BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Prawirohardjo, 2008, p. 89).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara (Saifuddin 2009, h.7).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

ARTIKEL PERBEDAAN STATUS GIZII IBU HAMIL YANG BEKERJA DI PABRIK. Oleh : SELVIA ICHWANI HIDAYATI

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB I PENDAHULUAN. cukup makan, maka akan terjadi konsekuensi fungsional. Tiga konsekuensi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

BAB V HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian observasional dengan disain cross sectional pada Ibu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa periode awal kehidupan atau biasa disebut

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS WEDI KLATEN

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. bahwa ibu hamil yang terkena anemia mencapai 40%-50%. Prevalensi. sebanyak 63% (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. tingkat nasional cukup kuat. Hal ini dirumuskan dalam Undang-Undang No.17

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus di jaga status gizi dan kesehatanya,agar dapat melahirkan bayi

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI DESA KEBONDALEM KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap terjadinya gangguan gizi antara lain anemia, pertambahan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bayi, ibu, dan keluarga. Namun sering ibu-ibu tidak berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

Gambaran Karakteristik Ibu Hamil, Tingkat Pengetahuan serta Sikap terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang menerangkan derajat kesehatan didalam suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

Woro Rahmanishati* STIKES Kota Sukabumi ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Anemia defisiensi besi (ADB) masih menjadi. permasalahan kesehatan saat ini dan merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah jumlah ibu hamil yaitu jiwa, dan menurut data Dinas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB V PEMBAHASAN. dengan preeklamsi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang sesuai kriteria inklusi

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan keberhasilan pembangunan SDM antarnegara. perkembangan biasanya dimulai dari sejak bayi. Kesehatan bayi yang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research yaitu menjelaskan antara

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan datang. Keterlambatan dalam memberikan pelayanan gizi akan berakibat kerusakan yang sukar ditolong, maka usaha-usaha peningkatan gizi terutama harus ditujukan pada anak-anak dan ibu hamil (Suhardjo, 2003, p.15). Masa kehamilan merupakan periode yang sangat penting bagi pembentukan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang, karena tumbuh kembang anak akan sangat ditentukan oleh kondisi pada saat janin dalam kandungan (Mutalazimah, 2005, Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Kadar Hemoglobin (Hb) Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di RSUD Dr. Moewardi Surakarta). Menurut Zulhaida (2008) yang dikutip dalam jurnal penelitian Status Gizi Ibu Hamil serta Pengaruhnya terhadap Bayi yang dilahirkan, Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Pada umumnya, ibu sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk janinnya pula. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan 1

2 komposisi dan metabolisme tubuh itu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. Gizi yang baik mempunyai andil yang cukup besar pada pembentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena kekurangan gizi berdampak negatif pada kesehatan dan dapat menghambat kualitas SDM seperti yang diharapkan. Bila kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil maka akan berakibat buruk baik bagi ibu itu sendiri maupun anak yang dilahirkannya. Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain, kualitas bayi yang dilahirkan sangat bergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Menurut Rosmeri (2000) seperti yang dikutip oleh Kristiyanasari (2010, p.69) menunjukkan bahwa status gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Ibu dengan status gizi kurang (kurus) sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status gizi baik (normal). Sayangnya, masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan Anemia. Hal tersebut dapat terjadi apabila ibu hamil kurang mengetahui tentang pengetahuan gizi pada saat hamil, maka akan menyebabkan atau menimbulkan resiko kesakitan yang lebih besar pada saat trimester III kehamilan, yaitu resiko melahirkan bayi dengan BBLR, kematian sesaat, perdarahan, dan gangguan kesehatan.

