PPET-LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIMO 2X2 MIKROSTRIP PATCH PERSEGI PANJANG 5,2 GHZ UNTUK WIFI N DENGAN CATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

BAB I PENDAHULUAN. wireless dimana transmisi sinyal tanpa menggunakan perantara konduktor / wire.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MICROSTRIP PATCH SEGITIGA MIMO 2x2 pada FREKUENSI 2,3 GHz UNTUK APLIKASI LTE

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP PADA FREKUENSI K- BAND UNTUK RADAR OTOMOTIF

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

BAB II DASAR TEORI ANTENA MIKROSTRIP DAN WIRELESS LAN

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

: Widi Pramudito NPM :

e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 2959

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP INSET-FED PADA FREKUENSI 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIFI

ANALISIS DAN FABRIKASI ANTENA LTE MIKROSTRIP DENGAN FREKUENSI FIXED 2,6 GHZ DAN MOBILE 2,3 GHZ

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIMO BERBASIS MIKROSTRIP PADA FREKUENSI 2,6 GHZ UNTUK APLIKASI LTE

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN ANALISIS HASIL PENGUKURAN

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP BENTUK E MODIFIKASI DENGAN ELEMEN PARASIT UNTUK RADIO ALTIMETER PADA FREKUENSI

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE UNTUK FREKUENSI 2,4 GHz

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

[Type the document title]

PERANCANGAN ANTENA ARRAY 1 2 RECTANGULAR PATCH DENGAN U-SLOT UNTUK APLIKASI 5G

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 2,4 GHz untuk Aplikasi Wireless Fidelity (Wifi) Oleh Daniel Pebrianto NIM:

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP 4 LARIK DIPOLE PADA FREKUENSI 3,3-3,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIMAX

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR ARRAY UNTUK APLIKASI WIMAX PADA RANGE FREKUENSI 3,3 3,7 GHZ

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Antena Array Mikrostrip Slot Dengan Tuning-Stubs Untuk Ku-Band Electronic Support Measure (ESM)

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Antena merupakan perangkat telekomunikasi yang berfungsi untuk

SETRUM. Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular (2,45 GHz) Array dengan Teknik Pencatu Proximity Sebagai Penguat Sinyal Wi-Fi

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI ANTENA MIKROSTRIP LINEAR ARRAY 6 ELEMEN UNTUK FREKUENSI BWA DUAL-BAND 2,4 GHZ DAN 3,3 GHZ

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi baik dari manusia maupun dunia maya semakin

ANTENA PHASED ARRAY UNTUK RADAR 3D S-BAND 4 4 PHASED ARRAY ANTENNA FOR S-BAND 3D RADAR

Martinus Mareta Paska¹, Tengku Ahmad Riza², Yuyu Wahyu³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRUNCATED CORNER UNTUK APLIKASI LTE MHz DENGAN POLARISASI MELINGKAR

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PERANCANGAN ANTENA WAVEGUIDE 6 SLOT PADA FREKUENSI 2,3 GHZ UNTUK APLIKASI LTE-TDD

DAFTAR PUSTAKA. 1. Balanis Constatantine, A John Wiley - Sons Analysis And Design Antena Theory Third Edition.

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP WIDEBAND H-SHAPED PADA FREKUENSI GHz

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013

BAB IV PENGUKURAN ANTENA

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.3 Desember 2015 Page 7204

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PERSEGI PANJANG 2,4 GHZ UNTUK APLIKASI WIRELESS FIDELITY (WI-FI)

PENINGKATAN GAIN ANTENA MIKROSTRIP PATCH LINGKARAN MENGGUNAKAN PARASITIC SUBSTRAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz UNTUK APLIKASI WiFi

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

Perancangan Antena Mikrostrip Circular Patch MIMO 2x2 Untuk Aplikasi Wireless Fidelity (WiFi) Pada Frekuensi Kerja 2,4 GHz

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

BAB I PENDAHULUAN. Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan salah satu aplikasi

