BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. PTK dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom Actions Research

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas (clasroom action research) dengan tindakan berupa penerapan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. fakta dan prinsip prinsip dengan sabar, hati hati dan sistematis untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah model pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan metode yang

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. partisipasi antara guru, peneliti, dan siswa dalam proses pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) atau dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Transkripsi:

33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan dalam untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom Actions Research (CAR). 20 Penelitian ini juga temasuk penelitian deskriptif, karena menggambarkan bagaimana suatu strategi pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Penelitian tindakan kelas setidaknya memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. Adanya masalah dalam penelitian tindakan kelas, dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik pembelajarannya selama di kelas ada masalah yang harus diperbaiki. 2. Penelitian dilakukan di dalam kelas 3. Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran 21. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kolaboratif dengan guru mata pelajaran dan di dalam proses belajar mengajar di kelas yang bertindak sebagai pengajar adalah guru mata pelajaran sedangkan 20 Mardalis, Metode Penelitian (Jakarta : Bumi Aksara,2006),24 21 Igak Wardani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hal 7

34 peneliti bertindak sebagai pengamat, penanggung jawab penuh penelitian tindakan kelas adalah peneliti. Penelitian ini bersifat kualitatif. 22 Penelitian kaulitatif sendiri merupakan suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena peneliti mengumpulkan data dengan cara tatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di lokasi penelitian yang tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif dianalisis melalui suatu penghitungan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman siswa materi susunan bumi, yang mana peneliti secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model Kurt Lewin. Yang menyatakan bahwa satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu: planning (perencanaan), Acting (pelaksanaan atau tindakan), Observing (observasi), Reflecting (refleksi). a. Perencanaan/Planning Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan adalah (1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),(2) mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, (3) mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. b. Tindakan/Acting 22 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Kelas, ( Bogor : Ghalia Indobesia, 2008) hal 24-25

35 Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP dalm situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. c. Pengamatan/Observing Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah (1) mengambil perilaku siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran; (2) memantau kegiatan diskusi/kerja sama dalam kelompok; (3) mengamati pemahaman tiap tiap siswa terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK. d. Refleksi/Reflecting Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah (1) mencatat hasil observasi; (2) mengevaluasi hasil observasi; (3) menganalisis hasil pembelajaran; (4) mencatat kelemahan kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya.

36 Identifikasi masalah Perencanaan (planning) Refleksi (reflecting) Tindakan (acting) Siklus I Observasi (observing) Siklus II Perencanaan ulang dst Gambar : Model Kurt Lewin Secara keseluruhan, empat tahapan tersebut membentuk suatu siklus penelitian tindakan kelas yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, bisa lebih dari satu siklus bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. 23 23 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (jakarta : Grafindo Persada, 2011), 46

37 Sebelum melakukan PTK, terlebih dahulu melakukan observasi awal untuk menemukan masalah, melakukan identifikasi masalah, menentukan batasan masalah, menganalisis masalah dengan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama terjadinya masalah, merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah dengan merumuskan hipotesishipotesis tindakan sebagai pemecahan, menentukan pilihan hipotesis tindakan pemecahan masalah, kemudian merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasis PTK. 24 B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Setting penelitian ini meliputi: a. Tempat penelitian : kelas V MI Darunnajah Kloposepuluh b. Waktu : semester genap pada tanggal 1 Mei 2015 c. Siklus penelitian : penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus untuk meningkatan pemahaman materi susunan bumi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) MI Darunnajah Kloposepuluh. 2. Subjek penelitian Peneliti mengambil subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI Darunnajah Kloposepuluh tahun ajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa keseluruhan 41 siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. 24 Rido Kurnianto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: aprinta Surabaya, 2009) hal 5

38 C. Variabel yang Diselediki Dalam penelitian tindakan kelas ini, variabel-variabel yang digunakan sebagai berikut: a. Variabel input : siswa kelas V MI Darunnajah Kloposepuluh b. Variabel proses : Penerapan metode mind mapping materi susunan bumi. c. Variabel output : peningkatan pemahaman materi susunan bumi. D. Rencana Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kurt Lewin, berikut adalah perencanaan pra siklus (wawancara sebelum melakukan siklus I dan siklus II): 1. Melakukan kunjungan ke lembaga sekolah terkait. 2. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan. 3. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 4. Menyiapkan instrumen penelitian seperti tes tulis, pedoman wawancara, pedoman penilaian, format observasi guru dan siswa. 5. Membuat materi yang akan disampaikan. Siklus I 1. Perencanaan pada siklus I berdasarkan identifikasi penyebab masalah yang dilakuakan oleh guru, kegiatan tersebut meliputi: a. Menentukan pokok bahasan.