3 Menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia (1999) yang dikutip oleh Supariasa, et al. (2002, p.13) adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil, diantaranya adalah faktor langsung (asupan makanan atau pola konsumsi dan infeksi) dan faktor tidak langsung (sosial ekonomi yang meliputi pendapatan keluarga, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, faktor biologis yang meliputi usia ibu hamil, jarak kehamilan, paritas, dan faktor perilaku). Menurut Rachman (2003) yang dikutip oleh Mutalazimah (2005), kemiskinan masyarakat yang membawa pada kemiskinan pengetahuan dan informasi terutama pengetahuan tentang gizi pada saat hamil, dimana kondisi kemiskinan bagi ibu akan mengalami resiko kekurangan gizi, dan mempengaruhi keadaan bayi yang dilahirkan mempunyai BBLR. Jumlah ibu hamil di Jawa Tengah tahun 2010 adalah sebanyak 624.664 orang. Jumlah Ibu Hamil di Kota Semarang tahun 2010 adalah sebanyak 28.313 Orang. Data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2010, jumlah Ibu hamil KEK di kota Semarang tahun 2010 adalah sebesar 940 orang (3,32%). Dan dari 37 Puskesmas di Kota Semarang, Puskesmas Bangetayu menempati urutan tertinggi untuk kasus KEK yang ada di kota Semarang yaitu sebanyak 94 orang ibu hamil (13,56 %). Dari data PWS-KIA yang diperoleh di Puskesmas Bangetayu tahun 2010, jumlah ibu hamil sebanyak 693 orang dan yang mengalami KEK sebanyak 94 orang ibu hamil trimester III yang terdiri dari 6 Kelurahan, yaitu Kelurahan Bangetayu Kulon sebanyak 6 orang (6,38%), Kelurahan Bangetayu Wetan sebanyak 21 orang (22,34%), Kelurahan Sembung Harjo sebanyak 24 orang

4 (25,53%), Kelurahan Penggaron Lor sebanyak 12 orang (12,77%), Kelurahan Kudu sebanyak 5 orang (5,31%), Kelurahan Karang Roto sebanyak 17 orang (18,1%), dan dari luar wilayah ada sebanyak 9 orang (9,57%). Dari studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang pada bulan April 2011 dengan metode wawancara dari 12 orang ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya, didapatkan hasil 6 orang (50%) mengalami KEK dan 6 orang (50%) tidak beresiko KEK. Mayoritas ibu hamil menempuh pendidikan selama 9tahun (pendidikan dasar) yaitu sebanyak 9 orang (75%), Mayoritas ibu hamil ini memiliki 2-4 anak (Multipara) yaitu sebanyak 5 orang (41,67%), sedangkan ibu hamil yang bekerja sebanyak 7 orang (58,33%) dan yang tidak bekerja sebanyak 5 orang (41,67%). Dalam hal ini, menurut Handayani (1994) yang dikutip oleh Yuli (2004) dalam jurnal penelitian Hubungan Pendidikan dan pengetahuan gizi ibu dengan berat bayi lahir di RSUD DR. Moewardi Surakarta, pendidikan ibu mempengaruhi status gizi ibu hamil karena tingginya tingkat pendidikan akan ikut menentukan atau mempengaruhi mudah tidaknya seseorang menerima suatu pengetahuan, semakin tinggi pendidikan maka seseorang akan lebih mudah menerima informasi tentang gizi. Dengan pendidikan gizi tersebut diharapkan tercipta pola kebiasaan makan yang baik dan sehat, sehingga dapat mengetahui kandungan gizi, sanitasi, dan pengetahuan yang terkait dengan pola makan lainnya. Pekerjaan pada ibu hamil dengan beban atau aktivitas yang terlalu berat dan beresiko akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim karena adanya hubungan aksis fetoplasenta dan sirkulasi retroplasenta yang merupakan satu

5 kesatuan. Bila terjadi gangguan atau kegagalan salah satu akan menimbulkan resiko pada ibu (gizi kurang atau KEK dan anemia) atau pada janin (BBLR), dan paritas dapat mempengaruhi optimalisasi ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi sehingga kajian penelitian ini menjadi sangat penting. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti adakah hubungan pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang Tahun 2011. B. Rumusan Masalah Adakah hubungan antara pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2011? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan pendidikan ibu hamil trimester III b. Mendeskripsikan paritas ibu hamil trimester III c. Mendeskripsikan pekerjaan ibu hamil trimester III d. Mendeskripsikan status gizi ibu hamil trimester III e. Menganalisis hubungan pendidikan dengan status gizi ibu hamil trimester III f. Menganalisis hubungan paritas dengan status gizi ibu hamil trimester III g. Menganalisis hubungan pekerjaan dengan status gizi ibu hamil trimester III

