BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tumpuan dasar yang amat penting dalam. mencerdaskan kehidupan bangsa. Penetapan peraturan Sistem Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM STUDI PGSD EAI(UUTAS KEGURUAI\I DAN ILMU PENDIDII(ANI UNT\MRSITAS MUIIAMMADIYATI SUW

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang diataur dalam undang-undang No.20 tahun 2003

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Nurjanah,2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. merupakan satu usaha yang sangat penting dan dianggap pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hanya penguasaan kumpulan pengetahu yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan warga negara Indonesia menjadi manusia yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa tersebut perlu diciptakan suasana proses belajar yang dapat. membangun semangat belajar siswa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam. mempengaruhi hasil belajar siswa (Sagala, 2003).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nelly Fitriani, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga materi yang disampaikan oleh guru kurang diserap oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tidaklah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan mampu membentuk individu-individu yang. pendidikan masih rendah terutama pada pendidikan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan diantaranya adalah di bidang pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikian pada hakikatnya adalah usaha sadar yang dilakukuan oleh. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu dalam mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. aktif yaitu ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan memegang peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana yang dalam prosesnya akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberhasilan sebuah proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dicapai siswa dapat memenuhi kriteria pencapaian tujuan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tumpuan dasar yang amat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Penetapan peraturan Sistem Pendidikan Nasional yang diataur dalam undang-undang No.20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha secara sadar dan terencana untuk menciptakan suasana belajar agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, sikap sosial dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Mudyahardjo ( 2001:46 ) pendidikan merupakan proses usaha yang dilakukan sesesorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Menurut Hamalik Oemar ( 1994:14) Pendidikan Merupakan bagian integral dalam pembangunan. Pendidikan dalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan/atau latihan, bagi perananaya di masa yang akan datang. Permasalahan yang timbul di SDN I Jatisari merupakan masalah klasik yang belum mendapat tindakan solusi yang tepat oleh karena itu disni peneliti berupaya untuk memberikan alternatif. Diantara permasalahan yang timbul pada umumnya adalah rendahnya antusiasme siswa saat pembelajaran 1

berlangsung hal itu disebabkan oleh kurangnya inovasi kreativitas dari guru yang ditunjukan pada saat proses KBM berlangsung atau pembelajaran bersifat konvensional dengan ceramah dan memberi tugas keterlibatan siswa secara aktif masih sangat minim sekali penggunaan media alat peragapun jarang bahkan tidak ada, sehingga menyebabkan siswa menjadi bosan mengantuk tidak konsentrasi serta bersemangat. Berdasarkan hasil wawancara awal yang saya himpun pada guru pengampu di SDN I Jatisari khususnya berkaitan dengan mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam beliau menyatakan prestasi dan ketuntasan hasil belajar siswa sangat rendah karena siswa mengantu bahkan ramai sendiri. Dari sekian hal tadi diakibatkan dari rendahnya kesadaran guru dalam penyampaian pembelajaran yaitu hanya berceramah saja tidak memberi ruang gerak aktif partisipatif dari siswa sendiri untuk bereksplorasi selain itu guru seringkali memberi tugas lewat buku LKS. Setiap harinya seperti itu sehingga menjadikan siswa jenuh,bosan dalam mengikuti pembelajaran. Di bawah ini merupakan hasil belajar pra siklus : Perolehan Nilai Jumlah Siswa 3 1 4 4 7 2 8 1 9 1 10 2 Jumlah Siswa 11 1.1 Tabel pra siklus 2

