PENDAHULUAN. waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN SANITASI DASAR PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN POHE KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Nelayan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal dapat

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Standar kelayakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong peran dan membangun komitmen yang menjadi bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dihuni. Kualitas lingkungan dapat diidentifikasi dengan melihat aspek-spek

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi dari ancaman yang merugikannya. perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013


KRITERIA DAN TIPOLOGI PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Darda (2009) dijelaskan secara rinci bahwa, Indonesia merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BAB 1 PENDAHULUAN. informal dan hampir 30% dari pekerja di sektor informal adalah nelayan, dan secara

BAB I PENDAHULUAN. mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi. kesehatan lingkungan. (Munif Arifin, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau kegiatan wajib melakukan pengolahan limbah hasil usaha dan/atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini di laksanakan pada 28 April sampai 5 Mei 2013 di Desa

Dampak kesehatan lingkungan rumah susun: studi kasus rumah susun Pulo Gadung Bose Devi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari pulau-pulau besar dan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pemanfaatan sumber daya alam (Soegianto, 2005). Salah satu komponen

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

DESKRIPSI LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL NELAYAN DI WLAYAH PESISIR KELURAHAN KANGKUNG (JURNAL) Oleh : PRABAWATI NINGTYAS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) dalam Buletin. penyebab utama kematian pada balita adalah diare (post neonatal) 14%,

BAB I PENDAHULUAN. setiap kebutuhannya, tidak hanya untuk makan minum melainkan menjadi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

BAB 1 PENDAHULUAN. penting diperhatikan baik pengelolaan secara administrasi, pengelolaan habitat hidup,

BAB V HASIL. Kelurahan Bidara Cina merupakan salah satu dari delapan kelurahan yang

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

Profil Sanitasi Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

BAB I PENDAHULUAN. Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

Lingkungan Permukiman

Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar. dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang keadaan sehat sebagai

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Dampak tersebut harus dikelola dengan tepat, khususnya dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya penelitian ini terkait dengan permasalahan-permasalahan

V. DESKRIPSI LOKASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Kelurahan Kamal Muara merupakan wilayah pecahan dari Kelurahan

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

3.3 KONSEP PENATAAN KAWASAN PRIORITAS

Program Kesehatan Lingkungan A. Inspeksi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PENINGKATAN SANITASI LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI BANTARAN SUNGAI DAERAH RAWA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

KUESIONER PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Padatnya penduduk di wilayah perkotaan berdampak terhadap daerah perkotaan

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

1. Pendahuluan SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. terpadu dengan lingkungannya dan diantaranya terjalin suatu hubungan fungsional

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kerugian akibat water-borne diseaseterjadi pada manusia dan juga berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari masyarakat karena mempunyai fungsi sebagai tempat

Jarak Ideal Septic Tank Dengan Sumber Air Bersih. terkontaminasi dengan air tangki septic oleh bakteri patogen yang dapat mengganggu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia, menurut WHO 9 (sembilan) juta orang penduduk dunia setiap tahunnya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

KONDISI SANITASI LINGKUNGAN DI KENAGARIAN BIDAR ALAM KECAMATAN SANGIR JUJUAN KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran program dari Dinas Kesehatan adalah berhubungan

ESTIMASI NILAI KERUGIAN AKIBAT PENCEMARAN. 6.1 Dampak Adanya Industri Terhadap Kualitas Lingkungan di Kelurahan Nanggewer

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), diare adalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan air semakin lama semakin meningkat sejalan dengan

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI LAYANAN SANITASI DI RUSUNAWA SEMANGGI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNA AIR SUMUR DENGAN KELUHAN KESEHATAN DAN PEMERIKSAAN KUALITAS AIR SUMUR PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA DUMAI TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk terhadap lahan baik itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam kategori

Transkripsi:

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah genangan pasang adalah daerah yang selalu tergenang air laut pada waktu terjadi pasang. Daerah genangan pasang biasanya terdapat di daerah dataran rendah di dekat pantai dan daerah aliran sungai dekat muara. Bila bentuknya datar atau sedikit landai dari tepi pantai, genangan pasang dapat terjadi sampai jauh ke daerah pedalaman. Proses timbulnya pemukiman genangan pasang di kota-kota besar pada umunya bermula dari di bangunnya gubuk-gubuk darurat di pinggir empang rawa atau adanya gubuk-gubuk nelayan di muara sungai. Dengan berkembangnya penduduk, maka berkembang pula kebutuhan rumah. Lama kelamaan daerah genangan pasang menjadi penuh dengan rumah sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk kota dan sosial ekonomi penduduk. Makin besar jumlah penduduk, makin rendah tingkat sosial ekonomi penduduk, dan makin sulit mendapatkan lahan atau rumah layak untuk dihuni, semakin besar tekanan penduduk untuk tinggal di daerah genangan pasang. Pada mulanya mereka menimbulkan pencemaran kecil pada lingkungan, lama kelamaan lingkungan semakin padat dan pada akhirnya menjadi daerah pemukiman kumuh genangan pasang. Lingkungan kumuh genangan pasang tersebut mempengaruhi kesehatan penduduk. Penyakit-penyakit yang banyak diderita penduduk pada umumnya ialah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air dan kotoran seperti

