BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DALAM WILAYAH KABUPATEN BULUNGAN.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI SUMBAWA BARAT

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

BUPATI PONOROGO PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KABUPATEN PONOROGO

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 132 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SERANG

6. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

c. mendistribusikan...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 133 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PEMERINTAH KOTA MADIUN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

Transkripsi:

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BULUKUMBA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa menindaklanjuti Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan, agar berdaya guna dan berhasil guna maka perlu untuk menyusun dan menetapkan kedudukan, tugas dan fungsi, Susunan Organisasi, dan tata kerja Kecamatan dan Kelurahan; b. bahwa untuk memenuhi maksud pada huruf a, perlu ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 1

5. Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan (Lembaran Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2016 Nomor 14); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BULUKUMBA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bulukumba. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Bupati adalah Bupati Bulukumba. 5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. 6. Kecamatan adalah bagian wilayah dari daerah Kabupaten Bulukumba yang dipimpin oleh Camat. 7. Camat adalah adalah Kepala Kecamatan dalam daerah Kabupaten Bulukumba. 8. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat kecamatan dalam daerah Kabupaten Bulukumba; 9. Lurah adalah Kepala Kelurahan dalam daerah Kabupaten Bulukumba; BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Kecamatan dibentuk dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan. (2) Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2

Pasal 3 (1) Kelurahan merupakan perangkat kecamatan yang dibentuk untuk membantu atau melaksanakan sebagian tugas camat. (2) Kelurahan dibentuk dengan Peraturan Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. (3) Kelurahan dipimpin oleh kepala kelurahan yang disebut Lurah selaku perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada camat. Bagian Kedua Tugas dan Fungsi Pasal 4 (1) Kecamatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa dan kelurahan serta melaksanakan tugas yang dilimpahkan oleh Bupati untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Kabupaten. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan urusan Pemerintahan Umum; b. pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum d. pengkoordinasian penerapan dan penegakan perda dan peraturan bupati; e. pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana layanan umum; f. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat g. pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat h. pembinaan dan pengawasan penyelengggaraan kegiatan desa atau kelurahan; i. pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja pemerintah daerah yang ada di dan j. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 (1) Susunan organisasi Kecamatan, meliputi: a. Camat; b. Sekretariat: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; dan 3. Sub Bagian Program dan Pelaporan; c. Seksi Tata Pemerintahan d. Seksi Kententraman dan Ketertiban; e. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; f. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan; 3

g. Seksi Ekonomi Pembangunan h. Kelompok Jabatan Fungsional i. Kelurahan (2) Bagan susunan organisasi Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan peraturan Bupati ini. Pasal 6 (1) Susunan organisasi Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f terdiri atas : a. Lurah; b. Sekretaris; c. Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum; d. Seksi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan; e. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Perempuan. (2) Bagan Struktur Organisasi Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. BAB IV TUGAS POKOK DAN URAIAN TUGAS JABATAN Bagian Kesatu Camat Pasal 7 (1) Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan Kecamatan dan kewenangan lain yang dilimpahkan Bupati pada Kecamatan. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), uraian tugas jabatan camat sebagai berikut: a. menyelenggarakan Urusan Pemerintahan umum; b. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; c. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum; d. mengoordinasikan penerapan dan penegakan Perda dan Peraturan Bupati; e. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum; f. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat g. membina dan mengawasi penyelenggaraan kegiatan desa dan/atau kelurahan; h. melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja Pemerintahan Daerah yang ada di i. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan; 4

j. merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan k. melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan l. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada m. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Bagian Kedua Sekretariat Pasal 8 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan kesekretariatan Kecamatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas Sekretaris sebagai berikut : a. mengkoordinasikan penyusunan Keuangan dan kegiatan Kecamatan; b. melaksanakan pelayanan kesekretariatan Kecamatan; c. merumuskan pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan penyelenggaraan urusan kesekretariatan d. melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan kesekretariatan e. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada f. memantau dan mengevaluasi serta menilai pelaksanaan tugas g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Paragraf 1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Pasal 9 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Kecamatan dalam menyusun program, kegiatan dan petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian kecamatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas jabatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kecamatan; b. menyusun pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan umum dan kepegawaian c. melaksanakan pengelolaan umum dan kepegawaian 5

d. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada e. melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan f. menyusun analisis kebutuhan pegawai dan tenaga teknis g. menyusun analisis jabatan, beban kerja, Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dan Kenaikan Gaji Berkala (KGB); h. melaksanakan bimbingan administrasi kepegawaian; i. menyusun administrasi pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan dan penghapusan barang; j. melaksanakan penerapan kebijakan administrasi kepegawaian; k. melaksanakan bimbingan administrasi surat-menyurat dan kearsipan; l. melaksanakan penerapan administrasi surat menyurat dan kearsipan; m. melaksanakan inventarisasi aset dan perlengkapan, pemutakhiran data aset dan pelaporan sesuai kebutuhan; n. melaksanakan pemeliharaan barang/bahan/alat kelengkapan kantor; o. melaksanakan pengaturan kendaraan dan penggunaan sopir dinas; p. melaksanakan pemeliharaan kebersihan dan keamanan kantor serta urusan rumah tangga lainnya; q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan s. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Paragraf 2 Sub Bagian Keuangan Pasal 10 (1) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris Kecamatan dalam menyusun program, kegiatan, dan petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan keuangan kecamatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) uraian tugas jabatan Sub Bagian Keuangan sebagai berikut: a. menyusun program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan; b. menyusun pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Keuangan c. melaksanakan pengelolaan Keuangan d. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada e. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Keuangan f. mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data dan informasi sebagai bahan acuan melaksanakan tugas dan kegiatan; g. mensosialisasikan dan melaksanakan bimbingan kebijakan system administrasi keuangan h. melaksanakan sistem pengeluaran keuangan dan gaji pegawai sesuai dengan peraturan perundang-undangan; i. melaksanakan pengawasan arus kas j. meneliti/memverifikasi pengajuan permintaan SPP-SPMU dan SP2D k. menyusun realisasi perhitungan anggaran kecamatan l. melaksanakan verifikasi perhitungan pertanggungjawaban keuangan 6

m. mengklarifikasi dan menindaklanjuti hasil Laporan Pemeriksaan Fungsional (LPF); n. menghimpun dan menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan o. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas pada atasan; dan q. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Paragraf 3 Sub Bagian Program dan Pelaporan Pasal 11 (1) Sub Bagian Program dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam menyusun program dan kegiatan serta memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan program dan pelaporan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka uraian tugas jabatan Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan adalah sebagai berikut: a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Program sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar; c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan; d. mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan perencanaan program dan anggaran; e. menyiapkan bahan dan menyosialisasikan peraturan perundangundangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di bidang penyusunan program; f. menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan menyusun rancangan rencana stratejik; g. mengumpulkan bahan dan menyusun pengusulan rencana anggaran pendapatan dan belanja Kecamatan; h. menghimpun dan menyajikan data dan informasi program dan kegiatan Kecamatan; i. mengelola dan melakukan pengembangan sistem penyajian data berbasis teknologi informasi; j. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kinerja Kecamatan; k. menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja; l. mengumpulkan bahan dan menyusun laporan kegiatan tahunan; m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan o. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. 7

Bagian Keempat Seksi Tata Pemerintahan Pasal 12 (1) Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyusun program, kegiatan dan petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan dibidang tata pemerintahan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas jabatan Kepala Seksi Tata Pemerintahan sebagai berikut: a. menyusun program dan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan; b. menyusun pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan tata pemerintahan; c. melaksanakan tata pemerintahan d. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada e. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan tata pemerintahan f. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan; g. melakukan pembinaan pelaksanaan pemerintahan umum dan pemerintahan desa/kelurahan; h. melakukan pembinaan administrasi kependudukan dan catatan sipil; i. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas pada atasan; k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Bagian Kelima Seksi Ketentraman dan Ketertiban Pasal 13 (1) Seksi Ketentraman dan Ketertiban dipimpin oleh sorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyusun program, kegiatan dan petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban kecamatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas jabatan Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban sebagai berikut : a. menyusun program dan kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban; b. menyusun pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan ketentraman dan ketertiban c. melaksanakan pembinaan ketentraman dan ketertiban; d. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada e. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban f. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban umum; g. menyusun acuan pembinaan ketentraman dan ketertiban di h. melaksanakan penyelesaian masalah ketentraman dan ketertiban di 8

