BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON M

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 140 TAHUN 2015 SERI E.125

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2014 SERI A.5...

BERITA DAERAH.KABUPATEN CIREBON. TAHUN 2014 SERI a,z2 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 70 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 96 TAHUN 2016 SERI E.41

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 21 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

del SJifX BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 97 TAHUN 2016 SERI E. 42

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20A TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK PREMI ASURANSI

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 17 TAHUN 2014 SERI A.6A.4.

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANDUNG BARAT

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 54 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KARAWANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 16

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MOJOKEPROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATACARA PENGALOKASIAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2017

PERATURAN BUPATI KARAWANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO PERATURAN BUPATI BONE BOLANGO NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 40 TAHUN 2015

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 65 TAHUN 2015

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8.C TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI KELUARGA PENDUDUK MISKIN KABUPATEN SUKOHARJO

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 39 Tahun 2016 Seri E Nomor 28 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

tmt BUPATI EMPAT LAWANG PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI EMPAT LAWANG NOMOR: Oh TAHUN 2016

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 25 TAHUN 2015 SERI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 73

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 2 TAHUN 2016 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI KAMPAR PROPINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2017 SERI E.1 3

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 76 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 46 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI LAMPUNG TIMUR NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 27 Tahun 2013 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2013

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN BAGI BALITA DI POSYANDU

5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 28 TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERMOHONAN DAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN BUPATI MALANG,

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 28 TAHUN 2016

BUPATI LUWU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2016 SERI E. 1 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Transkripsi:

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON M NOMOR 98 TAHUN 2016 SERI E. 43 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN PROGRAM KEPADA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIREBON Menimbang a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 98 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka perlu menetapkan Bantuan Program Kepada Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2016; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, maka Bantuan Program Kepada Pemerintah Desa Tahun Anggaran 2016, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapakali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

2 Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG BANTUAN PROGRAM KEPADA PEMERINTAH DESA TAHUN ANGGARAN 2017. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 /^N Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Provinsi adalah Provinsi Jawa Barat; 2. Daerah adalah Kabupaten Cirebon; 3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Cirebon; 4. Bupati adalah Bupati Cirebon; 5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cirebon yang selanjutnya disingkat APBD Kabupaten adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cirebon; 6. Camat adalah Camat di Kabupaten Cirebon; 7. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul, adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa; 9. Kuwu adalah Kuwu di Kabupaten Cirebon;

3 10. Perangkat desa adalah Sekretaris Desa dan Perangkat desa lainnya sebagai unsur Pemerintah Desa yang membantu Kuwu dalam melaksanakan tugas, baik tugas pelayanan kesekretariatan, teknis maupun kegiatan dalam wilayah; 11. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP, adalah bentuk persyaratan administrasi yang dibuat dan ditandatangani oleh bendahara untuk mengajukan permintaan pembayaran kepada Kuwu; 12. Bantuan Program kepada pemerintah desa adalah bantuan keuangan yang digunakan untuk menunjang program- Program Pemerintah Kabupaten. BAB II PRINSIP MAKSUD DAN TUJUAN Bagian Kesatu Prinsip Pasal 2 (1) Bantuan program digunakan dengan prinsip efektif, efisien, terarah, terkendali, tepat sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi, teknis, maupun hukum. (2) Bantuan Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa yang ditetapkan dalam APBDesa. Bagian Kedua Maksud Pasal 3 Maksud dari bantuan program adalah : a. mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa; b. meningkatakan kapasitas sumber daya aparatur pemerintah desa; c. meningkatkan peran serta lembaga kemasyarakatan di tingkat desa; dan d. meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat desa. Bagian Ketiga Tujuan Pasal 4 Tujuan dari bantuan program adalah: a. terwujudnya tata kelola pemerintahan desa yang baik. b. meningkatnya sinergitas antara lembaga kemasyarakatan dengan pemerintah desa. c. meningkatnya perekonomian dan pendapatan masyarakat desa.

