Luh Putu Henny Wijayanthi 1, Ni Ketut Suarni 2, Didith Pramunditya Ambara 3

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KOTAK MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA MENARA ANGKA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA PUZZLE ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM PENGENALAN BILANGAN

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DI TK MURNI KUSUMA

PENERAPAN PEMBELAJARAN SAINS MELALUI EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK TK DWI RAHAYU KUMARA DENPASAR

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA KUBUS MULTIGUNA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA WADAH TELUR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF KONSEP BILANGAN PADA ANAK

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNAA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN OUTDOOR PADA ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN MODEL WORD SQUARE BERBANTUAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE DRILL BERBANTUAN MEDIA TANGRAM UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK KELOMPOK B2 DI TK PRADNYA PARAMITA

E_journal Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Pendidikan Ganesha (Volume 6, No.3, Tahun 2016)

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI BERMAIN BALOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN PICTURED CARDS UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA ANAK

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI TK SANTA MARIA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG HURUF VOKAL PADA ANAK TK KELOMPOK A DI PAUD KUNCUP MELATI TANGUNAN MOJOKERTO MENGGUNAKAN MEDIA DADU FLANEL

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI PADA ANAK KELOMPOK B MENGGUNAKAN MEDIA TANGRAM

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 3 No 1 Tahun 2015)

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF DALAM PENGEMBANGAN KONSEP BILANGAN TK PADMA KUMARA PEDAWA

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK PUTRA SESANA ANTIGA, KARANGASEM

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK ANAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS MELALUI KEGIATAN MERONCE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA KANTUNG CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA ANAK

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PAUD KUSUMA 2.

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA POHON ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PERCOBAAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1 10 DENGAN MENGGUNAKAN KARTU ANGKA. Endah Retnowati

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Melalui Media Gelang Karet Pada Anak Kelompok A

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN IPS

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

Dwi Hastuti 1), Hadi Mulyono 2), Hadiyah 2)

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE BERMAIN MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK ISTIMEWA UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

SKIRPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG-PAUD OLEH :

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA BAHASA INGGRIS MELALUI BERNYANYI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MODEL PEMBELAJARAN SAINS DI TAMAN KANAK-KANAK DENGAN BERMAIN SAMBIL BELAJAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENERAPAN MODEL PAKEM BERBANTUAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF PLASTISIN UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA BALOK UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA GRAFIS JURNAL. Oleh AZKA FALAIH RIZQIYANA SARENGAT DARSONO

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa VII-5 SMP Lab Undiksha Singaraja Melalui Model Talking Stick

e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 2 No 1 Tahun 2014)

PENERAPAN METODE BERCERITA BERBANTUAN MEDIA WAYANG KERTAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN BERBANTUAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK KELOMPOK B TK KUMARA ADI 1 DENPASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2


ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BAHRUL ULUM SURABAYA ARTIKEL

PENERAPAN BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF KELOMPOK A TK KUMARA WIYATA MANUKAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

PENERAPAN METODE BERMAIN OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KELINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA BALOK CRUISSENARE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS BERBANTUAN MEDIA KARTU ANGKA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri


PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Rosdiani SMA Negeri I Sigli Jl. Banda Aceh-Medan, Tijue Kabupaten Pidie Abstrak

ARTIKEL. Oleh : I MADE SEPTI ASTAWAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN PENILAIAN PROYEK BERBANTUAN MEDIA KONKRET DAPAT MENINGKATKAN PENGUASAAN KOMPETENSI PENGETAHUAN MATEMATIKA

PENERAPAN PERMAINAN SAINS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS ANAK KELOMPOK A1 TK NEGERI PEMBINA DENPASAR

INTEGRASI GALERI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENERAPAN METODE BERMAIN BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL PADA ANAK

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN MEDIA MENJEPIT BIJI-BIJIAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA ANAK DI TK KUMARA KERTI ANTURAN Luh Putu Henny Wijayanthi 1, Ni Ketut Suarni 2, Didith Pramunditya Ambara 3 1,3 Jurusan PG-PAUD, 2 Jurusan BK Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: 1 henny.wijayanthilovedira@gmail.com, 2 tut_arni@yahoo.com, 3 Didithambara@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif melalui penggunaan metode pemberian tugas dan pemanfaatan media menjepit biji-bijian pada anak Kelompok A semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 di TK Kumara Kerti Desa Anturan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah 20 orang anak pada Kelompok A di TK Kumara Kerti Desa Anturan tahun pelajaran 2012/2013. Data tentang hasil belajar dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dan pemanfaatan media menjepit biji-bijian dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak Kelompok A Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 di TK Kumara Kerti Desa Anturan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rerata pada siklus I adalah 47,5% yang berada pada kategori sangat rendah, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 89,00% dengan kriteria tinggi. Jadi adanya peningkatan hasil belajar sebesar 41,5% dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak Kelompok A Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 di TK Kumara Kerti Desa Anturan setelah menggunakan media menjepit biji-bijian. Kata-kata kunci : metode pemberian tugas, media menjepit biji-bijian, kemampuan kognitif Abstract This study aimed to determine the improvement of cognitive abilities outcomes through the use of giving assignment method and the utilization of grain pinning media to the children of Group A in the second semester of academic year 2012/2013 in Kumara Kerti Kindergarten of Anturan Village in Buleleng regency. This research was a classroom action research which was conducted in two cycles. Each cycle consisted of four stages that were planning, action, observation / evaluation and reflection. The subjects were 20 children of Group A in Kumara Kerti Kindergarten school of Anturan Village in the academic year 2012/2013. Data on learning outcomes in this study were collected by the method of observation. The collected data were analyzed using descriptive statistical analysis and quantitative descriptive. The results showed that the use of the giving assignment method and utilization of grain pinning media could improve the cognitive abilities of the children in Group A in the Second Semester of Academic Year 2012/2013 in Kumara Kerti Kindergarten of Anturan Village Buleleng regency. It could be seen from the increase in the average of the first cycle was 47,5% which was in the low category, and had increased in the second cycle to be 89.00% with a high criteria. So, it could be concluded that there was an increase 1

of 41,5% achievement in the cognitive abilities result of the Group A children in the Second Semester of Academic Year 2012/2013 in Kumara Kerti Kindergarten of Anturan Village after using grains pinning media. Key words: giving assignment method, grains pinning media, cognitive abilities PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu pembentukan karakter, budi pekerti, cerdas, ceria, terampil, dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan pembentukan kualitasnya dimasa depan. Anak adalah individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik sendiri sesuai dengan tahapan usianya. Oleh karena itu, upaya-upaya pengembangan anak usia dini hendaknya dilakukan melalui belajar dan bermain. Hal ini karena bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak. Melalui bermain anak memperoleh kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaannya dan anak bisa berkreasi. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sedangkan Permendiknas No 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: Standar Pendidikan Anak Usia Dini terdiri atas: a). Standar Tingkat Pencapaian perkembangan; b). Standar Pendidik dan tenaga kependidkan; c).standar Isi; Standar Proses, dan Standar Penilaian; dan d). Standar Sarana dan Prasarana, standar Pengelolaan, dan Standar pembiayaan. Dalam Permendiknas No 58 tahun 2009 bahwa tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak adalah membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi lingkup pengembangan nilai agama dan moral, fisik/motorik, kognitif, bahasa, serta emosianal kemandirian. Pendidikan di Taman Kanak-kanak seperti halnya pendidikan lainnya memerlukan tenaga Pengelola dan Pendidik yang handal dalam menyelenggarakan pembelajaran yang sesuai dengan taraf tumbuh kembang anak. Para pendidik tersebut harus mampu memfasilitasi anak untuk berkreasi, bereksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan pengalaman yang bermanfaat bagi pembentukan kemampuan dasar anak. Fasilitas sarana dan prasarana perlu tersedia secara lengkap di TK agar penyelenggaraan pelayanan pendidikan bagi anak didik di TK benar-benar berjalan dengan baik. Untuk mencapai hasil yang optimal diciptakan suatu metode bermain yang rileks, santai tanpa paksaan. Berdasarkan hasil observasi di TK Kumara Kerti Desa Anturan menunjukkan bahwa kemampuan kognitif anak dalam hal mengenal konsep bilangan masih kurang. Sehingga kegiatan pembelajaran belum mencapai tingkat capaian perkembangan anak. Adapun hambatan yang dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak adalah sulit menerapakan metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses pembelajaran serta kurangnya media yang dapat menunjang dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu indikator perkembangan kognitif yaitu mengenal konsep bilangan dengan benda-benda. Walapun guru menjelaskan dengan sangat baik namun hasilnya masih kurang memuaskan, Hal ini terlihat dari 20 orang anak kelompok A, 12 orang diantaranya mendapat nilai belum mampu (*), dari 2

