BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan

BAB II LANDASAN TEORI. terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan handal.

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai kepentingan. Oleh karena itu, kualitas dari suatu laporan. penggunanya dalam mengambil keputusan yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan menyajikan informasi mengenai kinerja perusahaan yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh tingkat laba yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian Teori Agensi / Keagenan (Agency Theory)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang lain. Maka dalam tinjauan ini dicantumkan hasil-hasil penetian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip konservatisme merupakan prinsip kehati-hatian terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya. Laporan keuangan merupakan produk

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham atau kepada pihak eksternal yang memiliki kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat para manajer perusahaan harus lebih kreatif dalam menunjukkan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam dua pilihan atau lebih terhadap teknik akuntansi.

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Baridwan dalam As ad (2010:26) merupakan ringkasan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. entitas atau perusahaanya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akuntansi berbasis akrual merupakan international best practice (praktik

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

II. LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang wajib dipublikasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Dalam kajian pustaka dan hipotesis akan dijelaskan mengenai Teori-teori yang

akibatnya dapat menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan (rate of growth)

BAB II LANDASAN TEORI. diminta untuk pengakuan laba dibandingkan rugi. Watts juga menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. implikasi sangat besar terhadap penilaian aset perusahaan. Konservatisme

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemegang saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

RINGKASAN BAB VII KERANGKA KONSEPTUAL FASB

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan laporan atas kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yang dimiliki dan digunakan atau

BAB I PENDAHULUAN. Suatu manajemen perusahaan memiliki tugas yang harus dilakukan dengan penuh

BAB 1 PENDAHULUAN. dimiliki oleh perusahaan. Informasi mengenai laporan keuangan perusahaan. kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau pinjaman kepada perusahaan (Juanda,2007 dalam Fatmariani,2013:4).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dedi Aji Hermawan (2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Oktober 2015 menjelaskan bahwa saat ekonomi Indonesia melemah properti

BAB II RERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. beberapa hal yang berkaitan dengan Komite Audit dalam perusahaan:

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu. kemudian disampaikan kepada pemakai informasi tersebut (Januarti,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dibayarkan

BAB I PENDAHULUAN. Efek Jakarta. Pasar modal merupakan suatu pasar yang didalamnya terdapat

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

Tiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam dua bentuk yaitu antara pemilik perusahaan (principal) dengan pihak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Laporan Keuangan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi 2.1.1. Pengertian Akuntansi Akuntansi menurut APB Statement No. 4 Tahun 1970 yang berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises yang dikemukakan oleh Hery (2009:1), adalah sebuah aktivitas jasa, di mana fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai keuangan dan entitas ekonomi, yang dimaksudkan akan menjadi berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (dalam membuat pilihan di antara berbagai alternatif). Menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA) pada tahun 1966 yang dikemukakan oleh Hery(2009:1), akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi bagi para penggunanya dalam mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada dan membuat kesimpulan. Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) yang dikemukakan oleh Hery (2009:1), akuntansi adalah seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, termasuk penafsiran atas hasil-hasilnya. 6

Mursyidi (2010:17) menyatakan akuntansi adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan. Secara umum, akuntansi menurut Wareen et al (2008:10) dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. 2.1.2. Tujuan Akuntansi Tujuan akuntansi menurut Simamora (2000:5) adalah 1) Mengalokasikan sumber daya langka masyarakat, 2) Mengelola dan mengarahkan sumber-sumber daya di dalam perusahaan, 3) Melaporkan pertanggungjawaban sumber-sumber daya yang dikendalikan oleh individu maupun organisasi. Menurut Hery (2009:1) tujuan akuntansi secara keseluruhan adalah memberikan informasi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. 2.1.3. Prinsip-prinsip Akuntansi Prinsip akuntansi yang dikemukakan oleh Yadiati (2010:72) adalah ketentuan pedoman yang diputuskan dan disepakati secara umum berdasarkan tujuan dan konsep teoritis akuntansi, yang dijadikan landasan untuk penetapan teknik akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi yang dikemukakan oleh Riahi dan Belkaoui (2006:277-292): 7

