Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

dokumen-dokumen yang mirip
Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Farita Sukma*, Elva Yasmi Amran **, Rini*** No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERMAIN JAWABAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Keyword : Cooperative Learning Make a Match, Student Achievment.

Rezki Hidayat*, Maria Erna **, R Usman Rery*** NO Hp:

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

Yulita Sari 1, Islamias 2, Armiyus Thaib 3 Program Studi Pendidikan Kimia FKIP, Universitas Riau

PEMBERIAN MATERI PRASYARAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS DI KELAS X SMA NEGERI 4 PEKANBARU

Nurrifda*, R. Usman Rery**, Elva Yasmi Amran*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Eplia Maya Ningsih*, Armiyus Thaib**, Rini*** No. Hp :

*

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe TSOS, Prestasi Belajar ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUICK ON THE DRAW

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU

Susi Lestari*, Rasmiwetti**, R. Usman Rery*** No. Hp :

Key Words: Question Student Have (QSH), Learning achievement, Solubility and solubility product.

THE APPLICATION OF LOTTERY CARD MODEL TO IMPROVE STUDENT ACHIEVEMENT ON THE SUBJECT OF REDUCTION AND OXIDATION CLASS X SMAN 5 PEKANBARU

THE USE OF COOPERATIVE THINK PAIR SHARE (TPS) LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS ACHIEVEMENT ON BUFFER SOLUTION AT CLASS XI SAINS SMAN 1 SUNGAI APIT

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ)

Keywords : Cooperative Learning, POE (Predict-Observe-Explain), Learning Achievement.

Rini Astuti*, Maria Erna**, Abdullah*** No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PEMBERIAN MATERI PRASYARAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PEKANBARU

Arif Yasthophi*, Herdini, Abdullah Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

Hemalia Sulaika, Erviyenni, dan Johni Azmi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BENAR ATAU SALAH BESERTA ALASAN

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON KELAS X SMA PGRI PEKANBARU

Usman*, Rasmiwetti**, dan Johni Azmi*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau Abstract

Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Fajriyati*, Rasmiwetti**, Roza Linda*** Phone :

PENERAPAN STRATEGI FORMASI REGU TEMBAK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 5 PEKANBARU

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU

Abdul Rahman*, Herdini**, Roza Linda*** phone:

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF QUESTION STUDENT HAVE (QSH) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 5 PEKANBARU

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Nuriah Habibah*, Erviyenni**, Susilawati*** No.

ABSTRACT. Program StudiPendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Novita Susanti, Jimmi Copriady dan Islamias Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Miftahul Jannah Karya Ilmiah 8 Desember 2014

Lita Lufionda Lusca*, Rasmiwetti**, dan Elva Yasmi Amran*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Widianita*, Elva Yasmi Amran**, dan R. Usman Rery*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

Mita Fresandi*, Roza Linda**, Sri Haryati*** phone:

Leo Ferdinandus Manalu*, Asmadi M. Noer**, dan Rasmiwetti*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Wahyu Isna Desilia*, Asmadi M. Noer**, Erviyenni *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE DAPAT MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMAN 1 UJUNGBATU

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

Keywords : Active Knowledge Sharing, Learning achievement, Atomic Structure

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

Metoda Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan sampel Bentuk Penelitian

No. Hp :

Dewi Indriani, Miharty, dan Jimmi Copriady Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Melva Suryani*, Susilawati**, R. Usman Rery*** Phone Number:

THE USE OF MOTODE PREVIEW QUESTION READ STATE AND TEST

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Yuhelmi Wahyu *, Erviyenni, Abdullah. Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

Keywords : Learning Strategy FIRE-UP, Learning Achievement, and Hidrolysis of Salt

Dita Amelia*, Johni Azmi**, Jimmi Copriady*** No.

KeyWords :Guided Inquiry, student achievement, salt hydrolysis.

