BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode dan dapat menjadi alat untuk mengukur kinerja manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang lain. Maka dalam tinjauan ini dicantumkan hasil-hasil penetian

BAB V PENUTUP. konservatisme akuntasi pada perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH LEVERAGE DAN FINANCIAL DISTRESS TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI ARTIKEL ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. membuat para manajer perusahaan harus lebih kreatif dalam menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk juga di Indonesia. Selama krisis finansial global tersebut, sektor

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun Menurut Platt dan Platt (2002) menyebutkan financial distress

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya rasio manajemen utang (leverage) menunjukkan seberapa besar

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. leverage, dan pertumbuhan perusahaan dalam memprediksi financial

BAB I PENDAHULUAN. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 8 sebagai

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kegagalan bisnis atau mengalami financial distress yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan financial distress. Financial distress adalah kondisi dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi makanan dan non makanan. Tingkat konsumsi makanan dan non. Gambar 1.1. Pengeluaran per Kapita di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham atau kepada pihak eksternal yang memiliki kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah keuangan perusahaan dapat terjadi dengan berbagai penyebab,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu. Berikut merupakan uraian dari beberapa penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu manajemen perusahaan memiliki tugas yang harus dilakukan dengan penuh

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

Bab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari penurunan sektor industri di Bursa Efek Indonesia yang mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapakn informasi perusahaannya. Salah satu media perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika

1 BAB II 2 TINJAUAN PUSTAKA. debt to equity ratio, arus kas operasi, return on assets dan earnings terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menyatakan bahwa teori keagenen mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu informasi dari pihak eskternal dan pihak internal dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh tingkat laba yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Dalam kajian pustaka dan hipotesis akan dijelaskan mengenai Teori-teori yang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas tentang pengaruh tingkat kesulitan keuangan (financial distress), total

BAB 1 PENDAHULUAN. yang mengalami kesulitan keuangan atau financial distress. Menurut Plat dan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip konservatisme merupakan prinsip kehati-hatian terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. (Corporate Governance) yang kurang baik atau dikarenakan oleh kondisi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. I Gusti Agung Ayu Pritha Cinantya dan Ni Ketut Lely Aryani Merkusiwati

BAB 1 PENDAHULUAN. terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi harga saham maka semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Namun pemisahan ini mengakibatkan keleluasaan manajemen perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pribadi dan menimbulkan cost bagi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. APBN melalui sektor perpajakan (Candra, 2012). Pentingnya peranan pajak

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Selain itu, bank juga dikenal

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu bertujuan sebagai bahan untuk membandingkan dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya kesamaan dengan penelitian yang lain. Maka dalam tinjauan pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu. Penelitian terdahulu mengenai leverage, financial distress dan konservatisme akuntansi telah banyak dikaji dalam penelitian-penelitian terdahulu, sebagai berikut : 1. Radyasinta (2014) Penelitian Radyasinta (2014) bertujuan untuk menganalisis pengaruh mekanisme good corporate governance, likuiditas, profitabilitas, dan leverage terhadap konservatisme akuntansi. Variabel kepemilikan manajerial, komisaris independen, profitabilitas, dan leverage berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Sedangkan variabel kepemilikan institusional dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Persamaan dengan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah : a) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan variabel dependen konservatisme akuntansi. b) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan leverage sebagai variabel independen. 8

9 Perbedaan antara penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian terdahulu : a) Menggunakan variabel independen good corporate governance, likuiditas dan profitabilitas. b) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012. Sedangkan pada penelitian saat ini : a) Menggunakan variabel independen financial distress. pada tahun 2012-2014. 2. Luh Putu et al. (2014) Penelitian Luh Putu et al. (2014) bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) risiko litigasi berpengaruh signifikan negatif terhadap konservatisme akuntansi, (2) pajak berpengaruh signifikan positif terhadap konservatisme akuntansi, (3) kontrak hutang atau leverage berpengaruh negatif tidak signfikan terhadap konservatisme akuntansi, (4) struktur kepemilikan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi, (5) growth opportunities berpengaruh positif tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi, dan (6) risiko litigasi, pajak, kontrak hutang, struktur kepemilikan, dan growth opportunities berpengaruh positif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Persamaan penelitian terdahulu dengan penilitian saat ini adalah :