i. melaksanakan koordinasi kegiatan social politik, ideologi Negara kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat; j. melaksanakan pembinaan wawasan kebangsaan dan perlindungan masyarakat; k. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; l. melaporkan hasil pelakanaan tugas kepada atasan; m. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Bagian Keenam Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pasal 14 (1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu camat dalam menyusun program, kegiatan dan petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan desa. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan kegiatan Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan; b. menyusun pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan desa; c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada d. memantau dan mengevaluasi penyelengaraan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; e. melakukan pembinaan organisasi masyarakat; f. mengadakan pembinaan ketahanan sosial dan budaya masyarakat; g. mengadakan pembinaan pokjanal posyandu; h. melakukan pembinaan teknologi tepat guna; i. melakukan pembinaan pos pelayanan teknologi pedesaan j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; k. melaporkan hasil pelakanaan tugas kepada atasan; l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Bagian Ketujuh Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Pasal 15 (1) Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyusun program, kegiatan dan petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan kesejahteraan social dan pemberdayaan perempuan kecamatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas jabatan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan sebagai berikut: a. menyusun program dan kegiatan Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan; 9

b. menyusun pedoman dan/atau petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan perempuan; c. melaksanakan pengelolaan peningkatan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan perempuan; d. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada e. memantau dan mengevaluasi penyelengaraan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan perempuan; f. melakukan penataan administrasi organisasi sosial kepemudaan dan organisasi perempuan; g. melaksanakan pembinaan terhadap kelompok masyarakat; h. menginventarisir data korban bencana alam dan data transmigrasi; i. melaksanakan administrasi pelayanan bidang keagamaan dan Jemaah haji; j. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; k. melaporkan hasil pelakanaan tugas kepada atasan; l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Bagian Kedelapan Seksi Ekonomi Pembangunan Pasal 16 (1) Seksi Ekonomi Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam menyusun program, kegiatan dan petunjuk teknis, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ekonomi pembangunan kecamatan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) uraian tugas jabatan Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan sebagai berikut: a. menyusun program dan kegiatan Seksi Ekonomi Pembangunan; b. menyusun pedoman/petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan ekonomi pembangunan; c. melaksanakan pengelolaan bidang ekonomi pembangunan; d. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada e. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan ekonomi pembangunan; f. melakukan pembinaan perekonomian tingkat g. mengadakan pembinaan perkreditan rakyat, perbankan dan kelompok usaha masyarakat; h. melakukan pembinaan manajemen pembangunan i. melakukan pembinaan pengelolaan bantuan pembangunan kecamatan desa/kelurahan; j. melakukan pengendalian terhadap program pembangunan yang masuk k. melakukan inventarisasi proyek yang masuk l. menyusun hasil pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; n. melaporkan hasil pelakanaan tugas kepada atasan; o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan 10

Bagian Kesembilan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 17 (1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan sesuai dengan bidang jabatan masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Jumlah pejabat fungsional ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja. (3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. Bagian Kesepuluh Kelurahan Paragraf 1 Lurah Pasal 18 (3) Kelurahan dipimpin seorang Lurah yang mempunyai tugas pokok membantu atau melaksanakan sebagian tugas Camat dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan. (4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka uraian tugas jabatan Lurah adalah sebagai berikut : a. mengoordinasikan perumusan program dan kegiatan kantor Kelurahan; b. membantu camat dalam: 1. melaksanakan kegiatan pemerintahan kelurahan; 2. melakukan pemberdayaan masyarakat; 3. melaksanakan pelayanan masyarakat; 4. memelihara ketenteraman dan ketertiban umum; 5. memelihara sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan umum; c. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Paragraf 2 Sekretaris Pasal 19 (1) Sekretaris Kelurahan dipimpin seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam menyusun program, kegiatan melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan kesekretariatan Kelurahan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), uraian tugas jabatan Sekretaris Kelurahan adalah sebagai berikut : a. mengoordinasikan penyusunan program dan kegiatan Kelurahan; b. melaksanakan pelayanan kesekretariatan Kelurahan; 11