Siti Fitriani*, Asmadi M. Noer**, Sri Haryati *** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Roni Novizal*, Maria Erna**, Johni Azmi** HP:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KARTU ARISAN

Sri Rahayu Lestari*, Herdini**, Roza Linda*** no. hp: **

Sepra Pajar*, Betty Holiwarni**, Sri Haryati*** Phone:

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Umi Laeliyah 1, R. Usman Rery 2, Maria Erna 2 No. Hp :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Dewi Sumarlina, Miharty, Betty Holiwarni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

Asih Dia Ningsih, Islamias, R Usman Rery. Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Masithah Irnov 1, Maria Erna 2, Erviyenni 3 No Hp:

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Syahrina Irya *, Maria Erna **, Rasmiwetti *** No Hp :

Fathma Fitriani 1, Jimmi Copriady 2, Lenny Anwar 3

BAB I PENDAHULUAN. organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti halnya pengajaran. Dalam hal. ini subjek pembelajaran adalah peserta didik.

Okma Rahmatya 1, Erviyenni 2, Armiyus Thaib 3

Khairiyyah, Elva Yasmi Amran, Susilawati No Hp:

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Indri Maghrida Pratiwi*, Erviyenni**, dan Betty Holiwarni*** Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau

Sari Ayu Sabatini*, Herdini**, Erviyenni*** No.HP:

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

17 Media Bina Ilmiah ISSN No

Annisaul Khasanah Wulandari, Elva Yasmi Amran, Jimmi Copriady ,

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

Transkripsi:

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA AL-HUDA PEKANBARU Rizka Nelia Soviana, Rini dan Erviyenni Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Email : riska_nelia@yahoo.com ABSTRACT A study by applying the techniques of cooperative learning groups to increase the roving group of student achievement in the subject of hydrocarbons in class X SMA Al-Huda Pekanbaru. This type of research is experiment research conducted on 9 april to 7 June 2012. The sample consisted of two classes, namely X 2 as the experiment class and the control class X 1. Grade experiment class is treated roving group cooperative learning techniques, while the control class is the class of the untreated group cooperative learning techniques roving group. Increasing student achievement is measured using the research instrument pretest and posttest form of matter. Data analysis technique used is the t-test using the data obtained from the test value and the value homogeneity and hypothesis testing. The results showed that the implementation of cooperative learning techniques roving groups can improve student achievement with an increase of 9,75%. Keywords: Cooperative Learning Technique Roving Group, Student Achievement PENDAHULUAN Proses pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dan siswa atau antara siswa dengan siswa. Komunikasi antara guru dan siswa atau antara siswa dengan siswa tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi harus diciptakan sehingga pesan yang disampaikan dalam bentuk materi pelajaran berlangsung efektif dan efisien. Belajar efektif hanya terjadi jika siswa itu sendiri yang turut aktif dalam merumuskan serta memecahkan masalah (Nasution, 1995). Proses pembelajaran berjalan dengan baik, apabila guru berhasil menciptakan suasana yang menyebabkan siswa termotivasi aktif pembelajaran kimia. Ilmu kimia adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang dianggap sulit oleh sebagian siswa. Sehingga siswa kurang berminat dan tidak menyukai pelajaran kimia. Peranan ilmu kimia menuntut siswa untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi kimia. Salah satu materi yang diajarkan dalam mata pelajaran kimia kelas X semester 2 adalah hidrokarbon. Guru mata pelajaran kimia kelas X SMA Al Huda Pekanbaru menginformasikan bahwa persentase ketuntasan siswa pada pokok bahasan Hidrokarbon pada tahun pelajaran 2010/2011 di SMA Al- Huda Pekanbaru masih 1

