BAB I PENDAHULUAN. menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan perluasan usaha agar dapat terus bertahan dan bersaing. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas dana

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi nilai perusahaan dianggap semakin sejahtera pula pemiliknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur. Persaingan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Nilai perusahaan merupakan. menginvestasikan modalnya pada perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. semakin maju membuat para pelaku ekonomi semakin mudah dalam mendapatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan penting pendirian suatu perusahaan adalah untuk. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba dan implikasinya

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggal 19 Oktober Pada saat itu pengaruh financial perusahaan yang

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. melalui Foreign Direct Investment (FDI). Investor menganggap bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang kemudian mencuat dan memunculkan agency theory. dan kemakmuran para pemegang saham atau stakeholder. Nilai perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Namun pemisahan ini mengakibatkan keleluasaan manajemen perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Isu yang sedang marak diperbincangkan saat ini adalah Good Corporate

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan selain memaksimalkan laba adalah memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan pengembangan usaha dan perluasan jaringan suatu

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang hal ini akan berdampak buruk bagi perusahaan. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, isu mengenai Good Corporate Governance (GCG) mulai

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar bagi perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing secara ketat dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut harus menerapkan prinsip good corporate. governance. Prabaningrat dan Widanaputra (2015) dalam Luhwulan dan

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena yang banyak ditemui ketika perusahaan bertambah besar maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas. Tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu cara perusahaan untuk mengembangkan usahanya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah keuangan perusahaan dapat terjadi dengan berbagai penyebab,

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate. tarif pajak terhadap dividend payout ratio (DPR) perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan juga harus dimaksimalkan, nilai peusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan terhadap good corporate governance semakin meningkat. Banyak. dikarenakan lemahnya corporate governance (Wardhani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB II LANDASAN TEORI. Nurlela dan Islahudin (2006) menjelaskan bahwa enterprise value atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya, suatu perusahaan didirikan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sustainability. Perusahaan yang telah go public akan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi pertanggungjawaban dalam organisasi. Tujuan laporan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki sebuah perusahaan go public. Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan hal yang perlu. diperhatikan bagi perusahaan dewasa ini karena berkaitan dengan isu

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang dari perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan utama dengan mendirikan suatu perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) a) Pemegang saham dengan manajer.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan (Indrayani, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada berbagai pihak, diantaranya pihak investor dan kreditor. Investor dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perekonomian yang semakin terbuka karena era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan dengan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

BAB I PENDAHULUAN. kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bekerja untuk mencapai tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. jangka panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam investasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan pendanaan untuk kegiatan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal munculnya konsep Corporate Governance ini karena adanya. bertanggung jawab. Masalah Corporate Governance ini semakin menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi ekonomi indonesia yang tidak stabil, menyebabkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan oleh para investor dan kreditor (Haruman, 2008). Brigham dan Borolla (2011) dalam Bernandhi (2013).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan asing, kepemilikan negara,

BAB I PENDAHULUAN. Adanya krisis keuangan di Indonesia pada akhir tahun 2008 salah satunya

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang didirikan memiliki tujuan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang diantaranya yaitu untuk mencapai keuntungan yang maksimal dan memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pengorbanan sumber daya yang sudah dikeluarkan, memakmurkan dan menyejahterakan para stakeholder dan shareholder, yang lainnya yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaannya agar perusahaan tersebut mampu bertahan dan berkompetisi di tengah-tengah era globalisasi agar perusahaan tersebut dapat going concern dalam periode waktu yang panjang dan mampu mempertahankan keunggulan kompetitif yang sudah dicapai dari perusahaan tersebut. Nilai perusahaan merupakan nilai yang mencerminkan berapa harga yang harus dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan adalah dengan menggunakan rasio Tobin s Q. Rasio Tobin s Q ini memasukkan semua unsur utang dan modal saham perusahaan serta aset perusahaan sehingga semakin besar nilai Tobin s Q perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik (Kusumaningrum,2013). Semakin baik nilai perusahaan maka semakin baik pula kinerja perusahaan sehingga dapat mempengaruhi persepsi para investor untuk berinvestasi pada suatu perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat investor percaya terhadap kinerja perusahaan saat ini namun juga pada kinerja perusahaan di masa yang akan mendatang. 1

2 Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan baik hal keuangan maupun non keuangan, dalam penelitian Wahyuni dkk (2013) mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan deviden, struktur kepemilikan, dan good corporate governance. Dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya diperlukannya dana yang cukup banyak, sehingga membuat para manajer dan pemilik perusahaan memikirkan berbagai alternatif untuk memperoleh sumber pendanaan perusahaan tersebut. Yang menjadi pertimbangan adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan kombinasi yang baik dan menguntungkan bagi berbagai pihak terutama para manajer atau para pemilik perusahaan. Biasanya dana ini diperoleh dari ekuitas dan pinjaman dari pihak luar. Dalam hal ini pendanaan berperan penting dalam sebuah perusahaan yang menggambarkan pengaturan komposisi antara penerimaan modal dari ekuitas dan pinjaman jangka panjang secara tepat karena pendanaan ini berpengaruh terhadap nilai perusahaannya. Struktur modal yang diperoleh dari modal sendiri ataupun modal pinjaman dapat berakibat langsung terhadap posisi laporan keuangan sehingga diperlukannya perbandingan yang tepat untuk modal sendiri dan modal pinjaman tersebut. Apabila perusahaan mengutamakan modalnya sendiri maka akan mengurangi biaya ketergantungan terhadap pihak luar dan mengurangi resiko keuangan. Namun perusahaan tidak bisa melakukan ekspansi terhadap usahanya

3 yang membutuhkan modal yang besar dikarenakan terbatasnya modal yang dimiliki. Untuk itu perusahaan memerlukan pinjaman modal dari pihak luar disamping menggunakan modalnya sendiri untuk meningkatkan nilai perusahaanya. Menurut Sudarman (2011) dalam Wilanto (2013), kebijakan pendanaan perusahaan ditentukan dengan menganalisa komposisi antara hutang dan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Struktur modal menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk membiayai investasinya. Terjadinya peningkatan hutang pada gilirannya akan mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen karena kewajibannya untuk membayar hutang lebih diutamakan daripada pembagian deviden dan Menurut Brigham dan Houston (2006), penggunaan hutang pada tingkat tertentu akan dapat mengurangi biaya modal perusahaan karena biaya atas hutang merupakan pengurangan pajak yang dapat meningkatkan harga saham. Sehingga dapat dikatakan penambahan hutang dalam proporsi yang tepat dapat mencapai tingkat struktur modal yang optimal dan akan mampu meningkatkan nilai perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah kombinasi dari ekuitas dan hutang dari pihak eksternal yang dapat memaksimalkan harga saham perusahaan. Menurut Mai (2006) dalam Hermuningsih (2013) Ada beberapa faktor faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan yaitu stabilitas penjualan, struktur aktuva, leverage operasi, peluang pertumbuhan, tingkat profitabilitas dan lain sebagainya. Ukuran perusahaan juga turut mempengaruhi faktor dalam mengambil keputusan struktur modal. Perusahaan yang lebih besar umumnya lebih mudah memperoleh pinjaman di bandingkan dengan perusahaan kecil. Oleh sebab

4 itu dengan memperoleh pinjaman perusahaan dapat berkembang lebih baik lagi Selain dari sistem pendanaan dari perusahaan, aktivitas non keuangan seperti tata kelola dari sebuah perusahaan juga memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini karena para investor lebih tertarik untuk memilih menanam modalnya pada perusahaan yang lebih terpercaya karena good corporate governance, dengan tujuan para investor menerima return yang baik juga (Susanto dan Subekti,2011) Program good corporate governace ini muncul karena adanya konflik kepentingan antara para pemilik perusahaan dan manajer perusahaan yang sering disebut dengan agency conflict. Dengan adanya corporate governance ini diharapkan mampu menggambarkan bagaimana usaha manajemen dalam mengelola aset dan modal perusahaan dengan baik sehingga para investor tertarik untuk menanamkan modal. Jika pengelolaannya dilakukan dengan baik maka secara otomatis akan meningkatkan nilai perusahaan. Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-177/M-MBU/2002, tanggal 01 Agustus 2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN, yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penerapan konsep GCG di Indonesia adalah untuk pengembangan dan peningkatan nilai perusahaan. Forum Coporate Governance Indonesia (FCGI) juga merumuskan tujuan dari GCG adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan. Ada empat mekanisme good corporate governance yang bertujuan untuk mengurangi konflik keagenan dan meningkatkan nilai perusahaan yaitu

5 Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen dan Komite Audit (Susanti,2009). Para manajer diberi kekuasaan oleh pemilik perusahaan yaitu pemegang saham, untuk membuat keputusan dan hal ini memunculkan potensi konflik keagenan. Untuk itu proporsi kepemilikan manajer dilihat penting karena semakin tinggi tingkat kepemilikan manajerial, diharapkan para manajer mampu bekerja seefektif mungkin untuk memperoleh laba, karena laba yang diperolehnya itu akan dapat memakmurkan kepentingan investor yang seyogyanya adalah dirinya sendiri. Kepemilikan institusional adalah kepemilikan suatu perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh satu atau beberapa institusi swasta maupn institusi milik negara. Kepemilikan institusional akan meningkatkan pengawasan institusi terhadap laju perkembangan perusahaan yang dimilikinya mulai dari penggunaan modal, kebijakan pengambilan hutang, kebijakan pembagian deviden dan lain sebagainya (Wilanto,2013). Dewan komisaris independen merupakan suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan (FCGI,2001). Dengan adanya komisaris independen diharapkan mampu mengawasi kinerja perusahaan dengan baik sehingga mampu memaksimalkan pendapatan perusahaan dan meningkatkan nilai perusahaan. Pembentukan komite audit mampu meningkatkan efektifitas perusahaan karena komite audit memiliki peran dalam penyusunan laporan keuangan.

