METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan jenis penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, yakni penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dilakukan pada saat yang bersamaan dalam satu waktu (Notoatmojo, 2003)

BAB 3 METODE PENELITIAN. cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah metode observasional analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan kasus kontrol (case control) yaitu suatu penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran khususnya bidang ilmu biologi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik ( menggambarkan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

III. METODE PENELITIAN. waktu dengan tujuan untuk mencari hubungan Faktor-Faktor Resiko

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis cross sectional. Metode cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2010). Desain penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik korelatif. pendekatan cross sectional (Dahlan, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002). Sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif komparatif. Komparatif merupakan penelitian non-eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross sectional atau potong lintang. Dalam desain cross

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik, dengan desain case

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik, yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup waktu penelitian adalah Oktober November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan jenis penelitian analitik serta menggunakan pendekatan cross sectional, variabel bebas dan terikat diukur pada waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Dukungan keluarga, interaksi sosial dan fungsi kognitif sebagai variabel bebas (independen variabel) dan variabel terikatnya (dependen variabel) adalah tingkat depresi pada lansia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Agustus-Oktober 2015 di posyandu lansia kecamatan Rajabasa Bandar Lampung. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari suatu variabel yang diamati mengenai masalah penelitian, terdiri dari subyek atau obyek penelitian yang memiliki karakteristik serta kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Notoatmodjo, 2010). Dari pengertian di atas yang

56 menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh lansia yang ada di posyandu lansia kecamatan Rajabasa Bandar Lampung, yang terbagi dalam 8 posyandu dengan jumlah lansia sebanyak 120 orang. 3.3.2 Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari populasi yang dipilih melalui cara tertentu sehingga dianggap dapat mewakili populasinya (Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara proportional random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dengan berdasarkan proporsi subjek terhadap jumlah populasi di setiap posyandu. Dasar pemilihan teknik sampling ini adalah jumlah populasi >100 orang dan keberadaannya tersebar pada beberapa kelompok posyandu. Besar sampel yang dipakai pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu rumus penelitian untuk menghitung minimum besarnya sampel yang dibutuhkan bagi ketepatan (accurancy) penelititan ini menggunakan rumus untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 (Notoatmodjo, 2010). Rumus yang dipakai sebagai berikut:

57 n = N 1+N (d 2 ) Keterangan: N = Besar populasi n = Besar sampel d = Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,05) dengan kriteria. Maka perhitungan sampelnya sebagai berikut: 120 n = 1 + 120(0,05) 2 n = n = 120 1,3 120 1+120(0,0025) n = 92,3 n = 92 Untuk mencegah terjadinya drop out maka sampel ditambah 10% dari jumlah sampel yaitu perhitungan 92 + (10% x 9,2) = 101,2 responden. Jadi jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 101 responden. Di kecamatan Rajabasa terdapat 8 posyandu lansia, maka jumlah sampel tiap-tiap posyandu adalah:

58 Tabel 2. Jumlah Sampel Posyandu Jumlah lansia Perhitungan Jumlah sampel 1 20 20/120 x 101 = 16,83 17 2 16 16/120 x 101 = 13,5 14 3 15 15/120 x 101 = 12,6 13 4 15 15/120 x 101 = 12,6 13 5 19 19/120 x 101 = 15,9 16 6 13 13/120 x 101 = 10,94 11 7 11 11/120 x 101 = 9,25 9 8 11 11/120 x 101 = 9,25 9 Total 120 102 Adapun sampel yang diambil harus dengan kriteria sebagai berikut: a. Kriteria inklusi 1. Lansia yang bersedia menjadi responden 2. Peserta posyandu lansia yang berumur 60 tahun keatas b. Kriteria eksklusi 1. Lansia yang tidak dapat mengerti bahasa Indonesia 2. Lansia yang menderita skizofrenia, mengalami gangguan psikotik 3. Tidak hadir saat dilakukan penelitian 4. Lansia yang tidak dapat mendengar

59 3.4 Identifikasi Variabel 3.4.1 Variabel terikat (dependen variabel) dalam penelitian ini adalah depresi pada lansia. 3.4.2 Variabel bebas (independen variabel) dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga, interaksi sosial dan fungsi kognitif. 3.5. Metode Pengumpulan Data Pada penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil dari sumbernya langsung yang dirumuskan melalui kuesioner yang menyangkut faktor internal dan eksternal dengan tingkat depresi pada lansia. Data sekunder merupakan data yang diambil oleh peneliti dari puskesmas Rajabasa.