1) Prinsip biaya Menurut prinsip biaya (cost principle), biaya perolehan/akuisisi (acquisition cost) atau biaya historis adalah dasar penilaian yang sesuai untuk mengakui akuisisi dari seluruh barang dan jasa, beban, biaya, dan ekuitas. Dengan kata lain, suatu transaksi dinilai pada harga pertukaran pada tanggal akuisisi dan dicatat dalam laporan keuangan pada nilai itu atau pada nilai setelah amortisasi. 2) Prinsip pendapatan Prinsip pendapatan (revenue principle) menspesifikasi hakikat dari komponen-komponen pendapatan, pengukuran pendapatan, dan penentuan waktu dari pengakuan pendapatan. Setiap fakta dari prinsip pendapatan menimbulkan masalah yang menarik dan kontroversial dalam teori akuntansi. 3) Prinsip pengaitan Prinsip pengaitan (matching principle) menganggap bahwa beban sebaiknya diakui dalam periode yang sama dengan pendapatan terkait, yaitu; pendapatan diakui dalam suatu periode tertentu menurut prinsip pendapatan, dan beban terkait kemudian diakui. 4) Prinsip objektifitas Prinsip objektifitas (objectivity principle) memiliki interpretasi yang berbeda yang digunakan untuk membenarkan pilihan prosedur pengukuran. 5) Prinsip konsistensi Prinsip konsistensi (consistency principle) menganggap bahwa kejadian ekonomi yang serupa sebaiknya dicatat dan dilaporkan dengan cara yang konsisten dari periode ke periode. Prinsip ini mengimplikasikan bahwa prosedur akuntansi yang sama akan diterapkan kepada transaksi yang serupa sepanjang waktu. 6) Prinsip pengungkapan penuh Pengungkapan penuh(full disclosure)mengharuskan laporan keuangan dirancang dan disusun untuk menggambarkan secara akurat kejadian-kejadian ekonomi yang telah memengaruhi perusahaan selama periode berjalan dan supaya mengandung informasi yang mencukupi guna membuatnya berguna dan tidak menyesatkan bagi investor kebanyakan. Lebih eksplisit lagi, prinsip pengungkapan penuh mengimplikasikan bahwa tidak ada informasi atas substansi atau kepentingan bagi kebanyakan investor yang akan dihilangkan atau disembunyikan. 7) Prinsip Prinsip (conservatism Principle) adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi dalam hal bahwa prinsip 8

tersebut bertindak sebagai batasan terhadap penyajian data akuntansi yang relevan dan andal. Prinsip menganggap bahwa ketika memilih antara dua atau lebih teknik akuntansi yang berlaku umum, suatu preferensi ditunjukkan untuk opsi yang memiliki dampak paling tidak menguntungkan terhadap ekuitas pemegang saham. 8) Prinsip materialitas Prinsip materialitas (materiality principle) adalah suatu prinsip pengecualian atau modifikasi. Prinsip tersebut menganggap bahwa transaksi dan kejadian yang memiliki dampak ekonomi yang tidak signifikan dapat ditangani secara sangat cepat, tanpa memedulikan apakah hal tersebut sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak. 9) Prinsip keseragaman dan komparabilitas Prinsip keseragaman mengacu pada penggunaan prosedur yang sama oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda. 10) Ketepatan waktu dari laba dan akuntansi Ketepatan waktu dari laba akuntansi (timeliness of accounting earnings) telah didefinisikan sebagai sejauh mana laba akuntansi periode sekarang memasukkan laba ekonomi periode sekarang. Dari penjabaran prinsip-prinsip akuntansi diatas, keseluruhan prinsip tersebut sangat diperlukan dalam penetapan teknik akuntansi. Penelitian ini membahas lebih lanjut mengenai prinsip, yaitu kehati-hatian dalam memilih metode akuntansi yang akan digunakan, atau dengan cara mengakui beban walaupun belum terealisasi dan tidak mengakui pendapatan sebelum pendapatan tersebut terealisasi. 2.2. Kepemilikan Manajerial Berikut ini beberapa definisi kepemilikan manajerial menurut para ahli. Menurut Bodie (2006:9), definisi kepemilikan manajerial adalah pemisahan kepemilikan antara pihak outsider dengan pihak insider. Jika dalam suatu perusahaan memiliki banyak pemilik saham, maka kelompok besar individu tersebut sudah jelas tidak dapat berpartisipasi dengan aktif dalam manajemen perusahaan sehari-hari. Karenanya, mereka memilih dewan komisaris, yang memilih dan mengawasi manajemen perusahaan. Struktur ini berarti bahwa pemilik 9

