BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Televisi merupakan salah satu media yang kuat pengaruhnya dalam

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan suatu tindakan yang dilakukan manusia di setiap detik

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

ERIZA MUTAQIN A

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berbagai kebutuhan mereka, salah satu industri yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Nur Eva, 2014 Wujud prinsip kerja sama wacana humor Pada buku watir (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Tindak tutur dan peristiwa tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada. suatu proses komunikasi dalam menyampaikan atau menyebutkan satu maksud

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. TVRI. Siaran perdananya menayangkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia lainnya. Mereka selalu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa

BAB I PENDAHULUAN. peran yang cukup sentral dalam kehidupan sehari-hari, bahkan hampir semua

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM KARIKATUR SUKRIBO HARIAN KOMPAS EDISI HARI MINGGU BULAN JANUARI FEBRUARI 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki media televisi seperti fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dari pemandu acara, suatu acara akan berjalan biasa sehingga para

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak stasiun stasiun televisi swasta baru yang mulai bermunculan untuk merebut

BAB I PENDAHULUAN. berupa perbincangan atau diskusi seseorang atau sekelompok orang (tamu) tentang

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan masyarakat. Media massa memberikan arti yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriftif kualitatif

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi atau melakukan tindak tutur jika sedang berinteraksi dengan sesamanya. Searle mengatakan, satu tindak tutur dalam sebuah tuturan dapat memiliki maksud dan fungsi yang bermacam-macam (Rahardi, 2003: 70). Dalam komunikasi itu sendiri menghendaki bentuk yang memiliki kerjasama antara penutur dengan petutur. Yule mengatakan, bentuk kerja sama ialah kerja sama yang sederhana di mana orang-orang yang sedang berbicara, umumnya tidak diasumsikan untuk berusaha membingungkan, mempermainkan, atau menyembunyikan informasi yang relevan satu sama lain (Yule, 2006: 60). Bentuk kerja sama dalam tindak tutur tersebut bertujuan untuk menghindari kesalahan serta efektivitas dalam berkomunikasi. Selain bentuk kerja sama, komunikasi ditentukan pula oleh hubungan sosial dengan cara memperlakukan kesopanan ketika bertindak tutur. Allan (dalam Rahardi, 2006:52) mengatakan, proses komunikasi penutur dan mitra tutur dapat berjalan baik dan lancar, mereka haruslah dapat saling bekerja sama. Ia juga berpendapat, bahwa bekerja sama yang baik di dalam proses bertutur itu, salah satunya dapat dilakukan dengan berperilaku sopan kepada pihak lain. Sehubungan dengan itu, ia menyatakan bahwa being cooperative is being

2 polite (mostly). Berperilaku sopan itu dapat dilakukan dengan cara memperhitungkan muka si mitra tutur di dalam kegiatan bertutur. Proses komunikasi yang terjadi di masyarakat (antara penutur dan petutur), pada kenyataannya meskipun banyak menghasilkan komunikasi yang efektif atau mematuhi prinsip kerja sama, tetapi kadang-kadang juga mengalami penyimpangan atau pelanggaran terhadap prinsip kerja sama. Salah satu bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kerjasama dalam berkomunikasi dapat kita jumpai dalam sebuah reality show di televisi. Televisi merupakan media informasi sekaligus sebagai salah satu alat pendidik masyarakat. Berhubungan dengan peran televisi sebagai alat pendidikan, Susanto mengemukakan, suatu program televisi dapat dikatakan sebagai televisi pendidikan jika memiliki ciri-ciri antara lain mampu menyajikan pesan-pesan yang jelas kepada pemirsanya, tentang hal-hal yang pantas atau patut ditiru dan hal-hal yang tidak patut atau pantas ditiru. Pada saat ini program siaran televisi tidak sebatas menyajikan informasi semata. Akan tetapi, siaran televisi telah menyajikan berbagai program, seperti acara reality show dengan menyuguhkan berbagai macam tema. Meskipun demikian, jarang ditemukan program reality show yang menyajikan acara yang benar-benar realis tanpa rekayasa dan bermutu. Nilai-nilai yang terkemas dalam sebuah reality show cenderung dangkal, karena yang lebih diutamakan adalah hiburan yang bisa memenuhi selera umum. Untuk menemukan nilai-nilai atau pesan-pesan moral yang mendidik dalam sebuah reality show bisa dikatakan sulit. Akan tetapi, reality show John Pantau yang disiarkan di Trans TV merupakan