data-data tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan Kognitif di TK Kumara Kerti Desa Anturan Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng perlu ditingkatkan. Berdasarkan temuan, maka peneliti mengadakan diskusi dengan guru-guru di TK Kumara Kerti Desa Anturan Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng guna meningkatkan perkembangan kognitif anak dengan menerapkan metode dan media yang tepat. Dalam penelitian digunakan metode pemberian tugas yang merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak TK yang harus dilaksanakan dengan baik. Menurut Djamarah (1995:96) metode pemberian tugas yaitu metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan metode ini peserta didik kita tidak pasif dalam proses pembelajaran. Selain metode yang tepat dalam pembelajaran, media juga sangat mendukung dalam proses mengajar dan belajar di TK. Sujiono,dkk (2006:7.7) metode pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada anak melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung dari guru, apa yang dikerjakan, sehingga dapat memahami tugasnya secara nyata agar dapat dilaksanakan secara tuntas. Menurut Djamarah (1995:96) menjelaskan bahwa metode pemberian tugas yaitu metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Sumantri dan Permana (1998:151) metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok. Sujiono, dkk (2006:7.3) metode adalah cara menyampaikan/mentranfer ilmu yang tepat esuai dengan anak usia TK sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal. Kurikulum Taman Kanak-Kanak (dalam Moeslichaton, 2004:181) 3 menjelaskan bahwa metode pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak TK yang harus dilaksanakan dengan baik. Tugas itu diberikan kepada anak TK untuk memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyelesaikan tugas yang didasarkan pada petunjuk langsung dari guru yang sudah dipersiapkan sehingga anak dapat menjalani secara nyata dan melaksanakan dari awal. Moedjiono dan Dimyati (1992:71) langkah-langkah umum yang dapat diikuti dalam pemakaian metode pemberian tugas adalah sebagai berikut. Pertama persiapan pemakaian metode pemberian tugas, mencakup membuat rancangan pemberian tugas, mendiskusikan tugas dengan para siswa, membuat lembaran kerja (jika perlu), dan menyediakan sumber-sumber belajar yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. Kedua yaitu pelaksanaan pemakaian metode pemberian tugas, mencakup menjelaskan tujuan dan manfaat tugas yang diberikan kepada siswa, memberikan penjelasan tentang tugas (terutama mengenai kesulitan yang mungkin dihadapi dan alternatif pemecahannya) membantu pembentukan kelompok (jika perlu) memberikan tugas secara lisan atau tertulis, memonitor (mengamati) pelaksanaan dan/atau penyelesaian tugas, mengadakan diskusi hasil pelaksanaan tugas, dan yang terakhir yaitu tindak lanjut pemakaian metode pemberian tugas, mencakup: melaksanakan penilaian hasil pelaksanaan tugas, menyimpulkan penilaian proses dan hasil pelaksanaan, dan mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa selama pelaksanaan tugas. Sumantri dan Permana (1998:152) menyatakan bahwa, kelebihan metode pemberian tugas yaitu pertama membuat peserta didik aktif. Kedua, merangsang peserta didik belajar lebih banyak baik dekat dengan guru maupun pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Ketiga, mengembangkan kemandirian peserta didik. Keempat, lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari guru, lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas pandangan tentang apa yang dipelajari. Kelima, membina

kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi. Keenam, membuat peserta didik bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan bervariasi, membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik, dan mengembangkan kretivitas peserta didik. Metode pemberian tugas dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan media. Media merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak di TK. Ketersediaan media tersebut sangat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal. Bringgs (dalam Sanjaya, 2008:204) media adalah alat untuk memberi perangsang bagi peserta didik supaya terjadi proses belajar. Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2006:163) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat pakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Gagne, media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan yang dapat mendorong anak untuk belajar. Menurut Briggs (dalam Sujiono dkk, 2009), media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta mendorong anak untuk belajar. Menurut Heinich, Molenda, dan Russel (dalam Zaman dkk,2011:4.4), media merupakan saluran komunikasi. Media menjepit biji-bijian merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat membantu guru dalam proses pengajaran. Keterbatasan media akan mempengaruhi proses pembelajaran siswa karena media yang sesuai akan mendukung proses pencapaian pembelajaran itu sendiri. Media menjepit biji-bijian adalah media umum yang bisa dipakai, hal tersebut dikarenakan siswa lebih tertarik dengan media ini dibandingkan dengan tulisan yang ada di papan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Suharto:2008), jepit adalah mengapit diantara 2 buah benda. Biji merupakan isi dari buah yang keras atau kata bantu bilangan untuk menerangkan sesuatu 4 benda. Ali Nugraha (2006:4.69) biji pada tumbuhan tingkat tinggi adalah ovule yang dewasa terbentuk satu atau lebih dalam satu ovari pada legume. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media jepit biji bijian adalah alat bantu berupa plastik yang keras yang berfungsi untuk menjepit (mengapit 2 benda ) seperti biji asam, kacang dengan bentuk dan ukuran tertentu untuk merangsang perkembangan kognitif anak. Kemampuan dasar kognitif anak TK yang berada pada fase praoperasional diwarnai oleh perkembangan fungsi kemampuan berfikir secara simbolik. Hal ini berarti, walaupun benda aslinya tidak ada, anak akan dapat membayangkan bentuk benda itu sendiri di dalam pikirannya dan fantasi dengan benda tersebut. Sujiono,dkk (2006:1.3) berpendapat kognitif adalah suatu proses berpikir yang meliputi kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Menurut Tedjasaputra dalam Sujiono, dkk (2005:3.3) kognisi dapat diartikan sebagai pengetahuan luas, daya nalar, kreativitas (daya cipta), kemampuan berbahasa, serta daya ingat. Menurut Teori Multiple Intelligence yang dikemukakan oleh Guilford dan Guildford dalam Sujiono (2006:1.7) bahwa kognitif dapat dilihat dari tiga kategori dasar atau face of intellect, yaitu operasi mental, content dan produk. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Sujiono, dkk (2006:1.25) menyatakan bahwa, dalam perkembangan kognitif ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Pertama, faktor hereditas/keturunan dapat dipengaruhi lingkungan. Kedua, faktor lingkungan perkembangan manusia sangatlah ditentukan oleh lingkungannya. Ketiga, kematangan tiap organ (fisik maupun psikis) pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi

minat dan bakat menyatakan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan, kebebasan yaitu kebebasan manusia berpikir. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa faktor lingkungan, hereditas, kematangan tiap organ akan mempengaruhi perkembangan kemampuan kognitif pada anak. Tingkat intelegensi merupakan tingkat kecerdasan yang berbeda antara satu anak dan anak lainnya. Intelegensi mempengaruhi cara anak menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, semakin cerdas seorang maka akan semakin mudah dan cepat bisa menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapinya dan mengembangkan minat bakat dari anak tersebut. Empat tahap perkembangan kognitif Piaget (dalam Sujiono, dkk (2006:3.6) yaitu pertama tahap sensori motor, pada tahap ini bayi menggunakan kemampuan perasaan dan motor untuk memahami dunia. Berawal dari refleks dan berakhir dengan kombinasi komplek dari kemampuan sensori motor. Kedua, tahap pra-operasional; tahap ini anak mempunyai gambaran mental dan mampu untuk berpura-pura, langkah pendek untuk menggunakan symbol. Ketiga, tahap konkret-operasional; dalam tahap ini anak tidak hanya menggambarkan simbol, tetapi dapat memanipulasi simbol secara logika. Keempat, tahap formal operasional; pada tahap ini anak mempunyai waktu yang sulit menggunakan kemampuan logika barunya untuk peristiwa tidak konkret (abstrak). Dalam tahap ini anak semakin bertambah kompeten pada orang dewasa. Gaya berpikir melibatkan penggunaan operasional logika dan menggunakannya secara abstrak. Sumantri dan Permana (1998:151) metode pemberian tugas dapat diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok. Ditinjau dari dimensi pribadi, diupayakan untuk membantu anak didik menemukan makna dari lingkungannya yang bermanfaat dan dapat memecahkan problem yang tengah dihadapinya. Dengan bermain dengan 5 media menjepit biji-bijian mereka belajar memecahkan masalah yang tengah dihadapinya dengan kemampuan berpikir secara logika. Media menjepit biji-bijian ini memberi kontribusi pada beberapa aspek perkembangan anak yaitu perkembangan fisik motorik halus, kognitif, sosial, emosional. Mereka tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Sehingga perbedaanperbedaan yang muncul pada usia tertentu, hendaknya menjadi perhatian guru disetiap kegiatan pembelajaran. Apabila guru dapat menggunakan kombinasi metode yang tepat dengan berbagai media menarik seperti: menjepit biji-bijian maka akan merangsang minat anak sehingga mereka menyenangi kegiatan yang diberikan oleh guru. Hal ini akan meningkatkan dorongan atau motivasi anak untuk bermain sambil belajar sehingga pada akhirnya mereka dapat menguasai konsep bilangan dan mereka akan dapat menghubungkan bilangan dengan lambang bilangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif setelah menggunakan metode pemberian tugas dan pemanfaatan media menjepit biji-bijian pada anak Kelompok A Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 di TK Kumara Kerti Anturan. METODE Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Kumara Kerti Desa Anturan. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok A semester II Tahun ajaran 2012/2013 terdiri dari 20 orang (lihat gambar 1) 12 perempuan dan 8 laki-laki. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang dirancang selama 10 kali pertemuan Rancangan penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas mengacu pada teori yang di kemukaka Kemmis dan McTaggart (dalam Hamid Darmadi, 2011:248) bahwa dalam model PTK ini dalam pelaksanan penelitian tindakan berbentuk spiral yang dimulai ada empat tahapan pada satu siklus penelitian. Keempat tahapan

