20 16,90 16,30 16,15 Bekatul 13,00 13,00 12,20 6,90 3,30 Tepung ikan 7,00 7,00 7,00 7,00 7,00 PMM 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 Pollard 5,90 5,90 7,50 11,7 12,69 Minyak kelapa 1,60 1,20 1,50 1,50 1,60 DEG 0 5* 5** 7,5** 10** Kapur 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Premix 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Methionin 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Lysin 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Kandungan Nutrisi: Energi Metabolis (kkal/kg) 2.982,51 2.900,03 2.900,23 2.900,11 2.900,16 Protein Kasar (%) 22,48 22,01 22,01 22,01 22,00 Lemak Kasar (%) 5,74 5,43 5,73 5,60 5,61 Serat Kasar (%) 6,30 7,93 7,90 7,82 7,81 Methionin (%) 0,63 0,61 0,61 0,59 0,58 Lysin (%) 0,88 0,86 0,84 0,81 0,79 Ca (%) 1,15 1,15 1,15 1,14 1,14 P tersedia (%) 0,87 0,85 0,85 0,79 0,75 Harga per kg (Rp) 4.426,80 4.322,20 4.367,95 4.388,48 4.425,53 Sumber : Data primer diolah (2013) Keterangan: *) daun eceng gondok tanpa fermentasi (DEG) **) daun eceng gondok terfermentasi dengan Aspergilus niger (DEGF) Energi Metabolis (EM) dihitung berdasarkan rumus Balton yang dikutip oleh Anggorodi (1994), yaitu: Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) = 100 (%Air + %Abu + %PK + %LK + %Sk). Energi Metabolis (EM) = 40,81 {0,87 (PK + 2,25LK + BETN) + 4,9} Cahyadi, R.*, Atmomarsono, U.**, Suprijatna, E.** ; Kecernaan Ransum, Kadar Serum Aminotransferase & Aktivitas Alkalin Fosfatase 15

Tabel 2. Komposisi dan Kandungan Nutrisi Ransum Penelitian Periode Finisher Komposisi Ransum Finisher (umur 29 70 hari) T0 T1 T2 T3 T4 - - - - - - - - - - - - - - - - - - (%) - - - - - - - - - - - - - - - - Bahan Pakan: Jagung kuning 50,10 48,50 49,3 50,19 47,37 Bungkil kedelai 15,60 14,20 14,00 14,28 14,00 Bekatul 7,50 7,20 5,90 3,89 1,58 Tepung ikan 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 PMM 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 Pollard 15,90 14,90 15,50 13,64 16,05 Minyak kelapa 2,70 2,00 2,10 2,30 2,80 DEG 0 5* 5** 7,5** 10** Kapur 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 Premix 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 Methionin 0,40 0,40 0,40 0,40 0,40 Lysin 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Kandungan Nutrien: Energi Metabolis (kkal/kg) 3.090,07 3.000,41 3.000,28 3.000,04 3.000,04 Protein Kasar (%) 19,55 19,00 19,00 19,00 19,00 Lemak Kasar (%) 6,51 5,90 5,99 6,14 6,59 Serat Kasar (%) 5,61 7,04 6,76 6,83 7,34 Methionin (%) 0,63 0,62 0,62 0,62 0,61 Lysin (%) 0,94 0,91 0,90 0,90 0,87 Ca (%) 0,92 0,92 0,92 0,91 0,91 P tersedia (%) 0,70 0,67 0,65 0,62 0,59 Harga per kg (Rp) 4.394,00 4.263,70 4.301,65 4.354,62 4.408,35 Sumber : Data primer diolah (2013) Keterangan: *) daun eceng gondok tanpa fermentasi (DEG) **) daun eceng gondok terfermentasi dengan Aspergilus niger (DEGF) Energi Metabolis (EM) dihitung berdasarkan rumus Balton yang dikutip oleh Anggorodi (1994), yaitu: Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN) = 100 (%Air + %Abu + %PK + %LK + %Sk). Energi Metabolis (EM) = 40,81 {0,87 (PK + 2,25LK + BETN) + 4,9} 16