39 b. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). c. Merancang metode dan skenario kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. d. Membuat alat pedoman observasi untuk mengetahui kinerja peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai wujud dari pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dijelaskan dan menetapkan indikator ketercapaian e. Menyiapkan instrumen untuk pengumpulan data. f. Penyusunan evaluasi belajar peserta didik. 2. Pelaksanaan Tindakan Jabaran tindakan yang akan dilaksanakan, skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan ditetapkan. Pelaksanaan tindakan juga merupakan tahap implementasi tindakan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan, artinya tindakan yang dilakukan relevan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Pada siklus I, penggunaan metode mind mapping diimplementasikan pada kegiatan inti yaitu a. Siswa menyimak guru menjelaskan tentang metode mind mapping. b. Siswa diberi latihan soal oleh guru c. Setelah selesai soal latihan dibahas bersama

40 d. Guru memberikan penguatan. 3. Observasi Peneliti merekam berbagai peristiwa yang sesuai dengan fokus masalah dan mengambil foto kondisi siswa dan berbagai peristiwa yang terjadi terkait fokus penelitian. 4. Refleksi Merefleksi apakah hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA materi susunan bumi. Langkah selanjutnya adalah mencatat kekurangan pada siklus I untuk dijadikan rancangan siklus II. Siklus II Perencanaan pada siklus II merupakan perbaikan berdasarkan identifikasi masalah pada pembelajaran siklus I, kegiatan dalam siklus II yaitu : 1. Perencanaan : a. Memperbaiki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. b. Merancang metode dan skenario kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. c. Membuat alat pedoman observasi untuk mengetahui kinerja peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai wujud dari pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dijelaskan

41 dan menetapkan indikator ketercapaian serta menyusun instrumen pengumpulan data. d. Penyusunan evaluasi belajar peserta didik. 2. Pelaksanaan Tindakan : a. Siswa menyimak guru menjelaskan tentang metode mind mapping b. Siswa mempraktikkan metode mind mapping dibantu oleh guru. c. Siswa dibagi kelompok oleh guru, masing- masing kelompok berisi 5-6 siswa d. Siswa mempraktikkan metode mind mapping dibantu oleh guru. e. Siswa mengerjakan perintah yang di berikan oleh guru f. Masing-masing perwakilan kelompok menjelaskan hasil kerja kelompoknya di depan kelas bergantian dengan kelompok yang lain. g. Diberi soal latihan h. Guru memberikan penguatan. 3. Observasi Peneliti merekam berbagai peristiwa yang sesuai dengan fokus masalah dan mengambil foto kondisi siswa dan berbagai peristiwa yang terjadi terkait fokus penelitian. Peneliti juga meneliti apakah ada peningkatan pemahaman setelah perbaikan metode dan kegiatan pembelajaran. 4. Refleksi

42 Keberhasilan dari observasi dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang tidak memahami materi sesuai dengan indikator yang di tetapkan peneliti. E. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa dan guru. a. Siswa Untuk mendapatkan data selama kegiatan belajar mengajar. b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode mind mapping, pemahaman siswa dan aktivitas guru terhadap kegiatan proses belajar. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional. 25 Dalam observasi melibatkan 2 komponen yaitu si pelaku observasi yang lebih dikenal sebagai observer dan obyek yang diobservasi yang dikenal sebagai observee. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung pada saat pembelajaran berlangsung. lembar observasi ini bertujuan untuk 25 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal 231

43 mendapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa selama kegiatan PBM. Lembar pengamatan ini sangat diperlukan dalam kegiatan refleksi sebagai upaya untuk menguji keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan pembelajaran pada setiap siklus dan untuk menentukan tindak lanjut dalam siklus berikutnya. b. Wawancara Wawancara atau interview merupakan metode pengumpulan data yang sering digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Secara umum, wawancara dapat diartikan sebagai proses bertemu muka antara pewawancara dengan responden (orang yang diwawancarai) dengan cara tanya jawab untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. 26 c. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode untuk memperoleh data melalui penelitian terhadap benda-benda atau hal-hal yang tertulis. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada di lembaga sekolah. d. Tes / Non Tes Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahamn dan penguasaan terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran. Non-tes (produk) berupa hasil karya yang sudah di buat siswa pada akhir pembelajaran. 26 Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal 122.

