DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ARTI SINGKATAN, LAMBANG DAN ISTILAH...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 4 2.1 Sepsis... 4 2.1.1 Definisi... 4 2.1.2 Etiologi... 4 2.1.3 Patofisiologi... 5 2.1.4 Diagnosis... 6 2.1.5 Manajemen... 8 2.2 Diabetes tipe 2... 9 2.2.1 Definisi... 9 2.2.2 Patofisiologi... 10 2.2.3 Diagnosis... 11
2.3 Kaki Diabetes... 11 2.3.1 Definisi... 11 2.3.2 Patofisiologi... 12 2.3.3 Klasifikasi... 13 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 15 3.1 Kerangka Berpikir... 15 3.2 Konsep Penelitian... 16 BAB IV METODE PENELITIAN... 17 4.1 Rancangan Penelitian... 17 4.1.1 Desain Penelitian... 17 4.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 17 4.2 Rancangan Penelitian... 17 4.3 Variabel Penelitian... 18 4.3.1 Identifikasi Variabel... 18 4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 18 4.4 Subjek Penelitian... 20 4.4.1 Populasi Target... 20 4.4.2 Populasi terjangkau... 20 4.4.3 Sampel Penelitian... 20 4.5 Sampel dan Besar Sampel... 21 4.5.1 Jumlah Sampel... 21 4.5.2 Cara Pengambilan Sampel... 22 4.6 Instrumen Penelitian... 22
4.6.1 Form Ekstraksi Rekam Medis... 22 4.6.2 Rekam Medis... 22 4.7 Cara Pengumpulan Data... 22 4.8 Pengolahan dan Analisis Data... 23 4.9 Etika Penelitian... 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 24 5.1 Hasil Penelitian... 24 5.2 Pembahasan... 28 BAB VI KESIMPULAN... 31 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ABSTRAK PREVALENSI SEPSIS PADA PENDERITA ULKUS KAKI DIABETES TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH Sepsis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya manifestasi klinis infeksi sistemik disertai adanya Systemic Inflamatory Response Syndrome (SIRS). Apabila kondisi sepsis tidak segera ditangani akan terjadi multiple organ dysfunction (MOD) maupun Multiple System Organ Failure (MSOF) yang berujung pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi sepsis pada pasien dengan ulkus kaki diabetes (diabetic foot) tipe 2 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah mulai Juli 2015 hingga Agustus 2016. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder dari Instalasi Rekam Medis RSUP Sanglah. Sampel diambil dari pasien dengan diagnosis ulkus kaki diabetes tipe 2 dan telah menjalani uji HbA1c. Dari 92 sampel yang diperiksa, didapatkan 36 sampel dengan diagnosis sepsis. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 36 sampel : (1) sembilan belas sampel merupakan laki laki; (2) enam belas sampel termasuk kategori usia 33 tahun sampai dengan 55 tahun; (3) enam belas sampel telah melakukan uji kultur dan memperoleh hasil positif; (4) dua puluh satu sampel termasuk klasifikasi limited gangrene; (5) rata rata kadar HbA1c merupakan 9,023±2,55. Dapat disimpulkan bahwa prevalensi prevalensi sepsis pada pasien dengan ulkus kaki diabetes (diabetic foot) tipe 2 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah mulai Juli 2015 hingga Agustus 2016 adalah 39,1% dengan karakteristik: laki laki, rentang usia 33 tahun sampai dengan 55 tahun, termasuk klasifikasi limited gangrene, dengan rata rata HbA1c 9,023±2,55. Kata kunci : sepsis, ulkus kaki diabetes
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis merupakan salah satu gejala yang telah dikenal sejak lama. Semmelweis dan Louis Pasteur mendefinisikan sepsis sebagai suatu infeksi sistemik yang disebabkan oleh organisme yang bersifat patogenik yang tersebar di aliran darah (Derek C, 2013). Dalam perkembangannya, sepsis kemudian didefinisikan sebagai suatu kondisi dengan adanya tanda infeksi disertai adanya Systemic Inflamatory Response Syndrome (SIRS) (NCEC, 2013). Meski telah banyak kemajuan di bidang kesehatan saat ini, masih terdapat 750.000 kematian di Amerika Serikat di mana angka tersebut merupakan 10% dari total angka kematian di negeri tersebut. Tingkat insiden kasus sepsis pun mencapai angka 300 kasus diantara 100.000 orang (Delinger, 2013). Dalam penelitian lain disebutkan bahwa telah terjadi kasus sepsis sebanyak 19 juta kasus di seluruh dunia. Pasien yang mendapat gejala sepsis memiliki rasio kematian sebesar 40 % hingga 50% (Derek C, 2013). Diabetes tipe 2 telah menjadi penyakit yang cukup cepat pertumbuhannya baik di negara berkembang maupun di negara maju. 120 juta penduduk dunia telah terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 dan diperkirakan pada tahun 2025 telah terdapat 330 juta penduduk yang terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 (Hode, 2015). Pada Negara berkembang, pasien yang terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 mayoritas pada umur 45 hingga 64 tahun. Di Negara maju pasien diabetes tipe 2 terdiagnosis
mayoritas ketika di atas 64 tahun (Zubair, 2015). Persebaran paling luas diabetes tipe 2 berada di daerah timur tengah. Di Indonesia sendiri pada tahun 2010 jumlah penderita diabetes tipe 2 mencapai 7 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 akan bertambah menjadi 10,8 juta orang. Sekitar 15% 20% pasien diabetes tipe 2 berakhir dengan perawatan intensif yang disebabkan komplikasi ulkus kaki diabetes (Hode, 2015). Pada daerah Sub-saharan Afrika komplikasi ulkus kaki diabetes terdeteksi 10 tahun setelah seseorang terdiagnosis diabetes tipe 2. Sementara di wilayah Eropa pasien diabetes tipe 2 umumnya mengalami komplikasi ulkus kaki diabetes setelah 20 tahun tahun terdiagnosis diabtes tipe 2. Pada beberapa Negara berkembang masalah kesehatan yang dihadapi biasanya berupa double burden yaitu suatu kondisi di mana Negara tersebut memiliki konsentrasi untuk menangani penyakit non-infeksi serta penyakit infeksi (Adogu, 2015). Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang di Asia juga mengalami masalah yang serupa di mana angka penyakit infeksi masih cukup banyak sementara penyakit non-infeksi mulai muncul. Pada penyakit diabetes tipe 2 yang merupakan penyakit non-infeksi dapat mengakibatkan komplikasi berupa ulkus kai diabetes yang dapat berujung pada penyakit infeksi seperti sepsis. Untuk itu perlu adanya pengertian mendalam dalam menangani penyakit tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berapakah prevalensi pasien yang menderita sepsis pada pasien dengan ulkus kaki diabetes tipe 2 di RSUP Sanglah mulai Juli 2015 hingga Agustus 2016?
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi sepsis pada pasien dengan ulkus kaki diabetes (diabetic foot) tipe 2 RSUP Sanglah mulai Juli 2015 hingga Agustus 2016. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Dapat menjadi acuan bagi penanganan serta perawatan pasien dengan ulkus kaki diabetes agar terhindar dari resiko terkena sepsis selama perawatan. 1.4.2 Manfaat Teoritis a. Dapat digunakan sebagai bahan informasi, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tenaga medis mengenai sepsis dalam perawatan pasien dengan ulkus kaki diabetes. b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan masalah sepsis. c. Digunakan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang berharga bagi peneliti.