tersebut terdiri dari: perencanaan, tindakan, observasi / evaluasi dan refleksi. n frekuensi, menghitung angka rata-rata (mean), menghitung median, menghitung modus, menyajikan data ke dalam grafik polygon. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil pengembangan kognitif khususnya dalam menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan pada siklus I disajikan pada gambar 2. Gambar 1 Rancangan Penelitian Tindakan Kelas Analisis data menggunakan metode deskriptif dan inferensial. Menurut Agung (2010:67), metode analisis statistik deskriptif adalah cara pengelolaan data yang dilaksanakan dengan jalan menerapkan teknik dan rumus-rumus statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi, grafik, angka rata-rata (Mean), median (Me), dan modus (Mo) untuk menggambarkan keadaan suatu objek tertentu sehingga diperoleh kesimpulan umum. Data tentang hasil belajar dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi, dengan instrumen dalam bentuk rubrik. Observasi dilakukan terhadap kegiatan siswa dalam menggunakan media menjepit biji-bijian melalui metode pemberian tugas. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada saat pelaksanaan tindakan pada masingmasing siklus dengan menggunakan instrumen penilaian. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan deskriptif kuantitatif. Dalam penerapan metode analisis statistik deskriptif ini, data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dan disajikan ke dalam: tabel distribusi M=9,5 Gambar 2. Hasil pengembangan kognitif Siklus I. Berdasarkan perhitungan dari grafik polygon diatas terlihat Mo, M, Me dimana Mo < M < Me (8,00 < 9,5 < 9,00), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran datadata perkembangan kognitif dalam menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan pada anak Kelompok A TK Kumara Kerti Desa Anturan pada siklus I merupakan juling positif. Hasil pengamatan dan temuan selama pelaksanaan tindakan kelas siklus I terdapat beberapa masalah yang menyebabkan perkembangan kognitif anak dengan memanfaatkan media menjepit biji-bijian pada anak kelompok A berada pada kategori sangat rendah. Dari nilai M (%) = 47,5 % yang dikonversikan ke dalam PAP skala lima, berada pada tingkat penguasaan 55-64 % yang berarti bahwa perkembangan dalam mengenal 6

