I. PENDAHULUAN. berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan

dokumen-dokumen yang mirip
Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Zn dan Cu Dengan Menggunakan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas kehidupan manusia yang dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Logam berat merupakan salah satu komponen pencemar lingkungan, baik

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LIMBAH CAIR PENYAMAKAN KULIT DENGAN TANAMAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pada kerak bumi. Merkuri sangat jarang dijumpai sebagai logam murni (native mercury) dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun gas dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan

I. PENDAHULUAN. masalah yang sangat krusial bagi negara maju dan sedang berkembang. Terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lautan merupakan daerah terluas yang menutupi permukaan bumi, sekitar

BAB I PENDAHULUAN. serta lapisan kerak bumi (Darmono, 1995). Timbal banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penampilannya atau lebih tahan tehadap korosi dan keausan. Dampak negatif dari

FITOREMEDIASI TANAH TERCEMAR LOGAM Cr DENGAN TUMBUHAN AKAR WANGI PADA MEDIA TANAH BERKOMPOS

PENDAHULUAN. banyak efek buruk bagi kehidupan dan lingkungan hidup manusia. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. air yang cukup. Bagi manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ternyata telah menimbulkan bermacam-macam efek yang buruk bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber pencemar bagi lingkungan (air, udara dan tanah). Bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk dan populasi penduduk yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. telah terjadi perubahan-perubahan dalam tatanan lingkungan sehingga tidak sama lagi

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian berlebih akibat bahaya yang mungkin ditimbulkan, berbahaya terutama

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

PENDAHULUAN. Tabel 1 Lokasi, jenis industri dan limbah yang mungkin dihasilkan

I. PENDAHULUAN. laboratorium maupun kegiatan sehari-hari. Logam berat memiliki efek merugikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

I. PENDAHULUAN. melebihi ambang batas normal (Widowati dkk, 2008). aktivitas manusia atau proses alam. Pencemaran terjadi karena adanya aktivitas

tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di beberapa negara seperti di Indonesia telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan industri (Singh, 2001). Hal ini juga menyebabkan limbah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar biologi tidak hanya berasal dari buku saja, melainkan seperti proses

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor industri menyebabkan peningkatan berbagai kasus

TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi dan Taksonomi Kayu Apu (Pistia stratiotes)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inventarisasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang jenis-jenis tumbuhan bawah

BAB I PENDAHULUAN. mengaplikasikan sifat-sifat alami proses naturalisasi limbah (self purification).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

bio.unsoed.ac.id II. TELAAH PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. udara, air dan tanah berupa kegiatan industri dan pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu kota yang diikuti laju pertumbuhan penduduk yang pesat serta

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

PEMANFAATAN TANAMAN AKAR WANGI (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) UNTUK PENYERAPAN LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu)

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran pada tanah oleh logam berat merupakan salah satu persoalan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tingkat keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi sehingga disebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses produksinya menghasilkan limbah yang mengandung sulfat dan

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya industri-industri yang berkembang, baik dalam skala besar

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Pencemaran Tanah. masuk dan merubah lingkungan tanah alami (Veegha, 2008). Darmono (2001)

Kandungan Timbal Pada Air dan Padi di Daerah Industri Leuwigajah Cimahi

BAB I. Logam berat adalah unsur kimia yang termasuk dalam kelompok logam yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menjanjikan untuk dieksploitasi oleh masyarakat lokal maupun masyarakat luar,

I. PENDAHULUAN. Pada saat ini masyarakat modem tengah menghadapi banyak masalah. lingkungan dan pendekatan secara biologi mulai banyak dilakukan untuk

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

Fitoremediasi Air terkontaminasi Nikel dengan menggunakan tanaman Ki Ambang (Salvinia molesta)

2015 FITOREMEDIASI LOGAM KROM PADA LIMBAH CAIR PENYAMAKAN KULIT DENGAN SISTEM SIRKULASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dan mengancam pemukiman dan lingkungan, sehingga pemerintah membuat

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas sayuran yang

BAB I PENDAHULUAN. 51' 30 BT perairan tersebut penting di Sumatera Utara. Selain terletak di bibir Selat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai air minum. Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam

dari tumpahan minyak-minyak kapal.akibatnya, populasi ikan yang merupakan salah satu primadona mata pencaharian masyarakat akan semakin langka (Medan

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran logam berat merupakan masalah yang serius terhadap kondisi

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan industri adalah limbah bahan berbahaya dan beracun. Penanganan dan

barang tentu akan semakin beraneka ragam pula hasil buangan sampingnya. Dari

BAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian

BAB I PENDA HULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang pesat ternyata membawa dampak bagi