PERANCANGA N DAN REALISASI SU SUNA N M IK ROSTRIP X-B AND UNTUK APLIK ASI RADAR M ARITIM

Analisis Simulasi Antena MIMO 4 4 Susunan Persegi dan Sirkular pada Frekuensi 15 GHz

Perancangan Antena Mikrostrip Bow-Tie pada Aplikasi Ultra Wideband

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

DUAL FREQUENCY ANTENA MIKROSTRIP

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP MULTILAYER PARASITIC PADA FREKUENSI 2,35 GHZ UNTUK APLIKASI LTE

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

Simulasi Pengaruh Kombinasi Slot Horisontal dan Slot Vertikal Pada Antena Microstrip 2.4 GHz

ANTENA MIKROSTRIP MONOPOLE PITA LEBAR SEGI EMPAT UNTUK APLIKASI DVB-T

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Antena mikrostrip..., Slamet Purwo Santosa, FT UI., 2008.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP DUAL-BAND MENGGUNAKAN SLOT BERBENTUK U UNTUK APLIKASI WIFI

Optimasi Posisi Antena pada UAV Alap-Alap BPPT menggunakan Computer Simulation Technology

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

Desain Antena Hexagonal Patch Array untuk Peningkatan Gain dan Bandwidth pada Frekuensi 2,4 GHz

PERANCANGAN RECTIFIER ANTENNA MIKROSTRIP ARRAY TIGA ELEMEN UNTUK PEMANEN ENERGI ELEKTROMAGNETIK PADA FREKUENSI GSM 900 MHz

SIMULASI DAN REALISASI ANTENA MILLIMETERWAVE UNTUK APLIKASI RFID SIMULATION AND REALIZATION OF MILLIMETERWAVE ANTENA FOR RFID APPLICATION

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR UNTUK WIFI 2.4 GHz DAN 5.68 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

Analisis Perancangan Antena Mikrostrip Patch Segitiga Array untuk Aplikasi WLAN 2,4 GHz

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Perancangan Antena Mikrostrip Patch Circular menggunakan metode Array 1x8 untuk Aplikasi Radar Maritim Frekuensi 3,2 GHz

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PLANAR ARRAY 4 ELEMEN DENGAN PENCATUAN APERTURE-COUPLED UNTUK APLIKASI CPE PADA WIMAX

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

TUGAS AKHIR TE Desain Antena Log Periodik Mikrostrip untuk Aplikasi Pengukuran EMC pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz.