10 a) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan variabel dependen konservatisme akuntansi. b) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan leverage sebagai variabel independen. Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu : a) Variabel independen yang digunakan risiko litigasi, pajak, struktur kepemilikan dan growth opportunities. b) Studi empiris perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Sedangkan penelitian saat ini : a) Variabel independen financial distress. tahun 2012-2014. 3. Willyza (2013) Penelitian Willyza (2013) bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, rasio leverage, intensitas modal dan likuiditas perusahaan terhadap konservatisme perusahaan. Hasil yang diperoleh bahwa ukuran perusahaan dan intensitas modal berpengaruh positif terhadap konservatisme perusahaan. Sedangkan rasio leverage dan likuiditas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konservatisme perusahaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah : a) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan variabel dependen konservatisme akuntansi.

11 b) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan leverage sebagai variabel independen. Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah pada penelitian terdahulu : a) Variabel independen menggunakan ukuran perusahaan, intensitas modal dan likuiditas. b) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI periode 2008-2010 Sedangkan pada penelitian saat ini : a) Variabel independen financial distress. pada tahun 2012-2014 4. Fajri (2013) Penelitian Fajri (2013) bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang : (1) Pengaruh tingkat hutang (leverage) terhadap tingkat konservatisme akuntansi. (2) Pengaruh tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat hutang berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi sedangkan tingkat kesulitan keuangan perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah : a) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan variabel dependen konservatisme akuntansi.

12 b) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan tingkat hutang (leverage) dan tingkat kesulitan keuangan sebagai variabel independen. Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu : a) Tingkat kesulitan keuangan di proksikan dengan menggunakan Altman Z-Score. b) Studi empiris perusahaan yang tercatat di BEI dan memiliki data lengkap pelaporan keuangan tahun 2008-2010. Sedangkan pada penelitian saat ini : a) Financial distress (tingkat kesulitan) diproksikan dengan menggunakan variabel dummy. pada tahun 2012-2014. 5. Dinny (2013) Tujuan penelitian Dinny (2013) untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, leverage dan komite audit terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Kepemilikan institusional, leverage, dan komite audit tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah : a) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan variabel dependen konservatisme akuntansi.

13 b) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan leverage sebagai variabel independen. Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu : a) Variabel independen kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan komite audit. b) Studi empiris pada semua perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010. Sedangkan penelitian saat ini : a) Variabel independen financial distress. tahun 2012-2014. 6. Calvin (2012) Tujuan penelitian Calvin (2012) adalah menguji pengaruh debt covenant, bonus plan, dan politcal cost terhadap keputusan penerapan konservatisme pada perusahaan manufaktur di BEI. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa debt covenant dan political cost mempengaruhi konservatisme akuntansi sedangkan variabel bonus plan tidak mempengaruhi konservatisme akuntansi. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah variabel dependen menggunakan konservatisme akuntansi. Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu : a) Variabel independen bonus plan dan political cost. b) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010.

14 Sedangkan penelitian saat ini : a) Variabel independen financial distress. pada tahun 2012-2014. 7. Nathania (2012) Tujuan penelitian Nathania (2012) adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010. Hasil dari penelitian ini adalah variabel tingkat kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap konservatisme akuntansi sedangkan tingkat hutang tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah : a) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan variabel dependen konservatisme akuntansi. b) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang sebagai variabel independen. Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu : a) Variabel independen kesulitan keuangan diproksikan dengan menggunakan Z-Score b) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2010 Sedangkan pada penelitian ini :

15 a) Financial distress (kesulitan keuangan) diproksikan dengan menggunakan variabel dummy. pada tahun 2012-2014. 8. Syafrida (2012) Tujuan dari penelitian Syafrida (2012) adalah menguji secara empiris pengaruh karakteristik perusahaan dan corporate governance terhadap pemilihan akuntansi konservatif. Hasil dari penelitian ini karakteristik perusahaan yaitu ukuran perusahaan (total aset) dan pertumbuhan penjualan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap konservatisme akuntansi, leverage (debt to equity ratio) berpengaruh negatif signifikan terhadap pemilihan akuntansi konservatif. Corporate governance yang diproksikan dengan dewan direktur berpengaruh negatif signifikan terhadap pemilihan akuntansi konservatif, sedangkan jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap pemilihan akuntansi konservatif. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah : a) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan variabel dependen konservatisme akuntansi. b) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan leverage sebagai variabel independen Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu : a) Variabel independen ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan serta corporate governance yang diproksikan dengan ukuran dewan direksi dan ukuran dewan komisaris

16 b) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang menggunakan metode akuntansi yang konsisten pada tahun 2006-2010. Sedangkan pada penelitian saat ini : a) Variabel independen financial distress. pada tahun 2012-2014. 9. Wen-hsin hsu et al. (2011) Penelitian Wen-hsin hsu et al. (2011) bertujuan menguji hubungan antara financial distress dan ESD pada perusahaan non-keuangan di US. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan positif antara financial distress dan penerapan konservatisme yang didukung oleh hasil perhitungan dari penerapan konservatisme selain dari ESD. Pengaruh financial distress tidak secara signifikan melemahkan reabilitas ESD sebagai indikator penerapan konservatisme akuntansi. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah pada variabel dependen yang menggunakan konservatisma akuntansi. Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu : a) Financial distress sebagai variabel moderating b) Studi empiris pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di New York Stock Exchange pada periode 1989-2005 Sedangkan pada penelitian saat ini : a) Financial distress sebagai variabel independen pada tahun 2012-2014.

17 10. Eko (2005) Penelitian Eko (2005) bertujuan meneliti pengaruh tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap konservatisme akuntansi. Hasilnya adalah tingkat kesulitan keuangan perusahan berpengaruh positif terhadap kebijakan tingkat konservatisme akuntansi. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah : a) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan variabel dependen konservatisme akuntansi b) Penelitian terdahulu dan saat ini sama-sama menggunakan tingkat kesulitan keuangan perusahaan sebagai variabel independen Perbedaan penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian terdahulu : a) Menggunakan 1 variabel independen yaitu tingkat kesulitan keuangan perusahaan. b) Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada tahun 1994-2002. Sedangkan pada penelitian saat ini : a) Menggunakan 2 variabel independen yaitu leverage dan financial distress. pada tahun 2012-2014

18 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Teori sinyal Teori sinyal menjelaskan bahwa laporan keuangan yang baik merupakan sinyal bahwa perusahaan tersebut telah beroperasi dengan baik. Scott (2012:475) menyatakan bahwa sinyal adalah sebuah tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan untuk memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Najmudin (2011:308) menyatakan bahwa teori sinyal merupakan suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan untuk memberikan petunjuk bagi para investor bagaimana mereka harus menilai prospek perusahaan Menurut Scott (2012:476) pemilihan kebijakan akuntansi yang konservatif memberikan sinyal atas keyakinan manajer pada perusahaan di masa depan. Informasi yang dibuat oleh manajemen mengenai tujuan perusahaan dapat mempengaruhi keputusan investasi pasar karena informasi merupakan hal yang penting bagi investor dan pelaku bisnis sebagai alat analisis. Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2014:586). 2.2.2. Teori akuntansi positif Teori akuntansi positif menjelaskan mengenai hal-hal yang mendorong manajemen dalam memilih metode akuntansi yang optimal dan untuk mencapai tujuan tertentu. Scott (2012:476) menyatakan bahwa teori akuntansi positif berhubungan dengan kemungkinan tindakan yang diambil oleh manajer dalam memilih kebijakan akuntansi dan bagaimana reaksi manajer mengenai usulan