berbeda dengan manajer perusahaan. Hal ini memberikan stabilitas bagi perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan dengan pemilik merangkap manajer. Menurut Melinda (2008:61), kepemilikan manajerial adalah "persentase suara yang berkaitan dengan saham dan option yang dimiliki oleh manajer dan komisaris suatu perusahaan. Kepemilikan manajerial merupakan salah satu cara untuk mengurangi masalah keagenan, hal ini dikarenakan kepemilikan manajerial merupakan alat pengawasan terhadap kinerja manajer yang bersifat internal." Menurut Soesetio (2007:390), kepemilikan manajerial adalah perbandingan antara kepemilikan saham manajerial dengan jumlah saham yang beredar. Pemegang saham dan manajer masing-masing berkepentingan memaksimalkan tujuannya. Struktur kepemilikan manajerial merupakan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pihak eksternal. Besar kecilnya struktur kepemilikan saham dapat mempengaruhi kebijakan dan pengambilan keputusan perusahaan. Misalnya pemegang saham eksternal memiliki persentase kepemilikan saham yang lebih tinggi dibanding manajer, maka pemegang saham berhak untuk mengetahui dan campur tangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan. Salah satunya mereka berhak menentukan siapa saja yang pantas menduduki jabatan dewan direksi perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Sebaliknya, apabila struktur kepemilikan saham manajer lebih rendah dari kepemilikan saham eksternal, maka metode akuntansi yang digunakan akan cenderung lebih optimis atau kurang konservatif. Hal ini ditambah apabila terdapat tekanan dari pasar modal yang menyebabkan 10

perusahaan melaporkan laba yang tinggi walaupun laba tersebut bukan menggambarkan keadaan ekonomi perusahaan yang sebenarnya. Manajer ingin agar kinerja yang mereka hasilkan dinilai baik oleh pemegang saham yang mempunyai kepemilikan saham yang lebih besar darinya, sehingga pemegang saham percaya bahwa dividen yang akan mereka dapatkan juga tinggi dilihat dari laba yang tinggi pula. 2.3. Debt Covenant Menurut Sukartha yang dikemukakan oleh Ardina (2012:25)Debt covenant merupakan kontrak atau perjanjian utang jangka panjang. Perjanjian utang sering kali digunakan dalam menjelaskan accounting conservatism, karena debtholders cenderung menginginkan penerapan akuntansi yang konservatif. Hal tersebut dikarenakan penerapan akan mengurangi konflik antara shareholders dan debtholders terkait masalah pembayaran dividen. Pembayaran dividen yang terlalu tinggi akan menimbulkan ancaman bagi debtholders karena akan mengurangi aset yang seharusnya tersedia untuk pelunasan utang. Masalah tersebut biasanya diatasi dengan melakukan pembatasan berdasarkan laba perusahaan yang disajikan secara konservatif (Ardina, 2012:25). Menurut Watts dan Zimmerman yang dikemukakan oleh Ardina (2012:26)Debt covenant hypothesis memprediksikan bahwa semakin tinggi jumlah pinjaman atau utang yang ingin didapatkan oleh perusahaan, maka perusahaan berupaya menunjukkan kinerja yang baik kepada debtholders. 11

Upaya tersebut dilakukan dengan menurunkan tingkat yaitu dengan cara menyajikan aset dan laba setinggi mungkin, serta liabilitas dan beban serendah mungkin. Hal itu bertujuan agar debtholders yakin keamanan dananya terjamin, serta yakin bahwa perusahaan dapat mengembalikan pinjaman beserta bunganya. Oleh karena itu perusahaan cenderung tidak konservatif ketika ia berupaya memperoleh dana yang besar dari debtholders. Untuk mengidentifikasi debt covenant adalah dengan menggunakan proksi dari tingkat leverage. Leverage merupakan perbandingan utang jangka panjang terhadap total asset yang dimiliki perusahaan. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. 2.4. Growth Opportunities Menurut Baskin yang dikemukakan oleh Astarini (2011:28)Growth Opportunities adalah kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Perusahaan dengan growth opportunities yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut pada masa yang akan datang, oleh karenanya perusahaan akan mempertahankan earning untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan perusahaan diharapkan akan tetap mengandalkan pendanaan melalui utang yang lebih besar. Untuk mengidentifikasi growth opportunities adalah denganmenggunakan ratio market to book value dari total aset.gaud et al yang dikemukakan oleh Astarini (2011:28) menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang mempunyai 12