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3703 ANTENA MIKROSTRIP MIMO 4 4 BOWTIE 2,4 GHz UNTUK APLIKASI WIFI 802.11n 4 4 MIMO 2,4 GHz BOWTIE MICROSTRIP ANTENNA FOR WIFI 802.11n APPLICATION Fauzia Kurnia Hadist 1, Heroe Wijanto 2, Yuyu Wahyu 3 1,2 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom, Bandung 3 PPET-LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) 1 fauziakurnia@telkomuniversity.ac.id, 2 heroe@telkomuniversity.ac.id, 3 yuyu@ppte.lipi.go.id Abstrak Wireless Local Area Network (WLAN) adalah suatu jenis jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio untuk bertukar informasi sebagai media tansmisi. IEEE 802.11x menjadi standar untuk komunikasi WLAN. IEEE telah merilis standar 802.11n dengan menawarkan peningkatan data rate hingga 500 Mbps, bandwidth selebar 40 MHz, keunggulan reabilitas, serta didukung oleh teknologi MIMO. Teknologi MIMO adalah penggunaan multi antena baik disisi transmitter maupun receiver untuk mengatasi multipath fading. Selain itu penggunaan teknologi MIMO juga memiliki daya tembus penghalang yang baik, serta menjangkau daerah yang lebih luas jika bekerja pada frekuensi 2,4GHz. Tugas akhir ini membahas perancangan dan realisasi antena mikrostrip MIMO Bowtie 4 4 untuk aplikasi teknologi WiFi yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Antena mikrostrip memiliki bentuk yang mudah untuk diimplementasikan di Access Point. Patch Bowtie dipilih agar dapat memberikan bandwidth yang lebar, serta disusun menjasi MIMO agar mengatasi multipath fading. Pada hasil fabrikasi, antena mikrostrip MIMO Bowtie 4 4 ini memiliki hasil fabrikasi dengan nilai VSWR 1,32, gain 2,89 dbi, Return loss -17,394 db, nilai mutual coupling -28,369 db, serta memiliki polarisasi sirkular dan pola radiasi omnidireksional. Kata Kunci: Antena Mikrostrip Bowtie, MIMO, WIFI Abstract Wireless Local Area Network (WLAN) is one of the computer network that uses radio waves to exchange information as a tansmission medium. IEEE 802.11x becomes the standard for WLAN communications. IEEE has released the 802.11n standard by offering an increased data rate up to 500 Mbps, 40 MHz bandwidth, good reliability, and supported by MIMO technology. MIMO technology is a multi-antenna that used at the transmitter side and receiver side to eliminate multipath fading. Furthermore, using MIMO technology also make the radio waves can pass through the obstacle well, and has a better coverage if working on 2,4 GHz frequency. This final project considers the design of a 4 4 microstrip MIMO Bowtie antennas for WiFi technology applications that work in the 2.4 GHz frequency. The microstrip antenna is easy to implement in Access Point. The Bowtie Patch is chosen to provide a wide bandwidth, then this antenna will be arranged into MIMO antenna to overcomr the multipath fading. This 4 4 microstrip MIMO Bowtie antenna has the fabrication result result, which is VSWR 1,32, gain 2,89 dbi, Return loss -17,394 db, mutual coupling value -28,369 db, and the polarization is circular because has axial ratio value 3 db with radiation pattern is omnidirectional pattern. Keywords: Bowtie Microstrip Antenna, MIMO, WiFi 1. Pendahuluan Semakin meningkatnya kebutuhan pengguna internet mendorong munculnya teknologi dengan standar baru. Standar 802.11x adalah standar yang ditetapkan oleh Institute for Electrical and Electronic Engineers (IEEE) untuk mendasari teknologi Wireless Fidelity (WiFi). IEEE telah merilis 802.11a/b/g/n/ac/ad di pasaran dan masih akan merilis standar lainnya dengan spesifikasi yang lebih tinggi. WiFi dengan standar 802.11n merupakan standar yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz serta didukung oleh teknologi Multiple Input Multiple Output (MIMO) 4 4 [1]. Jaringan WiFi banyak digunakan karena dapat menggantikan jaringan mobile data di daerah tertentu. Dimana harga yang terjangkau dan kemudahan diimplementasikan karena jaringan tanpa kabel menjadikan WiFi sebagai penyebaran data ekonomis yang bisa digunakan dimana saja. Standar teknologi WiFi yang paling banyak digunakan adalah standar IEEE 802.11n dan dapat digunakan pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Pada tugas akhir ini dipilih frekuensi 2,4 GHz karena semakin kecil frekuensi maka daerah cakupannya akan semakin luas. Teknologi WiFi mempunyai bandwidth yang cukup lebar. Patch Bowtie memiliki karateristik dapat menghasilkan bandwidth yang lebar sehingga baik untuk digunakan pada perancangan antena untuk teknologi WiFi tersebut. 1

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3704 Teknologi MIMO adalah penggunaan multi antena pada transciever. MIMO 4 4 yang dimaksud yaitu 4 antena disisi transmitter dan 4 antena disisi receiver. Teknologi ini merupakan salah satu usaha untuk memberikan transfer data yang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan antena tunggal [2]. MIMO pada komunikasi wireless dapat mengatasi multipath fading. Multipath fading terjadi karena device pengguna yang tidak tetap dan dipengaruhi oleh propagasi. Namun penggunaan teknologi MIMO dapat menyebabkan adanya nilai mutual coupling sehingga mengakibatkan terpengaruhnya antara antena satu dengan antena yang lain. Maka dari itu antena harus diberi jarak agar antar antena tidak saling mempengaruhi. Semakin jauh jarak antar antena, maka nilai mutual coupling semakin kecil. Akan tetapi, dapat menyebabkan dimensi antena keseluruhan akan menjadi lebih besar dan sulit untuk diimplementasikan. Teknologi WiFi dengan standar IEEE 802.11n didukung oleh MIMO 4 4 [1]. Sebelumnya, Angga Budiawan Budipurnama telah membuat antena mikrostrip MIMO 4 4 pada frekuensi 5 GHz untuk aplikasi WiFi menggunakan patch rectangular dengan pemberian inset feed. Dalam tugas akhir ini membahas perancangan dan realisasi antena MIMO pada aplikasi WiFi 2,4 GHz dan mengambil bentuk patch Bowtie. Frekuensi 2,4 GHz dipilih agar dapat memberikan sinyal yang lebih bagus serta memiliki cakupan daerah yang lebih luas dibandingkan dengan frekuensi 5 GHz, terutama jika diimplementasikan pada access point. Selain itu antena mikrostrip dengan menggunakan patch Bowtie memiliki karakteristik bandwidth yang lebar [3]. Tugas akhir ini membahas perancangan antena mikrostrip MIMO 4 4 untuk teknologi WiFi dengan standar 802.11n pada frekuensi 2,4 GHz dengan patch Bowtie agar dapat memiliki bandwidth yang lebar sehingga memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu diambil judul tugas akhir Antena Mikrostrip MIMO 4 4 Bowtie 2,4 GHz untuk WiFi 802.11n. 2. Teori 2.1 Antena Mikrostrip Bowtie Antena adalah struktur transisi antara gelombang terbimbing dengan gelombang ruang bebas atau sebaliknya [4]. Energi listrik dari pemancar dikonversi menjadi gelombang elektromagnetik kemudian dipancarkan oleh sebuah antena melewati udara bebas. Selanjutnya akhir gelombang elektromagnetik tersebut dikonversi menjadi energi listrik dengan menggunakan antena lain yang berfungsi sebagai antena penerima. Antena memiliki berbagai jenis, salah satunya adalah antena mikrostip. Antena mikrostrip adalah antena yang tersusun dari potongan konduktor metal. Antena mikrostrip terdiri dari patch, substrat dielektrik, dan ground plane. Posisi patch berada di atas substrat, sedangkan ground plane terletak pada bagian paling bawah. Salah satu bentuk patch yang sering digunakan untuk melebarkan bandwidth adalah patch bowtie. Antena mikrostrip dengan patch segitiga memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada patch rectangular. Antena patch bowtie juga memiliki bandwidth yang lebih lebar dibandingkan dengan antena patch rectangular untuk panjang yang sama [3]. Keterangan: a = panjang sisi patch bowtie L1 = Panjang feed 1 L2 = Panjang feed 2 W1 = Lebar feed 1 W2 = Lebar feed 2 Gambar 2.1 Bentuk antena patch bowtie 2.2 Teknik Pencatuan Microstrip Line Teknik pencatuan microstrip line merupakan teknik pencatuan yang paling mudah perancangannya. Microstrip line dibuat dalam satu substrat. Namun microstrip line memiliki kekurangan yaitu radiasi yang dihasilkan feed line akan menambah level cross polarization. Pencatuan microstrip line pada substrat yang sama 2

