BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, yang bermoral untuk menghadapi dampak negative dari. masyarakat yang penuh tantangan, perubahan dan tuntutan.

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses untuk mencapai kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut pendapat Pelly (Haryadi dan Zamzani,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, ada

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Madrasah Tsanawiyah adalah lembaga pendidikan yang sederajat dengan sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam hal ini pada saat proses belajar mengajar guru memegang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk keterampilan menulis (Abidin, 2012:6). keterampilan tersebut diantaranya keterampilan menyimak, keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan sasaran pembelajaran berbahasa Indonesia di sekolah dasar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat menetukan, bagi perkembangan individu maupun suatu

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tanwirul Mikdas, 2014

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. perasaan, atau keinginannya. Keterampilan menulis yang baik sangatlah penting

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

SKRIPSI RITA SRI WAHYUTI NIM: A

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya. Cita-cita tersebut termaktub dalam Undang-undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah usaha sadar yang terencana

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan diharapkan dapat membawa bangsa Indonesia yang. bermartabat dan mencapai kemajuan. Hal tersebut dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki nilai yang sangat strategis di dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia yang mampu menghadapi berbagai perubahan, kemajuan, yang bermoral untuk menghadapi dampak negative dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal, menjadi tumpuan utama untuk meningkatkan kualitas input, proses, dan output (keluaran)-nya serta memberi bekal kepada anak didik untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi, atau kelak terjun ke masyarakat yang penuh tantangan, perubahan dan tuntutan. Era globalisasi persaingan kualitas sumber daya manusia semakin ketat, dan bangsa Indonesia tidak bisa menghindar dari persaingan dunia. Solusi yang tepat dengan menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk sebagai bekal dalam kompetisi dunia tersebut,maka mutu pendidikan perlu ditingkatkan agar tercipta sumber daya manusia yang kompetitif. Sekolah sebagai satu-satu lembaga pendidikan formal berperan penting dalam menyiapkan putra-putri bangsa agar berkepribadian yang tinggi, berkarakter, memiliki keterampilan dan keahlian yang dibanggakan. Dengan keahlian dan keterampilan itulah diharapkan tenaga kerja Indonesia 1

2 mampu bersaing di dunia kerja. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 2 mengamanatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,termasuk kepada pemerintah agar mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang sesuai dengan aturan dengan undang-undang.dalam melaksanakan tanggung jawab pendidikan, tenaga pendidikan mempunyai peranan penting. Untuk itu perlu pembinaan guru dan tenaga kependidikan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Guru merupakan aktor utama dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, untuk itu guru perlu memiliki kompetensi personal, profesional dan kompetensi sosial untuk menunjang tugasnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Kompetensi tersebut diupayakan untuk dikembangkan dan ditingkatkan agar mencapai tingkat profesional yang optimal. Proses pertumbuhan profesi dimulai sejak guru mulai mengajar dan berlangsung sepanjang hidup dan karier hidup (Umar Tirtarahardja, 2005:4). Sekolah sebagai jalur pendidikan formal pasti tejadi kegiatan proses kegiatan belajar mengajar atu pembelajaran. Dalam konteks pembelajaran ini, terjadi interkasi antara guru dan siswa.interaksi tersebut menuntut guru untuk memiliki kemampuan menjadi fasilitator pembelajaran serta mendorong aktivitas dan kretifitas belajar untuk mencapai prestasi belajar secara maksimal. Oleh karena itu, guru benar-benar dituntut untuk memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya. Kompetensi dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan-ketrampilan, sikap-

3 sikap dan nilai-nilai pribadi, dan kemampuan untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan (Winsolu, http://my.opera.com/winsolu/blog/pengertiankompetensi,diakses tgl 10 November 2012, pukul 16.05WIB) Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah dasar adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan alokasi waktu 5 ( lima) jam pelajaran setiap minggu. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mengalami perkembangan sangat cepat. Guru dituntut harus selalu dapat mengikuti perubahan dan memiliki kreativitas yang tinggi dalam menghadapinya.,sehingga tidak tertinggal dari siswa siswinya yang aktif mengakses informasi. Dengan kreativitas itulah diharapkan, guru mampu menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepa,efektif sehingga materi ajar yang disampaikan kepada siswa dapat lebih mudah dipahami dan bermakna bagi siswa. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa Nasional maupun sebagai bahasa Negara sangat strategis dalam kehidupan bangsa, negara,serta interaksi. Salah satu bunyi Sumpah Pemuda Kami Putraputri Indonesia menjujung tinggi Bahasa Persatuan adalah Bahasa Indonesia. Hal tersebut telah terbukti bahasa Indonesia sebagai bahasa yang mempersatukan Bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Bahasa Indonesia mendukung seluruh aktivitas di semua segi kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa bahasa Indonesia merupakan salah satu pilar pendukung kehidupan bangsa dan negara

4 Indonesia. Bila dilihat dalam tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang terdapat dalam KTSP khususnya pembelajaran keterampilan menulis mempunyai tujuan yang bersifat praktis, dalam arti siswa mampu menerapkan materi dalam bentuk tulisan dan bukan sekedar teori yang mudah dilupakan bila mereka tidak menggelutinya. Hal tersebut juga terjadi pada siswa dikelas V, guru kelas hanya dijadikan sumber pembelajaran tanpa adanya sumber pembelajaran yang lain yang menjadi media pembelajaran dikelas terutama pelajaran Bahasa Indonesia dalam membuat karangan narasi sehingga membawa dampak yang kurang baik terhadap peserta didik. Hasil belajar mereka dalam membuat karangan narasi masih rendah yaitu dari 34 siswa yang mencapai nilai KKM 70 hanya 19 anak dengan prosentase keberhasilan 57,6%, sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 14 anak dengan prosentase 42,4%. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Komunikasi tidak langsung adalah berkomunikasi yang dilakukan dengan menggunakan bahasa menulis. Di atas dikatakan bahwa menulis digunakan untuk berkomunikasi. Mengingat proses komunikasi itu dilakukan secara tidak langsung, artinya tidak melalui tatap muka antara penulis dan pembaca, maka isi yang terkandung dalam tulisan harus benar-benar dipahami oleh penulis maupun pembaca. Maka dari itu untuk memenuhi tuntutan perkembangan kemajuan

5 bangsa, pembelajaran menulis perlu diberikan sejak Sekolah Dasar. Sedangkan pembelajaran keterampilan menulis di Sekolah Dasar yang sesuai digunakan adalah menulis narasi. Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman nmanusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (Semi, 2003:29). Maka menurut pengamatan peneliti sebagai guru sekolah dasar, pengajaran menulis khususnya menulis karangan narasi di sekolah dasar perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang optimal, dengan memberikan kesempatan yang cukup untuk berlatih. Berdasarkan pendapat di atas keterampilan menulis dapat melatih siswa untuk mengapresiasikan gagasan yang dimiliki untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Menulis dalam pengembangannya membutuhkan suatu proses serta menuntut pengalaman, keterampilan, dan latihan. Untuk menghasilkan tulisan narasi yang berkualitas dan bermutu, menulis narasi adalah menulis kronologi, artinya sangat memperhatikan di mana cerita itu terjadi dan kapan kejadian itu terjadi. Ada empat hal penting dalam penulisan narasi yaitu latar belakang, masalah, puncak masalah, dan penyelesaian, latar belakang adalah hal-hal yang mendasari penulisan narasi vaitu karakter, tempat, dan waktu. Latar belakang ini akan memudahkan pembaca dalam mengikuti alur cerita. Kemudian terdapat masalah yang akan diselesaikan di akhir cerita. Masalah ini akan memuncak dan penuh dengan kejadian-kejadian yang tidak terduga. Puncak masalah ini kemudian diikuti oleh penyelesaian masalah.

6 Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas menyimak salah satu tugas utama guru, dan pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa. Untuk menunjang keberhasilan menulis karangan narasi siswa maka diperlukan teknik pembelajaran yang sesuai karena teknik pengajaran pada dasarnya adalah teknik yang dapat membantu siswa dalam belajar. Adalah benar bahwa tugas siswa adalah belajar dan guru memfasilitasi dalam proses belajar. Fasilitator dapat diartikan bahwa guru merespon siswa dalam menulis karangan narasi. Tugas guru juga mendorong siswa untuk berpikir serius dan kreatif dalam membuat karangan narasi maupun dalam menghadapi segala permasalahan belajar. Teknik pembelajaran yang penulis gunakan untuk membantu siswa agar dapat menggali gagasan yang siswa miliki adalah dengan teknik meneruskan cerita. Dengan teknik ini dapat membantu siswa untuk memunculkan ide-ide yang dimiliki siswa. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. B. Identifiksi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis kemukakan beberapa masalah yang berkaitan dengan peningkatan keterampilan menulis

7 karangan narasi siswa kelas V SDN 02 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013 teknik meneruskan cerita antara lain: 1. Guru sering mengalami kesulitan dalam pemberian pelajaran menulis. 2. Siswa sering mengalami kesulitan praktik menulis narasi tentang gagasan, ejaan, dan organisasi isi, sehingga hasil pembelajaran menulis belum memuaskan. C. Pembatasan Masalah Mengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan keterampilan menulis narasi, serta terbatasnya waktu untuk mendalami permasalahan dan memperoleh hasil yang memuaskan serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka peneliti membatasi masalah pada peningkatan keterampilan menulis karangan narasi melalui teknik meneruskan cerita. Subjek yang dipergunakan adalah siswa kelas V SDN 02 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah Teknik meneruskan Cerita dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SDN 02 Alastuwo, Kecamatan

8 Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013? 2. Apakah teknik meneruskan cerita dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan karangan narasi pada siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013?? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan judul skripsi yang penulis ajukan, tujuan penelitian ini adalah; 1. Untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi melalui teknik meneruskan cerita siswa kelas V SDN 02 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar ketrampilan menulis karangan narasi melalui teknik meneruskan cerita pada siswa kelas V SDN 02 Alastuwo, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013? F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh suatu hasil vang dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kemampuan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa dengan teknik

9 meneruskan cerita. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Jika hasil penelitian ini positif dapat mendorong siswa terus berlalih mengembangkan keterampilan menulis karangan narasi. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan keberhasilan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi. c. Bagi Peneliti Untuk melatih keterampilan khususnya dalam bidang penelitian dan umumnya dalam pengetahuan bidang teoretis yang dipadukan dengan pengalaman dan kenyataan yang ada, maka dengan adanya penelitian ini dapat menambah cakrawala pengetahuan serta dalam rangka berpartisipasi dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan.