DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul karena kelainan metabolisme yang disebabkan oleh tidak bekerjanya

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sekian banyak penyakit degeneratif kronis (Sitompul, 2011).

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika

BAB I PENDAHULUAN. Batu empedu merupakan batu yang terdapat pada kandung empedu atau pada

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. juta dolar Amerika setiap tahunnya (Angus et al., 2001). Di Indonesia masih

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan sehingga mampu meningkatkan rata-rata usia harapan hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif. Insulin merupakan

B A B I PENDAHULUAN. Sampai saat ini sepsis masih merupakan masalah utama kesehatan dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

BAB IV METODE PENELITIAN. Dalam, Sub Bagian Gastroenterohepatologi.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Neuropati diabetika merupakan komplikasi yang paling sering muncul

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis merupakan salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada sepsis terjadi proses inflamasi sistemik atau systemic inflammatory

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya komplikasi yang lebih berbahaya. diakibatkan oleh sepsis > jiwa pertahun. Hal ini tentu menjadi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

BAB 1 PENDAHULUAN. neonatus dan 50% terjadi pada minggu pertama kehidupan (Sianturi, 2011). Menurut data dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Amerika Serikat prevalensi tahunan sekitar 10,3%, livetime prevalence mencapai

(Juniatiningsih, 2008). Sedangkan di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari - Desember 2010 angka kejadian sepsis neonatorum 5% dengan angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Diabetes merupakan salah satu penyakit yang. diperkirakan prevalensi di seluruh dunia akan meningkat

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

BAB I PENDAHULUAN. sebagai trauma mayor karena tulang femur merupakan tulang yang sangat kuat, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. toksin ke dalam aliran darah dan menimbulkan berbagai respon sistemik seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya peningkatan tekanan darah sistemik sistolik diatas atau sama dengan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. serta pengobatan penyakit banyak digunakan alat-alat ataupun benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. dengan imunitas pejamu, respon inflamasi, dan respon koagulasi (Hack CE,

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tubuh manusia dan akan menyerang sel-sel yang bekerja sebagai sistem kekebalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB I PENDAHULUAN. multiorgan, ini disebut septic shock. Sepsis merupakan SIRS (Systemic. tempat infeksi, maka ini disebut dengan sepsis berat.

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis didefinisikan sebagai adanya infeksi bersama dengan manifestasi

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis, merupakan suatu respons

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Diabetes melitus merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes saat ini menjadi masalah besar di seluruh. dunia dengan insidensi yang diperkirakan akan meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Prevelensi Diabetes Melitus (DM) setiap tahunnya semakin. meningkat, berdasarkan data dari World Health Organization / WHO

ABSTRAK. Adherence Scale (MMAS).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan perawatan orang sakit, cacat dan meninggal dunia. Advokasi,

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan

2.3.2 Faktor Risiko Prognosis...16 BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN Kerangka Berpikir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AZIMA AMINA BINTI AYOB

BAB I PENDAHULUAN. irritabilitas, poliuria, polidipsi dan luka yang lama sembuh (Smeltzer & Bare,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. DBD (Nurjanah, 2013). DBD banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropis karena

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... v. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. RINGKASAN... viii. SUMMARY...

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Diabetes Melitus atau kencing manis, seringkali dinamakan

BAB I PENDAHULUAN. baik dari pihak penyedia jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan. kematian tertinggi di dunia. Menurut WHO 2002,

BAB I PENDAHULUAN. Demam tifoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang. disebabkan oleh Salmonella typhi yang masih dijumpai secara luas di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANGKA KEJADIAN PNEUMONIA PADA PASIEN SEPSIS DI ICU RSUP DR.KARIADI SEMARANG LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia setiap tahun meningkat. World Health Organization (WHO) besar pada tahun-tahun mendatang (Gustaviani, 2007).