growth opportunities yangbaik akan mempunyai ratio market to book valueyang lebih besar daripadaperusahaan yang tidak mempunyai growth opportunities. 2.5. Konservatisme Akuntansi Definisi resmi dari menurut Glosarium Pernyataan Konsep No.2 FASB (FinancialAccounting Statement Board) yang dikemukakan oleh Savitri (2016:23) adalah sebagai reaksi yang hati-hati (prudentreaction) dalam menghadapi ketidakpastian yang melekatpada perusahaan untuk mencoba memastikan bahwaketidakpastian dan risiko dalam lingkungan bisnis telah dipertimbangkan. Menurut Sari dan Adhariani (2009:1) tujuan dari penggunaan konsep adalah untuk menetralisir optimisme para usahawan yang terlalu berlebihan dalam melaporkan hasil usahanya. Kieso dan Weygandt yang dikemukakan oleh Utami (2015:15) mendefinisikan bahwa merupakan suatu prinsip kehati-hatian yang dihadapkan pada pilihan solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan menghasilkan penetapan yang terlalu tinggi bagi aktiva dan laba. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa adalah berhati-hati terhadap sesuatu yang tidak pasti dengan cara menunda mengakui laba dan mempercepat mengakui beban. Konservatisme mengakui biaya atau rugi yang mungkin terjadi, tetapi tidak segera mengakui laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar. Pilihan perusahaan dalam menerapkan akuntansi konservatif didukung oleh SAK yang menyebutkan ada beberapa metode yang dapat dipilih dalam 13

menerapkan prinsip. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) SAK yang dikemukakan oleh Deviyanti (2012:21-22) menyebutkan ada beberapa metode yang menerapkan prinsip : 1) PSAK No. 14 (Revisi 2008) yang mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan. Perhitungan biaya persediaan dengan menggunakan metode First InFirst Out(FIFO)adalah perhitungan yang dapat menghasilkan laba lebih besar daripada metode Last In First Out (LIFO)dan rata-rata tertimbang. Hal ini disebabkan biaya persediaan yang besar menyebabkan harga pokok penjualan yang kecil, sehingga laba yang dihasilkan besar. Oleh karena itu, metode FIFO merupakan metode yang optimis jika dibandingkan dengan metode LIFO yang menghasilkan angka laba lebih rendah (Dewi, 2004). Karena laporan laba rugi hanya mengakui dua metode penyusutan yaitu metode FIFO dan rata-rata tertimbang maka metode ratarata tertimbang merupakan metode yang paling konservatif. Hal itu dikarenakan biaya persediaan akhir lebih kecil yang mengakibatkan harga pokok penjualan menjadi besar sehingga laba yang dihasilkan menjadi kecil. 2) PSAK No.17 (1994) tentang akuntansi penyusutan yang diganti oleh PSAK No. 16 (Revisi 2007) mengenai aset tetap dan pilihan dalam menghitung biaya penyusutannya. Metode yang dapat digunakan antara lain metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun (diminishing balancing method), dan metode jumlah unit (sum of the unit method). Apabila metode penyusutan yang digunakan untuk menilai aset tetap perusahaan memiliki periode yang semakin pendek, maka prinsip akuntansi yang diterapkan akan semakin konservatif. Hal tersebut dikarenakan biaya penyusutan menjadi lebih besar sehingga laba yang dihasilkan menjadi lebih kecil.metode penyusutan saldo menurun(diminishing balancing method)merupakan metode yang lebih konservatif jika dibandingkan dengan metode garis lurus (straight line method) danmetode jumlah unit (sum of the unit method). Hal ini karena metode saldo menurun memiliki kos yang lebih besar, sehingga angka laba yang tersaji menjadi rendah. 3) PSAK No.19 (Revisi 2009) untuk menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus pada standar lainnya. Pernyataan ini juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan menentukan pengungkapan yang harus dilakukan bagi aset tidak berwujud. Metode amortisasi untuk mengalokasikan jumlah aset tidak berwujud yang serupa dengan penyusutan pada aset tetap meliputi: (a) Metode garis lurus. (b) Metode saldo menurun berganda. (c) Metode jumlah unit produksi. Jika periode amortisasi aset tidak berwujud semakin pendek makaakuntansi yang diterapkan juga semakin konservatif, sebaliknya bila periodeamortisasi semakin panjang maka semakin tidak konservatif.periode amortisasi yang semakin pendek menyebabkan biaya amortisasi 14