60 3.6 Definisi Operasional Tabel 3. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala Variabel Independen Dukungan Keluarga Dukungan dari keluarga baik inti maupun luas yang didapatkan lansia dalam menghadapi risiko depresi Kuesioner Preceived Social Support- Family Scale (PSS-fa) 0 = Dukungan keluarga kurang jika skor 30 1 = Dukungan baik skor >30 Nominal Interaksi sosial Hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial dan masyarakat Kuesioner 0=kurang jika score 0-50 1=baik jika score 51-100 Nominal Kemampuan kognitif Kemampuan berfikir rasional Kuesioner MoCA 0=tidak normal (<26) 1=normal(26-30) Nominal Variabel Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala Variabel Dependen Depresi pada Gangguan alam lansia perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan dan kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya gairah hidup Kuesioner Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15) 0=tidak depresi (0-9) 1 = depresi (10-15) Nominal

61 3.7 Alur Penelitian Membuat surat izin penelitian dari Fakultas Kedokteran Unila untuk melakukan penelitian di posyandu lansia kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung Mendapatkan izin penelitian di posyandu lansia kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung dari kepala puskesmas Rajabasa, Bandar Lampung Menyebarkan kertas informed concent dan kuesioner kepada calon responden di posyandu lansia kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung Setelah lansia bersedia menjadi responden dalam penelitian, pengisian kuesioner dilakukan setelah diberikan penjelasan oleh peneliti Didapatkan jawaban responden berdasarkan kuesioner Pengolahan Data Analisis Data Kesimpulan 3.8 Alat dan Cara Penelitian 3.8.1 Alat Penelitian a. Alat Tulis Adalah alat yang digunakan untuk mencatat, melaporkan hasil penelitian. Alat tersebut adalah pulpen, kertas, pensil dan komputer.

62 b. Kuesioner penelitian Adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Kuesioner yang digunakan adalah: 1. Kuesioner Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15) Geriatric Depression Scale memiliki format yang sederhana, dengan pertanyaan-pertanyaan dan respon yang mudah dibaca. Geriatric Depression Scale telah divalidasi pada berbagai populasi lanjut usia, termasuk di Indonesia. GDS yang akan dipergunakan adalah Kuesioner Geriatric Depression Scale-15 (GDS-15). Kuesioner dengan 15 item pertanyaan yang dijawab dengan jawaban IYA dan TIDAK. Untuk soal nomer 1, 5, 7, 11, 13 jika dijawab IYA maka bernilai 0 dan diberi kode 0 untuk jawaban IYA kemudian jika dijawab TIDAK maka bernilai 1 dan diberi kode 1 untuk jawaban TIDAK. Sedangkan untuk nomer soal 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15 jika dijawab TIDAK maka bernilai 0 dan diberi kode 0 untuk jawaban TIDAK kemudian jika dijawab IYA maka bernilai 1 dan diberi kode 1 untuk jawaban IYA. Skor total adalah 0-9 dianggap normal atau tidak depresi, sedangkan 10-15 mengindikasikan depresi (Gallo & Gonzales, 2001).

63 2. Kuesioner Perceived Social Support-Family Scale (PSS-fa) Kuesioner dukungan keluarga menggunakan Perceived Social Support-Family Scale (PSS-Fa) yang terdiri dari 20 item. Kuesioner PSS-Fa dibuat dengan skala likert dengan jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju. Jika kuesioner dimulai dengan pernyataan positif maka skor 1 diberikan jika jawabannya sangat tidak setuju, 2 jika menjawab tidak setuju, 3 jika jawabannya setuju dan 4 jika menjawab sangat setuju. Jika kuesioner dimulai dengan pernyataan negatif, maka jawaban sangat tidak setuju diberikan nilai 4, setuju diberikan nilai 3, setuju diberikan nilai 2 dan jawaban sangat setuju diberikan nilai 1 (Suardana, 2011). 3. The Montreal Cognitive Assesment (MoCA) Penilaian fungsi kognitif menggunakan The Montreal Cognitive Assesment (MoCA) yang terdiri dari 8 modalitas dan 30 poin instruksi. Masing-masing instruksi memiliki poin 1 (Tasha et al, 2007). 4. Kuesioner Interaksi Sosial Kuesioner interaksi sosial terdiri dari 5 item pernyataan. Kuesioner interaksi sosial dibuat dengan skala likert dengan jawaban selalu, sering, kadang-kadang, jarang dan tidak pernah. Jika kuesioner dimulai dengan pernyataan positif maka skor 1

64 diberikan jika jawabannya selalu, 2 jika menjawab sering, 3 jika jawabannya kadang-kadang, 4 jika menjawab jarang dan 5 jika jawabannya tidak pernah (Supraba, 2015). c. Lembar informed consent Adalah lembar persetujuan untuk menjadi responden penelitian. 3.8.2 Cara Penelitian Dalam penelitian ini, data diambil secara langsung dari responden (data primer), yang meliputi : a. Penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian b. Pengisian informed consent c. Pencatatan hasil pengukuran pada formulir lembar penelitian. Data sekunder meliputi: Data yang didapatkan dari hasil survey dan penelitian pendahuluan ke Puskesmas Rajabasa tentang data lansia yang mengikuti Posyandu lansia kecamatan Rajabasa Bandar Lampung. 3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Alat ukur yang baik digunakan diharapkan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya. Untuk itu alat ukur dipastikan sudah valid dan reliabel. Untuk itu kuisioner sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas (Sugiyono, 2008).

65 3.9.1 Uji validitas Uji validitas bertujuan untuk menyatakan bahwa suatu kuisioner valid dan mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Uji validitas yang telah dilakukan terhadap instrumen penelitian ini antara lain: 3.9.1.1 Validitas isi (content validity) Validitas isi berkaitan dengan kemampuan intrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Uji validitas isi dilakukan dengan melihat kemampuan pertanyaan dalam alat ukur dapat mengukur hal yang ingin diukur atau diteliti. 3.9.1.2 Validitas konstruk (construct validity) Uji coba kuisioner dilakukan pada 30 responden. Hasil analisis pada n= 30 (r tabel=0,361; α=0,05), didapatkan hasil uji validitas dukungan keluarga berkisar antara 0,362-0,717 (Surdana, 2011). Geriatric Depression Scale (GDS) pertama kali diciptakan oleh Yesavage et.al (1986) dan telah divalidasi pada berbagai populasi lanjut usia di Indonesia. Hasil uji validitas didapatkan r= 0,495-0,655. (Relawati, 2010). Hasil uji validitas kuesioner interaksi sosial r=0,456-0,631 (Supraba, 2015).

66 3.9.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan hasil pengukuran tetap konsisten ketika digunakan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama (Hastono, 2007). Hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap kuisioner dukungan keluarga menghasilkan r hitung sebesar 0,888 (r tabel=0,361) dan dukungan sosial 0,978 (r tabel=0,361). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. (Surdana, 2011). Geriatric Scale Depression (GDS-15) didapatkan hasil nilai koefisien alpha adalah 0,94. Dengan demikian menunjukkan bahwa instrumen kemampuan interaksi sosial mempunyai reliabilitas yang tinggi, dengan kata lain jika digunakan beberapa kali untuk mengukur subyek yang sama, akan memberikan hasil yang sama. Didapatkan hasi uji realibilitas interaksi sosial adalah alpha= 0,84 (Supraba,2015). 3.10 Pengolahan dan Analisis Data 3.10.1Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan secara manual dengan langkah-langkah sebagai berikut:

67 a. Editing Peneliti pada tahap ini akan memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh responden, apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya. b. Coding Peneliti akan mengklasifikasikan kategori-kategori dari data yang didapat dan dilakukan dengan cara memberi tanda atau kode berbentuk angka pada masing-masing kategori c. Tabulating Data yang telah diberi kode kemudian dikelompokkan, lalu dihitung dan dijumlahkan dan kemudian dituliskan dalam bentuk tabel. 3.10.2 Analisis Data a. Analisis Univariat Tujuan analisis univariat adalah untuk menerangkan karakteristik masing masing variabel, baik variabel bebas maupun terikat. b. Analisis Bivariat Tujuan analisis bivariat adalah untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel terikat dengan variabel bebas. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Uji chi-square merupakan uji komparatif yang digunakan dalam data di penelitian ini.

68 Uji signifikan antara data yang diobservasi dengan data yang diharapkan dilakukan dengan batas kemaknaan (α<0,05) yang artinya apabila diperoleh <α, berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan bila nilai p>α, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Apabila uji chi-square tidak memenuhi syarat parametrik (nilai expected count >20%) maka dilakukan uji alternatif Fisher. c. Analisis multivariat Analisis multivariat dilakukan untuk melihat variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis multivariat yang digunakan adalah regresi logistik model prediksi, dengan tingkat kepercayaan 95% dan menggunakan metode menentukan odds rasio variabel kategorik polikontom dengan salah satu kategori menjadi pembanding dengan cara chi square. Langkah yang dilakukan dalam analisis regresi logistik adalah sebagai berikut (Dahlan, 2014) 1. Melakukan seleksi variabel yang layak dilakukan dalam model multivariat dengan cara terlebih dahulu melakukan seleksi bivariat antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen dengan uji regresi logistik sederhana

69 2. Bila hasil analisis bivariat menghasilkan p value < 0,25 atau termasuk substansi yang penting maka variabel tersebut dapat dimasukkan dalam model multivariat. 3. Variabel yang memenuhi syarat lalu dimasukkan ke dalam analisis multivariat. 4. Dari hasil analisis dengan multivariat dengan regresi logistik menghasilkan value masing-masing variabel. 5. Variabel yang p valuenya > 0,05 ditandai dan dikeluarkan satupersatu dari model, hingga seluruh variabel yang p value-nya > 0,05 hilang. 6. Untuk melihat adanya interaksi antar variabel selanjutnya dilakukan uji interaksi. Variabel dikatakan tidak saling berinteraksi jika didapatkan hasil p value-nya > 0,05 pada α:0,05. 7. Pada langkah terakhir akan tampak nilai exp(b), yang menunjukan bahwa semakin besar nilai exp(b)/or maka makin besar pengaruh variabel tersebut tehadap variabel dependen. 3.11 Etik Penelitian Penelitian ini telah disetuji oleh komite etik penelitian kesehatan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan dikeluarkannya keterangan lulus uji etik (Ethical Approval) No: 2720/UN26/8/DT/2015.