BAB I PENDAHULUAN ). Penyakit Typhoid Abdominalis juga merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cedera kepala merupakan masalah kesehatan, sosial, ekonomi yang penting di seluruh dunia dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan stroke iskemik sebagai kasus utamanya (Fenny et al., 2014). Penderita penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cedera kepala merupakan kasus yang sering ditemui. di Instalasi Rawat Darurat. Cedera kepala adalah salah

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

Transkripsi:

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR ARTI SINGKATAN, LAMBANG DAN ISTILAH...viii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 4 2.1 Sepsis... 4 2.1.1 Definisi... 4 2.1.2 Etiologi... 4 2.1.3 Patofisiologi... 5 2.1.4 Diagnosis... 6 2.1.5 Manajemen... 8 2.2 Diabetes tipe 2... 9 2.2.1 Definisi... 9 2.2.2 Patofisiologi... 10 2.2.3 Diagnosis... 11

2.3 Kaki Diabetes... 11 2.3.1 Definisi... 11 2.3.2 Patofisiologi... 12 2.3.3 Klasifikasi... 13 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 15 3.1 Kerangka Berpikir... 15 3.2 Konsep Penelitian... 16 BAB IV METODE PENELITIAN... 17 4.1 Rancangan Penelitian... 17 4.1.1 Desain Penelitian... 17 4.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 17 4.2 Rancangan Penelitian... 17 4.3 Variabel Penelitian... 18 4.3.1 Identifikasi Variabel... 18 4.3.2 Definisi Operasional Variabel... 18 4.4 Subjek Penelitian... 20 4.4.1 Populasi Target... 20 4.4.2 Populasi terjangkau... 20 4.4.3 Sampel Penelitian... 20 4.5 Sampel dan Besar Sampel... 21 4.5.1 Jumlah Sampel... 21 4.5.2 Cara Pengambilan Sampel... 22 4.6 Instrumen Penelitian... 22

4.6.1 Form Ekstraksi Rekam Medis... 22 4.6.2 Rekam Medis... 22 4.7 Cara Pengumpulan Data... 22 4.8 Pengolahan dan Analisis Data... 23 4.9 Etika Penelitian... 23 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 24 5.1 Hasil Penelitian... 24 5.2 Pembahasan... 28 BAB VI KESIMPULAN... 31 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ABSTRAK PREVALENSI SEPSIS PADA PENDERITA ULKUS KAKI DIABETES TIPE 2 DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH Sepsis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya manifestasi klinis infeksi sistemik disertai adanya Systemic Inflamatory Response Syndrome (SIRS). Apabila kondisi sepsis tidak segera ditangani akan terjadi multiple organ dysfunction (MOD) maupun Multiple System Organ Failure (MSOF) yang berujung pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi sepsis pada pasien dengan ulkus kaki diabetes (diabetic foot) tipe 2 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah mulai Juli 2015 hingga Agustus 2016. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif deskriptif dengan pendekatan cross sectional menggunakan data sekunder dari Instalasi Rekam Medis RSUP Sanglah. Sampel diambil dari pasien dengan diagnosis ulkus kaki diabetes tipe 2 dan telah menjalani uji HbA1c. Dari 92 sampel yang diperiksa, didapatkan 36 sampel dengan diagnosis sepsis. Selanjutnya, hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 36 sampel : (1) sembilan belas sampel merupakan laki laki; (2) enam belas sampel termasuk kategori usia 33 tahun sampai dengan 55 tahun; (3) enam belas sampel telah melakukan uji kultur dan memperoleh hasil positif; (4) dua puluh satu sampel termasuk klasifikasi limited gangrene; (5) rata rata kadar HbA1c merupakan 9,023±2,55. Dapat disimpulkan bahwa prevalensi prevalensi sepsis pada pasien dengan ulkus kaki diabetes (diabetic foot) tipe 2 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah mulai Juli 2015 hingga Agustus 2016 adalah 39,1% dengan karakteristik: laki laki, rentang usia 33 tahun sampai dengan 55 tahun, termasuk klasifikasi limited gangrene, dengan rata rata HbA1c 9,023±2,55. Kata kunci : sepsis, ulkus kaki diabetes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis merupakan salah satu gejala yang telah dikenal sejak lama. Semmelweis dan Louis Pasteur mendefinisikan sepsis sebagai suatu infeksi sistemik yang disebabkan oleh organisme yang bersifat patogenik yang tersebar di aliran darah (Derek C, 2013). Dalam perkembangannya, sepsis kemudian didefinisikan sebagai suatu kondisi dengan adanya tanda infeksi disertai adanya Systemic Inflamatory Response Syndrome (SIRS) (NCEC, 2013). Meski telah banyak kemajuan di bidang kesehatan saat ini, masih terdapat 750.000 kematian di Amerika Serikat di mana angka tersebut merupakan 10% dari total angka kematian di negeri tersebut. Tingkat insiden kasus sepsis pun mencapai angka 300 kasus diantara 100.000 orang (Delinger, 2013). Dalam penelitian lain disebutkan bahwa telah terjadi kasus sepsis sebanyak 19 juta kasus di seluruh dunia. Pasien yang mendapat gejala sepsis memiliki rasio kematian sebesar 40 % hingga 50% (Derek C, 2013). Diabetes tipe 2 telah menjadi penyakit yang cukup cepat pertumbuhannya baik di negara berkembang maupun di negara maju. 120 juta penduduk dunia telah terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 dan diperkirakan pada tahun 2025 telah terdapat 330 juta penduduk yang terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 (Hode, 2015). Pada Negara berkembang, pasien yang terdiagnosis dengan diabetes tipe 2 mayoritas pada umur 45 hingga 64 tahun. Di Negara maju pasien diabetes tipe 2 terdiagnosis

mayoritas ketika di atas 64 tahun (Zubair, 2015). Persebaran paling luas diabetes tipe 2 berada di daerah timur tengah. Di Indonesia sendiri pada tahun 2010 jumlah penderita diabetes tipe 2 mencapai 7 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 akan bertambah menjadi 10,8 juta orang. Sekitar 15% 20% pasien diabetes tipe 2 berakhir dengan perawatan intensif yang disebabkan komplikasi ulkus kaki diabetes (Hode, 2015). Pada daerah Sub-saharan Afrika komplikasi ulkus kaki diabetes terdeteksi 10 tahun setelah seseorang terdiagnosis diabetes tipe 2. Sementara di wilayah Eropa pasien diabetes tipe 2 umumnya mengalami komplikasi ulkus kaki diabetes setelah 20 tahun tahun terdiagnosis diabtes tipe 2. Pada beberapa Negara berkembang masalah kesehatan yang dihadapi biasanya berupa double burden yaitu suatu kondisi di mana Negara tersebut memiliki konsentrasi untuk menangani penyakit non-infeksi serta penyakit infeksi (Adogu, 2015). Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang di Asia juga mengalami masalah yang serupa di mana angka penyakit infeksi masih cukup banyak sementara penyakit non-infeksi mulai muncul. Pada penyakit diabetes tipe 2 yang merupakan penyakit non-infeksi dapat mengakibatkan komplikasi berupa ulkus kai diabetes yang dapat berujung pada penyakit infeksi seperti sepsis. Untuk itu perlu adanya pengertian mendalam dalam menangani penyakit tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berapakah prevalensi pasien yang menderita sepsis pada pasien dengan ulkus kaki diabetes tipe 2 di RSUP Sanglah mulai Juli 2015 hingga Agustus 2016?

1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi sepsis pada pasien dengan ulkus kaki diabetes (diabetic foot) tipe 2 RSUP Sanglah mulai Juli 2015 hingga Agustus 2016. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Dapat menjadi acuan bagi penanganan serta perawatan pasien dengan ulkus kaki diabetes agar terhindar dari resiko terkena sepsis selama perawatan. 1.4.2 Manfaat Teoritis a. Dapat digunakan sebagai bahan informasi, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan tenaga medis mengenai sepsis dalam perawatan pasien dengan ulkus kaki diabetes. b. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan masalah sepsis. c. Digunakan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang berharga bagi peneliti.