rendah yaitu 57 %. Banyak siswa yang nilai ulangannya pada pokok bahasan hidrokarbon tahun 2011 belum mencapai KKM sekolah yaitu 67. Menurut keterangan guru rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran kimia. Guru mata pelajaran kimia di kelas X SMA Al- Huda Pekanbaru telah berusaha menanggulangi kurang aktifnya siswa dengan meminta siswa berdiskusi dan mengerjakan LKS, tetapi dalam berdiskusi masih terdapat siswa yang kurang aktif, diskusi didominasi oleh beberapa orang saja. Guru diharapkan untuk lebih kreatif dalam memilih dan menyesuaikan teknik pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Salah satu teknik yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa dalam belajar kimia adalah teknik pembelajaran kooperatif keliling kelompok. Teknik pembelajaran kooperatif keliling kelompok merupakan suatu kegiatan yang mengajarkan masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi masing-masing anggota kelompok dan mendengarkan pendapat dan pemikiran anggota yang lain (Lie, 2002). Sehingga dengan penerapan teknik keliling kelompok semua siswa berpartisipasi aktif dalam berdiskusi kelompok. Siswa menjadi lebih paham terhadap materi hidrokarbon, karena siswa mencari dan menemukan sendiri jawaban dari soal-soal yang diberikan, siswa yang kurang mengerti dapat langsung bertanya kepada teman sekelompok dan penyelesaian soal dilakukan berulang-ulang (secara individu dan berkelompok). Bedasarkan pengalaman mengajar sewaktu program pengalaman lapangan(ppl), disaat belajar kelompok banyak siswa yang kurang aktif dan menyerahkan tugas kelompok kepada satu atau dua orang saja, biasanya kepada siawa yang dianggap pintar. Sehingga ketika evaluasi secara individu siswa tidak bisa mengerjakan soal dengan baik, bahkan meminta pertolongan atau menyontek kepada teman sebelah. Penelitian tentang penerapan pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok telah dilakukan oleh Juntak Margana (2010) dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan motivasi belajar kewirausahaan siswa kelas X AP I di SMK swasta bersama berastagi. Penelitan yang telah dilakukan membuktikan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu juga meningkatkan semangat, kemandirian dan partisipasi siswa dalam belajar. Langkah-langkah penerapan pembelajaran teknik keliling kelompok 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Guru mengingatkan siswa tentang materi prasyarat atau materi sebelumnya. 3. Guru memberikan motivasi 4. Guru menjelaskan pokok-pokok materi pada setiap kali pertemuan 5. Guru memberikan LKS dan lembar jawaban kelompok. Kemudian meminta siwa mengerjakan LKS secara individu 6. Guru meminta siswa berdiskusi. Siswa nomor 1 menyampaikan pendapatnya tentang jawaban dari LKS, dilanjutkan oleh siswa nomor 2, kemudian siswa nomor 3 dan diakhiri oleh siswa nomor 4. 2

7. Guru meminta siswa mendiskusikan jawaban yang paling tepat untuk dijadikan jawaban kelompok dan menuliskannya pada lembar jawaban kelompok yang telah disediakan. 8. Guru bersama siswa membahas soal-soal yang dikerjakan, dan memperbaiki jika ada yang salah. 9. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari setiap kali pertemuan 10. Evaluasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatkan Prestasi Belajar siswa dengan Penerapan Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di kelas X SMA Al-Huda Pekanbaru. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Al-Huda Pekanbaru pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas X SMA Al-Huda Pekanbaru semester 2 tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari empat kelas, yaitu X1-X2. Sampel dari penelitian ini adalah kelas X 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X 1 sebagai kelas kontrol. Pemilihan sampel dilakukan dengan melihat rata-rata nilai materi prasyarat (Ikatan Kimia) yang hampir sama. Selanjutnya kedua kelas diuji homogenitas. Dua kelas yang homogen, secara acak dipilih kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap 2 kelas. Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok, sedangkan kelas kontrol menerapkan pembelajaran kooperatif diskusi kelompok. Tabel 1 rancangan penelitian Kelas Pre test Perlakuan Post test Eksperimen Kontrol Keterangan: x T 0 T 0 x - : Perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan penerapan pembelajaran kooperatif Teknik Keliling Kelompok - : Perlakuan terhadap kelas kontrol dengan penerapan pembelajaran kooperatif diskusi kelompok biasa. T 0 : Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas krontol (pretest merupakan tes awal yang diberikan sebelum diberikan perlakuan) T 1 : Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas krontol (posttest merupakan tes ahir yang diberikan setelah diberikan perlakuan) ( Nazir, 2003 ). Instrumen Penelitian terdiri dari perangkat pembelajaran terdiri dari : Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan evaluasi, LKS individu dan Lembar Jawaban Kelompok, Buku Paketkimia kelas X, Soal Evaluasi, instrumen pengumpulan data terdiri dari nilai ulangan prasyarat (ikatan kimia), soal prestest/posttest. T 1 T 1 3