44 3. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data merupakan serangkaian alat yang digunakan dalam suatu penelitian untuk mendapatkan data yang diinginkan sesuai dengan instrumen-instrumen yang dipakai, yaitu: a. Lembar Observasi Penelitian ini menggunakan lembar observasi siswa yang berguna untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam kelas 5 MI Darunnajah dalam kegiatan proses belajar mengajar mata pelajaran IPAmateri susunan bumi melalui metode mind mapping. Selain itu digunakan pula lembar pengamatan aktivitas guru yang gunanya adalah untuk mendapatkan data tentang aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping. b. Wawancara Berupa lembar pertanyaan wawancara Peneliti mengadakan wawancara yang dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu guru kelas V MI Darunnajah Kloposepuluh bernama Ibu Hj. Nur Qosidah, S.Pd.I. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data. c. Tes tulis dan Non tes Berupa butir-butir soal yang diberikan kepada setiap siswa untuk mengukur pemahamn siswa. Berikut adalah kisi-kisi butir soal :

45 Tabel 3.1 Kisi-kisi Butir Soal Kompetensi Indikator Indikator soal Butir Soal Nomor Dasar kompetensi tes butir soal 7.3.Mendeskri psikan struktur bumi 7.3.1. Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan bumi dengan benar Siswa mampu menjelaskan teori tentang Jelaskan kabut/nebule tentang teori 5 pembentukan pembentukan bumi bumi! 7.3.2. Siswa mampu mendeskripsikan strukur bumi Siswa mampu menjelaskan lapisan atmosfer Apa dimaksud atmosfer? yang dengan 6 bumi Apa fungsi dari lapisan atmosfer? 3 Sebutkan lapisan dari atmosfer bumi! 1 Siswa mampu menjelaskan lapisan bumi Sebutkan 3 lapisan bumi secara urut! 4 Apa saja penyusun lapisan bumi? mantel 7 Lapisan apakah yang biasanya disebut pusat bumi? Apa lapisan bumi yang terluar! 9 2 Apa saja penyusun 8

46 lapisan mantel bumi? Gambarlah susunan bumi dan tunjukkan lapisan penyusunnya! 10 d. Dokumentasi Dalam penelitian ini, ada beberapa dokumen penting yang dijadikan peneliti sebagai sumber data, diantaranya adalah data tenaga pendidik, jumlah siswa, nilai siswa, dan foto-foto siswa yang diperlukan. F. Analisis Data Untuk menganalisis timgkat keberhasilan atau presentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes tulis pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana : 1. Penilaian tes individu Penilaian tes individu ini diperoleh dari hasil tes pemahaman siswa yang terdiri dari 10 soal yang dinyatakan dengan rumaus : Setelah nilai siswa diketahui, peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa dengan jumlah siswa sehingga diperoleh nilai rata-rata dengan rumus :

47 Keterangan : X = Nilai rata-rata X = jumlah semua nilai N = jumlah siswa Sedangkan penilaian ketuntasan belajar berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar. Siswa dikatakan belajar jika mencapai nilai minimal 75. Untuk menghitung nilai ketuntasan belajar menggunakan rumus berikut : Adapun kriteria ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Sangat baik 100%-85% Baik 85%-75% Cukup 75%-65% Kurang 65%-55% 2. Observasi a. Guru Observasi terhadap guru sebagai pengajar, adapun analisis observasi dihitung menggunakan rumus :

48 Keterangan : P = Prosentase yang akan dicari F = Jumlah skor yang diperoleh guru N = Jumlah seluruh skor ideal b. Siswa Observasi terhadap siswa sebagai pelajar, adapun analisis observasi dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan : P = Prosentase yang akan dicari F = Jumlah skor yang diperoleh guru N = Jumlah seluruh skor ideal G. Indikator Kinerja Indikator kinerja digunakan untuk melihat keberhasilan siswa dalam belajar mengajar. Dari PTK ini akan dilihat indikator kinerjanya selain siswa juga guru karena guru merupakan fasilitator yang berpengaruh terhadap proses belajar mengajar siswa.

49 Siswa mampu menyelesaikan tes tulis dan membuat produk dalam pemahaman dan penyampaian materi dengan menggunakan metode mind mapping adapun indikator yang digunakan dalam PTK adalah : 1. Minimal 80% siswa memenuhi KKM yang telah ditentukan (tuntas). 2. Prosentase ketuntasan belajar yang dikehendaki dalam penelitian ini lebih dari 80% dengan KKM untuk mata pelajaran IPA MI. Darunnajah adalah 75. H. Tim Peneliti Dan Tugasnya Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif, dimana peneliti bekerja sama dengan ibu Nur Qosidah, S.Pd.I. selaku guru mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kelas V sebagai kolaborator. Peneliti menyimpulkan data berdasarkan data yang benar-benar diperoleh selama proses penelitian berlangsung. 1. Pembimbing a. Nama : Hj. Nur Qosidah, S.Pd.I. b. Jabatan : Guru mata pelajaran IPA kelas V c. Tugas : 1) Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanakan kegiatan 2) Menyusun persiapan kegiatan belajar mengajar 3) Bertanggung jawab dalam semua jenis kegiatan 2. Peneliti a. Nama : Fitriya Anggraeni b. NIM : D77211070

50 c. Fakultas/Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan/ PGMI d. Perguruan tinggi : UIN Sunan Ampel Surabaya e. Tugas : 1) Menyusun perencanaan pembelajaran 2) Menyusun laporan observasi 3) Menyusun laporan hasil penelitian