yangsemakin besar pada tiap periodenya sehingga berakibat pula pada laba yangmenjadikecil. Dari ketiga metode amortisasi tersebut, metode saldo menurun bergandamerupakan metode yang paling konservatif.lebih lanjut, apabila amortisasi aset tidak berwujud diakui sebagai bagian dari harga pokok aset lainnya makamembuat laba yang dihasilkan menjadi besar yang berarti tidak konservatif. Namun apabila amortisasi tersebut diakui sebagai beban, maka laba yang dihasilkan menjadi lebih kecil atau dapat dikatakan konservatif. 4) PSAK No.20 tentang Biaya Riset dan Pengembangan. Apabila biaya riset dan pengembangan diakui sebagai beban daripada sebagai aset maka akuntansi yang diterapkan cenderung konservatif. Jika biaya yang terjadi diakui sebagai beban, maka laba yang dihasilkan di dalam laporan keuangan menjadi kecil. Sebaliknya, bila biaya yang terjadi diakui sebagai aset, maka laba yang dihasilkan besar dan akuntansi menjadi tidak konservatif. 2.5.1. Hubungan Kepemilikan Manajerial dan Konservatisme Akuntansi Menurut Alfina yang dikemukakan oleh Savitri (2016:71), plan bonus hypothesis dalampossitive accounting theory menyatakan bahwa manajer akanbertindak seiring dengan bonus yang diberikan. Jika targetlaba perusahaan tercapai, maka bonus akan diberikankepada manajemen perusahaan oleh pemilik ataupemegang saham perusahaan. Dengan begitu pelaporanperusahaan akan kurang konservatif dikarenakanmanajemen laba yang mungkin dilakukan manajemenperusahaan demi mendaptkan bonus.namun jika kepemilikan manajer lebih banyakdibanding para investor lain, maka manajemen cenderungmelaporkan laba lebih konservatif. Karena rasa memilikimanajer terhadap perusahaan itu cukup besar, makamanajer lebih berkeinginan untuk mengembangkan danmemperbesar perusahaan daripada mementingkan bonusyang didapat jika memenuhi target laba. Dengan metodekonservatif, maka akan terdapat cadangan tersembunyiyang cukup besar untuk 15

meningkatkan jumlah investasiperusahaan. Aset diakui dengan nilai terendah, ini berartinilai pasar lebih besar dari pada nilai buku. Hal tersebutdapat mengindikasikan bahwa pasar dan investor akanmenilai positif akan hal ini. 2.5.2. Hubungan Debt Covenant dan Konservatisme Akuntansi Menurut Lo yang dikemukakan oleh Deviyanti (2012:6) jika perusahaan mempunyai hutang yang tinggi,maka kreditor juga mempunyai hak untuk mengetahui dan mengawasi jalannyakegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian, asimetri informasi antara kreditor dan perusahaan berkurang karena manajer tidak dapat menyembunyikaninformasi keuangan yang mungkin akan dimanipulasi atau melebih-lebihkan asetyang dimiliki. Oleh karena itu, kreditor akan meminta manajer untuk melakukanpelaporan akuntansi secara konservatif agar perusahaan tidak berlebihan dalammelaporkan hasil usahanya. Menurut Ahmed dan Duellman yang dikemukakan oleh Deviyanti (2012:32) semakin tinggi tingkat leverage, makasemakin besar kemungkinan konflik yang akan muncul antara pemegang sahamdan pemegang obligasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi permintaankontraktual terhadap akuntansi yang konservatis. 2.5.3. Hubungan Growth Opportunities dan Konservatisme Akuntansi Pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kesempatan bertumbuh (Growth Opportunities). Perusahaan untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan dana dimana terdapat tantangan bagi manajer untuk 16