6 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Pelayanan Kesehatan Memberikan informasi dan masukan sebagai pertimbangan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan terutama tentang permasalahan status gizi pada ibu hamil. b. Bagi Masyarakat Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang status gizi saat hamil, kebutuhan gizi yang diperlukan pada saat hamil, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status gizi ibu hamil, diantaranya adalah faktor langsung (asupan makanan atau pola konsumsi dan infeksi) dan faktor tidak langsung (sosial ekonomi yang meliputi pendapatan keluarga, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, faktor biologis yang meliputi usia ibu hamil, jarak kehamilan, paritas, dan faktor perilaku) c. Bagi Mahasiswa Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus dengan keadaan di masyarakat serta menambah informasi tentang hubungan pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III. 2. Manfaat Teoritis Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Metodologi Penelitian Sebagai bahan informasi dan dapat digunakan sebagai referensi kepustakaan Universitas Muhammadiyah Semarang.

7 E. Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian No Judul, Nama, Tahun Sasaran Variasi yang diteliti Metode Hasil 1 Hubungan Status gizi dan paritas ibu hamil dengan kejadian BBLR di desa Tlogoagung Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Unun. 2007. 67 orang ibu yang melahirkan bayi pada bulan Januari 2008 sampai dengan Juni 2009 yang tinggal di Desa Tlogoagung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Status Gizi dan paritas ibu hamil yang mempengar uhi kejadian BBLR. Analitik retrospe ktif. Hasil dari studi ini mengakui secara kuat bahwa ada hubungan antara status gizi dan paritas ibu hamil dengan berat badan bayi yang dilahirkan. Dan perlu diberikan penyuluhan pada ibu tentang gizi yang diperlukan selama masa kehamilan.

8 2 Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Santa Elisabeth pada Tahun 2003-2006. Irma D.M. Sianturi. 2007. 192 orang ibu yang melahirkan bayi dengan BBLR di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan pada tahun 2003 2006. Usia ibu, paritas, pekerjaan suami, jarak kelahiran, kadar Hb ibu, dan umur kehamilan. Deskrip tif dengan pendeka tan cross sectiona l. Jumlah kejadian bayi dengan BBLR tertinggi adalah pada ibu dengan karakteristik: usia ibu 20-35 tahun sebanyak 152 orang (79,2%). Paritas ibu 2-3 kelahiran sebanyak 89 orang (46,4%), jarak kelahiran 2-4 tahun sebanyak 142 orang (74%), kadar Hb <11 gram/dl sebanyak 115 orang (59,9%), umur kehamilan <37 minggu sebanyak 152 orang (79,2%), dan pekerjaan suami wiraswata. 3 Hubungan Status Gizi Ibu Hamil dengan Kejadian BBLR di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang Tahun 2011. Rika Dewi. 2011. 41 ibu hamil di wilayah Puskesmas Bangetayu yang mempunyai bayi dengan BBLR pada bulan Januari 2009 Juni 2010. Status ibu dan Kejadian BBLR Gizi hamil Analitik Retrosp ektif. Ibu dengan status Gizi baik sebanyak 19 orang, melahirkan bayi 19 BBLR dan ibu hamil dengan status gizi buruk sebanyak 22 orang melahirkan 20 BBLR dan 2 BBLSR. Dapat disimpulkan bahwa hasil dari studi ini mengakui secara kuat bahwa tidak ada hubungan antara status Gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR Judul penelitian yang akan peneliti lakukan adalah hubungan pendidikan, paritas, dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III di Puskesmas Bnagetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang Tahun 2011. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu lokasi dan waktu penelitian, rancangan penelitian, dan variabel penelitian. Penelitian yang sekarang ini variabelnya yaitu pendidikan dan pekerjaan ibu dengan status gizi ibu hamil trimester III. Lokasi penelitian yang akan dilakukan di Puskesmas Bangetayu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang tahun 2011 dan rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional).