BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENETIAN. Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasi data menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan mengkaji metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

Transkripsi:

A III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai. Metode penelitian menurut Sugiyono (006:1) adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes awal-tes akhir kelompok kontrol dengan sampel acak). Metode eksperimen ini adalah sebuah metode penelitian yang obyektif dan sistematis untuk memprediksikan atau mengontrol fenomena. Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab-akibat melalui pemanipulasian variabel independen (misalnya: treatment, stimulus, kondisi) dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tadi. (M. Subana dan Sudrajat, 005:95) Penelitian eksperimen ini dilakukan untuk memperoleh jawaban atas hipotesis yang disusun, yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan metode cooperative learning terhadap hasil belajar siswa. Hal ini mengacu kepada penadapat Syamsuddin dan Vismaia (006:1) yang menjelaskan bahwa: Penelitian eksperimen merupakan suatu metode yang sistematis dan logis untuk menjawab pertanyaan: jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang dikontrol dengan teliti, apakah yang akan terjadi?. Dalam hal ini peniliti memanipulasikan suatu perlakuan, stimulus, atau kondisi-kondisi tertentu, kemudian mengamati pengaruh atau perubahan yang diakibatkan oleh manipulasi yang dilakukan secara sengaja tadi.

51 berikut ini: Oleh karena itu rancangan penelitian ini dapat digambarkan dalam tabel Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen T1 T Kontrol T1 T Sumber: Subana dan Sudrajat (005:10) Dimana: T1 = Tes Awal T = Tes Akhir = Pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe Jigsaw Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif, dimana Sugiyono (004:14) menjelaskan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). 3.. Operasionalisasi Variabel Jika mengacu kepada pendapat Suharsimi Arikunto maka variabel terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, sedangkan Ronny Kountour (003:65) menjelaskan operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas () Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode cooperative learning dengan indikatornya nilai hasil belajar siswa.

5. Variabel Terikat (Y) Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi dengan indikatornya nilai hasil belajar siswa pada dimensi kognitif, sedangkan dimensi hasil belajar yang lainnya dianggap konstan. Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Metode cooperative learning (Variabel ) Hasil belajar siswa. (Variabel Y) - Nilai hasil belajar siswa. Interval Kognitif Nilai hasil belajar siswa. Interval 3.3. Populasi dan Teknik Sampling 3.3.1. Populasi Pelaksanaan penelitian tidak akan terlepas dari obyek yang akan diteliti, melalui obyek penelitian tersebut akan diperoleh suatu pemecahan-pemecahan masalah yang menunjang keberhasilan penelitian. Sugiyono (004:7), memberikan penjelasan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (00:108), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi bukan hanya berarti orang ataupun benda lainya, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh suatu obyek.

53 Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa kelas I IPS 1 dan I IPS di SMA Negeri 6 andung yang berjumlah 86 orang. 3.3.. Teknik Sampling Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 004:73). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh, dimana Sugiyono (004:78) mendefinisikan sebagai teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Alasan digunakan sampel jenuh karena jumlah populasi yang ada relatif kecil, sehingga jumlah populasi akan sama dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 4 orang untuk kelompok eksperimen dan 44 orang untuk kelompok kontrol. 3.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah sebagai cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 00:16). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Pretest (tes awal) Pretest atau tes awal dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur pengetahuan siswa sebelum dilaksanakan

54 eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu metode Cooperative Learning untuk kelas eksperimen dan metode Konvensional (ceramah) untuk kelas kontrol.. Posttest (tes akhir) Posttest atau tes akhir dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa setelah dilaksanakan eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu metode Cooperative Learning untuk kelas eksperimen dan metode Konvensional (ceramah) untuk kelas kontrol. 3.5. Teknik Analisis Data dan Rancangan Uji Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis Data 3.5.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen yang belum terstandar, sehingga untuk menghindari dihasilkannya data yang tidak sahih maka terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap instrumen tersebut. Adapun analisis butir soal instrumen penelitian tersebut dilakukan dengan cara: 1. Taraf kesukaran Taraf kesukaran soal merupakan kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu

55 sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. ilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran. Taraf kesukaran ini digunakan untuk menganalisis data hasil ujicoba instrumen penelitian dalam hal tingkat kesukaran setiap butir soal, dengan menggunakan rumus: P = JS (Suharsimi Arikunto, 005:08) Keterangan: P = Indeks kesukaran = anyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.3 Interpretasi Tingkat Kesukaran utir Soal Tingkat Kesukaran Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 Sumber: Suharsimi Arikunto (005:10) Kriteria Sukar Sedang Mudah. Daya pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dalam membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda soal disebut indeks diskriminasi (D). Suharsimi Arikunto (005:1) menjelaskan: a. Untuk kelompok kecil, seluruh kelompok testee dibagi dua sama besar, % kelompok atas dan % kelompok bawah.

56 b. Untuk kelompok besar biasanya hanya diambil kedua kutubnya saja, yaitu 7% skor teratas sebagai kelompok atas (J A ) dan 7% skor terbawah sebagai kelompok bawah (J ). Daya pembeda ini digunakan untuk menganalisis data hasil ujicoba instrumen penelitian dalam hal tingkat perbedaan setiap butir soal, dengan menggunakan rumus: D = J A A J = P A P (Suharsimi Arikunto, 005:13) Keterangan: J = Jumlah peserta tes J A = anyaknya peserta kelompok atas J = anyaknya peserta kelompok bawah A = anyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar = anyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar A P A = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar J P = J A 3. Uji Validitas = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.4 Interpretasi Daya Pembeda utir Soal Daya Kriteria Pembeda D : 0,00 0,0 Jelek (poor) D : 0,0 0,40 Cukup (satistactory) D : 0,40 0,70 aik (good) D : 0,70 1,00 aik sekali (excellent) D : negatif Semuanya tidak baik Sumber: Suharsimi Arikunto (005:18) Menurut Suharsimi Arikunto (00:144) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

57 sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan).untuk menguji tingkat validitas dari instrumen penelitian, penulis menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Adapun rumusnya sebagai berikut: r xy = { n n xy ( x)( y) x ( x) }{ n y ( y) } (Suharsimi Arikunto, 00:146) Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan. x = Skor tiap items y = Skor total items n = jumlah responden uji coba Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r xy Interval Koefisien Antara 0,800 samapai dengan 1,00 Antara 0,600 samapai dengan 0,800 Antara 0,400 samapai dengan 0,600 Antara 0,00 samapai dengan 0,400 Antara 0,00 samapai dengan 0,00 Sumber: Suharsimi Arikunto (005:75) Tingkat Hubungan Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah 4. Uji Reliabilitas Reliabilitas menurut Suharsimi Arikunto (005:86) adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Maka pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Untuk menghitung reliabilitas instrumen penelitian ini, penulis menggunakan rumus spearman-brown sebagai berikut:

58 r 1/ 1/ r 11 = ( 1+ r ) 1/ 1/ (Suharsimi Arikunto, 005:93) Keterangan: r 11 = koofesien reliabilitas yang sudah disesuaikan. r 1/1/ = korelasi antara skor-skor setiap belahan tes. Tabel 3.6 Interpretasi Nilai r 11 Interval Koefisien Antara 0,800 samapai dengan 1,00 Antara 0,600 samapai dengan 0,800 Antara 0,400 samapai dengan 0,600 Antara 0,00 samapai dengan 0,400 Antara 0,00 samapai dengan 0,00 Sumber: Suharsimi Arikunto (005:75) Tingkat Hubungan Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah 3.5.1.. Analisis Data Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini sangat beragam, maka dari itu perlu diklasifikasikan terlebih dahulu sesuai variabel. Setelah itu baru data dianalisis berdasarkan klasifikasi tersebut dengan cara menghitung data, menjawab rumusan masalah dan terakhir menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun proses yang dilakukan penulis untuk menganalisis data tersebut dilakukan dengan cara: 1. Uji normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai normal atau tidaknya distribusi skor tes yang diperoleh siswa. Untuk melakukan pengujian normalitas tersebut, penulis menggunakan uji chikuadrat. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

59 a) Menentukan skor terbesar dan terkecil b) Menentukan Rentangan ( R ) R = skor terbesar-skor terkecil c) Menentukan anyaknya Kelas (K) K = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) d) Menentukan panjang kelas (i) i = R K e) Membuat tabulasi dengan tabel penolong No. Kelas Interval f Nilai Tengah ( i ) i f. i f. i 1.. Jumlah f) Menentukan rata-rata atau Mean = f. i f i i (Sudjana, 1996:67) g) Menentukan simpangan baku (s) s = nσf i i n ( Σf i i ).( n 1) (Sudjana, 1996:95) h) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara: (1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5. () Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

60 Z = ataskelas x S (3) Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. (4) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. (5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). (6) Mencari Chi Kuadart ( χ hitung ) dengan rumus: χ = k i 1 ( fo fe) fe (Akdon dan Sahlan Hadi, 005:171) (7) Membandingkan ( χ hitung ) dengan ( χ tabel ) {untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (db) = k-1} Kaidah keputusan: Jika, χ hitung χ tabel, maka distribusi data tidak normal. Jika, χ hitung χ tabel, maka distribusi data normal.. Uji homogenitas (Akdon dan Sahlan Hadi, 005:168) Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians berasal dari populasi yang sama atau tidak. Sedangkan untuk menguji

61 homogenitas kedua varians digunakan distribusi F, adapun langkahlangkah yang harus ditempuh untuk melakukan distribusi F adalah sebagai berikut: a) Menghitung nilai F dengan rumus: Variansterbesar F hitung = Variansterkecil (Riduan, 006:186) b) Menghitung nilai F dari tabel distribusi frekuensi dengan derajat kebebasan dk1=n1-1 dan dk=n-1 dengan taraf signifikansi α = 0,05. c) Menentukan kriteria pengujian homogenitas sebagai berikut: Jika F hitung F tabel, maka kedua varians tersebut homogen, (Riduan, 006:186). 3. Menentukan tingkat hasil belajar siswa. Dalam menentukan tingkat hasil belajar siswa pada sub pokok bahasan laporan keuangan perusahaan dagang dilakukan dengan cara menentukan Indeks Prestasi Sampel (IPS). Luhut P. Panggabean (1989:8-9) memberikan kriteria dalam menafsirkan IPS: Tabel 3.7 Kriteria Tafsiran Indeks Prestasi Sampel (IPS) No Kategori Prestasi Kelas Interpretasi 1 0,00 30,00 Sangat Rendah 31,00 54,00 Rendah 3 55,00 74,00 Sedang 4 75,00 89,00 Tinggi 5 90,00 100,00 Sangat Tinggi Luhut P. Panggabean (1989:8-9)

6 Menurut Wayan dan Sumartana (1986:111), dan Luhut P. Panggabean (1989:30) menjelaskan bahwa IPS dapat dihitung dengan membagi nilai rata-rata dengan nilai maksimal yang mungkin dicapai dalam tes, dan kemudian mengalikan hasil bagi ini dengan 100. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: IPS = M SMI x100 Keterangan: IPS = Indeks Prestasi Sampel M = Mean atau nilai rata-rata SMI = Skor maksimal ideal, artinya skor yang dicapai jika semua soal dijawab benar. 4. Menghitung besarnya peningkatan hasil belajar siswa dengan rumus: 1 0 0 x 100% Keterangan: 0 = Rata-rata skor tes awal (pretes) 1 = Rata-rata skor tes akhir (posttest) 3.5.. Rancangan Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah dengan menguji hipotesis nol, Sudjana (1997:158) menjelaskan hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan antara dua parameter dinamakan hipotesis nol. Kemudian Sudjana (005:3) merumuskan: H 0 : 0 = 0 0 H 1 : 0 0 0

63 Pengujian hipotesis ini dilakukan pada taraf nyata α = 0.05 dengan uji dua pihak dengan rumus: t = s 1 1 1 1 + n n (Sudjana, 1996:39) Keterangan: 1 = rata-rata tes akhir kelompok eksperimen = rata-rata tes awal kelompok eksperimen n 1 = jumlah sampel kelompok eksperimen n = jumlah sampel kelompok eksperimen s = simpangan baku gabungan Simpangan baku gabungan didapatkan dari rumus: s = ( n 1 1) s1 + ( n 1) s n + n 1 1 (Sudjana, 1996:39) Setelah didapatkan t hitung kemudian dibandingkan dengan t tabel dengan kriterian pengujia terima H 0 jika t 1-1/α < t < t 1 ½α, dimana t 1 ½α didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n 1 + n ) dan peluang (1-1/α ). Untuk harga-harga t lainnya H o ditolak (Sudjana, 005:39-40).