3 salah satu reality show yang dapat dianggap memiliki nilai-nilai dan pesan-pesan yang mendidik, bermutu serta tanpa rekayasa, sebab reality show John Pantau senantiasa memantau secara langsung orang-orang yang melanggar peraturan atau tata tertib di tempat umum. Reality show John Pantau adalah salah satu acara yang menayangkan beragam kebiasaan orang-orang yang melanggar peraturan atau tata tertib yang berlaku, tidak hanya masyarakat biasa, bahkan pejabat pemerintah pun menjadi sasaran target John Pantau. Meskipun secara tidak disadari, acara ini dikemas dengan unsur kocak sehingga membuat penonton tertawa, reality show ini meninggalkan kesan mendidik bagi yang menontonnya. John Pantau dikategorikan sebagai reality show dengan format tayangan variety show yang bermuatan pendidikan, menghibur, serta membuat orang tertawa. Peranan John Martin Tumbel sebagai pembawa acara sekaligus pewawancara dengan gayanya yang kocak dan lucu membuat target yang diwawancarai tidak merasa tersinggung. Dalam praktiknya, biasanya pewawancara langsung memberikan pertanyaan kepada target yang baru saja melakukan pelanggaran dengan pertanyaan yang memojokkan secara langsung di depan kamera, dan target memberikan jawaban dengan berbelit-belit, asal-asalan, serta kadang tidak bisa dijawab oleh target tersebut, sehingga tidak menghasilkan komunikasi efektif yang mengakibatkan banyak tuturan melanggar maksimmaksim prinsip kerja sama dan dapat memberikan efek lucu. Berdasarkan fenomena tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji prinsip kerja sama pada tuturan pewawancara dengan target dalam reality show John

4 Pantau. Prinsip kerjasama memiliki pesan yang sangat penting dalam komunikasi, khususnya saat berdialog dengan orang lain. Hal tersebut akan memunculkan komunikasi yang baik dan berhasil. Sementara itu, apabila penyimpangan terhadap prinsip kerjasama terjadi, maka komunikasi yang baik tidak akan terjadi. Kepatuhan terhadap prinsip kerjasama tidak hanya dipenuhi oleh penutur, tetapi juga oleh petutur. Berdasarkan teori prinsip kerja sama yang dijadikan prinsip dalam melakukan tuturan yang memenuhi kerja sama, maka dapat diketahui bahwa tuturan antara pewawancara dan target tidak selalu mematuhi prinsip kerja sama, tetapi juga melanggar prinsip tersebut. Objek dalam penelitian ini adalah percakapan John Martin sebagai pewawancara sekaligus pembawa acara yang mewawancarai narasumbernya yaitu target yang sedang melakukan pelanggaran terhadap peraturan pemerintah atau pun tata tertib yang berlaku. Target yang diwawancarai tidak hanya masyarakat biasa, tetapi juga pejabat pemerintah. Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada orang yang meneliti tentang John Pantau, tetapi pada penelitian sebelumnya terdapat penelitian serupa tentang prinsip kerja sama dengan objek penelitian yang berbeda. Seperti penelitian yang berjudul Wujud Prinsip Kerjasama pada Rubrik Humor Pekan ini dalam Harian Umum Pikiran Rakyat oleh Santosa (2006). Penelitian ini lebih menekankan pematuhan dan pelanggaran terhadap prinsip kerja sama, implikasi pematuhan dan pelanggaran, dan mekanisme pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama yang ditinjau dari praanggapan, inferensi, serta implikatur;

5 Yusrini (2007), dalam penelitianya yang berjudul Realisasi Prinsip Kerja Sama Grice dalam Acara Kiss Pluss di Indosiar lebih menekankan pematuhan prinsip kerja sama dalam tuturan para artis dalam acara Kiss Pluss di Indosiar, pelanggaran prinsip kerja sama para artis dalam acara Kiss Pluss di Indosiar, Fungsi dibalik tuturan-tuturan para artis dalam acara Kiss Pluss di Indosiar; Selanjutnya, Fatmawati (2007) dalam penelitinya yang berjudul Aplikasi Prinsip Kerja Sama Grice pada Program Talk Show Kick Andy di Metro TV lebih menekankan aplikasi dan pelanggaran prinsip kerja sama Grice yang terdapat dalam dialog pada program talk show Kick Andy di Metro TV, dan mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi penutur melanggar prinsip kerja sama Grice. Selain itu, Rahman (2007) dalam penelitinya yang berjudul Penggunaan Prinsip Kerjasama pada Teks Pidato Ir. Soekarno lebih menekankan cara Ir. Soekarno mematuhi atau melanggar dalam pidato, fungsi pematuhan atau pelanggaran prinsip kerja sama, implikasi dari pematuhan atau pelanggaran prinsip kerja sama khususnya maksim cara dalam pidato Ir. Soekarno. Dari uraian di atas terlihat adanya perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian Wujud Prinsip Kerja Sama pada Tuturan Pewawancara dan Target dalam Reality Show John Pantau di Trans TV. Atas dasar penelitian tersebut, penulis memperluas objek kajian pragmatik. Melalui penelitian ini diharapkan adanya pengembangan dan perluasan penelitian objek kajian pragmatik.

6 1.2 Identifikasi Masalah Banyak faktor yang dapat digali dari tuturan pewawancara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV untuk dijadikan permasalahan, yaitu sebagai berikut. 1) Selain tuturan yang digunakan pewawancara dan target menghasilkan komunikasi efektif yang mematuhi maksim-maksim prinsip kerja sama, terdapat juga jawaban yang diberikan oleh target kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan pewawancara sehingga mengakibatkan adanya pelanggaran terhadap maksim-maksim prinsip kerja sama. 2) Tuturan yang digunakan pewawancara dan target tidak hanya menghasilkan tuturan yang mengandung kata-kata, tetapi juga memperlihatkan tindakan melalui tuturan atau tindak tutur. Tindakan yang menghasilkan suatu tuturan memiliki fungsi tertentu. 3) Tuturan antara pewawancara dan target dengan menggunakan beragam tindak tutur akan menimbulkan implikasi tertentu. 1.3 Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu bentuk tuturan pewawancara dan target yang mengacu pada pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim prinsip kerja sama, fungsi tindak tutur yang digunakan pewawancara dan target, serta tuturan pewawancara dan target yang mengandung implikatur. Peneliti menggunakan teori Grice untuk menganalisis

7 wujud pematuhan dan pelanggaran prinsip kerja sama, serta teori Searle untuk menganalisis tindak tutur. 1.4 Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah wujud pematuhan prinsip kerja sama oleh pewawancara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV? 2) Bagaimanakah wujud pelanggaran prinsip kerja sama oleh pewawancara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV? 3) Penggunaan maksim prinsip kerja sama apa yang paling dominan dipatuhi dan dilanggar oleh pewawancara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV? 4) Bagaimanakah fungsi tindak tutur yang digunakan oleh pewawancara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV? 5) Bagaimanakah wujud implikatur yang dihasilkan dari percakapan peserta tutur dalam reality show John Pantau di Trans TV? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan wujud pematuhan prinsip kerja sama yang dilakukan oleh pewawancara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV.

8 2) Mendeskripsikan wujud pelanggaran prinsip kerja sama yang dilakukan oleh pewawancara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV. 3) Mendeskripsikan penggunaan maksim yang paling dominan dipatuhi dan dilanggar yang dilakukan oleh pewawancara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV. 4) Mendeskripsikan wujud tindak tutur yang digunakan oleh pembawa acara dan target dalam reality show John Pantau di Trans TV. 5) Mendeskripsikan wujud implikatur yang dihasilkan dari percakapan peserta tutur dalam reality show John Pantau di Trans TV. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain: 1) Manfaat secara teoritis yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah a. dapat menambah dan memperkaya penelitian dalam bidang pragmatik, khususnya tentang prinsip kerja sama; b. memberikan pengembangan kajian pragmatik, khususnya yang berkenaan dengan prinsip kerja sama; c. memberikan sumbangan untuk perkembangan teori-teori pragmatik dan juga untuk membantu penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pragmatik, khususnya prinsip kerja sama; d. dapat menambah dan memperkaya penelitian pada bidang broadcasting, khususnya dilihat dari segi pragmatik.

9 2) Manfaat praktis yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah a. dapat memberikan masukan kepada pewawancara dan target tentang tuturan yang efektif, sehingga akan memperlancar komunikasi diantara keduanya; b. dapat memberikan referensi bagi orang-orang yang bergerak dalam dunia broadcasting tentang acara yang lebih banyak digemari pemirsa adalah acara yang banyak menampilkan tuturan melanggar maksimmaksim prinsip kerja sama. 1.7 Definisi Operasional Definisi operasional digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan untuk menghindari penafsiran yang salah mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian. Istilah-istilah yang perlu diberi penjelasan antara lain: 1) Wujud prinsip kerja sama adalah tuturan pewawancara yaitu John dengan target dalam reality show John Pantau di Trans TV yang dapat menjaga komunikasi tetap berjalan dengan ditandai terpenuhinya maksim kualitas, kuantitas, relevansi dan pelaksanaan. 2) Tuturan adalah bentuk percakapan antara John Martin Tumbel sebagai pembawa acara atau pewawancara yang memberikan pertanyaan dan target yang memberikan jawaban dalam reality show John Pantau di Trans TV. 3) Pewawancara adalah pembawa acara dalam reality show John Pantau di Trans TV atau orang yang memberikan pertanyaan kepada target yang

10 berkaitan dengan pelanggaran peraturan pemerintah atau tata tertib yang berlaku. 4) Target adalah orang yang diwawancarai sekaligus orang yang melanggar peraturan tata tertib yang dibuat oleh pemerintah. 5) Reality show John Pantau adalah salah satu acara yang disiarkan di Trans TV setiap hari Sabtu dan Minggu pada pukul 16.00 WIB. John Pantau ini merupakan acara yang menampilkan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat.