BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan yang digunakan dalam prosedur penelitian. Desain penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metoda Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel (Hidayat, 2007). Penelitian korelasi bertujuan mengungkapkan hubungan antara pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2003). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah seluruh subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). Menurut Hidayat (2007), populasi adalah seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi merupakan keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang sebanyak 69 orang dan anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang sebanyak 69 orang. 33

2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2003). Menurut Hidayat (2007), sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel merupakan bagian anggota populasi dalam penelitian yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai anak usia 4-5 tahun sebanyak 69 orang dan anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang sebanyak 69 orang. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah cara pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel (Hidayat, 2007). Cara ini dilakukan apabila populasinya kecil dan istilah lain sampling jenuh adalah sensus. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kriteria inklusi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini, kriteria inklusi dari responden, yaitu: 1) Ibu yang mempunyai anak usia 4-5 tahun dan tidak mempunyai riwayat sakit pada sebulan terakhir 2) Anak usia 4-5 tahun yang tidak dalam kondisi sakit pada waktu penelitian 34

3) Ibu dapat menulis dan membaca 4) Bersedia menjadi responden b. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah kriteria dalam subjek penelitian yang tidak dapat dijadikan sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian karena berbagai sebab (Nursalam, 2003). Dalam penelitian ini, kriteria eksklusi dari responden, yaitu: 1) Anak cacat fisik dan cacat mental 2) Anak rewel C. Definisi Operasional Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Pengetahuan ibu tentang perkembangan anak usia 4-5 tahun Pengetahuan ibu adalah kemampuan ibu dalam mengetahui dan menjelaskan tentang perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun Kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan favourable dan unfavourable tentang perkembangan anak. Untuk pernyataan favourable dengan ketentuan skor 2 jika dijawab benar dan skor 1 jika dijawab salah, sedangkan pernyataan unfavourable dengan ketentuan skor 2 jika dijawab salah dan skor 1 jika dijawab benar Skor tertinggi 40 Skor terendah 20 Secara deskriptif maka dikategorikan: Baik: 31-40 Tidak baik: 20-30 Nominal 35

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun Perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun Perkembangan motorik kasar adalah proses perkembangan dalam hal kemampuan gerak dan sikap tubuh anak berdasarkan hasil uji skrining Denver II Perkembangan motorik halus adalah proses perkembangan dalam hal kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu berdasarkan hasil uji skrining Denver II Lembar observasi modifikasi Denver II pada sektor motorik kasar yang terdiri dari 6 item anak usia 4-5 tahun dengan ketentuan normal apabila hanya 1 keterlambatan dan abnormal apabila 2 atau lebih keterlambatan Lembar observasi modifikasi Denver II pada sektor motorik halus yang terdiri dari 8 item anak usia 4-5 tahun dengan ketentuan normal apabila hanya 1 keterlambatan dan abnormal apabila 2 atau lebih keterlambatan - Normal - Abnormal - Normal - Abnormal Nominal Nominal Tabel 3.1 Definisi Operasional D. Metode Pengumpulan Data 1. Instrumen penelitian Alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner untuk pengetahuan ibu dan observasi dengan menggunakan 36

modifikasi Denver II untuk perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun. a. Kuesioner pengetahuan Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang perkembangan anak terdiri dari 20 item pernyataan yang berisi pernyataan favourable (positif) dan unfavourable (negatif) dengan pilihan jawaban benar dan salah. Apabila responden menjawab benar untuk pernyataan favourable maka diberi skor 2, sedangkan jika menjawab salah maka diberi skor 1. Pernyataan unfavourable jika dijawab benar oleh responden maka diberi skor 1, dan jika dijawab salah maka diberi skor 2. b. Denver II Perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun dengan menggunakan observasi modifiksi Denver II. Observasi modifikasi Denver II pada sektor perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun terdiri dari 6 item pernyataan tugas perkembangan, sedangkan pada sektor perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun terdiri dari 8 item pernyataan tugas perkembangan. Anak usia 4-5 tahun dikatakan normal apabila hanya ada 1 keterlambatan dan abnormal apabila ada 2 atau lebih keterlambatan. Langkah-langkah dalam pengumpulan data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: a) Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian dari institusi kepada Kepala Sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang; b) Setelah 37