Dari data hasil perolehan nilai sebagian besar siswa menunjukan perolehan nilai yang kurang memuaskan dan guru selalu harus mendongkrak nilai dalam satu kelas. Bahkan jika dihitung dengan prosentase data maka dinyatakan 80% siswa masih belum mencpai dari rata-rata KKM yang diinginkan. Upaya yang harus segera dilakukan adalah merubah cara penyajian pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Negeri I Jatisari khussunya di kelas lima dengan cara penyajian pembelajaran yang lebih variataif,inovatif serta atraktif dengan penggunaan media alat peraga yang menarik bagi siswa sehingga diharapkan nantinya mampu memacu motivasi dalam diri siswa. Penggunaan media alat peraga KIT IPA disini mempunyai peranan yang sangat penting untuk menciptakan rasa ingin tahu siswa yang diharapkan nantinya menjadi penggugah rasa semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Tujuan pendidikan pada umumnya merupakan proses untuk merubah dan mengantarkan para siswa menuju perubahan tingkah laku baik intelektual, moral, maupun sosial dan lingkungan agar dapat hidup mandiri sebagai makhluk individu tanggap dengan kehidupan sekitar. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran dan pembelajaran yang berlangsung. Ilmu Pengetahuan Alam adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis dan mereduksi gejala dan perubahan alam pada suatu lingkungan yang ditinjau dari berbagai aspek hubungan keterbutuhan dengan pemenuhan kehidupan secara terpadu. Prinsip utama pengajaran Ilmu 3

Pengetahuan Alam yaitu membantu siswa untuk memahami diri dan lingkungannya, membuat hidupnya menjadi lebih bercakrawala dan luas terhadap lingkungan sekitanya serta menyenangkan, dan betul-betul memberikan kegunaan dalam hidupnya. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan ketrampilan yang harus dimiliki oleh pendidik yaitu mengajarkan siswa bagaimana berfikir kritis dan kreatif, inovatif sebagai salah satu tujuan diajarkannya Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah. Modal Pertama dalam pembelajaran Pengembangan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan Softskill dan tantangan tersendiri bagi guru sehingga guru dalam membelajarkan Ilmu Pengetahuan Alam haruslah mempunyai acuan pokok terhadap para siswa antara lain :a) mengajarkan bagaimana memahami,mengetahui,menerapkan,mensintesis,mengevaluasi. b) mengajarkan sikap, minat, dan bakat kinestetik, c) pengajaran berfikir inquiry,konstruktivisme. Hakikat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sendiri merupakan reduksi dari Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk,proses dan pemupukan sikap. Menurur Bruner ( 2008 : 26 ) cara memilih dan mempertahankan informasi dan mentransformasi serta penguasaan dan mengembangkan kemampuan intelektual dengan serapan daya ingat untuk dapat memotivasi serta mampu menghayati ilmu terapan dari Ilmu Pengetahuan Alam itu sendiri. Teknik penguasaan dan penerapan tidak lepas dari kemapuan dan estimasi motivasi dari seorang guru. Menurut Agustin Mubiar ( 2011 : 19 ) ketidak nyamanan siswa juga di dukung dari estimasi guru terhadap pembelajran itu 4

sendiri. Sehingga bilamana guru tidak menguasai dan mampu berkreasi maka pembelajaran yang dilaksanakan cenderung monoton dan kurang bervariatif karena tidak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang demikian sudah seharusnya diubah sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu peneliti akan mencoba menerapkan Penggunaan Media KIT IPA untuk membantu mengatasi dan menuntaskan persoalan para siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Menurut peneliti, metode yang tepat untuk pembelajaran ini adalah membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, dan menarik perhatian siswa. Harapan yang ingin dicapai pada akhir pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Penggunaan Media KIT IPA ini adalah sebagian besar ( 80% ) siswa kelas V di SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali adalah siswa akan mampu tuntas belajar yang diwujudkan dengan perolehan nilai antara 70 100. Berawal dari dasar inilah yang melatarbelakangi perlunya diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memperbaiki pelaksanaan dan hasil dan proses pembelajaran di kelas V SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali tahun ajaran 2012/2013 khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dengan pola pembelajaran yang lebih optimal, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar semangat aktif dari alam diri siswa dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tentang Penggunaan Media KIT IPA dengan judul : Peningkatan Motivasi 5

belajar melalui Media Pembelajaran KIT Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan sebagai berikut: 1. Belum terdapat inovasi kreativitas guru dalam penggunaan media pembelajaran di SD Negeri I Jatisari. 2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dilakukan oleh guru belum mampu meningkatkan motivasi belajar secara optimal. 3. Ketersediaan alat peraga atau media pembelajaran yang masih minim di sekolah tersebut untuk meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam. 4. Tingkat pencapaian hasil belajar siswa yang masih rendah. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini perlu pembatasan masalah sehingga yang ditelitinya nanti lebih jelas dan kesalahan dapat dihindari. Dari penelitian ini penulis membatasi pokok - pokok terpenting dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini : 1. Penerapan Penggunaan Media KIT IPA pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 6

2. Motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam sebagai indikator pengukuran pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan. 3. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan Penggunaan Media KIT IPA. 4. Hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. D. Rumusan Masalah Didasari dari beberapa paparan uraian diatas yang melatarbelakangi aspek permasalahan yang ada di atas maka peneliti bentuk dasar rumusan masalahnya sbb : 1. Apakah Penggunaan Media KIT IPA dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa kelas V SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali tahun ajaran 2012/2013? 2. Apakah Penggunaan Media KIT IPA dapat Meningkatkan hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Siswa kelas V SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali tahun ajaran 2012/2013? E. Tujuan Penelitian Adapun daripada Tujuan penelitian adalah untuk merealisasikan aktivitas tindakan yang akan dilaksanakan sehingga di dapat perumusan dan sasaran yang tepat. Dalam penelitian ini pun perlu adanya tujuan yang terarah dan terukur yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti sehingga peneliti dapat bertindak secara sigap terarah dan terukur secara 7

sistematis untuk mencari langkah pemecahan akar permasalahanya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Tujuan umum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk : a. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menempuh mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali b. Untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Secara rinci tujuan khusus Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : a. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan Penggunaan Media KIT IPA pada siswa kelas V SDN I Jatisari. b. Meningkatakan hasil belajar IPA dengan menggunakan media KIT pada siswa kelas V SDN I Jatisari. 8

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Mendapatkan teori baru tentang upaya meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam b. Untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan baru dalam menerapkan penggunaan Media KIT IPA. c. Sebagai dasar utama dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi peningkatan motivasi belajar khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Secara rinci hasil penelitian ini dapat bermanfaat : a. Bagi Siswa 1) Untuk meningkatkan motivasi belajar dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 2) Siswa dapat merasakan pembelajaran menarik serta menyenangkan dengan Penggunaan Media KIT IPA karena menggunakan berbagai alat peraga interaktif. 3) Untuk melatih kecermatan dan ketangkasan dan daya ingat siswa dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 9

b. Bagi Pendidik 1) Sebagai pemicu untuk mendorong guru untuk lebih variatif dalam menggunakan metode yang dapat merangsang antusiasme belajar siswa. 2) Menjadikan tolok ukur dasar mempertimbangkan dalam penggunaan media yang tepat bagi proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat tercapai dengan maksimal. 3) Menumbuhkan sikap obyektivitas dalam penilaian pada siswa dengan bentuk ( cara ) yang baru. 4) Memacu kinerja guru dalam menyusun alternatif pembelajaran dalam menerapkan Penggunaan Media KIT IPA sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi belajar Ilmu Pengetahun Alam pada siswa. 5) Dapat mempertajam pengetahuan dan keterampilan secara aktif kreatif dan inovatif. c. Bagi Sekolah 1) Wacana pembaharuan sebagai pembentuk dasar pembangunan kepercayaan dari konsumen pengguna pendidikan atau masyarakat kepada sekolah. 2) Sekolah mampu mengevaluasi penggunaan media pengajaran saat proses pembelajaran berlangsung yang tepat untuk peningkatan motivasi belajar. 10

3) Pola pengembangan kompetensi sikap profesionalisme tenaga kependidikan atau guru. 4) Upaya dasar pengadaan inovasi pembelajaran di sekolah. 5) Sumber alternatif guru atau pendidik yang lain dalam usaha meningkatkan pembelajaran IPA. 11