EMM = (X(%BK) x GEP) - {(Y(%BK) x GEE) (Z x GEEn)} x 100% (X(%BK) x GEP) EMM = Cahyadi, R.*, Atmomarsono, U.**, Suprijatna, E.** ; Kecernaan Ransum, Kadar Serum Aminotransferase & Aktivitas Alkalin Fosfatase 17

KCBK = Konsumsi Serat Kasar - (SK digesta SK endogenous) KSK nyata = x 100% Konsums Serat Kasar 18

Tabel 3. Komposisi Nutrisi Tepung Eceng Gondok Komposisi Nutrisi Tepung Daun Eceng Gondok Perubahan Sebelum Fermentasi Sesudah Fermentasi (%) Kadar Air 7,19 9,22 + 28,23 Kadar Abu 14,88 24,06 + 61,69 Serat Kasar 34,16 34,08-0,23 Lemak Kasar 4,69 5,47 + 16,63 Protein Kasar 9,70 11,08 + 14,23 BETN 29,38 16,09-45,23 EM (kkal/kg)* 1.962,16 1.600,81-18,42 Sumber : Laboratorium Ilmu Makanan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip (2011). ) * Hasil perhitungan berdasarkan rumus Balton yang dikutip oleh Anggorodi (1994). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa tidak terjadi penurunan kandungan serat kasar eceng gondok yang difermentasi dengan menggunakan Aspergillus niger. Hal ini disebabkan karena kandungan serat kasar yang ada dalam eceng gondok tinggi sehingga enzim selulase yang dihasilkan Kecernaan Bahan Kering K e c e r n a a n b a h a n k e r i n g menunjukkan kecernaan dari seluruh zat-zat makanan yang dapat dicerna oleh tubuh. Hasil analisis kecernaan bahan kering, protein kasar, lemak kasar, serat kasar, dan retensi N dapat dilihat pada Tabel 4. Cahyadi, R.*, Atmomarsono, U.**, Suprijatna, E.** ; Kecernaan Ransum, Kadar Serum Aminotransferase & Aktivitas Alkalin Fosfatase 19

Tabel 4. Rata-rata Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Protein Kasar, Kecernaan Lemak Kasar, Kecernaan Serat Kasar dan Retensi Protein Perlakuan T0 T1 T2 T3 T4 Rata-rata Kecernaan Bahan Kering (%) 79,19 79,36 79,39 80,38 79,14 79,50 ± 3,02 EMM 78,50 78,71 79,54 80,32 79,12 79,24 ± 2,69 Kecernaan Lemak Kasar (%) 97,31 97,13 99,16 99,18 96,88 97,94 ± 1,60 Kecernaan Serat Kasar (%) 44,74 39,02 43,26 45,85 41,96 42,97 ± 8,69 Retensi N (%) 3,29 3,62 3,60 3,34 3,44 3,46 ± 2,63 Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama pada uji Duncan menunjukkan tingkat perbedaan nyata (p<0,05). 20

Tabel 5. Rata-rata Kandungan glutamic pyruvic transaminase (SGPT) dan alkalin fosfatase Perlakuan T0 T1 T2 T3 T4 Rata-rata Enzim SGPT (U/l) 14,00 16,20 18,00 15,20 14,60 35,52 ± 7,63 Alkali Fosfatase (mg/dl) 318,80 312,60 416,80 409,00 399,80 371,40 ± 118,00 Sumber : Data primer diolah (2013) Cahyadi, R.*, Atmomarsono, U.**, Suprijatna, E.** ; Kecernaan Ransum, Kadar Serum Aminotransferase & Aktivitas Alkalin Fosfatase 21

22

Cahyadi, R.*, Atmomarsono, U.**, Suprijatna, E.** ; Kecernaan Ransum, Kadar Serum Aminotransferase & Aktivitas Alkalin Fosfatase 23

24