mendapatkan izin dari Kepala Sekolah untuk mengadakan penelitian maka peneliti meminta data jumlah anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang; c) Peneliti mendatangi rumah-rumah ibu yang mempunyai anak usia 4-5 tahun; d) Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan ke rumah ibu yang mempunyai anak usia 4-5 tahun serta meminta persetujuan untuk menjadi responden; e) Setelah responden mengisi lembar persetujuan menjadi responden maka ibu diminta untuk mengisi kuesioner tentang perkembangan anak dan setelah ibu selesai mengisi kuesioner peneliti melakukan observasi perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun; f) Peneliti tetap berada di dekat responden selama mengisi kuesioner untuk mengantisipasi apabila ada pernyataan yang kurang jelas; g) Peneliti memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden untuk mengantisipasi apabila ada pernyataan yang belum diisi. 2. Uji validitas dan reliabilitas a. Uji validitas Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2007). Jenis validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity) yang menunjukkan tingkat representatifitas isi atau substansi pengukuran terhadap konsep variabel sebagaimana dirumuskan dalam definisi operasional. Validitas isi dilakukan dengan seorang expert di bidang Ilmu Keperawatan Anak, kemudian peneliti melakukan pilot study yaitu 38

mengujicobakan instrument penelitian di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 04 Semarang. Uji validitas dilakukan dengan mengukur korelasi antara tiap item pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan dengan menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment. Suatu pertanyaan dinyatakan valid jika nilai r hitung > r tabel dengan α 5% (Riwidikdo, 2007). Dari hasil uji validitas kuesioner pengetahuan ibu tentang perkembangan anak yang diujicobakan kepada 20 responden diperoleh nilai r hitung (0,491-0.936) dan nilai r tabel dengan (df = n-2 = 20-2 = 18) pada α 5% adalah 0,444, sehingga r hitung > r tabel. Dari 20 pernyataan semua dinyatakan valid dan dapat dipergunakan dalam penelitian. b. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan apabila fakta atau kenyataan hidup diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2003). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji alpha cronbach. Instrumen dinyatakan reliabel bila nilai α > 0,60 atau sama dengan 1 (Sugiyono, 2007). Hasil uji kuesioner pengetahuan ibu tentang perkembangan anak menunjukkan nilai alpha cronbach 0,955 sehingga kuesioner pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dinyatakan reliabel. 39

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode pengolahan data Data yang telah dikumpulkan dilakukan pengecekan ulang kemudian dilakukan pengolahan melalui beberapa tahap, yaitu: a. Editing Editing atau mengedit data dimaksudkan untuk mengevaluasi kelengkapan, konsistensi, dan kesesuaian antara kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau menjawab tujuan penelitian. Hal ini dilakukan setelah semua data yang kita kumpulkan melalui kuesioner dan hasil observasi (Danim, 2003). b. Coding Memberi tanda kode terhadap pertanyaan yang telah diajukan, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa data (Mardalis, 2006). c. Entry data Entry data merupakan proses memasukkan data yang diperoleh menggunakan fasilitas komputer dengan sistem atau program SPSS 16 (Hastono, 2001). d. Tabulating Tabulating adalah usaha menyajikan data, terutama pengolahan data yang akan menjurus ke analisis kuantitatif. Pengolahan data seperti ini biasanya 40

menggunakan tabel, baik tabel distribusi frekuensi maupun tabel silang (Wasis, 2008). 2. Analisis data a. Analisis univariat Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis tiap variabel yang ada secara deskriptif. Analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dan mendiskripsikan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun dalam bentuk distribusi frekuensi dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 16. b. Analisis bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis ini berfungsi untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dengan interpretasi hasil ρ value < 0,05 sehingga Ho ditolak, berarti ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang perkembangan anak dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Analisis bivariat ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. 41

F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu membawa rekomendasi dari institusinya untuk pihak lain dengan cara mengajukan permohonan izin kepada institusi tempat penelitian yang dituju oleh peneliti. Setelah mendapat izin dari Kepala Sekolah TK Aisyiyah 7 Semarang, peneliti baru dapat melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi : 1. Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelti dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (Hidayat, 2007). Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakuakn dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Jika responden bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan tetapi jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak rseponden. 2. Anonimity Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil peneltian yang akan disajikan (Hidayat, 2007). 3. Confidentiality Masalah confidentiality merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil peneltian, baik informasi maupun masalah-masalah 42

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh penelti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2007). G. Jadwal Penelitian Waktu dan tempat penelitian dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang pada bulan Juni tahun 2009. 43

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, yaitu: Nama : Nur Setya Rini NIM : G2A005075 Akan melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. Sehubungan dengan hal ini saya bermaksud mohon persetujuan ibu wali murid dan anak usia 4-5 tahun yang bersekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang menjadi responden penelitian. Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian, apabila ibu tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak akan memaksa dan menghargai keputusan ibu dan apabila ibu menyetujui maka saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan dan menjawab seluruh pertanyaan yang telah tersedia. Atas kesediaan dan kerjasama ibu dalam membantu kelancaran penelitian ini, saya ucapkan terimakasih. Hormat saya, Nur Setya Rini 44

