NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi PendidikanBahasaDan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. melalui para tokoh imajinatifnya, dan memberikan cara-cara memahami

KRITIK SOSIAL DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM KAMAR GELAP KARYA EFEK RUMAH KACA: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

MEDIA VIDEO EMOTIF SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN PUISI

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI SISWA KELAS XI A SMKN 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HANYA DIAM. Serjana Strata-1

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB 1 PENDAHULUAN. Puisi merupakan salah satu genre sastra yang lahir karena kecintaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

Dr. WAHYU WIBOWO Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional 2012

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Persyaratan Sarjana S1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Disusun Oleh: WIDAYANTO A

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

STRUKTUR SASTRA DALAM LAGU DAERAH PANJALU PADA ALBUM PESONA WISATA SITU PANJALU

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Struktur Fisik dan Struktur Batin Antologi Geguritan Kristal Emas Karya Suwardi Endraswara dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarannya di Kelas XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

Analisis Unsur Intrinsik Puisi Tema Guru Karya Siswa Kelas V SDN 1 Nagarasari

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

TEKNIK MENULIS PUISI Panduan Menulis Puisi untuk Siswa, Mahasiswa, Guru dan Dosen

BAB I PENDAHULUAN. sastra merupakan penjelasan ilham, perasaan, pikiran, dan angan-angan (cita-cita)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dibutuhkan dalam penelitian sebab di dalamnya akan ditemui aspekaspek

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PUISI SISWA KELAS VIII A MTS AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH: SEBUAH ANALISIS STRUKTUR FISIK DAN BATIN PUISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

PENGARUH TEKNIK MENULIS PUISI BERDASARKAN CERITA TERHADAP MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

STRUKTUR PUISI PADA KORAN SINGGALANG

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Puisi merupakan karya sastra tertua (Waluyo, 1987: 1). Waluyo juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Mengungkapkan Isi Puisi Berdasarkan KTSP

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan menulis puisi telah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNIK BRAINWRITING PADA PESERTA DIDIK SD/MI KELAS V

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

P U I S I PENGERTIAN PUISI Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi seseorang yang berasal dari pengalaman, pemikiran, perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

Transkripsi:

NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LIRIK LAGU PADA ALBUM DON T MAKE ME SAD KARYA BAND LETTO : TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Diajukan Oleh : ERFAN FRENDI SAPUTRO A310100062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Lirik Lagu pada Album Don t Make Me Sad Karya Band Letto : Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA Erfan Frendi Saputro, A310100062. Progam Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) memaparkan bentuk struktur puisi pada lirik lagu yang terdapat dalam album Don't Make Me Sadkarya Band Letto, (2) Mengungkapkan nilai pendidikan agama Islam yang ada pada lirik lagudialbum Don't Make Me Sadkarya band Letto, (3) Memaparkan persepsi guru terhadap hasil penelitian sebagai bahan ajar sastra di SMA. Penelitian ini menggunakan penelitian deskritif kualitatif. Objek penelitian ini adalah nilai pendidikan agama Islam dalam lirik lagu. Data pada penelitian ini beruapa lirik lagu dalam album Don t Make Me Sad. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik pustaka, teknik catat, teknik baca dan teknik aancara. Teknik validasi data menggunakan trianggulasi teori. Teknik analisis data menggunakan model semiotik yaitu pembacaan heuristik dan hermeneutik. Hasil penelitian ini berupa (1) hasil analisis struktural pada lirik lagu di album Don t Make Me Sad yaitu (a) tema dalam album ini temanya bervariasi.(b) nada pada album ini hampir keseluruhan sama. (c) perasaan dan amanat dalam album ini penyair lebih menonjolkan pemaknaan waktu. (d) diksi pada album ini hampir keseluruhan sama dalam maknanya. (e) pengimajian atau imajinasi yang ditonjolkan berbeda-beda. (f) kata konkret digunakan untuk pemaknaan dikeseluruhan lagu. (g )majas pada album ini bervariasi. (h) rima dan ritma pada album ini juga berbeda-beda. (2) nilai pendidikan agama Islam pada lirik lagu dalam album ini yaitu (a) nilai pendidikan akidah pada album ini lebih menekankan keyakinan. (b) nilai pendidikan ibadah/syariah adalah cara beribadah dan hampir terdapat pada semua lagu. (c) nilai pendidikan akhlak disemua lirik lagu menggambarkan tentang perilaku. (3) implementasinya sebagai bahan ajar sastra sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada jenjang kelas X semester 2. Hal ini juga sesuai dengan Kurikulum 2013 terdapat pada KI KD dalam jenjang kelas X semester 1. Sekaligus sesuai dengan persepsi guru di sekolahan. Kata kunci : struktural, Don t Make Me Sad, sosiologi sastra, bahan ajar sastra di SMA 1

