Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

Curug Sewu Hotel and Resort Kabupaten Kendal BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

Waterpark di Kawasan Rawa Pening Kab. Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Undip Sumber : BAPSI Undip

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Tujuan dan Sasaran Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1 PAUD DAN SD ALAM DI SEMARANG TUGAS AKHIR 115 ALIZA MELINDA (L2B ) 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN ± 153 % ( ) ± 33 % ( ) ± 14 % ( ) ± 6 % ( )

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan turut meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN LP3A TUGAS AKHIR 135 MONALISA SAPUTRI SARANA REKREASI & EDUKASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI DESA JETAK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

Pangkalan Pedaratan Ikan Tambak Mulyo, Semarang TA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gigih Juangdita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY M. BARRY BUDI PRIMA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. LP3A TA 135 KHOIRUDIN SYAHAL ( ) Page 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 komposisi penduduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1. Pusat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pusat adalah pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan

Tugas Akhir Periode 135 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMARANG BOOK HOUSE

FASILITAS REST AREA TIPE A PADA RUAS JALAN TOL CIPULARANG

Fransiskus Hamonangan-L2B Co-Housing Di Kota Semarang 2013

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Tugas Akhir 2015 BAB I PENDAHULUAN. Apartemen di Palembang Latar Belakang

Rusunawa Khusus Buruh di Kawasan Industri Air Raja Tanjungpinang 1

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Letak geografis Indonesia yang strategis menunjukkan betapa kaya akan sumber daya alamnya. Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan, perkebunan, serta pertambangan dan energi. Semua kekayaan alam dan hayati tersebut merupakan aset berharga yang sudah selayaknya dijaga dan dilestarikan. Pelestarian alam dan sumber daya hayati secara berkelanjutan dalam jangka panjang menjadi sangat penting karena keberlangsungan hidup di masa depan bergantung pada kelestarian alam dan lingkungan. Sehubungan dengan pelestarian tersebut, Pemerintah Republik Indonesia telah melakukan berbagai upaya guna melindungi kekayaan alam melalui berbagai kebijakan dan kerja sama dengan berbagai kelompok masyarakat, baik nasional maupun internasional. Upaya pemerintah dalam pelestarian dan pengembangan sumber daya alam ini tentu harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Dilihat dari potensi sumber daya alam yang sangat kaya, memungkinkan Indonesia untuk menonjolkan hal tersebut di mata dunia, salah satunya dengan mengelola potensi yang ada dan mengembangkannya menjadi sentra pariwisata, karena pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting dan strategis di masa depan. Identifikasi dan perencanaan pengembangan industri pariwisata di bidang ini perlu dilakukan secara lebih rinci dan matang. Pengembangan industri pariwisata ini sangat mampu menunjang upaya-upaya pelestarian alam, kekayaan hayati dan kekayaan budaya bangsa. Pengembangan agrowisata merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu mendorong potensi ekonomi wilayah setempat serta meningkatkan dalam upaya-upaya pelestariannya. Pengembangan kawasan wisata alam dan agro mampu memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah, membuka peluang usaha dan kesempatan kerja serta sekaligus berfungsi menjaga dan melestarikan kekayaaan alam dan hayati. Agrowisata adalah kegiatan wisata yang berlokasi/berada di kawasan pertanian, terutama tanaman perkebunan (kopi, teh, cokelat, dll) dan tanaman buahbuahan. Salah satu daya tarik agrowisata adalah adanya kesempatan bagi pengunjung untuk memetik (memanen) buah dan hasil perkebunan. Pada hakekatnya pengembangan agrowisata mempunyai manfaat yang beragam, antara lain promosi produk pertanian, meningkatkan volume penjualan, membantu meningkatkan perolehan devisa negara, membantu meningkatkan pendapatan petani nelayan dan masyarakat sekitar, disamping untuk meningkatkan jenis dan variasi produk pariwisata Indonesia. Agrowisata merupakan kegiatan yang sangat potensial untuk dikembangkan melalui konsep pemberdayaan berbasis masyarakat. Provinsi Jawa Tengah terutama di Semarang, merupakan penghasil terbesar tanaman-tanaman hortikultura dengan lahan yang masih cukup luas dan belum RATNA AYU K L2B009077 1