6 Menurut Susanti (2009) tugas komite audit berhubungan dengan kualitas laporan keuangan, karena komite audit diharapkan dapat membantu dewan komisaris dalam pelaksanaan tugasnya yaitu mengawasi pelaporan keuangan oleh manajemen. Persaingan perusahaan manufaktur semakin hari semakin ketat, mengingat saat ini adalah zamannya cyber generation dimana sistem komunikasi dan transportasi sudah semakin canggih sehingga seluruh negara negara di dunia ini seolah olah tidak memiliki batas dan produk produk yang sama dari perusahaan manufaktur di luar negeri dapat masuk ke dalam negeri. Untuk itu perusahaan manufaktur di Indonesia memerlukan dana tambahan dan pengelolaan perusahaan yang baik untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, serta mampu bersaing dengan produk luar negeri. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sebagai bahan penelitian karena saham dari perusahaan ini banyak diminati oleh para investor dan perusahaan tersebut lebih kompleks bentuk kegiatan operasional perusahaannya sebab perusahaan manufaktur mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. Banyak penelitian - penelitian yang sebelumnya membahas tentang struktur modal dan good corporate governance yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan oleh beberapa peneliti tersebut. Penelitian oleh Avriansyah (2013), Hasilnya Struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan, namun bertolak belakang dengan hasil penelitian Meythi (2012) yang meneliti bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan

7 Dewi dan Wirajaya (2013) juga menyimpulkan hasil penelitiannya bahwa Struktur modal juga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian lainnya mengenai hubungan good corporate governance terhadap nilai perusahaan diantaranya yaitu, Retno dan Priantinah (2012) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa good corporate governance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan good cooporate governance diukur melalui perhitungan index Corporate Governance Perception Index. Dan Susanto dan Subekti (2011) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komisaris independen dan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, tetapi komite audit, corporate social responsibility dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Unairiny (2012) yang membahas mengenai pengaruh struktur modal dan modal intelektual terhadap nilai perusahaan, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan Susanti (2009) yang meneliti tentang pengaruh mekanisme good corporate governance yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan komiter audit, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa good corporate governance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan pengukuran terhadap kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit. Yang membedakan dengan kedua penelitian diatas terhadap penelitian ini adalah adanya penggabungan variabel bebas dari masing masing penelitian diatas. Sehingga variabel bebas

8 yang diteliti dalam penelitian ini adalah struktur modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit. Oleh karena adanya beberapa hasil penelitian yang bervariasi mengenai struktur modal dan GCG terhadap nilai perusahaan diberbagai perusahaan, maka dilakukan penelitian ulang dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Good Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah faktor faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan? 2. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah mekanisme dari Good Corporate Governance? 4. Apakah Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 5. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 6. Apakah Komisaris Independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 7. Apakah Komite Audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan?

9 8. Apakah Struktur Modal, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen dan Komite Audit berpengaruh terhadap Nilai perusahaan? 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari terjadinya pembahasan masalah yang terlalau luas dan keterbatasan waktu penelitian, maka peneliti membatasi masalah pada pengaruh antara struktur modal dan good corporate governance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan indikator struktur modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah Struktur Modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 2. Apakah Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 3. Apakah Kepemilikan Institusional berpengaruh terhadap nilai perusahaan manufaktur pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI?

10 4. Apakah Komisaris Independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 5. Apakah Komite Audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 6. Apakah Struktur Modal, Kepemilikn Manjerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen dan Komite Audit berpengaruh secara terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 4. Untuk mengetahui pengaruh komisaris independen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 5. Untuk mengetahui pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 6. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit

11 secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak berikut ini 1. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti dan menjadi refrensi tambahan serta sebagai literature untuk peneliti selanjutnya. 2. Bagi UNIMED Penelitian ini diharapkan dijadikan bahan literature dan kepustakaan mengenai pengaruh struktur modal dan corporate governance terhadap nilai perusahaan. 3. Perusahaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dan kontribusi bagi para kepentingan untuk dijadikan masukan, pedoman pengambilan keputusan atas kebijkan akuntansi yang digunakan.