GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan kebijakan energi nasional dalam menghadapi krisis energi, perlu adanya upaya diversifikasi energi di daerah dalam pemanfaatan berbagai sumber daya alam; b. bahwa dalam rangka penyediaan dan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan yang terpadu dengan kegiatan sektor lainnya untuk mendukung pengelolaan energi yang berkelanjutan, perlu adanya pengaturan dan pedoman pengembangan sumber energi alternatif tertentu; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Kebijakan Pengembangan Sumber Energi Alternatif Tertentu di Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4226); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421 ); 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4746); 5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5051); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 1
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1989 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3395) sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4469); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3603); 9. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional; 10.Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 002 Tahun 2006 tentang Pengesahan Pembangkit Listrik Tenaga Energi Terbarukan Skala Menengah; 11.Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 31 Tahun 2009 tentang Harga Pembelian Tenaga Listrik oleh PT.PLN (Persero) dari Pembangkit Listrik yang menggunakan Energi Alternatif Skala Kecil dan Menengah atau Kelebihan Tenaga Listrik; 12.Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Harga Pembelian Tenaga Listrik oleh PT. PLN (Persero) dari Koperasi atau Badan Usaha Lain ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU DI JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Gubernur adalah Gubernur Jawa Timur. 2. Energi adalah daya yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan meliputi listrik, mekanik dan panas. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 2
3. Sumber energi adalah sebagian sumber daya alam antara lain berupa minyak dan gas bumi, air, panas bumi, biomassa dan sebagainya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan sebagai energi. 4. Sumber energi alternatif tertentu adalah jenis sumber energi tertentu pengganti bahan bakar minyak. 5. Energi terbarukan adalah sumber energi yang dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alamiah tidak akan habis dan dapat berkelanjutan jika dikelola dengan baik, antara lain : panas bumi, biofuel, aliran air sungai, panas surya, angin, biomassa, biogas, ombak laut, dan suhu kedalaman laut. 6. Diversifikasi energi adalah penganekaragaman penyediaan dan pemanfaatan berbagai sumber energi dalam rangka optimasi penyediaan energi. 7. Konservasi energi adalah penggunaan energi secara efesien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar- benar diperlukan. 8. Elastisitas energi adalah rasio atau perbandingan antara tingkat pertumbuhan konsumsi energi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. 9. Harga keekonomian adalah biaya produksi per unit energi termasuk biaya Iingkungan tambahan biaya margin. BAB II TUJUAN DAN SASARAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI AL TERNATIF TERTENTU Pasal 2 (1) Kebijakan pengembangan sumber energi alternatif tertentu di Jawa Timur bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya pengembangan sumber energi terbarukan dalam rangka pemanfaatan energi yang berkelanjutan, terpadu dengan kegiatan sektor lainnya. (2) Sasaran pengembangan kebijakan sumber energi alternatif tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah : a. terwujudnya energi terbarukan di Jawa Timur yang optimal, dalam upaya memenuhi konsumsi energi mandiri pada Tahun 2025; b. terwujudnya pemanfaatan energi terbarukan yang berkelanjutan dan terpadu dengan kegiatan sektor lainnya sebagai sumber daya energi mandiri; c. tersedianya arahan dan pedoman teknis pengembangan energi terbarukan di Jawa Timur; Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 3
d. meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatan sumber daya energi terbarukan sesuai dengan potensi yang ada didaerah masing-masing. BAB III LANGKAH - LANGKAH KEBIJAKAN Pasal 3 (1) Sasaran pengembangan kebijakan sumber energi alternatif tertentu sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2), didukung dengan langkah-iangkah kebijakan yang ditempuh melalui kebijakan utama dan kebijakan pendukung. (2) Kebijakan utama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. penyediaan energi melalui optimalisasi sumber daya energi yang terdiri dari sumber daya air, tenaga angin, dan tenaga surya sebagai sumber energi mandiri; b. pemanfaatan energi melalui upaya diversifikasi energi dengan