termakan oleh arus modernisasi. Kondisi ini sangat mendukung peningkatan pariwisata di Kota Semarang terutama wisata di bidang pertanian. Kecamatan Mijen dan Gunungpati Semarang merupakan wilayah yang dikonsentrasikan sebagai pengembangan sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, dan sub sektor industri agraris. Salah satunya yang sedang digagas adalah dusun Sodong, kelurahan Purwosari, yang mempunyai potensi hortikultura dan peternakan yang baik dan terus berkembang hingga saat ini. Potensi yang menjadi unggulan dusun Sodong yaitu pembibitan bebagai jenis tanaman anggrek. Potensi lain seperti sumber daya alam, pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan belum dioptimalkan pemanfaatannya. Selain itu, sarana dan prasarana, seperti lebarnya jalan dan transportasi yang menuju lokasi masih kurang memadai, serta jalur penghubung antar titik-titik yang berpotensi masih belum terorganisir. Pada tahun 1996, pemerintah kota dan dinas pariwisata Jawa Tengah pernah menggagas kelurahan Purwosari di kecamatan Mijen untuk menjadi dusun agrowisata. Masterplan dan Detail Engineering Design sudah dibuat untuk pengembangan dusun tersebut, bahkan sebagian dari masterplan tersebut telah dilaksanakan. Namun sejak terjadi krisis ekonomi padah tahun 1997, pembangunan seluas 152.570 hektar tersebut terhenti hingga sekarang. Yang tersisa sekarang hanya beberapa bangunan yang masih beroprasi dan lainnya mangkrak atau rusak. Namun, berkat kesadaran dari kelompok masyarakat sadar wisata (POKDARWIS) yang berada di dusun Sodong, salah satu dusun di kelurahan Purwosari, pemerintah kembali menggiatkan program agrowisata pada wilayah ini, hanya saja lebih difokuskan pada dusun Sodong saja, tidak menyeluruh pada semua dusun di kelurahan Purwosari. Untuk optimalisasi potensi dusun agrowisata ini, tentunya selain pengembangan sumber daya alam yang ada, juga diperlukan fasilitas-fasilitas yang sesuai untuk area wisata seperti hall, kantor pengelola, ruang serbaguna, toko oleholeh, area playground, camping ground, homestay, dan fasilitas umum seperti toilet, parkir, dan mushola yang dapat digunakan oleh wisatawan sehingga menjadi suatu tempat rekreasi baru yang rekreatif dan edukatif. 1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Menyusun landasan konseptual perencanaan dan perancangan sebuah Desa Agrowisata Sodong, Mijen sebagai desa yang memiliki potensi wisata RATNA AYU K L2B009077 2

alam dengan konsep agro yang juga menjadi sarana edukasi. Wisata ini ditujukan untuk turis lokal dan asing baik dalam kelompok besar maupun kecil (individual) yang ingin mendapatkan pengetahuan, atau sekedar menikmati alam. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok (dasar) proses perencanaan dan perancangan Desa Agrowisata Sodong, Mijen dengan penekanan desain arsitektur ekologi melalui penyusunan pengkajian teori, pengumpulan data, serta analisa untuk mendapatkan aspek-aspek panduan perancangan (design guide lines aspect). 1.3 Manfaat 1.3.1 Subjektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai acuan untuk melanjutkan ke dalam proses Studio Grafis Tugas Akhir yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembuatan Tugas Akhir. 1.3.2 Objektif Untuk mengembangkan ilmu pengetuan dalam bidang arsitektur mengenai perencanaan dan perancangan sebuah Desa Agrowisata, yang diharapkan dapat bermanfaat baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan. 1.4 Ruang lingkup Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan bangunan Desa Agrowisata di Dusun Sodong, kelurahan Purwosari, kecamatan Mijen ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal di luar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah utama. 1.5 Metode Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Adapun Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain : RATNA AYU K L2B009077 3

