BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal

dokumen-dokumen yang mirip
bisa disebabkan oleh kurangnya laju ekspor barang maupun jasa di Indonesia. Selain itu, masyarakat kita cenderung lebih menyukai barang-barang import

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di perusahaan yang berskala nasional yaitu PT.Cipta

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, dalam pembangunan sektor ekonomi mendapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. yang membutuhkannya. Disamping itu bank dikenal sebagai tempat untuk

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pun mereka menganggap Bank merupakan nyawa untuk. menggerakkan perekonomian negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. apakah perusahaanya mengalami kemajuan atau kemunduran. Hal ini dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitiaan. Setiap perusahaan yang didirikan dalam menjalankan kegiatan usahanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat tetap bertahan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Di sisi lain, dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi seperti ini menuntut perusahaan untuk mampu mengelola

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT. SINAR SEMESTA KLATEN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORITIS. perusahaan. Pada pokoknya laporan keuangan ditujukan kepada pihak-pihak di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, dimana sudah tidak ada lagi jarak yang

BAB I PENDAHULUAN. dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB I PENDAHULUAN. dapat tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Apabila efisiensi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sudah semakin maju. Ini

BAB I PENDAHULUAN. dua pilihan yang dapat dijadikan sumber dana perusahaan, yaitu dari dana

BAB I PENDAHULUAN. Kas memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menjaga kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Perusahaan yang ingin bertahan dan sukses, haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di sektor Food and Beverages, karena dalam industri ini kepekaan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Kinerja Keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Profitabilitas menurut Wiagustini (2010) adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan baik yang ada

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

Laporan Keuangan: Neraca

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat yang semakin memasuki era globalisasi ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau penilaian kinerja perusahaan oleh pihak manajemen menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan melakukan sebuah aktivitas dalam menyediakan produk atau

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan modal kerja sangat penting bagi suatu perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntan Indonesia (Revisi 2015) mengatakan bahwa : keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor bisnis sekarang ini semakin pesat sehingga menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perekonomian yang begitu pesat menampilkan Indonesia menjadi salah satu bagian penting di dalam komunitas perekonomian global. Hal ini tidak terlepas dari Indonesia itu sendiri yang letaknya strategis dan merupakan negara berkepulauan, hal tersebut menjadikan indonesia sebagai jalur perdagangan dan pelayaran. Perdagangan melewati laut sudah menjadi hal yang biasa di lakukan baik pada perdagangan dalam negri atau pun luar negri. Perdagangan luar negri sering di sebut juga ekspor dan impor, dengan berkembangnya teknologi ekspor maupun impor tidak hanya menggunakan transportasi laut saja, melainkan pula menggunakan transportasi udara. Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengirimkan barang dari dalam negeri keluar negeri wilayah pabean dengan ketentuan yang berlaku, Impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar negeri kedalam wilayah pabean indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Jasa ekspedisi merupakan bagian bisnis yang memiliki peran penting dalam rantai pendistribusian. Banyak perusahaan membutuhkan jasa ekspedisi khususnya untuk kegiatan logistik dan pendistribusian barang. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rusly dan Indriyani (2013), keberadaan jasa ekspedisi dapat memperlancar arus barang secara efisien dengan kecepatan dan ketepatan dalam kegiatan ekspor dan import di perdagangan nasional maupun internasional. Dalam kegiatan bisnis 1

2 ini, perusahaan jasa pelayanan pengiriman ekspor impor akan menjamin kelancaran lalu lintas barang dan menjamin hak kepemilikan atas barang dengan mengurus dokumen pengapalan yang sangat vital seperti bill of lading, airways bill dan lain-lain. hal yang harus diperhatikan dalam menunjang kelancaraan pendistribusian arus barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha. Tercatat 248 perusahaan saja ekspedisi yang tersebar di Bandung, belum lagi persaingan yang datang dari luar daerah maupun luar negeri yang terwujud dari dampak globalisasi dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Meningkatnya usaha pada sektor pengangkutan menunjukkan tingginya persaingan bisnis yang terjadi pada industri ekspedisi. Hal tersebut menuntut setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspedisi untuk memiliki keunggulan bersaing agar dapat menjaga eksistensinya pada persaingan industri pengangkutan yang semakin kompetitif. Menurut Samekto dan Soejanto (2014), Dalam menghadapi tingginya persaingan tersebut seluruh masyarakat diharapkan dapat memiliki semangat yang tinggi dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Perusahaan di tuntut untuk lebih fleksibel dalam memenuhi kebutuhan konsumen, dan juga di tuntut untuk memperbaiki kinerja secara terus menerus. Kinerja suatu perusahaan akan baik jika dilihat dari pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan yang efisien, efektif, dan ekonomis. Sehingga menghasilkan produk atau jasa yang memenuhi standar mutu tinggi dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Keberhasilan sebuah perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungannya. laporan keuangan adalah komponen yang di gunakan untuk menilai baik tidaknya kinerja perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan untuk saat ini dan masa

3 yang akan datang. Menurut kasmir (2016:23) mengatakan bahwa : Kita akan mengetahui posisi perusahaan terkini setelah menganalisis laporan keuangan. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bank, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan, dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa lalu dan sekarang, dengan tujuan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu dan mengetahui pendapatan yang telah dicapai dalam sebuah periode. Laporan keuangan dibuat dengan maksud memberikan gambaran kemajuan perusahaan secara periodik. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip, dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi yang tertuang dalam prinsip akuntansi Indonesia tahun 2012. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar. Maka akan terlihat kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya. secara umum laporan keuangan tersebut terdiri dari neraca, perhitungan rugi laba, ikhtisar laba ditahan dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan memiliki tujuan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tadi

4 sebagai alat pertimbangan dalam pembuatan keputusan-keputusan ekonomi. Maka dengan adanya laporan keuangan perusahaan akan dapat mengetahui posisi keuangan perusahan termasuk posisi jumlah hutang perusahaan. Hutang tergolong menjadi dua yaitu hutang jangka pendek (Liquiditas) dan hutang jangka panjang (solvabilitas). Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan mernenuhi kewajibankewajiban keuangan jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat waktu berarti perusahaan tersebut dalam keadaan likuid, sebaliknya jika perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih berarti perusahaan tersebut dalam keadaan inlikuid. Akan tetapi jika dipandang dari sisi kreditur, perusahaan yang rnerniliki likuiditas yang tinggi rnerupakan perusahaan yang baik, karena dana jangka pendek kreditur yang dipinjam perusahaan dapat dijamin oleh aktiva lancar yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja manajemen yang kurang baik karena likuiditas yang tinggi menunjukkan adanya saldo kas yang menganggur, persediaan yang relatif berlebihan, atau karena kebijakan kredit perusahaan yang tidak baik sehingga mengakibatkan tingginya piutang usaha. Perusahaan yang mengalami keadaan inlikuid menunjukkan keadaan keuangan yang kurang baik, karena pada suatu waktu akan menghadapi kesulitan keuangan. PT. Mitra Adira Utama (MAU) merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan Gudang di Bandung. PT. Mitra Adira Utama terletak di jalan

5 Pajajaran No. 156, Bandara Husein Sastranegara, Cicendo, kota Bandung yang sudah berdiri sejak tahun 2010. Pelayanan yang di tawarkan PT. Mitra adira Utama terdiri dari keberangkatan kargo, kedatangan kargo, penanganan transit kargo, dan pengatur agen. Meski sebagai perusahaan swasta PT. Mitra Adira Utama yang dipercaya oleh pemerintah memiliki tujuan menjadi operator gudan seluruh dunia dan menjadi tolak ukur yang efisien dan efektif dalam pelayanan pergudangan. PT. Mitra Adira Utama dalam menjalankan aktivitas perusahaannya khususnya mengenai keuangan perusahaan selalu membuat dan mencatat proses keuangan, sehingga terbentuknya suatu laporan keuangan, dari laporan keuangan tersebut perusahaan dapat menganalisa posisi keuangan perusahaan yang nantinya akan menimbulkan suatu keputusan kebijakan keuangan, khususnya mengenai perkembangan rasio likuiditas perusahaan. Peneliti dapat menganalisis rasio keuangan khususnya rasio likuiditas, dengan menggunakan data yang diperoleh, maka peneliti membentuk neraca perbandingan yang tertera dalam halaman berikut:

6 Tabel 1.1 Neraca Perbandingan PT. Mitra Adira Utama Kota Bandung Periode 2014-2016 Selisih keterangan 2014 2015 2016 2014-2015 2015-2016 Rp % Rp % kas Rp 7,000,000 Rp 7,000,000 Rp 7,000,000 Rp - 0 Rp - 0 Bank Rp 89,606,434 Rp 213,529,952 Rp 340,305,183 Rp 123,923,518 138 Rp 126,775,231 59 Piutang Rp 344,434,132 Rp 654,484,143 Rp 1,435,973,982 Rp 310,050,011 90 Rp 781,489,839 119 Biaya dibayar dimuka Rp 42,432,215 Rp 51,666,666 Rp 82,500,000 Rp 9,234,451 22 Rp 30,833,334 60 Total Aktiva Rp 483,472,781 Rp 926,680,761 Rp 1,865,779,165 Rp 443,207,980 92 Rp 939,098,404 101 Lancar Total Aktiva Tetap Rp 468,820,592 Rp 766,526,229 Rp 1,364,628,568 Rp 297,705,637 64 Rp 598,102,339 78 Total Aktiva Rp 95,293,373 Rp 1,693,206,990 Rp 3,230,407,733 Rp 1,597,913,617 78 Rp 1,537,200,743 91 Total Hutang Rp 203,548,335 Rp 65,163,856 Rp 99,204,190 -Rp 138,384,479-68 Rp 34,040,334 52 Lancar Total Hutang Rp 203,548,335 Rp 65,163,856 Rp 99,204,190 -Rp 138,384,479-68 Rp 34,040,334 52 Modal Rp 74,745,038 Rp 1,628,043,134 Rp 3,131,203,543 Rp 1,553,298,096 117 Rp 1,503,160,409 92 Sumber: PT. Mitra Adira Utama Kota Bandung 2017

7 Berdasarkan table 1.1 neraca perbandingan, kenaikan dan penurunan yang terjadi pada tahun 2014-2016 adalah sebagai berikut: Pada tahun 2014-2015 terjadi peningkatan pada kas di bank sebesar 138% yaitu sebesar Rp.123.923.518, sedangkan pada tahun 2015-2016 kas mengalami peningkatan kembali sebesar 59% tepatnya Rp.126 775 231, peningkatan ini di sebabkan oleh naiknya pendapatan dari tahun 2014-2016. Sedangkan untuk keadaan kas di kantor tetap sama yaitu sebesar Rp. 7.000.000 setiap tahunnya. Pada tahun 2014-2015 piutang mengalami peningkatan sebesar 90% yaitu Rp.310.050.011, sedangkan pada tahun 2015-2016 terjadi kenaikan piutang sebesar 119% yaitu Rp.781.489.838,87. Kenaikan cukup besar terjadi pada tahun 2015-2016 piutang di sebabkan oleh tingginya piutang jasa dan non jasa yang belum sempat tertagih pada periode tersebut, selain itu ada pula kenaikan pada piutang afiliasi yang terus meningkat antara tahun 2014-2016. Pada tahun 2014-2015 hutang lancar mengalami penurunan sebesar 68% yaitu -Rp.138.384.479, terjadinya penurunan pada tahun 2014-2015 dapat diartikan perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya meski masih ada hutang yang belum terbayarkan. sedangkan pada tahun 2015-2016 hutang lancar naik kembali sebesar 52% yaitu Rp.34.040.334, kenaikan kembali terjadi dikarenakan naiknya pada piutang jasa pada periode 2016, yang mengakibatkan ikut naiknya kewajiban jasa dan kewajiban pajak jangka pendek. Perubahan yang terjadi pada laporan keuangan, di dalam neraca perbandingan menunjukan bahwa posisi keuangan PT. Mitra Adira Utama Bandung cenderung mengalami arus fluktuasi pada setiap tahunnya. Terutama pada kas, piutang, dan

8 hutang lancar. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka kondisi keuangan perusahaan dalam hal likuiditas mengalami perubahan setiap tahunnya. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan likuiditas dengan judul sebagai berikut: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR TINGKAT LIKUIDITAS PADA PT. MITRA ADIRA UTAMA PERIODE 2014-2016. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang peneliti uraikan penelitian mengidentifikasi masalah sebagai berikut: a. Bagaimana kondisi laporan keuangan periode 2014-2016 pada PT. Mitra Adira Utama (MAU) kota Bandung? b. Bagaimana analisis tingkat analisis likuiditas periode 2014-2016 pada PT. Mitra Adira Utama (MAU) kota Bandung? c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi laporan keuangan dalam mengukur tingkat likuiditas PT. Mitra Adira Utama (MAU) kota Bandung periode 2014-2016? 2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah Analisis Laporan Keuangan dalam mengukur tingkat likuiditas dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam

9 mengukur modal kerja, rasio lancar, dan perputaran piutang pada periode 2014-2016? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui kondisi laporan keuangan periode 2014-2016 pada PT. Mitra Adira Utama (MAU) Kota Bandung. b. Unutuk mengetahui tingkat likuiditas pada PT. Mitra Adira Utama (MAU) Kota Bandung periode 2014-2016. c. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat likuiditas pada PT. Mitra Adira Utama (MAU) Kota Bandung periode 2014-2016. 2. Kegunaan Penilitian Peneliti berharap bahwa hasil dari penelitian ini dapat berguna atau bermanfaat terutama bagi beberapa pihak antara lain: a. Kegunaan Praktisi 1) Bagi peneliti: a) Diharapkan dapat memberikan pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang keuangan, terutama yang berkaitan dengan analisis likuiditas perusahaan. b) Sebagai bahan kajian perbandingan antara teori-teori yang selama ini didapat dalam perkuliahan terhadap aplikasi atau praktek langsung di perusahaan.

10 2) Pihak Perusahaan Sebagai sumbangan pemikiran dalam bentuk informasi yang mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas keuangan PT. Mitra Adira Utama (MAU) Bandung. 3) Pihak Lain Sebagai bahan referensi khususnya untuk penulisan karya ilmiah dengan topik yang khususnya dalam hal tingkat likuiditas perusahaan. b. Keguanaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi ilmu pengetahuan terutama yang berhubungan dengan ilmu Administrasi Bisnis serta studi aplikasi dengan teori-teori serta literatur-literatur lainnya dengan keadaan sesungguhnya yang ada di perusahaan. D. Kerangka Pimikiran Upaya pengembangan suatu perusahaan di perlukan suatu manajemen yang baik. Manajemen Keuangan merupakan suatu proses dalam kegiatan keuangan perusahaan, yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan, serta meminimalkan biaya perusahaan, dan juga upaya pengelolaan keuangan, suatu badan usaha atau organisasi untuk dapat mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan. Menurut Irfan Fahmi (2013:2) mengemukakan pengertian manajemen keuangan adalah sebagai berikut: Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji, dan menganalisis

11 tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, profit, atau kemakmuran bagi para pemegang saham suistanability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa manajemen keuangan mencakup segala kegiatan perusahaan mulai dari investasi, pendanaan dan pengelolaan aktiva perusahaan. Dalam pengelolaan suatu perusahaan manajer keuangan memerlukan informasi-informasi bagi manajemen keuangan yaitu laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari neraca, laba-rugi, dan laporan perubahan modal serta laporan arus kas dan laporan penggunaan dana. Selain sebagai alat pertanggung jawaban kegiatan operasional perusahaan, laporan keuangan juga berfungsi sebagai alat informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan kondisi keuangan suatu perusahaan yang bersangkutan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam proses pengambilan keputusan dan dapat dipakai sebagian besar untuk menetapkan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan berisikan beberapa hal, diantaranya neraca yang merupakan ringkasan dari aktiva dan pasiva, dan kewajiban yang ada pada periode tertentu. Dari laporan tersebut beberapa laporan-laporan dapat dihasilkan seperti laporan sumber dana dan penggunaan dana, serta laporan arus kas. Menurut Sofyan S Harahap (2016:1) Definisi laporan keuangan adalah sebagai berikut: laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang di laporkan tersebut.

12 Pernyataan standar keuangan yang ditusi oleh Ikatan Akuntansi Indonesia menyebutkan : laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sejumlah besar pemakai, berapa diantaranya pemakai memerlukan dan berhak memperoleh informasi tambahan di samping yang tercangkup dalam laporan keuangan. Berdasarkan pengertian sebelumnya bahwa keuangan perusahaan pada umumnya digunakan untuk memperoleh informasi bagi pemakai laporan keuangan, juga digunakan sebagai landasan dasar dalam mengukur tingkat likuiditas dan solvabilitas perusahaan, agar laporan keuangan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Maka, perusahaan di anggap perlu untuk melakukan Analisa terhadap laporan keuangan. Menurut Sofyan S Harahap (2016:4) menyebutkan bahwa laporan keuangan terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut: 1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang, dan modal pada tanggal tertentu. 2. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, laba/rugi perusahaan pada suatu periode tertentu. Laba rugi menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama suatu periode tertentu serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut serta labanya. 3. Laporan dan sumber penggunaan dana. Di sini dimana sumber dana dan pengeluaran perusahaan selama satu periode. Dana bisa diartikan kas bisa juga modal kerja. 4. Laporan arus kas. Laporna ini merupakan ikhtisar Arus Kas masuk dan Arus Kas keluar yang dalam format laporannya dibagi dalam kelompok-kelompok kegiatan operaso, kegiatan investasi, dan kegiatan pembiayaan. Menurut Dwi Prastowo (2015:26) mendefinisikan bahwa Analisa laporan keuangan adalah: Suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan untuk memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan

13 untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas yang diambil akan menjadi lebih baik. Pengertian di atas menerangkan bahwa dengan melakukan Analisa terhadap laporan keuangan maka perusahaan mendapatkan tambahan informasi yang bertujuan dalam pengambilan keputusan, agar keputusan tersebut menjadikannya lebih baik lagi. Analisa terhadap laporan keuangan perusahaan salah satunya bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai tingkat likuiditas, agar dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (utang) pada saat ditagih. Pengertian likuiditas menurut kasmir (2016:129) adalah sebagai berikut: Likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Perhitungan likuiditas tidak hanya berguna bagi perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat banyak manfaat atau tujuan analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi pihak pemilik perusahaan, manajemen perusahaan, dan pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan seperti kreditor dan distributor atau supplier.

14 E. Lokasi dan lamanya penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi sebagai bahan penyususnan skripsi ini, penelitian melakukan penelitian pada PT. Mitra Adira Utama (MAU) di Jl. Pajajaran No.156 Bandara Husein Sastranegara, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40174, Indonesia. 2. Lamanya penelitian Lama penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder, serta informasi-informasi yang dibutuhkan peneliti untuk melakukan penelitian direncanakan selama 6 bulan, yaitu mulai bulan mei 2017 oktober 2017.

15 NO KETERANGAN 1 Penjajakan 2 Studi Kepustakaan 3 Pengajuan Judul 4 Bimbingan 5 Penyusunan Usulan Penelitian 6 Seminar Usulan Penelitian 1 Observasi 2 Wawancara 3 Analisis Data 1 Penyusunan Laporan 2 Seminar Draft 3 Perbaikan Draft 4 Sidang Skripsi Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Penelitian TAHUN 2017 MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 TAHAP PERSIAPAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENYUSUNAN Sumber: Kegiatan penelitian skripsi, 2017