BIOAKUMULASI LOGAM Fe OLEH CACING AKUATIK DALAM PROSES REDUKSI LUMPUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mengandung sejumlah mikroba yang bermanfaat, serta memiliki rasa dan bau

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, khususnya lingkungan perairan, dan memiliki toksisitas yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan mengutamakan keselamatan dan keseimbangan lingkungan hidup itu. dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia mempunyai visi yang sangat ideal, yakni masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pertambangan emas Rakyat di Desa Hulawa, Kecamatan Sumalata Timur,

PENDAHULUAN. masyarakat terhadap pentingnya protein hewani, maka permintaan masyarakat

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. pengumpul hujan dan juga berbagai kehidupan manusia. Umumnya sungai

59 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

DAMPAK AKTIVITAS TRANSPORTASI TERHADAP KANDUNGAN Pb (Timbal) DIDALAM RAMBUT POLISI LALU LINTAS KOTA BESAR SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang melaksanakan pembangunan di berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan dicapai dengan kerusakan atau merosotnya ekosistem dan penggunaan sumber daya alam yang semakin intensif. Salah satu pembangunan di sektor ekonomi adalah kegiatan industri. Suatu kegiatan industri dalam menghasilkan bahan jadi tidak terlepas dari limbah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Limbah industri mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya (B3), salah satunya logam berat. Masuknya polutan logam berat ke lingkungan (tanah, air dan udara) menjadi perhatian serius karena berpotensi memiliki sifat toksik pada organisme baik tanaman, hewan maupun manusia (AS AD, 2014). Kontaminasi logam berat di lingkungan merupakan masalah besar saat ini. Dampak kontaminasi logam berat di lingkungan khususnya sektor industri menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah dan jenis pencemar yang masuk ke lingkungan, sehingga kesetimbangan lingkungan menjadi terganggu (Pikir, 1991). Kontaminasi logam berat banyak terjadi diantaranya pada areal penambangan emas, pembuangan limbah industri, dan pertanian (Miseri et al. 2000). Beberapa logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan terutama adalah merkuri (Hg), timbal/timah hitam (Pb), arsenik (As), tembaga (Cu), kadmium (Cd), khromium (Cr), dan nikel (Ni) (Fardiaz, 1992). Logam-logam berat tersebut diketahui 1

2 dapat mengumpul di dalam tubuh organisme, dan tetap tinggal dalam tubuh dalam jangka waktu lama sebagai racun yang terakumulasi (Fardiaz, 1992; Palar, 1994). Tembaga (Cu) bisa masuk ke lingkungan melalui jalur alamiah dan non alamiah. Pada jalur alamiah, logam mengalami siklus perputaran dari kerak bumi ke lapisan tanah, ke dalam makhluk hidup, ke dalam kolom air, mengendap, dan akhirnya kembali lagi ke dalam kerak bumi. Kandungan alamiah logam berubah-ubah tergantung pada kadar pencemaran yang dihasilkan oleh manusia maupun karena erosi alami. Tembaga (Cu) dapat mempengaruhi sistem enzim, yaitu dengan menghambat enzim dihydrolipoyl dehydrogenase yang akan menghambat sistem pyruvate dehydrogenase sehingga mengganggu metabolisme energi dalam sel (Widowati dkk, 2008). Pencemaran lingkungan, khususnya pada tanah, dibutuhkan suatu tindakan pemulihan tanah yang tercemar sehingga dapat digunakan kembali dengan aman. Tindakan yang dilakukan harus dapat mewakili kondisi riil di lapangan seperti kontur dan jenis tanah serta sifat aliran pencemar. Saat ini ada banyak teknologi yang digunakan untuk remediasi tanah yang tercemar logam berat. Salah satu cara untuk memulihkan tanah dari suatu kontaminan logam berat adalah dengan menggunakan tanaman. Caranya dengan menanam tanaman yang mampu menyerap logam dari tanah (Hardiani, 2009). Fitoremediasi merupakan teknik pemulihan lahan tercemar dengan menggunakan tumbuhan untuk membersihkan, menyerap, mendegradasi, mentransformasi dan mengimobilisasi bahan pencemar, baik itu logam berat maupun