19 kebijakan akuntansi yang baru. Prediksi teori akuntansi positif dikelompokkan menjadi tiga hipotesis yang dirumuskan oleh Watts dan Zimmerman (1986) dalam Scott (2012:307) yaitu : a) Bonus Plan Hypothesis Dalam hipotesis ini manajer cenderung untuk meningkatkan laba untuk memperoleh bonus dari perusahaan dengan memilih prosedur akuntansi yang meningkatkan laba. Akibat dari sifat metode akrual, manajer dapat mengeser laba masa depan ke masa kini. b) Debt Covenant Hypothesis Dalam hipotesis ini manajer cenderung memilih metode akuntansi yang dapat meningkatkan laba atau pendapatan untuk memperoleh tambahan dana dari pihak kreditur. Jika laba dan pendapatan tinggi menyebabkan pihak kreditur merasa aman karena dapat mengurangi kemungkinan pelanggaran kontrak hutang. Perusahaan yang meminjam dana cenderung akan menjaga tingkat bunga, debt to equity, modal kerja dan atau ekuitas pemegang saham. Perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity yang tinggi akan mengalami financial distress dan pihak kreditur akan terancam pelanggaran kontrak hutang (Scott, 2012:310) c) Size Hypothesis Dalam hipotesis ini manajer cenderung akan menangguhkan laba yang akan dilaporkan ke periode yang akan datang agar laba yang dilaporkan akan menjadi lebih rendah. Hal itu disebabkan untuk mengurangi biaya politik. Biaya politik muncul karena profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian pihak-pihak yang berkepentingan.

20 2.2.3. Konservatisme akuntansi Konservatisme merupakan salah satu prinsip akuntansi, yang mana prinsip ini mengakui biaya atau beban secara langsung jika terdapat kemungkinan terjadinya biaya atau beban dan akan mengakui laba jika laba atau keuntungan tersebut telah terjadi. Sofyan (2013:149-150) menyatakan bahwa saat perusahaan mengalami kejadian yang tidak pasti, laporan keuangan diungkapkan pada aset dan pendapatan yang paling minimal. Dapat disimpulkan bahwa dalam kejadian yang tidak pasti perusahaan cenderung lebih memilih kebijakan akuntansi yang lebih konservatif. Prinsip ini sering disebut sebagai prinsip kehati-hatian. The Financial Accounting Standart Board (FASB) dalam SFAC No. 2 tahun 1996 menjelaskan bahwa konservatisme akuntansi merupakan reaksi kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian Menurut Scott (2012:16) konservatisme akuntansi menyebabkan penghapusan kerugian yang tidak terealisasi karena kerugian tersebut telah diakui saat terjadi kemungkinan kerugian, tetapi keuntungan dari peningkatan nilai tidak diakui hingga benar-benar terjadi. Selain itu konservatisme akuntansi dapat memberikan sinyal atas keyakinan manajer pada perusahaan untuk kedepannya (Scott, 2012:476) Wolk et al. (2001:144-145) menjelaskan konservatisme sebagai usaha dalam menggunakan metode akuntansi berterima umum yang (1) memperlambat pengakuan pendapatan (revenues), (2) mempercepat pengakuan beban (expenses), (3) merendahkan penilaian aktiva, (4) meninggikan penilaian hutang. Konservatisme akuntansi dapat diukur dengan menggunakan market to book ratio (Anggita, 2012). Rumus market to book ratio adalah sebagai berikut :

21 Market to Book Value : Market Value of Common Equity Book Value of Common Equity Prinsip konservatisme menyebabkan pencatatan nilai buku cenderung lebih rendah dibandingkan dengan nilai pasarnya (Ratna, 2008). Apabila rasio market to book perusahaan lebih besar dari satu (>1) menunjukkan bahwa perusahaan tersebut menerapkan prisip konservatisme akuntansi (Anggita, 2012). 2.2.4. Pengaruh leverage terhadap konservatisme akuntansi Leverage merupakan suatu pengukuran besarnya modal yang dibiayai oleh hutang. Menurut Zmijewski dan Hagerman (1981) dalam Luciana (2005), terdapat hubungan antara leverage (tingkat hutang) dengan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan. Luciana (2005) menyatakan bahwa hutang memberikan dorongan kepada manajer-pemilik untuk melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi nilai perusahaan, melalui keputusan-keputusan dalam investasi dan keputusan-keputusan dalam pendanaan. Leverage dapat digunakan oleh kreditur sebagai alat untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya sebagai bahan pertimbangan ketika akan meminjamkan dana kepada perusahaan. Semakin besar tingkat leverage menandakan semakin besar pula risiko kreditur dalam hal pengembalian dana pokok beserta bunga yang telah dipinjamkan kepada perusahaan. Dalam hal ini, leverage berperan sebagai indikator untuk tingkat keamanan pengembalian dana yang telah diberikan kepada perusahaan. Hal

22 tersebut menyebabkan manajer cenderung meningkatkan laba atau mempercepat pengakuan laba, untuk meningkatkan jumlah hutang yang diperoleh oleh perusahaan dan untuk mendapatkan impresi yang baik terhadap kreditur atas tingkat keamanan pengembalian dana pokok yang diberikan beserta bunganya. Oleh karena itu, semakin tinggi tingkat hutang dan harapan untuk memperoleh hutang, perusahaan cenderung tidak konservatif dalam melaporkan laporan keuangannya. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Syafrida (2012) yang menyatakan adanya hubungan negatif signifikan antara leverage dan konservatisme akuntansi. Rasio leverage diukur dengan menggunakan rumus debt to equity ratio (DER). Rumus debt to equity ratio (DER) adalah sebagai berikut : Debt to Equity Ratio : Total Hutang Total Ekuitas Rasio ini menjelaskan mengenai seberapa besar jumlah modal dapat menutupi hutang-hutang (Sofyan, 2013:303). 2.2.5. Pengaruh financial distress terhadap konservatisme akuntansi Financial distress (kesulitan keuangan) terjadi ketika perusahaan tidak dapat memenuhi kontrak hutang kepada kreditur atau mengalami kesulitan untuk membayar hutang kepada kreditur. Financial distress merupakan kondisi perusahaan mengalami kerugian atau laba bersih negatif selama beberapa tahun (Whitaker, 1999). Perusahaan yang memperoleh laba negatif atau rugi selama dua tahun berturut-turut menunjukan bahwa perusahaan tersebut sedang dalam kondisi yang tidak baik.

23 Menurut Platt dan Platt (2002) perusahaan dikatakan mengalami financial distress jika : (1) perusahaan selama beberapa tahun melaporkan laba bersih operasi negatif, (2) perusahaan menangguhkan pembayaran dividen dan (3) mengalami restrukturisasi besar atau pemberhentian usaha. Jika manajemen tidak dapat mengatasi kondisi ini, dapat menyebabkan kebangkrutan, sehingga dapat diartikan bahwa financial distress merupakan kondisi sebelum tahap kebangkrutan. Selain itu financial distress juga dapat diukur dengan menggunakan coverage ratio (Asquith et al., 1994 dalam Salloum dan Azoury, 2012). Menurut Foster (1986) dalam Luciana dan Emanuel (2003) menyatakan bahwa salah satu indikator kemungkinan perusahaan mengalami financial distress dapat dilihat melalui analisis arus kas selama beberapa tahun. Teori akuntansi positif memprediksi adanya hubungan negatif antara financial distress dengan konservatisme akuntansi (Eko, 2005). Kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah salah satunya disebabkan oleh kualitas manajemen yang buruk (Ni Kd dan I Ketut, 2014). Menurut Whitaker (1999) dibandingkan dengan kondisi perekonomian yang buruk, lebih banyak manajemen yang buruk merupakan penyebab suatu perusahaan mengalami kondisi keuangan yang bermasalah. Kondisi keuangan yang buruk dapat menjadi insentif pemegang saham (shareholder) untuk mengganti manajer perusahaan dan hal tersebut dapat menurunkan nilai pasar manajer tersebut dalam pasar tenaga kerja, sehingga manajer cenderung akan menutupi kinerja yang buruk dengan meningkatkan laba atau mempercepat pengakuan laba (Nathania, 2012). Dapat disimpulkan jika perusahaan mengalami financial distrees, manajer cenderung tidak konservatif

24 dalam melaporkan laporan keuangan untuk menutupi kinerja yang buruk. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Ni Kd dan I Ketut (2014) yang menyatakan bahwa financial distress berpengaruh negatif signifikan terhadap konservatisme akuntansi. 2.3. Kerangka Pemikiran Berdasarkan dari uraian teori sebelumnya, dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut : LEVERAGE FINANCIAL DISTRESS H1 H2 KONSERVATISME AKUNTANSI Sumber : diolah Gambar 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN 2.4. Hipotesis Penelitian H1 : Leverage berpengaruh negatif pada tingkat konservatisme akuntansi di perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. H2 : Financial Distress berpengaruh negatif pada tingkat konservatisme akuntansi di perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2012-2014.