BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak Negara yang dikenakan terhadap Bumi dan Bangunan berdasarkan undang- undang nomor 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan undang- undang nomor 12 tahun 1994. Pajak Bumi dan Bangunan adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu Bumi atau tanah dan Bangunan. Keadaan subjek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak (Darwin, 2009). Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), merupakan instansi yang bergerak pada penagihan pajak yaitu salah satunya Pajak Bumi dan Bangunan. Permasalahan yang ada saat ini pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) adalah belum adanya sebuah sistem yang menyampaikan informasi tentang pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan kepada pewajib pajak atau masyarakat. Berdasarkan data pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) jumlah wajib pajak dalam kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada tahun 2015 mencapai 107.913 wajib pajak dan besarnya pajak yang diperoleh mencapai Rp. 1.525.910.723,- sedangkan petugas lapangan yang bertugas untuk mengurus pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan masih sangat terbatas. Berdasarkan data dari dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) total jumlah petugas di lapangan adalah berjumlah 45 orang dengan pembagian petugas dibagi berdasarkan kelurahan yaitu 5 orang petugas untuk tiap kelurahan dan biaya yang dikeluarkan untuk penyampaian informasi sebesar Rp 395.800.000. Permasalahan ini
merupakan suatu kekurangan pada Dinas Pendapatan Daerah Timor Tengah Utara (TTU) karena petugas lapangan atau pegawai harus turun langsung ke setiap rumah dengan membawa slip pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan untuk diberikan kepada pemilik wajib pajak. Proses ini dianggap sangat lambat dan kurang efektif serta menyita banyak sekali waktu dan tenaga para petugas lapangan, juga karena perbandingan antara jumlah wajib pajak dan petugas yang terlampau jauh, sehingga menyebabkan keterlambatan pembayaran oleh wajib pajak sebesar 50% dari jumlah wajib pajak pada tahun 2015, karena kekurangan informasi. Hal ini mengakibatkan kerugian bagi wajib pajak karena mendapat denda akibat keterlambatan membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Denda yang dimaksud adalah penambahan biaya akibat keterlambatan dari jumlah yang harus dibayar, sebesar 2% per bulan. Dari keterlambatan itu juga merugikan kabupaten Timor Tengah Utara karena dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah. Kebutuhan akan informasi yang cepat sangatlah penting dalam kemajuan teknologi yang terjadi sekarang. Kini berbagai macam aplikasi dari SMS untuk akses data telah diperkenalkan seiring berkembangnya teknologi, seperti Remote Monitoring, M-Bangking, Information Service, dan aplikasi lainnya. Dengan adanya aplikasi-aplikasi dari SMS untuk mengakses data, maka SMS ini dapat pula digunakan untuk pengaksesan data dan informasi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah aplikasi yang mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh dinas terkait, khususnya para petugas lapangan. Aplikasi yang akan dibuat adalah aplikasi sms gateway yang dapat memberikan informasi berupa sms notifikasi atau pemberitahuan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan berdasarkan slip pembayaran. Hasil yang diharapkan dari aplikasi sms gateway ini adalah
dapat mempermudah dan mempercepat proses pemberitahuan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien serta proses penyampaian informasi menjadi lebih akurat dan tepat waktu. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah keterbatasan petugas lapangan dalam penyampaian informasi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang masih dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara turun langsung ke setiap rumah untuk memberikan slip pembayaran kepada pemilik wajib pajak, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan mengeluarkan biaya. 1.3 Batasan Masalah Permasalahan yang tercakup tidak berkembang terlalu jauh dan menyimpang terlalu jauh dari tujuannya dan tidak mengurangi efektifitas dan pemecahannya. Maka batasan masalah adalah sebagai berikut: 1. Aplikasi ini dibuat hanya meliputi sistem pemberitahuan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan saja kepada wajib pajak melalui sms. 2. Wajib pajak yang menerima sms adalah pewajib pajak tetap yang sudah terdaftar pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten TTU. 3. Informasi yang disajikan berupa informasi pembayaran dan denda 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi yang mampu memberikan informasi pemberitahuan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan berbasis
sms gateway, sehingga dapat membantu dan memberikan solusi mengenai keterbatasan petugas lapangan dalam penyampaian informasi pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang ditujukan kepada wajib pajak dengan cepat, tepat dan akurat. 1.4.2 Manfaat Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan tentunya memiliki manfaat yang jelas. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Dengan adanya sms gateway ini dapat mempermudah petugas lapangan dalam menyampaikan informasi. 2. Dengan adanya sms gateway ini wajib pajak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan tepat. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Waterfall. Menurut Pressman (2010), model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah Linear Sequential Model. Model ini sering disebut dengan classic life cycle atau model waterfall. Model ini termasuk kedalam model generic pada rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Rekayasa Perangkat lunak (RPL). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Melalui tahapantahapan sebagai berikut :
1. Tahap Analisis Pada tahapan ini dilakukan analisa pengidentifikasian masalah untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengumpulkan data-data Wajib Pajak di Kabupaten Timor Tengah Utara. Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan antara lain : a. Observasi Tahapan ini dilakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti di lapangan yaitu Wajib Pajak di Kabupaten Timor Tengah Utara. b. Wawancara Tahapan ini, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara tanya jawab atau mewawancarai Petugas lapangan. c. Kepustakaan Tahapan ini pengumpulan data dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan judul penelitian. 2. Tahap Desain Merupakan tahapan atau aktivits yang difokuskan pada spesifikasi detail dari solusi berbasis computer. Spesifikasi ini meliputi proses desain umum yang akan disampaikan pada stakeholder system dan spesifikasi desain dengan rincian yang akan digunakan pada tahap implementasi. Desain arsitektur ini terdiri dari bagan alur sistem (system Flowchar), diagram berjenjang, desain proses (DFD), desain database (ERD), serta desain user interface. 3. Tahap Coding
Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer, maka proses desain harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer. Dalam pembuatan program ini akan dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Database MySQL. 4. Tahap Testing Sesusatu yang dibuat haruslah diuji cobakan. Demikian juga dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diuji cobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya. Metode pengujian yang digunakan adalah black-box. 5. Tahap Maintenance Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lain. 1.6 Sistematika Penulisan Agar alur penyampaian Tugas Akhir ini lebih mudah dipahami, maka penulis menyajikan dalam sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi, mulai dari teori mengenai aplikasi pembelajaran, metode pengembangan yang digunakan sampai teori yang membahas tentang perangkat lunak yang digunakan untuk membuat aplikasi ini. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi tentang analisis dan perancangan sistem, peran pengguna serta perangkat pendukung. BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi tentang prosedur implementasi sistem. Hasil perancangan diterjemahkan dalam bentuk program yang bisa dibaca oleh komputer. BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL Bab ini berisi pengujian sistem yang telah dibuat dan analisis hasil pengujian dari sistem tersebut. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan topik permasalahan yang dibahas dalam Tugas Akhir ini.