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3705 merupakan pendekatan termudah karena fabrikasi pencatu dilakukan bersamaan dengan fabrikasi patch. Penggunaan teknik ini harus memperhatikan kesepadanan antara impedansi saluran dengan beban, sebagai usaha untuk memaksimalkan transfer daya. Gambar 2.2 Teknik pencatuan microstrip line 2.3 Wireless Fidelity (WiFi) Saat ini teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) lebih banyak dikenal masyarakat sebagai WiFi. Awalnya WiFi digunakan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan jaringan area lokal, namun saat ini WiFi lebih banyak digunakan pengguna untuk mengakses internet melalui titik akses terdekat. Nama WiFi sendiri merupakan merk dagang dari Wi-Fi Alliance. Organisasi tersebut mendefinisikannya sebagai seluruh produk WLAN yang dibuat berdasarkan spesifikasi 802.11. Standar 802.11n merupakan standar yang dirilis pada tahun 2009, dan sudah banyak diterapkan pada perangkat Wifi di pasaran saat ini. Standar ini mengatur perangkat untuk dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz, memiliki bandwidth selebar 20 MHz hingga 40 MHz, serta mendukung 4 MIMO spatial stream [1]. WiFi pada frekuensi 2,4 GHz memiliki daerah cakupan yang lebih luas dibandingkan frekuensi 5 GHz. Selain itu pada frekuensi 5 GHz lebih besar kemungkinan terjadinya overlapping daripada frekuensi 2,4 GHz 2.4 Multiple Input Multiple Output (MIMO) Multiple Input Multiple Output (MIMO) adalah suatu sistem yang terdiri dari lebih dari satu terminal atau antena pada sisi pengirim dan penerima. Dengan penggunaan antena lebih dari satu antena, MIMO mendukung spesifikasi media transmisi yang membutuhkan kapasitas besar pada sistem komunikasinya. Sistem ini menggunakan sejumlah M antena pemancar dan sejumlah N antena penerima, sehingga sering ditulis dengan sistem penulisan MIMO M N [5]. Maka MIMO 4 4 menyatakan bahwa jumlah antena pada sisi pengirim dan penerima sama-sama berjumlah empat buah. Sistem antena MIMO pada komunikasi wireless dibutuhkan untuk mengatasi multipath fading. Multipath fading disebabkan oleh mobilitas user yang tinggi dan tidak menentu membuat lintasan sinyal menjadi berbeda- beda dari base station ke handset user. Multipath fading dapat menyebabkan sinyal yang diterima di sisi user menjadi lemah, cacat, atau terjadi interferensi. Dengan menggunakan sistem MIMO, akibat dari multipath fading dapat dikurangi [6]. 3. Perancangan 3.1 Penentuan spesifikasi Antena Perancangan antena MIMO Bowtie 4 4 ini dimulai dari penentan spesifikasi yang diinginkan. Adapun spesifikasi pada perancangan antena ini adalah sebagai berikut: Frekuensi kerja : 2,4 GHz Bandwidth : 40 MHz Gain : 2 dbi VSWR : 2 Return loss : 10 db Polarisasi : Linier Pola radiasi : Unidireksional Mutual coupling : 20 db 3.2 Simulasi Perancangan Antena 4 Elemen Pada perancangan antena 4 elemen ini digunakan dua skenario peletakan port dan akan dipilih hasil yang memenuhi spesifikasi dan hasi yang paling baik. 3

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3706 (a) (b) Gambar 3.1 (a) Peletakan port skenario A dan (b) skenario B Return Loss (db) Tabel 3.1 Perbandingan hasil simulasi skenario peletakan port Skenario A Skenario B Bandwidth (db) VSWR Return Loss (db) Bandwidth (db) VSWR S11-20,3153 80,1 1,21342-20,8642 84,1 1,199 S22-20,3154 80,1 1,21345-21,0545 78,3 1,194 S33-20,3153 80,1 1,21345-20,8641 76,2 1,199 S44-20,3153 80,1 1,21345-21,0545 78,5 1,1943 Berdasarkan hasil tersebut maka dipilih skenario A yang digunakan sebagai skenario peletakan port pada perancangan antena 4 elemen. 4. Pengukuran dan Analisis Pada ada bab ini dibahas mengenai hasil pengukuran karakteristik dan dimensi fisik antena hasil fabrikasi. Pengukuran antena dilakukan untuk membandingkan performansi simulasi antena menggunakan software dengan antena realisasi hasil fabrikasi. Pengukuran antena dilakukan menggunakan beberapa alat ukur dengan memperhatikan syarat pengukuran antena. 2 1,5 1 1,183 1,183 1,187 1,187 1,32 1,107 1,259 1,259 Simulasi Pengukuran Gambar 4. 1 Perbandingan hasil simulasi dan pengukuran VSWR 0-5 -10-15 Simulasi Pengukuran -20-25 -17,394-21,5027-21,5028-21,3508-21,3509-19,617-20,234-21,613 Gambar 4. 2 Perbandingan hasil simulasi dan pengukuran return loss 4

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3707 300 200 100 81,3 81,3 80,4 80,4 242 218 292 176 0 Simulasi Pengukuran Gambar 4. 3 Perbandingan hasil simulasi dan pengukuran bandwidth Tabel 4.1 Perbandingan hasil simulasi dan pengukuran mutual coupling Hasil Simulasi Hasil Pengukuran S12 dan S21-21,781-33,691 S13 dan S31-29,239-32,936 S14 dan S41-23,041-34,785 S23 dan S32-23,041-28,369 S24 dan S42-29,239-29,055 S34 dan S43-21,774-30,047 Gambar 4.4 Hasil pengukuran pola radiasi azimuth 5

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3708 Gambar 4.5 Hasil pengukuran pola radiasi elevasi 5 4,87 4,87 4,89 4,89 4 3 2,89 3,28 3,19 3,14 2 1 0 Simulasi Pengukuran Gambar 4. 6 Perbandingan hasil simulasi dan pengukuran gain 6

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3709 Gambar 4.7 Hasil pengukuran polarisasi Tabel 4.2 Hasil pengukuran axial ratio Pmax -32,15-32,5816-32,7529-32,24 Pmin -40,89-41,8501-40,8487-40,52 AR 2,735269 2,906881 2,539747 2,594179 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa masing-masing antena memiliki nilai axial ratio 3 db. Maka berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan axial ratio, semua antena memiliki polarisasi sirkular. 5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari perancangan dan realisasi antena ini adalah: 1. Antena yang dirancang menggunakan software dan difabrikasi dapat bekerja sesuai dengan frekuensi yang diinginkan yaitu pada frekuensi 2,44 GHz dengan nilai VSWR 1,32, memiliki bandwidth 40 MHz, dan gain 2,89 dbi. 2. Antena MIMO Bowtie 4 4 ini memiliki nilai return loss -17,394 db dan mutual coupling - 28,369 db sesuai dengan spesifikasi dan simulasi yang telah dilakukan sebelumnya. 3. Pola radiasi pada spesifikasi awal adalah unidireksional sedangkan saat simulasi bidireksional dikarenakan karakteristik bentuk patch yang digunakan, namun setelah fabrikasi menjadi omnidireksional. Begitu pula dengan polarisasi dimana pada spesifikasi awal diinginkan polarisasi linier, sedangkan saat simulasi menghasilkan polarisasi elips dikarenakan skenario peletakan port antena MIMO dan setelah fabrikasi menjadi polarisasi elips karena pengukuran yang kurang ideal. 4. Penambahan slot pada patch dan penebalan substrat mempengaruhi nilai gain dan bandwidth dan frekuensi kerja menjadi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. 7

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3710 5. Hasil realisasi antena mikrostrip MIMO Bowtie 4 4 sudah bisa digunakan pada aplikasi WiFi 802.11n pada frekuensi 2,4 GHz karena telah memenuhi spesifikasi untuk standar WiFi. 6. Daftar Pustaka [1] J. Geier, Designing and Deploying 802.11n Wireless Network, 2010. [2] A. M. A. Adham Mohamed Gamal, MIMO Antenna Array Configuration for Minimum Mutual Coupling, 2015. [3] A. Mahendra, Perancangan Antena Mikrostrip Bow-Tie pada Aplikasi Ultra Wideband, 2012. [4] C. A. Balanis, Antenna Theory Analysis and Design 3rd Edition, USA, 2005. [5] C. B. Papadias, Parasitic Antenna Arrays for Wireless MIMO Systems, New York: Springer Science, 2014. [6] R. Jhon, Perancangan Dan Realisasi Antena Mikrostrip MIMO Bowtie 4x4 pada Frekuensi 1,8 GHz untuk Aplikasi LTE, 2016. 8