4 BAB III PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Bagian Kesatu Perencanaan Pasal 5 (1) Perencanaan Bantuan Program merupakan bagian dari proses perencanaan pembangunan daerah kabupaten. (2) Perencanaan Bantuan Program selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten. (3) Perencanaan Bantuan Program dilaksanakan pada saat penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten. Pasal 6 Permohonan Bantuan Program dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. SKPD terkait menyampaikan permohonan Bantuan Program kepada Bupati melalui Nota Dinas yang memuat maksud, tujuan, dan besaran nilai bantuan yang dimohon. b. Permohonan Bantuan Program untuk APBD Mumi disampaikan kepada Bupati melalui TAPD pada awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Mei tahun sebelumnya. c. Permohonan Bantuan Program untuk APBD Perubahan disampaikan kepada Bupati melalui TAPD pada awal bulan Mei sampai dengan akhir bulan Juli tahun berkenaan. Bagian Kedua Penganggaran Pasal 7 (1) Disposisi Bupati pada Nota Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran bantuan program dalam rancangan KUA dan PPAS. (2) Bantuan program dianggarkan sesuai kemampuan keuangan daerah. (3) Bantuan program dicantumkan dalam RKA-PPKD yang menjadi dasar penganggaran bantuan program dalam APBD. (4) Bantuan program dianggarkan dalam kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja bantuan keuangan, obyek, dan rincian obyek belanja berkenaan pada PPKD. (5) Rincian obyek belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dicantumkan nama desa penerima bantuan, besaran, dan peruntukan bantuan keuangan khusus.

5 BAB IV ALOKASI PENGGUNAAN BANTUAN Pasal 8 (1) Alokasi penggunaan dan besaran bantuan program kepada pemerintah desa diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. (2) Bantuan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. bantuan pemilihan kuwu serentak; b. bantuan peningkatan wawasan kebangsaan bagi kuwu; c. bantuan penunjang operasional lomba desa; d. bantuan penunjang operasional Evaluasi 10 Program Pokok PKK; e. bantuan penunjang operasional Evaluasi dan stimulan Posyandu; f. bantuan penunjang operasional Evaluasi Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K); g. Bantuan Jaminan Kesehatan; h. Bantuan Operasional bagi Asosiasi BPD dan Forum Komunikasi Kuwu Cirebon (FKKC). (3) Bantuan program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Cirebon Tahun Anggaran 2017. BAB V BANTUAN PEMILIHAN KUWU SERENTAK Pasal 9 (1) Bantuan Pemilihan Kuwu Serentak digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemilihan kuwu serentak Tahun 2017 yang digunakan untuk: a. honorarium BPD; b. honorarium panitia / pembantu panitia; c. honorarium validasi data pemilih; d. honorarium linmas desa; e. alat kelengkapan tempat pemungutan suara; f. pengadaan surat suara; g. pengadaan surat undangan pemilih; h. alat tubs kantor; i. cetak dan penggandaan laporan. (2) Prosedur penyaluran, pencairan, dan pembayaran bantuan biaya pemilihan kuwu serentak diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati tentang pemilihan kuwu. (3) Besaran bantuan pemilihan kuwu serentak untuk masingmasing desa ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

6 BAB VI BANTUAN PENINGKATAN WAWASAN KEBANGSAAN Bagian Kesatu Alokasi Pasal 13 (1) Bantuan Peningkatan Wawasan Kebangsaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, digunakan untuk bantuan Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi aparatur pemerintah desa, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pendidikan Wawasan Kebangsaan bagi aparatur pemerintah desa beketjasama dengan Komando Pendidikan dan Pelatihan TNI AD di Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal, Lembang; b. Biaya Pendidikan Wawasan Kebangsaan sebagaimana dimaksud pada huruf a disesuaikan dengan Standar Harga dan Standar Biaya yang berlaku di Pusat Pendidikan Ajudan Jenderal. (2) Besaran bantuan Peningkatan Wawasan Kebangsaan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Penyaluran Pasal 14 (1) Kuwu mengajukan permohonan penyaluran biaya Pendidikan Wawasan Kebangsaan kepada Bupati melalui camat, dengan melampirkan persyaratan: a. Permohonan penyaluran; b. Foto copy KTP yang masih berlaku; c. Foto copy SK Pengangkatan yang dilegalisasi: - SK Kuwu oleh Camat; - SK Perangkat Desa oleh Kuwu; d. Nomor Rekening calon penerima bantuan di BJB; e. kwitansi tanda terima dibuat rangkap 4 (empat) bermaterai. (2) Berdasarkan persyaratan permohonan penyaluran bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), camat melakukan verifikasi dan validasi. (3) Berdasarkan hasil validasi dan verifikasi, camat menyampaikan rekomendasi kepada Bupati melalui DPMD, dengan melampirkan permohonan dari kuwu beserta lampirannya. (4) DPMD membuat Nota Dinas permohonan penyaluran bantuan kepada Bupati dengan melampirkan: a. Nama calon penerima bantuan; b. Nomor Rekening Calon Penerima Bantuan; c. Besaran dana bantuan yang disalurkan.

7 (5) Berdasarkan nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (4), BPKAD menerbitkan SP2D untuk penyaluran bantuan kepada Rekening Calon Penerima Bantuan. Bagian Ketiga Penggunaan Pasal 15 (1) Penerima bantuan wajib menggunakan dana sesuai peruntukannya setelah tersedia di rekening. (2) Dalam hal penerima bantuan tidak menggunakan dana sesuai peruntukannya, maka penerima bantuan wajib menyetorkan kembali dana bantuan dimaksud ke rekening kas daerah. BAB VII BANTUAN PENUNJANG OPERASIONAL LOMBA DESA Bagian Kesatu Alokasi Penggunaan Pasal 16 (1) Bantuan penunjang operasional lomba desa digunakan untuk: a. Stimulan infrastruktur desa untuk desa terbaik I sampai dengan terbaik IV lomba desa tingkat kabupaten; b. Bantuan Operasional penunjang kegiatan penyelenggaraan Lomba Desa Tingkat Provinsi Tahap I dan Tahap II; c. Bantuan Operasional penunjang kegiatan penyelenggaraan Lomba Desa Tingkat Nasional. (2) Besaran bantuan penunjang operasional lomba desa ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Penyaluran Pasal 17 (1) Kuwu mengajukan permohonan penyaluran stimulan infrastruktur desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf a kepada Bupati melalui camat, dengan melampirkan: a. Permohonan penyaluran; b. APBDesa; c. Keputusan penetapan 6 (enam) Desa Terbaik Lomba Desa Tingkat Kabupaten; d. Rencana Penggunaan Dana; e. Kwitansi tanda terima dibuat rangkap 4 (empat) bermaterai.

