BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

dokumen-dokumen yang mirip
keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Jogjakarta: Diva Press, 2012), hlm. 13. (Jogjakarta: Diva Press, 2009), hlm. 85. hlm. 52.

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN ! #$ %&

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Abdul Djalal dalam bukunya menjelaskan, Al-Qur an. dan memelihara Al-Qur an oleh sebagian umat Islam terus berlanjut dari

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

huruf atau lebih yang menunjukkan sebuah makna. Menurut

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I. masyarakat yang maju, adil dan makmur, serta memungkinkan warganya. berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945.

STUDI KOMPARASI PANDANGAN SANTRI MUKIM DAN SANTRI KALONG TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. Ciputat Press, 2008), Cet. III, hlm. 3.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang keilmuan lainnya. Al-Qur an juga merupakan firman Allah

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Metode pembelajaran ialah setiap upaya sistematik yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Ia mempunyai satu sendi utama yang berfungsi sebagai pemberi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. Iman kepada Rasul adalah salah satu rukun iman yang ke empat. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. 1 (QS. Al Alaq: 1)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

BAB I. keistimewaan yang tidak dimiliki kitab kitab lain. Beberapa keistimewaannya

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hlm. 1.

BAB I PENDAHULUAN. dalam wujud bunyi itu (Muhammad, 2011:48). Bahasa merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah salah satu dari empat kitab

METODE TAHFIDZUL QUR AN PROGRAM IBTIDAIYYAH PONDOK PESANTREN IMAM BUKHARI SURAKARTA 2008/2009

Sumber Ajaran Islam. Informatika. DR. Rais Hidayat.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Agar tujuan itu dapat direalisasikan oleh manusia, maka

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya mewariskan nilai yang akan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan. padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara mutlak Alquran merupakan perkataan yang paling agung dan paling

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan melangsungkan kehidupan. Sedangkan pendidikan dalam arti. kemampuan dan keterampilan. Sementara Lembaga Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

MODUL 02 MEMAHAMI KEAGUNGAN AL-QUR AN DAN HIDUP BAHAGIA DENGAN AL-QUR AN

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dulu selalu ada orang-orang yang berusaha untuk mencari-cari kelemahan, atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rasulullah SAW. menerima wahyu Al-Qur an secara hafalan, mengajarkannya secara hafalan, dan mendorong para sahabat untuk menghafalkannya. Sungguh merupakan hal yang luar biasa bagi umat nabi Muhammad SAW. karena Al-Qur an dapat dihafal dalam dada mereka bukan sekedar dalam tulisantulisan kertas, tetapi Al-Qur an selalu di hati para penghafalnya sehingga selalu siap menjadi referensi kapan saja diperlukan. 1 Hal ini karena Allah memudahkan Al-Qur an untuk dihafal sebagaimana firman-nya dalam Q.S. Al-Qamar ayat 17: Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Quran untuk peringatan, Maka Adakah orang yang mau mengambil pelajaran? (Q.S. Al-Qamar/ 54: 17) 2 Al-Qur an mengandung 770.934 kalimat yang terbagi pada 6 ribu ayat lebih. Jumlah sebanyak ini merupakan suatu jumlah yang tidak mudah dihafalkan begitu saja, sekalipun oleh cerdik cendekiawan kecuali karena mukjizat. Terbukti tidak ada 1 Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 23. 2 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, (Bandung: CV Penerbit Diponegoro, 2008), hlm. 529. 1

kitab-kitab agama lain yang setebal Al-Qur an dihafal di luar kepala oleh pengikutnya. Sementara Al-Qur an terus dihafal oleh setiap orang tanpa putus sampai kini dan yang akan datang. 3 Menghafal merupakan salah satu bentuk realisasi pemeliharaan terhadap kemurnian Al-Qur an yang telah dijamin oleh Allah dalam Q.S. Al-Hijr ayat 9: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (Q.S. Al-Hijr/ 15: 9) 4 Al-Qur an diturunkan dengan bahasa Arab, bahasa dengan standar linguistik yang tinggi. Walau demikian, Al- Qur an tidak hanya diperuntukkan kepada bangsa Arab saja melainkan untuk seluruh umat manusia di penjuru dunia. Berkenaan dengan ini Allah berfirman dalam Q.S. Ibrahim ayat 4: Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah 3 Abdurrab Nawabuddin, Teknik Menghafal Al-Qur an (Kaifa Tahfazhul Al-Qur an), terj. Bambang syaiful ma arif, (Bandung: Sinar Baru Al Gensindo, 2005), hlm. 37-38. 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, hlm. 262. 2

menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana (Q.S. Ibrahim/ 14: 4) 5 Kedudukan bahasa Arab menjadi sangat penting karena bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur an yang menjadi sumber hukum Islam yang pertama. Seperti bahasa yang lainnya, salah satu komponen utama bahasa Arab adalah mufradat (kosakata) karena bahasa merupakan rangkaian dari kosakata. Begitu juga dengan Al-Qur an yang ayatnya merupakan rangkaian dari mufradat-mufradat sehingga penghafal Al-Qur an akan lebih mudah menghafalkannya jika menguasai mufradat dengan baik. Bisa dikatakan penghafal tersebut memiliki salah satu modal yang paling penting dalam menghafal Al-Qur an yang akan mengantarkan penghafal Al-Qur an kepada pemahaman arti sehingga menjadikan ayat-ayat tersebut melekat di dalam ingatan lebih lama daripada hanya sekedar dihafal tanpa mengetahui artinya sedikitpun. Di Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang kemampuan menghafal Al-Qur an santri beragam. Ada santri yang menghafal dengan baik (lancar dan sesuai kaidah dalam membaca Al-Qur an) dan ada juga yang belum atau masih kurang baik (lancar tetapi belum sesuai kaidah atau kurang lancar tapi sudah sesuai kaidah membaca Al-Qur an). 5 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, hlm. 255. 3

Hal ini kurang lebih dikarenakan penguasaan mufradat santri yang beragam pula. Pertama, santri yang masih kesulitan menghafal karena tingkat penguasaan mufradat yang sangat rendah, santri hanya mengetahui sebagian kecil mufradat dari ayat yang dihafalkan. Kedua, santri mampu menghafal Al-Qur an dengan penguasaan mufradat sedang. Pada tingkat ini santri memiliki perbendaharaan mufradat yang lumayan sehingga mengetahui arti ayat yang dihafalkan walaupun tidak sepenuhnya. Ketiga, santri mampu menghafal Al-Qur an dengan penguasaan mufradat yang baik. Santri tidak hanya kaya akan perbendaharaan mufradat tetapi santri sampai pada tingkatan mampu memahami makna yang terkandung di dalam ayat yang dihafalkan. Dari hasil wawancara dengan dua orang santri Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang dijelaskan bahwa modal utama dalam menghafalkan Al-Qur an, yaitu istiqamah (ajeg), ketekunan, dan kesabaran yang luar biasa untuk muraja ah atau mengulang-ulang bacaan yang telah dihafalkan sehingga siapapun bisa menghafalkannya walaupun tidak mengerti bahasa Arab sekalipun. Akan tetapi ketika seorang penghafal mengetahui isi yang terkandung di dalam ayat yang dihafalkan, ayat-ayat tersebut akan lebih mudah untuk dihafalkan dan melekat di dalam sanubari, sehingga mudah dideteksi kesalahannya ketika melakukan muraja ah, bahkan ketika hafalan itu hilang atau lupa akan lebih mudah untuk diingat 4

kembali dari pada hanya sekedar dihafalkan tanpa mengetahui maknanya. 6 Oleh karena itu, banyak santri yang berusaha mengetahui arti dari ayat yang dihafalkan walaupun hanya sekedar tahu terjemahan ayat tersebut tanpa mengetahui tata bahasa Arab (nahwu sharaf) sekalipun. Para santri berusaha untuk mengetahui arti ayat dari setiap mufradat yang terkandung di dalamnya. Berangkat dari masalah tersebut penulis tertarik untuk meneliti hubungan penguasaan mufradat dalam menghafalkan Al-Qur an. Adapun judul yang penulis angkat adalah: STUDI KORELASI ANTARA PENGUASAAN MUFRADAT DENGAN KEMAMPUAN MENGHAFAL AL- QUR AN DI PONDOK PESANTREN TAHAFFUDZUL QUR AN PURWOYOSO NGALIYAN SEMARANG. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penguasaan mufradat santri di Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang? 2. Bagaimanakah kemampuan menghafal Al-Qur an santri di Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang? 6 Wawancara dilakukan dengan santri yang bernama Ida Nur Khamidah dan Wilda Wahyuni pada 10 Juli 2012 5

3. Adakah korelasi antara penguasaan mufradat dengan kemampuan menghafal Al-Qur an santri di Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penguasaan mufradat santri di Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang. 2. Untuk mengetahui kemampuan menghafal Al-Qur an santri di Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara penguasaan mufradat dengan kemampuan menghafal Al-Qur an santri di Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang. Sedangkan hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan para penghafal pada khususnya, baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat teoritis Apabila hasil penelitian ini ternyata ada korelasi antara penguasaan mufradat dengan kemampuan menghafal Al-Qur an maka diharapkan adanya pemahaman akan 6

pentingnya penguasaan mufradat terhadap kemampuan menghafal Al-Qur an. 2. Manfaat praktis a. Bagi pondok Secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi tentang kemampuan santri dalam menghafal Al-Qur an, sehingga dapat meningkatkan wawasan pengasuh dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada para santri secara tepat sesuai dengan kemempuan menghafal santri. b. Bagi santri Masukan bagi santri agar meningkatkan penguasaan mufradat untuk mempermudah menghafal Al-Qur an. c. Bagi Fakultas Tarbiyah Bermanfaat sebagai bahan kajian untuk pengembangan ilmu pengetahuan secara lebih luas. d. Bagi pembaca secara umum Bermanfaat sebagai bahan masukan supaya lebih memperhatikan makna atau kandungan dalam Al-Qur an. 7