BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Salah satu sumber daya informasi yang dapat digunakan dan diandalkan untuk pengambilan keputusan oleh para pengguna adalah laporan keuangan. Laporan keuangan berisi catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan perusahaan yang lengkap meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan informasi komparatif (PSAK No.1, 2013). Informasi di dalam laporan keuangan dapat digunakan secara efektif apabila laporan keuangan tersebut memiliki beberapa karakteristik kualitatif, salah satunya adalah ketepatan waktu (timeliness). Ketepatan waktu laporan keuangan dapat mempengaruhi nilai informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan bermanfaat jika disampaikan tepat waktu. Informasi yang disajikan tidak tepat waktu dapat mengurangi, atau bahkan menghilangkan kemampuan laporan keuangan sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan mengumumkan kepada masyarakat untuk memenuhi prinsip keterbukaan
sesuai dengan pasal 86 ayat 1 UU No.8 tahun 1995 tentang pasar modal. Tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga diatur dalam keputusan yang dikeluarkan oleh ketua BAPEPAM No.KEP 36/PM/2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala dengan Peraturan Nomor X.K.2 dimana dijelaskan bahwa laporan keuangan auditan bersifat wajib dengan batas waktu paling lambat 90 hari dari tanggal laporan keuangan tahunan. Berdasarkan ketentuan pasal 63 huruf (e) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 menyatakan bahwa perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditannya akan dikenakan sanksi administratif berupa denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah). Tidak hanya peraturan dari BAPEPAM, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menindak perusahaan go public yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan melebihi batas waktu yang ditentukan. Hal tersebut tertuang dalam keputusan direksi PT. Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-307/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor I-H tentang sanksi bagi perusahaan terdaftar yang terlambat menyampaikan laporan keuangan. Sanksi yang dikenakan bagi perusahaan tersebut yaitu : 1) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2) Peringatan tertulis II dan denda Rp. 50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke 60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3) Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 60 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4) Suspensi, apabila mulai hari kalender ke-91 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian laporan keuangan dan atau perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana dimaksud dalam ketentuan II dan III di atas. Dengan adanya peraturan-peraturan yang dibuat seharusnya akuntan publik dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Tetapi pada kenyataannya masih ada perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan auditannya dengan tidak tepat waktu. Apabila perusahaan ingin menjaga image kepada masyarakat dengan berusaha menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu, namun auditor independen yang mengaudit laporan keuangannya membutuhkan waktu yang lama, maka penyampaian laporan keuangan perusahaan tersebut menjadi tertunda. Penelitian mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu baik di Indonesia maupun di luar negeri. Seperti hasil penelitian Akhmad (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu, sedangkan ukuran perusahaan dan audit lag memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ketepatan waktu. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian
Banurea (2012) yang menyatakan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Selain faktor profitabilitas, penelitian mengenai opini audit terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan juga memiliki hasil yang berbeda-beda. Seperti hasil penelitian Marla (2013) yang menyatakan bahwa auditor switching dan opini audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ketepatan waktu. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Akhmad (2012) yang menyatakan bahwa usia perusahaan dan opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Selanjutnya Rachmawati (2008) dan Merdekawati dan Arjsyah (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Hal ini bertentangan dengan penelitian Hilmi dan Ali (2008) berdasarkan pengujian regresi logistik diketahui bahwa variabel leverage, ukuran perusahaan, dan opini audit tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu, sedangkan profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu dengan variabel yang sama mendorong peneliti untuk melakukan pengujian kembali mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan seperti auditor switching, opini audit, profitabilitas, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan. Penelitian ini merupakan replikasi dari hasil penelitian Persephony (2013) yang meneliti pengaruh ukuran perusahaan, reputasi KAP, dan probabilitas kebangkrutan terhadap waktu publikasi laporan keuangan dengan audit report lag serbagai variabel intervening. Sebagai pembeda dengan penelitian sebelumnya,
peneliti menambah variabel lain seperti auditor switching, opini audit, dan profitabilitas. Audit report lag dijadikan sebagai variabel intervening karena cepat lambatnya perusahaan mempublikasikan laporan keuangan auditannya akan tergantung dari panjang pendeknya tenggang waktu audit antara tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan auditor ditandatangani. Untuk dapat mempublikasikan laporan keuangan, perusahaan go public harus melalui fase-fase audit yang dinamakan audit report lag. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011, 2012, 2013, dan 2014. Alasan peneliti memilih perusahaan pertambangan karena berdasarkan pengumuman dari BAPEPAM terdapat beberapa perusahaan pertambangan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan per 31 Maret 2015, yaitu PT. Bumi Resources Tbk, PT. Bumi Resources Minerals Tbk, dan PT. Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian yang berjudul Pengaruh Auditor Swtiching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening. (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).
1. 2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: 1. Apakah Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap Audit Timeliness? 2. Apakah Audit Report Lag berpengaruh terhadap Audit Timeliness? 3. Apakah Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap Audit Report Lag? 4. Apakah Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai variabel intervening? 1. 3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Timeliness baik secara parsial maupun simultan. 2. Untuk mengetahui pengaruh Audit Report Lag terhadap Audit Timeliness.
3. Untuk mengetahui pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Report Lag baik secara parsial maupun simultan. 4. Untuk mengetahui pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, dan Ukuran Perusahaan terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai variabel intervening. 1. 4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam upaya meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. 3. Akademisi Sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masalah yang sejenis dan sebagai tambahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.