8 (2) Kuwu mengajukan permohonan penyaluran bantuan operasional penunjang kegiatan penyelenggaraan Lomba Desa tingkat Provinsi dan Nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b dan huruf c kepada Bupati melalui camat, dengan melampirkan: a. Permohonan penyaluran; b. APBDesa; c. Keputusan penetapan Desa Terbaik I Lomba Desa Tingkat Kabupaten bagi desa peserta Lomba Desa Tingkat Provinsi Tahap I; d. Keputusan penetapan Desa Terbaik I Lomba Desa Tingkat Provinsi Tahap I bagi desa peserta Lomba Desa Tingkat Provinsi Tahap II; e. Keputusan penetapan Desa Terbaik I Lomba Desa Tingkat Provinsi Tahap II bagi desa peserta Lomba Desa Tingkat Nasional; f. Rencana Penggunaan Dana; g. Kwitansi tanda terima dibuat rangkap 4 (empat) bermaterai. (3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) camat melakukan verifikasi dan validasi. (4) Berdasarkan hasil validasi dan verifikasi, camat menyampaikan rekomendasi kepada Bupati melalui DPMD, dengan melampirkan permohonan dari kuwu beserta lampirannya. (5) DPMD membuat Nota Dinas permohonan penyaluran kepada Bupati dengan melampirkan: a. Nama Desa calon penerima bantuan; b. Nomor Rekening Kas Desa; c. Nama Pemilik Rekening Kas Desa; dan d. Besaran dana bantuan yang disalurkan. (6) Berdasarkan nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (5), BPKAD menerbitkan SP2D untuk penyaluran kepada Rekening Kas Desa sesuai daftar desa penerima sebagaimana terlampir dalam Nota Dinas dari DPMD. Bagian Ketiga Pencairan Pasal 18 (1) Dalam hal tersedia dana di Rekening Kas Desa, Pelaksana Kegiatan mengajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kepada Kuwu. (2) Sekretaris desa melakukan verifikasi RAB yang diusulkan oleh pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk mendapatkan pengesahan Kuwu. (3) Berdasarkan RAB yang telah disahkan kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kuwu mengajukan permohonan pencairan dana kepada Bank Jabar dan Banten (bjb).

9 (4) RAB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disimpan oleh Sekretaris Desa selaku koordinator PTPKD. (5) Persyaratan pencairan dana bantuan dilakukan oleh Kuwu dan bendahara pada bjb berupa: a. Surat permohonan pencairan dana dari kuwu kepada Bank Jabar dan Banten (bjb); b. KTP Asli dan foto copy; c. Tanda Bukti penarikan yang ditandatangani dan dibubuhi stempel Kuwu dan tanda tangan bendahara. Bagian Keempat Pembayaran Pasal 19 (1) Pelaksana Kegiatan/ Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan mengajukan SPP kepada Kuwu berdasarkan RAB sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 dengan dilampiri surat pemyataan tanggung jawab belanja. (2) Sekretaris desa melakukan verifikasi SPP yang diajukan oleh pelaksana kegiatan untuk mendapatkan persetujuan Kuwu. (3) Berdasarkan SPP yang telah disetujui kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bendahara melakukan pembayaran kepada Pelaksana Kegiatan. BAB VIII BANTUAN PENUNJANG OPERASIONAL EVALUASI 10 PROGRAM POKOK PKK Bagian Kesatu Alokasi Penggunaan Pasal 20 (1) Belanja bantuan penunjang operasional evaluasi 10 Program Pokok PKK digunakan untuk: a. 40 (empat puluh) Tim Penggerak PKK Desa terbaik I Evaluasi 10 Program Pokok PKK tingkat kecamatan; b. Tim Penggerak PKK Desa terbaik I Evaluasi 10 Program Pokok PKK Tingkat Kabupaten yang mengikuti Evaluasi Tingkat Provinsi; c. Tim Penggerak PKK Desa terbaik I Evaluasi 10 Program Pokok PKK Tingkat Provinsi Tahun 2016 dalam rangka mengikuti pelaksanaan evaluasi Tingkat Nasional Tahun 2017. (2) Besaran bantuan penunjang operasional evaluasi 10 program pokok PKK ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