c. melaksanakan pemantauan dan evaluasi berkala pelaksanaan kegiatan Kelurahan; d. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kepada e. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; f. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan g. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Paragraf 3 Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum Pasal 20 (1) Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam menyusun program dan kegiatan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum Kelurahan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka uraian tugas jabatan Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah sebagai berikut : a. menyusun program dan kegiatan Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum; b. menyelenggarakan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum Kelurahan; c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; e. mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi data/bahan untuk penyusunan program dan kegiatan Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum; f. melakukan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat dibidang pemerintahan dan kependudukan; g. mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan wilayah dan masyarakat serta membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan kerukunan warga; h. melaksanakan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan; i. melaksanakan pengawasan dibidang keagrarian dan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku; j. melakukan pembinaan ketentraman, ketertiban dan tertib perizinan di wilayah kelurahan; k. menyiapkan bahan untuk acuan pelaksanaan keamanan dan ketertiban umum; l. melakukan pembinaan aparat keamanan dan ketertiban; m. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan 12

Paragraf 4 Seksi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan Pasal 21 (1) Seksi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam menyusun program dan kegiatan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan kesejahteraan sosial dan kepemudaan Kelurahan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka uraian tugas jabatan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan adalah sebagai berikut : a. menyusun program dan kegiatan Seksi Kesejahteraan Sosial dan Kepemudaan; b. melaksanakan kegiatan kesejahteraan sosial dan kepemudaan c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; e. melakukan penataan administrasi organisasi sosial kepemudaan; f. melaksanakan pembinaan terhadap kelompok kelompok masyarakat; g. menginventarisir data korban bencana alam dan data transmigrasi; h. melaksanakan administrasi pelayanan bidang keagamaan dan jamaah haji; i. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan k. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan Bagian Kelima Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Perempuan Pasal 22 (1) Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Perempuan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam menyusun program dan kegiatan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan urusan ekonomi pembangunan dan pemberdayaan perempuan Kelurahan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka uraian tugas jabatan Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Perempuan adalah sebagai berikut : a. menyusun program dan kegiatan Seksi Ekonomi Pembangunan dan Pemberdayaan Perempuan; b. melaksanakan kegiatan ekonomi pembangunan dan pemberdayaan perempuan c. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas pada d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; e. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan ekonomi pembangunan dan pemberdayaan perempuan; 13

f. menyusun acuan pembinaan dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, penghijauan dan pengendalian pencemaran lingkungan; g. menyusun hasil pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan tingkat Kelurahan, rehab bangunan sekolah dan peningkatan jalan Kelurahan; h. melaksanakan pembinaan kebersihan lingkungan, sanitasi, drainase dan air bersih/minum; i. melaksanakan pembinaan keberadaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL); j. memberdayakan kelompok perempuan dalam profesi sosial dan keterampilan; k. mengadakan peningkatan peranan perempuan serta peningkatan kesejahteraan guna mendukung terwujudnya suatu keluarga yang sejahtera; l. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas; m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan; dan n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan BAB V JABATAN Pasal 23 (1) Camat merupakan jabatan struktural eselon IIIa atau jabatan administrator; (2) Sekretaris Camat merupakan jabatan struktural eselon IIIb atau jabatan administrator (3) Kepala Seksi pada Kecamatan merupakan jabatan eselon IVa atau jabatan pengawas. (4) Lurah merupakan jabatan eselon IVa atau jabatan pengawas. (5) Kepala Sub Bagian pada Kecamatan merupakan jabatan struktural eselon IVb atau jabatan pengawas; (6) Sekretaris Kelurahan merupakan jabatan eselon IVb atau jabatan pengawas. (7) Kepala Seksi pada Kelurahan merupakan jabatan eselon IVb atau jabatan pengawas; BAB VI TATA KERJA Pasal 24 (1) Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan unit organisasi, Kelompok jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, intergrasi dan sikronisasi secara vertikal dan horizontal, baik di lingkungan masingmasing maupun antar unit organisasi lainnya sesuia dengan tugas masingmasing; (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 14

(3) Setiap pimpinan organisasi bertanggungjawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan yang diterima oleh atasan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. (6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. (7) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. (8) Pola hubungan kerja pejabat struktural dan pejabat fungsional ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Pada saat peraturan ini mulai berlaku maka segala ketentuan perundangundangan yang mengatur hal yang sama dan bertentangan dengan peraturan ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 26 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bulukumba. Ditetapkan di Bulukumba pada tanggal BUPATI BULUKUMBA, Diundangkan di Bulukumba pada tanggal SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA A. M. SUKRI A. SAPPEWALI A. B. AMAL BERITA DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2016 NOMOR 106 15