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: Data dalam penelitian diperoleh berupa nilai dari tes hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berasal dari : a. Nilai ulangan siswa Nilai ulangan siswa didapat dari guru bidang studi yaitu nilai ulangan harian materi prasyarat yaitu ikatan kimia. Nilai tersebut digunakan untuk memperoleh dua kelas yang homogen. Pemilihan sampel dilakukan dengan melihat rata-rata nilai materi prasyarat (Ikatan Kimia) yang hampir sama. Selanjutnya kedua kelas diuji kehomogenannya dengan tes uji homogenitas. Setelah kedua kelas homogen, dipilih secara acak kelas eksperimen dan kelas kontrol. b. Pretest Pretest diberikan pada kedua kelas sebelum masuk materi Hidrokarbon dan sebelum menerapakan pembelajaran teknik keliling kelompok. c. Posttest Posttest diberikan pada kedua kelas setelah pembelajaran Hidrokarbon dengan penerapan pembelajaran koperatif teknik keliling kelompok. Soal pretest yang diberikan sama dengan soal posttest. Selisih nilai pretest dan posttest dari kedua kelas digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa yang diberikan perlakuan penerapan pembelajaran koperatif teknik keliling kelompok dan yang tidak diberikan perlakuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Data akhir penelitian diperoleh dari selisih nilai posttest dengan pretest pada kedua kelompok sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Kelompok n X S gab t hit t tabel Kelas Eksperimen 30 1404 46.8 11.06 2.46 1.67 9.75% Kelas Kontrol 28 1110 39.642 Hasil pengolahan data uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel (2,46 > 1,67) dengan α = 0,05 dan dk = 56, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas X SMA Al-Huda Pekanbaru. Peningkatan prestasi belajar pada kelas eksperimen karena pada pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok siswa memiliki tanggung jawab individu untuk menyelesaikan LKS yang diberikan, agar dapat menyampaikan pendapat dan penjelasan terhadap tugas yang diberikan. Penyampaian pendapat dilakukan oleh siswa no 1 (kelompok akademik rendah), kemudian siswa no 2 dan siswa no 3 (kelompok sedang) dan diakhiri dengan siswa no 4 (kelompok tinggi). Aturan penyampaian pendapat menyebabkan siswa akademik rendah tidak bergantung pada siswa akademik tinggi dan akan berusaha untuk memahami materi yang diajarkan. Pada tahap terakhir siswa bekerja kelompok untuk mendiskusikan jawaban yang tepat untuk dijadikan jawaban kelompok. Aktivitas dalam pembelajaran tinggi, dan dapat Kp 4

meningkatkan prestasi belajar. Sesuai dengan pendapat Sardiman (2011) bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktifitas, tanpa aktifitas, belajar tidak berlangsung dengan baik. Penilaian afektif bertujuan agar pembelajaran koperatif teknik keliling kelompok dapat terlaksana dengan baik. Untuk penilaian afektif, peneliti membawa teman untuk membantu mengontrol siswa dan mengisi lembar penilain afektif. Penilaian afektif mempunyai indikator, kejujuran dalam menyelesaikan LKS secara individu, kemampuan menyampaikan pendapat, menghargai anggota kelompok lain, bekerjasama dalam kelompok, mempertahankan pendapat dan mencatat hal-hal yang penting dalam pelajaran, jika semua indikator dilaksanakan siswa maka pembelajaran akan berjalan lebih baik. Keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat membuat siswa mengingat lebih lama materi yang disampaikan, sehingga prestasi belajar dapat meningkat. Sesuai dengan yang diungkapkan Slameto (2003) siswa menjadi partisipan yang aktif dalam proses belajar, maka ia akan memiliki pengetahuan yang baik. Apabila kita telah menguasai pelajaran dengan baik, maka prestasi belajar akan mengalami peningkatan. Penerapan pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok memiliki keunggulan masing-masing anggota kelompok akan mengemukakan pendapat tentang LKS yang dikerjakan, sehingga siswa mempunyai keterampilan dalam mengemukakan pendapat, penyampaian pendapat dimulai dari siswa no 1 dan diakhiri siswa no 4. Apabila salah satu anggota kelompok sedang menyampaikan pendapat, anggota kelompok lain harus mendengarkan dan tidak boleh memotong pembicaraan, perbedaan pendapat dapat didiskusikan pada saat diskusi kelompok untuk memperoleh jawaban yang tepat untuk jawaban kelompok. Pada pembelajaran koperatif teknik keliling kelompok, kelompok terbaik akan mendapatkan penghargaan yang diperoleh dari nilai rata-rata perkembangan individu anggota kelompok berdasarkan selisih skor dasar dengan skor evaluasi pada setiap kali pertemuan. Pemberian penghargaan ini membuat setiap kelompok termotivasi untuk menjadi kelompok terbaik sehingga setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya seesuai dengan pendapat Suprijono (2011) bahwa keberhasilan kelompok bergantung pada setiap usaha anggota. Pemberian penghargaan kelompok juga menyebabkan siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran sebaik-baiknya, supaya dapat menyelesaikan soal evaluasi dengan benar. Sesuai dengan pendapat Sardiman (2011) motivasi memiliki peranan yang khas dalam menumbuhkan perasaan senang dan semangat untuk belajar. Kendala yang dihadapi dalam penerapan model pembelajaran kooperatif Teknik Keliling Kelompok pada pertemuan pertama siswa masih bingung dengan langkah-langkah pembelajaran, terutama saat menyampaikan pendapat. Siswa langsung menyanggah pendapat temannya. Selain itu siswa no 1 cenderung masih bergantung pada siswa no 4 pada saat mengerjakan LKS secara individu. Untuk mengatasi masalah ini dengan cara mengingatkan siswa tentang langkah-langkah teknik keliling kelompok, dan menuntun siswa ketika menyampaikan pendapat. Selain itu, kendala lain dalam satu kelompok merasa tidak cocok karena pembagian kelompok ditentukan oleh guru, sehingga ketika berkelompok siswa menjadi ribut, untuk mengatasin guru menjelaskan bahwa setiap kelompok dibentuk secara heterogen agar siswa dapat belajar beradaptasi dengan kelompok 5

dan dijelaskan bahwa akan diberikan penghargaan kelompok, setiap anggota kelompok bertanggung jawab dan harus saling kerjasama dalam kelompoknya masing-masing. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Penerapan pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Hidrokarbon di kelas X SMA Al-Huda Pekanbaru. 2. Besarnya peningkatan prestasi belajar siswa dengan penerapan pembelajaran kooperatif Teknik Keliling Kelompok pada pokok bahasan Hidrokarbon di kelas X SMA Al-Huda Pekanbaru adalah 9,75%. Saran 1. Penerapan pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan hidrokarbon. 2. Dalam penerapan pembelajaran teknik keliling kelompok, guru harus mengontrol siswa pada saat menyampaikan pendapat dan membimbing siswa dalam berdiskusi untuk menemukan jawaban yang tepat. Guru juga harus menekankan bahwa penilaian lebih berorientasi pada kelompok dibandingkan individu sehingga masing-masing anggota kelompok akan saling membantu dalam memahami materi. DAFTAR PUSTAKA Dimiyati dan Mudjiono., 2002, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta. Djalli, 2009, Psikologi Pendidika, Bumi aksara, Jakarta. Djamarah dan Zain., 2002, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta. Hamalik, Oemar., 2005, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara, Jakarta. Ibrahim, dkk, 2000, Pembelajaran Kooperatif, UNESA University Press, Surabaya. Lie, Anita., 2002, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas, Grasindo, Jakarta. Margana, Juntak, 2010, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Marry Go Round Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dan Motivasi Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas X AP I di SMK Swasta Bersama Berastagi, From http:// juntakmarganagmailcom.blogspot.com/2010/09/penerapanmodel-pembelajaran-kooperatif.html, diakses 10 Desember 2011 Misrawati, 2009, Penerapan Pembelajaran Koperatif Teknik Keliling Kelompok Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Matematika di Kelas IV SDN 003 Pulau Panjang Hilir Kecamatan Inuman, Skripsi, FKIP, Pekanbaru. Nasution, M.A., 1995, Kurikulum dan Pengajaran, Bumi Aksara, Jakarta Nazir, Mohd., 2003. Metode Penelitian, Ghalia indonesia, jakarta. Sardiman, 2011, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo Persada, Jakarta. 6

Slavin, R, 2009, Cooperative Learning, Teori, Riset, dan Praktik, terjemahan Lita Nusa media, Bandung. Ha: 8 159 Slameto, 2003, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Rineka cipta, Jakarta. Suprijono, Agus., 2011, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka belajar, Yogyakarta. Sudjana, 2005, Metode Statistik, Tarsito, Bandung. Trianto, 2010, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. 7