10 Bagian Kedua Penyaluran Pasal 21 (1) Kuwu mengajukan permohonan penyaluran bantuan penunjang operasional evaluasi 10 program pokok PKK kepada Bupati melalui camat, dengan melampirkan: a. Permohonan penyaluran; b. Penetapan TP PKK Desa Terbaik I (satu) Evaluasi Tingkat Kecamatan / Kabupaten / Provinsi; c. Rencana Penggunaan Dana dari TP PKK desa; d. Kwitansi tanda terima dibuat rangkap 4 (empat) bermaterai. (2) Berdasarkan permohonan bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) camat melakukan verifikasi dan validasi. (3) Berdasarkan hasil validasi dan verifikasi, camat menyampaikan rekomendasi kepada Bupati melalui DPMD, dengan melampirkan permohonan dari kuwu beserta lampirannya. (4) DPMD membuat Nota Dinas permohonan penyaluran Bantuan kepada Bupati dengan melampirkan: a. Nama Desa calon penerima bantuan; b. Nomor Rekening Kas Desa; c. Nama Pemilik Rekening Kas Desa; dan d. Besaran dana bantuan yang disalurkan. (5) Berdasarkan nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (4), BPKAD menerbitkan SP2D untuk penyaluran bantuan kepada Rekening Kas Desa sesuai daftar desa penerima sebagaimana terlampir dalam Nota Dinas dari DPMD. Bagian Ketiga Pencairan Pasal 22 (1) Dalam hal tersedia dana di Rekening Kas Desa, Pelaksana Kegiatan/ Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat, mengajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kepada Kuwu. (2) Sekretaris desa melakukan verifikasi RAB yang diusulkan oleh pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk mendapatkan pengesahan Kuwu. (3) Berdasarkan RAB yang telah disahkan kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kuwu mengajukan permohonan pencairan dana kepada Bank Jabar dan Banten (bjb) (4) RAB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disimpan oleh Sekretaris Desa selaku koordinator PTPKD.

11 (5) Persyaratan pencairan dana bantuan dilakukan oleh Kuwu dan bendahara pada bjb berupa: a. Surat permohonan pencairan dana dari kuwu kepada Bank Jabar dan Banten (bjb); b. KTP Asli dan foto copy; c. Tanda Bukti penarikan yang ditandatangani dan dibubuhi stempel kuwu dan tanda tangan bendahara. Bagian Keempat Pembayaran Pasal 23 (1) Pelaksana Kegiatan mengajukan SPP kepada Kuwu berdasarkan RAB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 dengan dilampiri surat pemyataan tanggung jawab belanja. (2) Sekretaris desa melakukan verifikasi SPP yang diajukan oleh pelaksana kegiatan untuk mendapatkan persetujuan Kuwu. (3) Berdasarkan SPP yang telah disetujui kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bendahara melakukan pembayaran kepada Pelaksana Kegiatan. (4) Pelaksana Kegiatan menyalurkan bantuan kepada Ketua TP PKK dengan disaksikan oleh seluruh pengurus TP PKK. BAB IX BANTUAN PENUNJANG OPERASIONAL EVALUASI POSYANDU Bagian Kesatu Alokasi Penggunaan Pasal 24 (1) Bantuan penunjang operasional evaluasi posyandu digunakan untuk: a. 3 (tiga) Posyandu terbaik yang mengikuti Evaluasi Posyandu Tingkat Kabupaten; b. Posyandu terbaik I Evaluasi Posyandu Tingkat Kabupaten yang mengikuti Evaluasi Posyandu Tingkat Provinsi; c. Bantuan stimulan kegiatan untuk mendukung peningkatan kapasitas kader dan pembinaan administrasi untuk juara I sampai dengan juara III Terbaik Posyandu Tingkat Kabupaten; d. Bantuan Kegiatan Integrasi Posyandu Model Binaan Kabupaten Cirebon. (2) Besaran bantuan penunjang operasional evaluasi posyandu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

12 Bagian Kedua Penyaluran Pasal 25 (1) Kuwu mengajukan permohonan penyaluran bantuan penunjang operasional evaluasi Posyandu kepada Bupati melalui camat, dengan melampirkan: a. Permohonan penyaluran; b. Penetapan 3 (tiga) Posyandu Terbaik Evaluasi Posyandu Tingkat Kabupaten; c. Penetapan Posyandu Terbaik I Evaluasi Posyandu Tingkat Provinsi; d. Penetapan Posyandu Model Binaan Kabupaten; e. Rencana Penggunaan Dana dari Pengurus Posyandu Desa; f. Kwitansi tanda terima dibuat rangkap 4 (empat) bermaterai. (2) Berdasarkan permohonan bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) camat melakukan verifikasi dan validasi. (3) Berdasarkan hasil validasi dan verifikasi, camat menyampaikan rekomendasi kepada Bupati melalui DPMD, dengan melampirkan permohonan dari kuwu beserta lampirannya. (4) DPMD membuat Nota Dinas permohonan penyaluran Bantuan kepada Bupati dengan melampirkan: a. Nama Desa calon penerima bantuan; b. Nomor Rekening Kas Desa; c. Nama Pemilik Rekening Kas Desa; dan d. Besaran dana bantuan yang disalurkan (5) Berdasarkan nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), BPKAD menerbitkan SP2D untuk penyaluran bantuan kepada Rekening Kas Desa. Bagian Ketiga Pencairan Pasal 26 (1) Dalam hal tersedia dana di Rekening Kas Desa, Pelaksana Kegiatan/ Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mengajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kepada Kuwu. (2) Sekretaris desa melakukan verifikasi RAB yang diusulkan oleh pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk mendapatkan pengesahan Kuwu. (3) Berdasarkan RAB yang telah disahkan kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kuwu mengajukan permohonan pencairan dana kepada Bank Jabar dan Banten (bjb). (4) RAB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disimpan oleh Sekretaris Desa selaku koordinator PTPKD.

13 (5) Persyaratan pencairan dana bantuan dilakukan oleh Kuwu dan bendahara pada bjb berupa: a. Surat permohonan pencairan dana dari kuwu kepada Bank Jabar dan Banten (bjb); b. KTP Asli dan foto copy; c. Tanda Bukti penarikan yang ditandatangani dan dibubuhi stempel Kuwu dan tanda tangan bendahara. Bagian Keempat Pembayaran Pasal 27 (1) Pelaksana Kegiatan mengajukan SPP kepada Kuwu berdasarkan RAB sebagaimana dimaksud dalaim Pasal 26 dengan dilampiri surat pemyataan tanggung jawab belanja. (2) Sekretaris desa melakukan verifikasi SPP yang diajukan oleh pelaksana kegiatan untuk mendapatkan persetujuan Kuwu. (3) Berdasarkan SPP yang telah disetujui kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bendahara melakukan pembayaran kepada Pelaksana Kegiatan. (4) Pelaksana Kegiatan menyalurkan bantuan kepada ketua posyandu dengan disaksikan oleh seluruh pengurus posyandu. BAB X BANTUAN PENUNJANG OPERASIONAL EVALUASI UP2K Bagian Kesatu Alokasi Penggunaan Pasal 28 (1) Bantuan penunjang operasional evaluasi Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) digunakan untuk: a. Bantuan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) pada desa juara Lomba Desa; b. Bantuan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) pada desa lokasi Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS); c. Bantuan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) pada desa lokasi Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (HKG PKK); d. Bantuan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) pada desa juara lomba 10 Program Pokok PKK; e. Bantuan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) pada desa juara lomba Posyandu; f. Bantuan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) pada 10 desa lokasi Kampung KB.