konsep bilangan dengan benda-benda pada anak kelompok A TK Kumara Kerti Desa Anturan pada siklus I berada pada kategori sangat rendah. Hasil perkembangan kognitif anak didik kelompok A dengan memanfaatkan media menjepit biji-bijian perlu ditingkatkan pada siklus II. Adapun kendala-kendala yang dihadapi peneliti pada saat dilaksanakan penerapan siklus I antara lain: anak belum terbiasa dan beberapa anak masih bingung menggunakan media menjepit biji-bijian yang peneliti gunakan, anak belum mengenal metode yang diterapkan oleh peneliti, banyak anak yang belum terfokus dalam kegiatan dan perintah yang diberikan secara lisan banyak diabaikan. Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala diatas sebagai berikut: menjelaskan kembali kegiatan yang menggunakan media menjepit biji-bijian dengan merubah penampilan media tersebut agar lebih menarik, menjelaskan kembali metode pemberian tugas dan memperagakan kembali metode tersebut sehingga anakanak lebih memahami, membimbing dan mendampingi anak dalam melaksanakan kegiatan, agar anak bisa terfokus dalam melaksanakan tugas. Data hasil pengembangan kognitif khususnya dalam menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan pada siklus II disajikan pada gambar 3. Gambar 3 Hasil pengembangan kognitif Siklus II Berdasarkan perhitungan dari grafik polygon diatas terlihat Mo, M, Me dimana Mo < M < Me (18,00 < 17,8 < 18,00), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebaran data-data perkembangan kognitif 7 dalam menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan pada anak Kelompok A TK Kumara Kerti Desa Anturan pada siklus II merupakan juling negatif. Melalui perbaikan proses pembelajaran pada pelaksanaan siklus II dan berdasarkan hasil refleksi siklus II, telah nampak adanya peningkatan dalam proses pembelajaran yang diperoleh adanya pada perkembangan kognitif pada anak didik kelompok A. Dari nilai M (%) = 89,00 % yang dikonversikan ke dalam PAP skala lima, berada pada tingkat penguasaan 80-89 % yang berarti bahwa perkembangan dalam menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan pada anak kelompok A TK Kumara Kerti Desa Anturan pada siklus II berada pada kategori tinggi. Hasil kemajuan peningkatan perkembangan kognitif dapat diperoleh selama pelaksanaan siklus II sebagai berikut: secara garis besar anak-anak sudah mampu mengenal konsep bilangan dengan media menjepit biji-bijian, hal ini dapat dilihat pada kegiatan anak menjepit biji sesuai dengan lambang bilangan yang tertulis pada kotak korek api, sehingga apa yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Dalam proses kegiatan pembelajaran perkembangan kognitif anak sudah meningkat yang awalnya sangat rendah menjadi tinggi. Peneliti dalam hal ini berperan sebagai guru yang memberikan arahan pada anak apabila ada hal yang mereka tidak mengerti mengenai suatu tugas yang diberikan. Secara umum pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas telah berjalan efektif dan baik. Hal ini terlihat adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 41,5%. Adanya peningkatan ratarata persentase (M%) perkembangan kognitif dari siklus I ke siklus II, sehingga peneliti menghentikan penelitian ini dan tidak dilanjutkan lagi ke siklus selanjutnya. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dari masing-masing pertemuan pada tiap siklus, kemampuan kognitif anak kelompok A TK Kumara Kerti Desa Anturan cenderung mengalami

peningkatan. Secara klasikal anak merasa senang dan menikmati pembelajaran mengenal konsep bilangan dengan menggunakan media menjepit biji-bijian melalui penggunaan metode pemberian tugas. Media menjepit biji-bijian merupakan media pembelajaran yang dapat memberikan tantangan pada anak untuk berpikir cara mengambil biji dengan menggunakan pinset atau jepit jemuran kemudian dipindahkan ke kotak korek api sesuai dengan angka yang tertulis di dalamnya. Media menjepit biji-bijian dapat melatih ketrampilan kognitif anak maksudnya melalui permainan menjepit biji-bijian anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu memindahkan biji dengan menggunakan jepit jemuran sesuai angka yang tertulis dalam kotak korek api. Berawal dari sedikit arahan dari guru, anak akan dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan cara mencoba mengambil angka yang lebih besar. Permainan menjepit biji-bijian ini juga dapat melatih kosentrasi, kesabaran, motorik halus anak serta melatih koordinasi mata dengan tangan. Anak usia dini memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar, sehingga ia selalu ingin mencoba obyek yang ada di depannya. Penggunaan metode pemberian tugas dalam kegiatan menjepit biji-bijian dapat membangkitkan motivasi dan perasaan senang bagi anak. Metode pemberian tugas dapat melatih kemandirian serta rasa tanggungjawab anak untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Pemberian tugas juga dapat melatih keterampilan berpikir anak untuk memecahkan masalah dan menciptakan sesuatu. Selain itu penggunaan metode pemberian tugas dalam kegiatan menjepit biji-bijian ini telah memberikan perasaan tanggungjawab kepada anak dan juga kebebasan bereksperimen dalam mencari jalan keluar permasalahan yang ada di hadapan anak. Berdasarkan atas hasil penelitian yang telah dilakukan memberikan gambaran bahwa dengan penerepan metode pemberian tugas dan media menjepit biji-bijian ternyata dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak. Hal ini dapat dilihat dari analisis mengenai perkembangan kognitif anak kelompok A TK Kumara Kerti Anturan. Hasil belajar anak siklus I sebesar 47,5% yang berarti pada kategori sangat rendah, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 89,00% yang menunjukkan hasil belajar anak pada kategori tinggi. Jadi peningkatan belajar sebesar 41,5%. Keberhasilan dalam penelitian ini sesuai dengan kajian-kajian teori yang mendukung dalam kegiatan pembelajaran pada pelaksanaan penelitian. Melalui penerapan metode pemberian tugas ini siswa akan lebih memahami tugas yang diberikan dan siswa akan lebih mandiri serta mampu melaksanakan kegiatan sampai selesai. Penerapan metode pemberian tugas ini yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak dibantu dengan media menjepit biji-bijian sehingga sangat berpengaruh pada keberhasilan kegiatan. Perkembangan kemampuan koknitif anak belum mencapai 100%.Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif seperti faktor hereditas atau keturunan, kematangan tiap organ baik fisik maupun psikis sehingga pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan usia anak. Penggunaan metode pemberian tugas dan pemanfaatan media menjepit biji-bijian akan berpengaruh besar terhadap perkembangan kognitif anak dibandingkan dengan mengenalkan konsep bilangan tanpa menggunakan media menjepit biji-bijian, berdasarkan penjelasan diatas maka penggunaan metode pemberian tugas dan pemanfaatan media menjepit biji-bijian dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok A semester II di TK Kumara Kerti Desa Anturan tahun pelajaran 2011/2012. 8