3 senyawa organik dan anorganik. Secara genetis, spesies tumbuhan sangat beragam dalam kemampuannya untuk toleran atau tidak toleran terhadap keracunan unsur logam non esensial seperti Pb, Hg, Al dan lain sebagainya (Salibury dan Ross, 1995). Tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) merupakan tanaman hiperakumulator logam yang memiliki sifat daya penyerapan atau akumuasi yang tinggi terhadap logam berat di jaringan tumbuhan (MacGrath et al., 1997; Komar et al., 1995). Selain itu, tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) memiliki sifat antara lain, tidak memerlukan persyaratan tumbuh khusus, dapat tumbuh dengan baik pada media yang sangat ekstrim, dan sistem perakarannya masif (Truong, 2001). Tanaman ini sangat toleran terhadap kekeringan dan banjir, embun beku, panas, ph tanah yang ekstrim, toksisitas Al dan Mn, serta sangat toleran untuk berbagai macam logam seperti As, Cd, Cu, Cr, dan Ni (Truong and Claridge, 1996, Truong dan Baker, 1998. Truong, 1999). B. Keaslian Penelitian Indriyatie (2007) melakukan penelitian mengenai potensi tanaman makrohidrofita dan semihidrofita untuk remediasi limbah cair pabrik tapioka. Ditinjau dari kualitas limbah, tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) mampu memperbaiki kualitas limbah cair tapioka lebih baik (93,06%) dibandingkan tanaman Ipomoea aquatic, Cyperus iria, Commelina nudiflora, Oryza sativa, dan polikultur selama 37 hari dengan sistem lahan basah.

4 Pada tahun 2008, Indriyatie juga melakukan penelitian mengenai ketahanan tanaman akar wangi dalam remediasi sianida limbah cair pabrik tapioka. Hasilnya (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) mampu menurunkan sianida sampai pada kepekatan limbah 100% tanpa mempengaruhi pertumbuhannya. (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) mampu beradaptasi pada tanah tergenang limbah cair tapioka karena mempunyai ruang aerenkima lebih besar (32,73%) dibandingkan (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) yang tumbuh pada kondisi kapasitas lapang tidak tercemar. (29,28%). AS AD (2014) melakukan penelitian tentang fitoremediasi tanah tercemar logam Zn dan Cu dengan menggunakan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides). Penelitian dilakukan selama 21 hari menggunakan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) dengan media tumbuh tanah tercemar logam Zn 532 ppm dan Cu 50 ppm. Penanaman tanaman dilakukan dengan tiga variasi kepadatan tanaman (3 batang, 6 batang, dan 9 batang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi kepadatan rumpun 9 batang mempunyai efektivitas yang lebih besar dibandingkan dengan 6 batang dan 3 batang dengan efektivitas penyisihan berturut-turut untuk logam Zn sebesar 90,37%; 82,34% dan 71,37%, sedangkan logam Cu sebesar 92,82%, 89,24% dan 86,54%. Khoiriyah (2015) melakukan penelitian mengenai fitoremediasi tanah tercemar logam Cd dan Pb dengan menggunakan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) dengan variasi jumlah tanaman dan variasi waktu. Diperoleh hasil

5 penurunan kadar logam tertinggi terdapat pada perlakuan logam Cd dan Pb dengan variasi jumlah tanaman 9 batang dan waktu detensi 21 hari. Reksa dkk (2015) melakukan penelitian mengenai fitoremediasi tanah tercemar logam Cd dan Cu dengan menggunakan tanaman akar wangi pada media tanah lanau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penurunan kadar logam Cd dan Cr pada tanah dan penyerapan logam Cd dan Cr pada tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) dimana semakin tinggi penurunan kadar Cd dan Cr pada tanah diikuti oleh peningkatan kadar Cd dan Cr pada tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides). Untuk penurunan kadar logam Cd terbaik diperoleh pada perlakuan jumlah tanaman 9 batang dengan waktu detensi 28 hari, yaitu dengan penurunan kadar logam Cd 20,2 ppm (78,60%) untuk kadar logam pencemar Cd 60 ppm dan dengan penurunan kadar logam Cd 29,88 ppm (73,88%) untuk kadar logam pencemar Cd 80 ppm, sedangkan penurunan Cr terbaik diperoleh pada perlakuan jumlah tanaman 9 batang dengan waktu detensi 28 hari, yaitu dengan penurunan kadar logam Cr 170,75 ppm (73%) untuk kadar logam pencemar Cr 600 ppm dan dengan penurunan kadar logam Cr 197,91 ppm (76,26%) untuk kadar logam pencemar Cr 800 ppm. C. Rumusan Masalah 1. Apakah tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) dapat menurunkan kadar logam berat tembaga (Cu)?

6 2. Seberapa efektifkah tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) mampu menurunkan kadar tembaga (Cu)? 3. Berapa besar akumulasi logam berat tembaga (Cu) pada tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) setelah proses fitoremediasi? D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kemampuan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) dalam menurunkan kadar tembaga (Cu). 2. Mengetahui efektifitas tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) dalam menurunkan kadar tembaga (Cu). 3. Mengetahui akumulasi logam berat tembaga (Cu) pada tanaman (Vetiveria zizanioides (L.) Nash) setelah proses fitoremediasi. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta bukti yang baru mengenai jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai hiperakumulator yang baik seperti tanaman akar wangi (Vetiver zizanioides (L.) Nash) untuk perbaikan kualitas tanah.