I. PENDAHULUAN Karya sastra merupakan dunia imajinatif yang merupakan hasil kreasi pengarang setelah merefleksi lingkungan sosial kehidupannya. Dunia dalam dunia sastra dikreasikan dan sekaligus ditafsirkan lazimnya melalui bahasa. Mengkaji karya sastra akan membantu kita menangkap makna yang terkandung di dalam pengalaman-pengalaman pengarang yang disampaikan melalui para tokoh imajinatifnya, dan memberikan caracara memahami segenap jenis kegiatan sosial kemasyarakatan, serta maksud yang terkandung di dalam kegiatan-kegiatan tersebut, baik kegiatan masyarakat kita sendiri maupun masyarakat lainnya. Namun demikian adanya perbedaan penafsiran dan atau pendapat adalah sesuatu hal yang wajar dan biasa terjadi, dan itu tidak perlu dipersoalkan. Tentu saja masingmasing pendapat itu tidak perlu memiliki latar belakang argumentasi yang dapat diterima (Nurgiyantoro,2007:34-35). Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan struktural dan pendekatan sosiologi sastra. Teori struktural merupakan salah satu teori yang digunakan dalam penelitian sastra dengan mengaitkan unsur-unsur ( struktur ) yang ada di dalamnya menjadi satu kesatuan yang utuh. Ratna (2004:91) menjelaskan bahwa strukturalisme sastra adalah paham mengenai unsur-unsur, yaitu unsur itu sendiri, dengan mekanisme antar hubungan, di satu pihak antar hubungan unsur yang satu dengan yang lainnya, dipihak lain antar unsur, unsur dengan totalitas. Menurut I.A. Richards (dalam Waluyo, 1995:27) bentuk danisi atau tema dan struktur dalam puisi disebut juga dengan hakikat puisi dan metode puisi. Hakikat adalah unsur hakiki yang menjiwai puisi, sedangkan medium bagaimana hakikat itu diungkapkan disebut dengan metode puisi. Hakikat puisi terdiri atas tema, nada, perasaan dan amanat dan metode puisi terdiri atas diksi, pengimajian, kata konkret, majas, rima dan ritma. Sosiologi sastra menurut Ratna (2003: 1-2) berasal dari kata sosiologi dan sastra. Sosiologi berasal dari akar kata sosio (yunani) (socius berarti bersama-sama, bersatu, kawan, teman) dan logi (logos berarti sabda, perkataan, perumpamaan). Perkembangan berikutnya mengalami perubahan makna, soio/socius berarti masyarakat, logi/logos berarti ilmu. Jadi, sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antara 2

manusia dalam masyarakat, sifat umum, rasional, dan empiris.menurut Saraswati (2003:1) sosiologi sastra merupakan suatu interdisipiner (lintas disiplin), antara sosiologi dan ilmu sastra. Masalah pokok sosiologi sastra adalah karya sastra itu sendiri, karya sebagai aktivitas kreatif dengan ciri yang berbeda-beda. Tujuan sosiologi adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan (Ratna, 2003: 10:11). Tidak berbeda jauh dengan masalah pendidikan agama Islam atau pendidikan moral yang ada di masyarakat. Marzuki (2012:76) juga menyatakan bahwa nilai pendidikan agama Islam mengandung tiga nilai pendidikan atau konsep ajaran Islam yaitu nilai pendidikan akidah, nilai pendidikan syariah dan nilai pendidikan akhlak. Hal ini berhubungan dengan album-album grub band Letto diciptakan berdasarkan hubungan erat dengan kehidupan lingkungan dan kebiasaan masyarakatdisekitarnya. Lirik lagu pada albumdon't Make Me Sad karya Band Letto merupakan salah karya sastra yang berbentuk puisi sehingga bisa dikaji dengan pendekatan sosiologi sastra. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1)Bagaimanakah struktur puisi pada lirik lagu yang terdapat dalam album Don't Make Me Sad karya Band Letto?, (2) Bagaimanakah nilai pendidikan agama Islam yang ada pada lirik lagu dialbum Don't Make Me Sad karya Band Letto?,(3) Bagaimanakah implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA?. Tujuan penelitian ini adalah (1) memaparkan bentuk struktur puisi pada lirik lagu yang terdapat dalam album Don't Make Me Sadkarya Band Letto, (2) mengungkapkan nilai pendidikan agama Islam yang ada pada lirik lagum dialbum Don't Make Me Sad, (3) memaparkan implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini berjudul Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Lirik Lagu pada Album Don t Make Me Sad Karya Letto : Tinjauan Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. 3

II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskritif kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah nilai pendidikan agama Islam pada lirik lagu dalam album Don t Make Me Sad karya Band Letto. Data dalam penelitian ini adalah data berupa frasa dan kata dalam lirik lagu pada album Don't Make Me Sad karya band Letto. Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data primer yaitu adalah lagu-lagu album album Don't Make Me Sad karya band Letto.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, teknik pustaka, teknik catat, dan teknik baca. Teknik validasi data pada penelitian ini adalah teknik trianggulasi teori. Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan teknik pembacaan heuristik dan hermeneutik. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan pada naskah publikasi ini hanya memberi garis besarnya saja terhadap salah satu lagu yaitu lagu dalam album Don t Make Me Sadyang akan dijelaskan sebagai berikut ini, 1. Hasil Analisis Struktural a. Struktur Batin 1) Tema Tema menurut Waluyo (1995:106-107) merupakan gagasan pokok atau subject-matter yang dikemukakan oleh penyair. Pokok pikiran atau persoalan itu begitu mendesak dalam jiwa penyair, sehingga menjadi landasan utama pengucapannya. Tema pada lagu dialbum tersebut bervariasi. Hal ini terjadi karena pada setiap lagu menggukan pemaknaan yang berbeda-beda. Sehingga tema yang bisa diambil berbeda pula. 2) Nada atau Suasana Pada saat menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Untuk mengungkapkan tema yang sama, penyair yang satu dengan penyair yang berbeda dari penyair lainnya. Sehingga hasil puisi yang diciptakan berbeda pula (Waluyo, 1995:121). Kata-kata pada lirik lagu dialbum tersebut berpengaruh terhadap suasana pendengar ketika mendengarkannya. Suasana yang muncul berupa kesedihan, hal 4

ini terjadi karena sikap penyair yang menggambarkan tentang perjalanan sunyi yang ditempuh sendiri, maka hal ini saling berkaitan. 3) Perasaan ( Felling ) Jika nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca, maka suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikilogis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca (Waluyo, 1995:125). Ketika menciptakan puisi, suasana perasaan penyair ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca. Untuk mengungkapkan tema yang sama, penyair yang satu dengan penyair yang berbeda dari penyair lainnya.sehingga hasil puisi yang diciptakan berbeda pula. Pada salah satu contoh lirik lagu penggambaran ekspresi pengarang dalam menggambarkan perasaan tertuang pada kutiapan atau penggalan kata Ku teringat hatiyang bertabur mimpi... Ke mana kau pergi cinta... pada lirik ini perasaan pengarang mencemaskan hatinya yang penuh mimpi namun entah mimpi itu akan menuntun pergi kemana. 4) Amanat ( Pesan ) Amanat tersirat dibaaik kata-kata yang disusun, dan juga berada dibalik tema yang diungkapkan. Amanat yang hendak disampikan penyair mungkin secara sadar berada dalam pikiran penyair, namun lebih banyak penyair tidak sadar akan amanat yang diberikan (Waluyo, 1995:130). Setelah memahami berulang-ulang lirik lagu dialbum tersebut amanat atau pesan yang bisa diambil adalah kita sebagai manusia harus bisa berpegang janji terhadap janji Sang Pencipta. Semua perintah yang dari-nya harus dilaksanakan, karena janji-nya itu pasti. b. Struktur Lahir 1) Diksi ( Pemilihan Kata ) Kata-kata diberi makna baru dan yang tidak bermakna diberi makna menurut kehendak penyair (Waluyo, 1995:78). Pada lirik dialbum tersebut pengarang memilih kata yang mampu mengungkapkan makna yang bisa diambil oleh pembaca. Hal ini terlihat pada salah satu contoh penggalan lirik berikut ini, Kekuatan hati yang berpegang janji...genggamlah tanganku cinta.. makna pada kata-kata janji merupakan sebuah kepastian yang diberikan. 5

Hal ini juga terjadi pada pemilihan kata Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri...temani hatimu cinta, makna dari kata-kata ini bahwa janji ayng telah diberikan, tak akan meninggalkan hatimu cinta, pengarang menggambarkan sosok manusia yang sudah memenuhi kewajibannya, akan mendapat janji dari Tuhan yang sudah digariskan. 2) Pengimajinasian Ada hubungan antara diksi, pengimajian, dan kata konkret. Diksi yang dipilih harus menghasilkan pengimajian dan karena itu kata-kata menjadi lebih kokret seperti kita hayati melalui penglihatan, pendengaran, atau cita rasa (Waluyo, 1995:78). Pada lirik dialbum tersebut pengimajinasian berupa cita rasa atau perasaan yang dirasakan, hal ini terlihat pada salah satu contoh penggalan bait ini Ku teringat hati.. kata teringat, dengan kata dasar ingat mewakili imajinasi perasaan. Ini juga terjadi pengimajinasian berupa perabaan, hal ini terlihat pada penggalan lirik Yang kan membelaimu cinta kata membelaimu, menggambarkan kata dibelai yaitu peraba. 3) Kata Konkret Jika penyair mahir memperkonkret kata-kata, maka pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasa apa yang dilukiskan oleh penyair. Di simpulkan pembaca terlibat penuh secara batin ke dalam puisinya (Waluyo, 1995: 81). Pada lirik lagu dialbum tersebut terdapat banyak kata konkret yang digunakan oleh pengarang misalnya, hati, cinta,angin, embun, cahaya, hal ini menunjukan bahwa pengarang memerlukan kata konkret untuk memperjelas pengimajinasiannya agar pembaca bisa lebih menghayati lagunya. Sehingga daya tarik lagu itu saat dilantukan bisa sampai ke pendengarnya. 4) Bahasa Figuratif ( Majas ) Bahasa figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatic artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Bahasa figuratif ialah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa, yakni secara tidak langsung mengungkapkan makna. Kata atau bahasanya bermakna kias atau makna lambang (Waluyo, 1995:83). 6

Pada lirik lagu dialbum tersebut figuratif yang digunakan pengarang terlihat pada salah satu contoh penggalan lirik berikut ini, Embun pagi bersahaja, kata-kata ini seolah-olah pengarang mengartikan makna embun itu memiliki kesehajaan atau kewibawaan. Hal ini juga tertuang pada penggalan lirik berikut, Angin yang berhembus mesra, kata-kata ini terlihat angin itu berhembus secara perlahan sekali, sehingga orang yang merasakan itu seperti tidak mengetahui kehadiran angin tersebut. 5) Versifikasi ( Bunyi ) Bunyi dalam puisi menghasilkan rima dan ritma. Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Digunakan kata rima untuk mengganti istilah persajakan pada sistem lama karena diharapkan penempatan bunyi dan pengulangannya tidak hanya pada akhir setiap baris, namun juga untuk keseluruhan baris dan bait. Dalam ritma pemotongan pemotongan baris mendukung perasaan dan suasana puisi. Pada salah satu contoh lirik lagu di bawah ini bunyi atau pengulangan kata yang digunakan lebih banyak terdapat pada reff lagu tersebut berikut ini, Ingatkan engkau kepada Embun pagi bersahaja Yang menemanimu sebelum cahaya Ingatkan engkau kepada Angin yang berhembus mesra Yang kan membelaimu cinta pada kutipan lirik lagu di atas pengulangan kata terjadi pada kata Ingatkan, Yang, Engkau, Kepada, sehingga bunyi yang diulang menghasilkan makna keseluruhan dari maksud yang diciptakan. Kalau Ritma yang ada pada lirik lagu di atas tidak sama, pada bait pertama terdapat 6 baris, pada bait kedua juga terdapat 6 baris, pada bait ketiga ada 4 baris, hal ini memberikan efek tersendiri pada pembaca, yang memunculkan makna tersendiri bagi para pembaca. 7

6) Topografi Pada salah satu contoh lirik lagu di atas tata wajah atau topografi terlihat lebih eksistensi dengan bait dan baris yang singkat namun penuh makna, sehingga pembaca tidak berasa kebingungan dengan tata letak kata-kata yang dipakai oleh si pengarang lagu. Lirik yang terdapat pun bisa memberikan kesan disetiap pembaca dan pendengarnya. 2. Hasil Analisis Nilai Pendidikan Agama Islam Selain menggunkan analisis strurural untuk menemukan unsur-unsur yang terdapat lirik lagu, peneliti juga menggunakan pendekatan sosiologi sastra untuk menemukan nilai pendidikan agama Islam. Marzuki (2012:76) juga menyatakan bahwa nilai pendidikan agama Islam mengandung tiga nilai pendidikan atau konsep ajaran Islam yaitu nilai pendidikan akidah, nilai pendidikan syariah dan nilai pendidikan akhlak. Pada lirik lagu dialbum Letto Don t Make Me Sad terdapat nilai pendidikan agama Islam berupa nilai pendidikan akidah, nilai pendidikan syariah/ibadah, dan nilai pendidikan aklhak. a. Nilai pendidikan aqidah dalam album tersebut hampir keseluruhan sama menekankan tentang kenyakinanan disaat situasi dan kondisi apapun. b. Nilai pendidikan ibadah/syariah pada album tersebut digambarkan oleh penulis dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga pembaca memahami bagaimna cara atau beribadah kepda Allah SWT. c. Nilai pendidikan akhlak pada album tersebut lebih banyak. Karena penggambaran perilaku manusia ketika berkehidupan di dunia lewat kata-kata yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. 3. Implementasinya sebagai Bahan Ajar Satra di SMA. Pengajaran sastra jika dilakukan dengan cara yang tepat akan dapat memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkanm (Rahmanto, 2004:15). Salah satu cara yang tepat yaitu dengan cara mengapresiasi sastra pada sebuah pelajaran di sekolah. hasil penelitian dijadikan sebagai bahan ajar sastra berupa bahan ajar sastra lirik lagu, bahan ajar sastra berupa nilai pendidikan agama Islam dan bahan ajar sastra berupa analisis struktural. Hal ini juga sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada jenjang kelas X semester 8

2. Hal ini juga sesuai dengan Kurikulum 2013 terdapat pada KI KD dalam jenjang kelas X semester 1. IV. KESIMPULAN 1. hasil analisis struktural pada lirik lagu di album Don t Make Me Sad yaitu (a) tema dalam album ini temanya bervariasi. (b) nada pada album ini hampir keseluruhan sama. (c) perasaan dan amanat dalam album ini penyair lebih menonjolkan pemaknaan waktu. (d) diksi pada album ini hampir keseluruhan sama dalam maknanya. (e) pengimajian atau imajinasi yang ditonjolkan berbedabeda. (f) kata konkret digunakan untuk pemaknaan dikeseluruhan lagu. (g ) majas pada album ini bervariasi. (h) rima dan ritma pada album ini juga berbeda-beda. 2. Pada lirik lagu dialbum Letto Don t Make Me Sad terdapat nilai pendidikan agama Islam berupa nilai pendidikan akidah, nilai pendidikan syariah/ibadah, dan nilai pendidikan aklhak. a. Nilai pendidikan aqidah dalam album tersebut hampir keseluruhan sama menekankan tentang kenyakinanan disaat situasi dan kondisi apapun. b. Nilai pendidikan ibadah/syariah pada album tersebut digambarkan oleh penulis dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga pembaca memahami bagaimna cara atau beribadah kepda Allah SWT. c. Nilai pendidikan akhlak pada album tersebut lebih banyak. Karena penggambaran perilaku manusia ketika berkehidupan di dunia lewat katakata yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari. 3. Implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA yaitu hasil penelitian dijadikan sebagai bahan ajar sastra berupa bahan ajar sastra lirik lagu, bahan ajar sastra berupa nilai pendidikan agama Islam dan bahan ajar sastra berupa analisis struktural. Hal ini juga sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pada jenjang kelas X semester 2. Hal ini juga sesuai dengan Kurikulum 2013 terdapat pada KI KD dalam jenjang kelas X semester 1. 9

V. SARAN Sehubungan judul skripsi di atas, maka penulis ingin menuliskan beberapa saran sebagai berikut, 1. Kepada para komposer ( pencipta lagu ) sebaiknya dilihat dulu nilai yang terkandung dalam lagu yang akan diciptakan, terutama nilai yang terkandung dalam syair lagu tersebut. Karena anak-anak jaman sekarng lebih mudah menghafal lagu orang dewasa dari pada lagu anak-anak. 2. Kepada pendidik dan pemerhati pendidikan sebaiknya lebih meningkatkan kualitas pendidikan, terutama pendidikan agama yang lebih variatif. Supaya pendidikan yang diterima peserta didik bisa dianalisis dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Sebagai pendidik sebaiknya menanamkan pendidikan agama pada anak atau peserta didik sejak usia dini. Supaya dalam kedepane peserta didik bisa lebih baik dalam berperilaku dan bergaul dengan baik. 10

DAFTAR PUSTAKA Letto. 2007. www. biography-letto, Wikipedia. diakses pada 18 juni 2014 21.00 Marzuki, M.Ag. 2012. Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Ompak Nurgiyantoro, Burhan. 2007. TeoriPengkajianFiksi. Yogyakarta: GadjahMada University Press. Ratna, NyomanKutha.2003.ParadigmaSosiologiSastra.Yogyakarta: PustakaPelajar.. 2004. Teori, MetodedanTeknikPenelitianSastra. Yogyakarta :PustakaPelajar Saraswati, Ekarini. 2003. SosiologiSastraSebuahPemahamanAwal.Malang: Bayu Media. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga 11