14 (2) Besaran bantuan penunjang operasional evaluasi Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. Bagian Kedua Penyaluran Pasal 29 (1) Kuwu mengajukan permohonan penyaluran bantuan penunjang operasional evaluasi UP2K kepada Bupati melalui camat, dengan melampirkan: a. Permohonan penyaluran; b. Penetapan desa Terbaik I Lomba Desa Tingkat Kabupaten; c. Penetapan desa lokasi Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Tingkat Kabupaten; d. Penetapan desa lokasi Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG PKK) Tingkat Kabupaten; e. Penetapan desa Terbaik I Lomba 10 Program Pokok PKK Tingkat Kabupaten; f. Penetapan Posyandu Terbaik I Lomba Posyandu Tingkat Kabupaten; g. Penetapan desa lokasi Kampung KB Tingkat Kabupaten; h. Rencana Penggunaan Dana dari TP PKK desa; i. Rencana Penggunaan Dana dari Pengurus Posyandu Desa; j. Kwitansi tanda terima dibuat rangkap 4 (empat) bermaterai. (2) Berdasarkan permohonan bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) camat melakukan verifikasi dan validasi. (3) Berdasarkan hasil validasi dan verifikasi, camat menyampaikan rekomendasi kepada Bupati melalui DPMD, dengan melampirkan permohonan dari kuwu beserta lampirannya. (4) DPMD membuat Nota Dinas permohonan penyaluran Bantuan kepada Bupati dengan melampirkan: a. Nama Desa calon penerima bantuan; b. Nomor Rekening Kas Desa; c. Nama Pemilik Rekening Kas Desa; dan d. Besaran dana bantuan yang disalurkan. (5) Berdasarkan nota dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), BPKAD menerbitkan SP2D penyaluran bantuan kepada Rekening Kas Desa sesuai daftar desa penerima bantuan sebagaimana terlampir dalam nota dinas dari DPMD.

15 Bagian Ketiga Pencairan Pasal 30 (1) Dalam hal tersedia dana di Rekening Kas Desa, Pelaksana Kegiatan / Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat mengajukan Rencana Anggaran Biaya (RAB) kepada Kuwu. (2) Sekretaris desa melakukan verifikasi RAB yang diusulkan oleh pelaksana kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk mendapatkan pengesahan Kuwu. (3) Berdasarkan RAB yang telah disahkan kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kuwu mengajukan permohonan pencairan dana kepada Bank Jabar dan Banten (bjb). (4) RAB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disimpan oleh Sekretaris Desa selaku koordinator PTPKD. (5) Persyaratan pencairan dana bantuan dilakukan oleh Kuwu dan bendahara pada bjb berupa: a. Surat permohonan pencairan dana dari kuwu kepada Bank Jabar dan Banten (bjb); b. KTP Asli dan foto copy; c. Tanda Bukti penarikan yang ditandatangani dan dibubuhi stempel Kuwu dan tanda tangan bendahara. Bagian Keempat Pembayaran Pasal 31 (1) Pelaksana Kegiatan mengajukan SPP kepada Kuwu berdasarkan RAB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dengan dilampiri surat pemyataan tanggung jawab belanja. (2) Sekretaris desa melakukan verifikasi SPP yang diajukan oleh pelaksana kegiatan untuk mendapatkan persetujuan Kuwu. (3) Berdasarkan SPP yang telah disetujui kuwu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bendahara melakukan pembayaran kepada Pelaksana Kegiatan. (4) Pelaksana Kegiatan menyalurkan bantuan kepada Ketua TP PKK dengan disaksikan oleh seluruh pengurus UP2K. BAB XIII BANTUAN JAMINAN KESEHATAN Bagian Kesatu Alokasi Pasal 40 (1) Bantuan Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf i, digunakan untuk pembayaran premi jaminan kesehatan, dengan ketentuan sebagai berikut:

17 (2) Dalam rangka pembinaan, DPMD dan camat melakukan fasilitasi pelaksanaan bantuan keuangan kepada pemerintah desa. (3) Camat melaporkan pelaksanaan pemberian bantuan keuangan kepada pemerintah desa kepada Bupati melalui DPMD. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Cirebon. Ditetapkan di Sumber pada tanggal 13 Desember 2016 BUPATI CIREBON Ttd. SUNJAYA PURWADISASTRA Diundangkan di Sumber pada tanggal 14 Iiesember 2016 SEKRETAR1S QAERAH KABUPATEN CIREBON YAYAT RUHYAT BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TAHUN 2016 NOMOR 93, SERI E. 43