PENUTUP Penggunaan metode pemberian tugas dan pemanfaatan media menjepit biji-bijian dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak kelompok A semester I TK.Kumara Kerti Desa Anturan Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rerata hasil belajar anak pada siklus I adalah 47,5% yang berada pada kategori sangat rendah dan rerata hasil belajar pada siklus II sebesar 89,00% berada pada kategori tinggi. Peningkatan belajar ini dapat terjadi karena melalui media menjepit bijibijian, guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas, sehingga anak lebih mudah dalam memahami materi pelajaran karena dilakukan dengan prinsip belajar sambil bermain. Jadi berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan, maka pelaksanaan tindakan ini secara keseluruhan dapat dikatakan berhasil karena telah memahami kriteria keberhasilan yaitu daya serap minimal mencapai kategori baik dan ketuntasan klasikal minimal mencapai 90 %. Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:kepada siswa disarankan dalam melakukan kegiatan pembelajaran lebih kreatif, dengan memperhatikan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga kemampuan yang diperoleh benar-benar berkembang sesuai dengan taraf perkembangan kemampuan anak. Kepada guru, disarankan lebih kreatif, inovatif dan aktif dalam menyiapkan media pembelajaran dan memilih metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tema pembelajaran, sehingga anak lebih tertarik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan suasana pembelajaran akan menyenangkan. Kepada Kepala Sekolah, disarankan agar mampu memberikan informasi tentang metode pembelajaran dan media belajar pada proses pembelajaran yang nantinya mampu meningkatkan kreativitas anak dan perkembangan kemampuan anak. Kepada peneliti lain hendaknya dapat melaksanakan PTK dengan berbagai motede dan media pembelajaran lain yang belum sepenuhnya dapat terjangkau 9 dalam penelitian ini, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dalam melakukan suatu penelitian berikutnya. DAFTAR RUJUKAN Agung, A. A. Gede. 2012 Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Ganesha. Ali. N. & Asy. D. D. Sains 4 Dasar Matematika : Universitas terbuka Arsyad, A. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Darmadi, H. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alphabeta Djamarah, S. B. & Zain, A. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Koyan, I W. 2009. Statistik Dasar dan Lanjut (Teknik Analisis Data Kuantitatif). Singaraja: Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Moedjiono & Dimyati, M. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar Moeslichatoen. R. 1999. Metode Pengajaran Di Taman Kanakkanak, Jakarta: PT Rineka Cipta. 2009, Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depaetemen Pendidikan Nasional Drektorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembina TK Dan SD. Peraturan Mentri Pendidikan Pepublik Indonesia Nomor 58 Tahun Roestiyah. 2001. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, W. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kecana Prenada Media Group Sumantri, M. & Permana. J. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Sanjaya, W. 2009. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Suharto. 2008. Kamus Bahasa Indonesia Edisi Terbaru Sujiono, N. Y. dkk, 2006. Metode Pengembangan Kognitif, Jakarta: Universitas Terbuka Wendra. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Bandung: Bumi Angkasa. Zaman, B. dkk. 2011.Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka 10

11

12