menyeimbangkan pendapatan dan penggunaan utang yang diperlukan perusahaan. Semakin tinggi kesempatan bertumbuh perusahaan, maka semakin besar kebutuhan dana yang diperlukan perusahaan. Besarnya dana yang dibutuhkan perusahaan menyebabkan manajer manerapkan prinsip agar pembiayaan untuk investasi dapat terpenuhi, yaitu dengan meminimalkan laba (Fatmariani, 2013:6) 2.6. Penelitian Terdahulu Semua penelitian yang dipaparkan merupakan penelitian yang relevan terhadap penelitian yang akan dilakukan yaitu menguji pengaruh kepemilikan manajerial, debt covenant dan growth opportunities terhadap akuntansi. Tabel 2.1 menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai akuntansi. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu NAMA PENELITI Dwi Astarini (2011) JUDUL PENELITIAN Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Konservatisme Akuntansi VARIABEL PENELITIAN Variabel Bebas (Independent Variable): - Struktur Kepemilikan - Debt Covenant - Growth Opportunities Variabel Terikat (Dependent Variable): Konservatisme Akuntansi HASIL PENELITIAN Struktur kepemilikan yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap akuntansi, dengan nilai signifikansi berada di bawah 0.05 yaitu sebesar 0.045. Sedangkan debt covenant dan growth opportunities tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap akuntansi. 17

Ayu Martaning Yogi Ardina (2012) Donda Tampubolon (2012) Fatmariani (2013) Penggunaan Perspektif Positive Accounting Theory Terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Debt Covenant dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi pada Industri Barang- Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Struktur Kepemilikan, Debt Covenant, dan Growth Opportunities Terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Bebas (Independent Variable): - Kepemilikan Manajerial - Kepemilkan Publik - Leverage - Ukuran Perusahaan - Arus Kas Variabel Terikat (Dependent Variable): Konservatisme Akuntansi Variabel Bebas (Independent Variable): - Debt Covenant - Growth Opportunities Variabel Terikat (Dependent Variable): Konservatisme Akuntansi Variabel Bebas (Independent Variable): - Struktur Kepemilikan Manajerial - Debt Covenant - Growth Opportunities Variabel Terikat (Dependent Variable): Konservatisme Akuntansi Kepemilikan manajeial, kepemilikan publik, leverage, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap akuntansi di Indonesia. Berdasarkan penelitian ini, hanya arus kas operasi yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntansi Secara simultan debt covenant dan growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap. Secara parsial debt covenant tidak berpengaruh signifikan terhadap Secara parsial growth opportunities tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan negatif terhadap akuntansi, Debt covenant tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap akuntansi, Growth opportunities berpengaruh signifikan positif terhadap 18

akuntansi. Ikhsan Yoga Utama (2015) Ayu Nindi Utami (2015) Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Leverage, Growth Opportunities, dan Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014) Pengaruh Perspektif Positive Accounting Theory, Growth Opportunities dan Operating cash Flow Terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010- Variabel Bebas (Independent Variable): - Struktur Kepemilikan Manajerial - Leverage - Growth Opportunities - Ukuran Perusahaan Variabel Terikat (Dependent Variable): Konservatisme Akuntansi Variabel Bebas (Independent Variable): - Kepemilikan Manajerial - Kepemilkan Publik - Leverage - Firm Size - Intensitas Modal - Growth Opportunities - Operating Cash Flow Variabel Terikat (Dependent Variable): Konservatisme Akuntansi Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kepemilikan manajerial, leverage, dan growth opportunities berpengaruh akuntansi. Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap akuntansi. Secara simultan, hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur kepemilikan manajerial, leverage,growth opportunities, dan ukuran perusahaanberpengaruh akuntansi. Perspektif positive accounting theory yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik begitu juga dengan operating cash flow berpengaruh negatif secara parsial terhadap akuntansi, sedangkan Perspektif positive accounting theory yang diproksikan dengan leverage, firm size dan intensitas modal begitu 19

2013 juga dengan growth oppurtunities berpengaruh positive secara parsial terhadap akuntansi. Dan seluruh variabel independen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap akuntansi. Sumber: Hasil Olahan Penulis (2016) 2.7. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Berdasarkan latar belakang dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan di awal maka kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1. H4 Kepemilikan Manajerial (X1) H1 Debt Covenant (X2) H2 Konservatisme Akuntansi (Y) Growth Opportunities (X3) H3 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 20

2.8. Hipotesis penelitian Dari uraian rumusan masalah, teori dan kerangka konseptual dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1: Kepemilikan manajerial berpengaruh secara parsial terhadap akuntansi H2: Debt covenant berpengaruh secara parsial terhadap akuntansi H3: Growth opportunities berpengaruh secara parsial terhadap akuntansi H4: Kepemilikan manajerial, debt covenant, dan growth opportunities berpengaruh secara simultan terhadap akuntansi 21