penyakit diare, dan penyakit kulit. Umumnya pada wilayah pemukiman kumuh fasilitas sanitasi yang dimiliki sangatlah terbatas dengan kualitas yang jauh dari standar kesehatan. Beberapa wilayah pemukiman penduduk yang berada di sepanjang bantaran sungai masih terdapat rumah dengan sarana pembuangan tinja (jamban) berupa saluran pipa yang langsung dibuang ke aliran sungai tanpa ditampung melalui septic tank, kondisi ini merupakan hal buruk dan jelas akan sangat berpengaruh terhadap kualitas perairan sungai yang bersangkutan. Selain itu sarana pembuangan air limbah rumah tangga yang ada kondisinya tidak memadai dalam arti kata air limbah rumah tangga yang dihasilkan langsung dibuang begitu saja tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Kondisi ini jelas akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber air baik perairan sungai maupun air tanah dangkal (sumur) mengingat bahwa air limbah rumah tangga merupakan air buangan yang dapat berasal dari buangan kamar mandi, aktivitas dapur, cuci pakaian dan lain-lain yang mungkin mengandung mikroorganisme pathogen dan berbagai senyawa kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Sebagaimana kita ketahui bahwa tinja dan air limbah rumah tangga merupakan media penularan penyakit terutama bila telah mencemari sumber air bersih (sumur) yang digunakan oleh masyarakat. Menurut Warela, Y, 1994/1995 dari gambaran penyakit yang ada serta kondisi sanitasi di daerah genangan pasang dapat di duga bahwa perumahan dan lingkungan yang tidak sehat penyebab utama timbulnya berbagai penyakit. Pembuangan tinja dan air limbah mempunyai peranan yang cukup besar terhadap kualitas lingkungan, yang

selanjutnya menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan, karena tanah dan air tanah menjadi tercemar. Menurut Siahaan A. (1991) dalam penelitiannya pada daerah pemukiman genangan pasang di daerah Koja Jakarta bahwa penyakit yang menonjol adalah penyakit saluran pernafasan 7,28%, saluran pencernaan 58,2% dan penyakit kulit 13,22%. Penyakit-penyakit yang banyak diserita penduduk pada umumnya ialah penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air dan kotoran seperti penyakit diare, infeksi saluran pernafasan dan penyakit kulit. Dari Sumber Profil Dinkes (2008) di Kecamatan Hamparan Perak menunjukkan bahwa kasus untuk diare 30840, infeksi kulit 15228, dari jumlah penduduk 145483 jiwa. Berdasarkan rekapitulasi hasil pencatatan petugas Kesehatan Puskesmas di Kecamatan Hamparan Perak, rata-rata penduduk yang berobat ke Puskesmas setiap bulannya dari bulan Januari sampai Desember tahun 2008 menunjukkan angka yang tinggi dengan penyakit yang menonjol adalah diare 21, 20% dan penyakit infeksi kulit 12,14%. Desa Sei Baharu adalah sebuah desa di Kecamatan Hamparan Perak Yang mempunyai penduduk 3706 jiwa dengan jumlah kepala Keluarga 834 KK ( data dari Kepala Desa Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak Januari 2010) dengan kepadatan penduduk 489 jiwa/km 2. Sebahagian rumah di kawasan Desa Sei Baharu berada pada daerah pasang air laut, daerah sepanjang bentaran sungai dan paluh hampir 50% digenangi air pasang.

Menurut data dari Puskesmas setempat pada bulan Maret (2010) bahwa angka kesakitan penduduk untuk diare 403 kasus, infeksi kulit 264 kasus. Ada dugaan bahwa tingginya kasus kesakitan di Kecamatan Hamparan Perak khususnya terjadi pada daerah-daerah yang sering tergenang pasang. Dampak dari genangan pasang ini bagi penduduk yang tinggal di daerah pemukiman adalah timbulnya penyakit-penyakit yang banyak diderita penduduk yang pada umumnya merupakan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan air dan kotoran seperti penyakit diare, dan penyakit kulit. 1.2. Permasalahan Genangan air pasang yang telah tercemar dan air limbah rumah tangga akan bercampur dengan air tanah dangkal (sumur). Kondisi ini jelas akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber air tanah dangkal (sumur) karena air limbah rumah tangga mungkin mengandung mikroorganisme pathogen maupun karena bersinggungan (terendam) air pasang. Akibatnya penduduk dapat terkontaminasi sehingga terserang penyakit diare, gatal-gatal atau infeksi kulit. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik genangan air pasang (tinggi genangan, lama genangan), kondisi sanitasi dan kondisi fisik rumah dengan keluhan penyakit pada masyarakat pesisir pantai Desa Sei Baharu di Kecamatan Hamparan Perak pada bulan Mei tahun 2010.

1.4. Hipotesis Ada hubungan genangan air pasang (tinggi genangan, lama genangan), kondisi sanitasi (air bersih, jamban, sarana pembuangan sampah) dan kondisi fisik rumah (lantai, pencahayaan, ventilasi udara) dengan keluhan penyakit (diare, infeksi kulit) pada masyarakat pesisir pantai Desa Sei Baharu di Kecamatan Hamparan Perak. 1.5. Manfaat Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan sumbangan pemikiran kepada Institusi dalam menyusun program peningkatan kesehatan masyarakat yang bermukim di daerah genangan pasang khususnya di Desa Sei Baharu Kecamatan Hamparan Perak. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi para peneliti lain yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat di daerah genangan air pasang.