1.5.1 Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : studi pustaka/ studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet. 1.5.2 Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari foto-foto yang di hasilkan. 1.5.3 Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap bangunan Agrowisata di suatu kota atau negara yang sudah ada. Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur bangunan Desa Wisata dengan konsep Agrowisata. 1.6 Sistematika Pembahasan Kerangka bahasan laporan perencanaan dan perancangan Tugas Akhir dengan judul Desa Agrowisata Sodong, Mijen adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, metode penulisan dan sistematika bahasan yang mengungkapkan permasalahan secara garis besar serta alur pikir dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A). BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai literatur tentang tinjauan desa wisata, tinjauan agrowisata, tinjauan arsitektur ekologi, tinjauan perancangan lansekap, serta tinjauan studi banding agrowisata yang sudah ada. BAB III DATA Membahas tentang tinjauan kecamatan Mijen, berupa data data fisik dan nonfisik, seperti letak geografi, luas wilayah, kondisi topografi, iklim, serta kebijakan tata ruang wilayah di Kota Semarang. Selain itu terdapat juga terdapat tinjauan lokasi Dusun Sodong, kelurahan Purwosari sebagai lokasi dibangunnya desa agrowisata ini. BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN Berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya, batasan serta anggapan, yang diambil dari kesimpulan guna memperlancar dan mempermudah dalam pembahasanpembahasan berikutnya. RATNA AYU K L2B009077 4

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DUSUN AGROWISATA Berisi tentang kajian/ analisa perencanaan yang pada dasarnya berkaitan dengan pendekatan aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek kontekstual, dan aspek visual arsitektural. BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DUSUN AGROWISATA Membahas konsep, program, dan persyaratan perencanaan dan perancangan arsitektur untuk Desa Agrowisata Sodong kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen dengan penekanan desain arsitektur ekologis. RATNA AYU K L2B009077 5

1.7 Alur Pikir AKTUALITA Mijen merupakan salah satu daerah wisata yang paling dekat dengan kota Semarang. RKPD Kota Semarang tahun 2014 bahwa pada kecamatan Mijen berfungsi sebagai pusat penelitian dan pengembangan pertanian perkotaan dan budidaya pertanian. Dusun Sodong mempunyai potensi hortikultura dan peternakan yang terus berkembang. Dusun Sodong mempunyai potensi kehidupan sosial dan budaya yang menarik. URGENSI Dibutuhkan sebuah bangunan fasilitas- fasilitas pendukung Desa Agrowisata Sodong sebagai desa wisata yang dapat mengakomodir pengunjung dengan baik sehingga menambah pengetahuan pengunjung tentang alam, yang pada akhirnya diharapkan fasilitas- fasilitas tersebut dapat mendukung kemajuan pariwisata di kota Semarang. ORIGINALITAS Perencanaan dan perancangan bangunan Desa Agrowisata Sodong, Mijen yang mampu memenuhi kebutuhan wisatawan dengan fasilitas memadai yang dapat menunjang kegiatan rekreasi serta menjadi sarana edukasi mengenai hortikultura di kota Semarang serta dapat memperkenalkan kebudayaan setempat yang unik. Tujuan: Menyusun landasan konseptual perencanaan dan perancangan sebuah Desa Agrowisata Sodong, Mijen sebagai desa yang memiliki potensi wisata alam dengan konsep agro yang juga menjadi sarana edukasi. Wisata ini ditujukan untuk turis lokal dan asing baik dalam kelompok besar maupun kecil (individual) yang ingin mendapatkan pengetahuan, atau sekedar menikmati alam. Sasaran: Tersusunnya usulan langkah- langkah pokok (dasar) proses perencanaan dan perancangan Desa Agrowisata Sodong, Mijen dengan penekanan desain arsitektur ekologi melalui penyusunan pengkajian teori, pengumpulan data, serta analisa untuk mendapatkan aspek- aspek panduan perancangan (design guide lines aspect). Ruang Lingkup : Merencanakan dan merancang Desa Agrowisata Sodong termasuk dalam kategori bangunan massa banyak beserta perancangan tapak lingkungan sekitarnya. Studi Pustaka : Landasan Teori Standar perencanaan dan perancangan Studi Lapangan Tinjauan Kota Semarang Tinjauan Kecamatan Mijen Tinjauan Kelurahan Purwosari dan Sodong Studi Banding Plantera Fruit Paradise Agrowisata Soropadan, Temanggung Kampoeng Djawa Sekatul Kampoeng Kopi Banaran Taman Buah Mekarsari F E E D B A C K Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat permasalahan serta masukan dari pihak studi banding dan masukan dari audience yang merupakan calon konsumen Desa Agrowisata Sodong Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Desa Agrowisata Sodong, Mijen RATNA AYU K L2B009077 6