menciptakan teknologi pemanfaatan sumber daya energi untuk menciptakan sumber energi mandiri yang optimal dan memiliki manfaat ekonomi; c. pengembangan konservasi energi untuk meningkatkan efisiensi pemakaian energi dengan pemanfaatan teknologi hemat energi; d. pelestarian Iingkungan dengan menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan; e. pemberdayaan fungsi koordinasi lintas sektor dalam rangka pengembangan energi terbarukan. (3) Kebijakan pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. penyediaan pedoman teknis pemanfaatan energi terbarukan bagi masyarakat; b. pengembangan kemitraan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam rangka penyediaan energi terbarukan mandiri; c. pemberdayaan dan perlindungan masyarakat terutama di daerah terpencil dan perdesaan; d. penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 4
BAB IV RENCANA AKSI Pasal 4 Rencana aksi pengembangan sumber energi alternatif tertentu di Jawa Timur diprioritaskan untuk pembangunan energi terbarukan antara lain: a. meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti tenaga air, tenaga angin, dan tenaga surya; b. memanfaatkan sumber daya energi setempat untuk pengembangan energi listrik daerah perdesaan dan daerah terpencil; c. mengembangkan energi listrik mandiri berskala rendah ; d. meningkatkan pemanfaatan teknologi yang tepat dan efisien untuk kondisi tertentu akan memberikan kinerja yang optimal dalam penyediaan energi; e. meningkatkan pemanfaatan energi setempat khususnya energi terbarukan sebagai energi bersih yang ramah Iingkungan. BABV PEDOMAN PEMANFAATAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU Pasal 5 (1) Dalam rangka pengembangan energi alternatif tertentu, disusun Pedoman Pemanfaatan Sumber Energi Alternatif Tertentu yang meliputi Pedoman Umum dan Pedoman Teknis Pemanfaatan Energi Alternatif Tertentu berupa tenaga air, tenaga angin, dan tenaga surya. (2) Pedoman Pemanfaatan Sumber Energi Alternatif Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. (3) Pedoman sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sewaktu waktu dapat ditinjau dan dikaji kembali sesuai dengan kondisi dan perkembangan inovasi teknologi energi terbarukan. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 5
BAB VI PROGRAM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU Pasal 6 (1) Program pemanfaatan sumber energi alternatif tertentu, dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan energi skala rumah tangga dan komersial, meliputi: a. pemanfaatan sumber daya energi terbarukan tenaga air; b. pemanfaatan sumber daya energi terbarukan tenaga angin; dan. c. pemanfaatan sumber daya energi terbarukan tenaga surya; (2) Program pemanfaatan sumber energi alternatif tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan kondisi dan karakteristik potensi daerah dan tidak boleh mengganggu ekosistem sekitarnya serta menjaga kelestarian lingkungan. BAB VII PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU Pasal 7 (1) Gubernur melakukan pembinaan, pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengembangan dan pemanfaatan sumber energi alternatif tertentu di Jawa Timur. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan energi terbarukan skala mandiri, agar terarah, terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan kebijakan dan pedoman yang telah ditetapkan. (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pemberian sosialisasi dan penyuluhan terkait dengan penerapan pedoman teknis pengembangan energi terbarukan berupa tenaga air, tenaga angin, dan tenaga surya; b. penerapan kebijakan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan. Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 6
Pasal 8 (1) Dalam upaya pengendalian, pelaksanaan pengembangan sumber energi alternatif tertentu di Jawa Timur, Gubernur membentuk Tim Koordinasi Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Alternatif di Tingkat Provinsi. (2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas melaksanakan evaluasi pengembangan energi alternatif tertentu setiap 6 bulan sekali dan melaporkan hasil pelaksanaannya kepada Gubernur. (3) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. BAB VIII PEMBERIAN KEMUDAHAN DAN INSENTIF Pasal 10 (1) Pemerintah Provinsi dapat memberikan kemudahan dan insentif kepada pelaksana konservasi energi dan pengembangan sumber energi alternatif tertentu. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian kemudahan dan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Gubernur. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya Pada tanggal 4 Oktober 2010 DIUNDANGKAN DALAM BERITA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR Tgl 4-10 - 2010 No. 75 Th 2010 / E1 GUBERNUR JAWA TIMUR ttd Dr. H. SOEKARWO Dok. Informasi Hukum - JDIH Biro Hukum Setda Prov Jatim 7