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang yang berjudul Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perkembangan Anak Dengan Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 7 Semarang. Saya memahami bahwa penelitian ini tidak ada unsur yang merugikan dan akan dijaga kerahasiaannya. Oleh karena itu, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dan akan memberikan pernyataan dan informasi yang sebenar-benarnya tanpa tekanan dari manapun. Hormat saya, Responden 45

KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN ANAK DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 7 SEMARANG Karakteristik Responden Petunjuk pengisian : Mohon diisi semua pertanyaan dan berilah tanda silang ( ) pada kotak yang tersedia sesuai dengan jawaban Anda. No responden : Nama responden : Usia responden : Jenis kelamin anak : Laki-laki Perempuan Usia anak : Pendidikan responden : SD SMP SMA Perguruan Tinggi Pekerjaan Responden : Ibu rumah tangga Wiraswasta PNS 46

KUESIONER PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN ANAK Petunjuk pengisian: Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia jika jawaban BENAR dan jika jawaban SALAH sesuai dengan jawaban Anda! No Pernyataan Benar Salah 1 Jenis kelamin anak mempengaruhi jenis keterampilan yang dikuasai 2 Anak usia 4-5 tahun mempunyai rasa ingin tahu yang besar terhadap segala sesuatu di sekitarnya yang tidak diketahuinya 3 Status gizi mempengaruhi perkembangan anak 4 Anak memperoleh keterampilan yang baru dengan mencontoh orang lain di sekitar anak 5 Ibu yang mudah marah akan mempengaruhi perkembangan anak 6 Makanan 4 sehat 5 sempurna diperlukan untuk perkembangan anak 7 Anak dikatakan mengalami perkembangan yang baik apabila anak sehat, lincah, dan terampil menggunakan anggota gerak tubuhnya 8 Gizi yang seimbang adalah makanan yang tidak baik untuk proses perkembangan anak 9 Cara mendidik orangtua tidak akan mempengaruhi perkembangan anak 10 Anak usia 4 tahun belum dapat memakai baju sendiri 11 Anak tidak perlu diajari menulis namanya 47

No Pernyataan Benar Salah 12 Anak usia 5 tahun belum dapat membuat gambar persegi 13 Anak tidak perlu dilatih untuk berlari, melompat, meloncat, dan naik turun tangga 14 Anak usia 5 tahun belum dapat menulis angka 15 Anak usia 4 tahun belum dapat melompat dengan satu kaki 16 Anak usia 5 tahun dapat menggambar beberapa bagian tubuh manusia 17 Bimbingan dan latihan untuk perkembangan anak dapat dilakukan setiap hari 18 Anak usia 4 tahun belum dapat menyebutkan nama temannya 19 Anak usia 5 tahun dapat menggambar lingkaran 20 Anak usia 5 tahun dapat memakai pakaian tanpa bantuan 48

LEMBAR OBSERVASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN Petunjuk pengisian: Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia! Keterangan: Passed (P): lulus Fail (F): gagal Aspek Perkembangan Motorik Kasar: Anak usia 4 tahun 1. Loncat jauh 2. Melompat dengan 1 kaki 3. Berdiri dengan 1 kaki selama 3 detik 4. Berdiri dengan 1 kaki selama 4 detik 5. Berdiri dengan 1 kaki selama 5 detik 6. Berjalan tumit ke jari kaki Anak usia 5 tahun 1. Melompat dengan 1 kaki 2. Berdiri dengan 1 kaki selama 3 detik 3. Berdiri dengan 1 kaki selama 4 detik 4. Berdiri dengan 1 kaki selama 5 detik 5. Berjalan tumit ke jari kaki 6. Berdiri dengan 1 kaki selama 6 detik Motorik Halus: Anak usia 4 tahun 1. menyusun menara dari 6 kubus Lulus (P) Gagal (F) 49

Aspek Perkembangan 2. meniru garis vertikal 3. Menyusun menara dari 8 kubus 4. Menggoyangkan ibu jari 5. Mencontoh gambar lingkaran 6. Menggambar orang 3 bagian 7. Mencontoh tanda silang 8. Memilih garis yang lebih panjang Anak usia 5 tahun 1. Menggoyangkan ibu jari 2. Mencontoh gambar lingkaran 3. Menggambar orang 3 bagian 4. Mencontoh tanda silang 5. Memilih garis yang lebih panjang 6. Mencontoh gambar persegi dengan ditunjukkan 7. Menggambar orang 6 bagian 8. Mencontoh gambar persegi Lulus (P) Gagal (F) 50