SAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. ini dapat terlaksana dengan bahasa sebagai media perantaranya. Bahasa dalam hal ini

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kehidupan remaja pada umumnya. Hubungan antara remaja dalam

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dipakai dalam interaksi antara dua orang atau lebih dan dapat

Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

b. Untuk memperkenalkan bahasa Batak Toba kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa memiliki peranan penting bagi manusia. (Keraf, 1971:1) bahasa

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA ORANG BENGKULU DI KOS PUJI PABELAN KARTASURA (SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

PENYERAPAN ISTILAH ASING REGISTER KEDOKTERAN PADA RUBRIK KESEHATAN SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI JANUARI MARET 2008 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan

ERIZA MUTAQIN A

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

AHMAD KHOIRUL ANWAR NIM A

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa dapat menjalin hubungan yang baik, dan dapat pula

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran 2011/2012. Bab 1 ini mencakup latar belakang masalah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki fungsi yang terpenting yaitu sebagai alat komunikasi untuk

MUHAMMAD ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. tata kalimat, dan tata makna. Ciri-ciri merupakan hakikat bahasa, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi dan keotonomiannya sendiri, sedangkan kode-kode lain yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai oleh perawat melalui berbagai bentuk kegiatan, seperti gugus

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dede Rachmat, 2015

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. akal dan pikiran yang sempurna diantara makhluk-makhluk ciptaannya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki dialek oleh karena seperti

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi.

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

Penggunaan Bentuk dan Jenis Honorifik Bahasa Jawa di Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentuk berdasarkan undang-undang RI tahun 1999 tentang pembentukan

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan perguruan tinggi pasti terdapat tenaga kependidikan. Dalam tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. gejala, yang akan berkelanjutan pada organ target, seperti stroke (untuk otak),

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat hidup bermasyarakat. Dengan bahasa orang dapat. lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep dapat mendukung proses berjalannya suatu penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

SAPAAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT DR. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh: MURTI ARDIYARTO PUTRO A 310 050 201 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak dapat terlepas dengan manusia lain. Ia selalu berhubungan dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Hubungan ini dapat terlaksana dengan bahasa sebagai perantaranya. Bahasa dalam hal ini berfungsi sebagai alat komunikasi serta berinteraksi sehingga terjalin hubungan yang baik dan saling dimengerti oleh kedua belah pihak. Menurut Chaer (2003:2) fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerja sama atau berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat. Oleh karena itu, bahasa tidak dapat dipisahkan dari pemakainya, sedangkan fungsi bahasa menurut Soeparno (2000:5) adalah sebagai alat komunikasi sosial. Di dalam masyarakat ada komunikasi atau saling hubungan antar anggota. Untuk keperluan itu dipergunakan suatu wahana yaitu bahasa. Dengan demikian, setiap masyarakat memiliki dan menggunakan alat komunikasi sosial tersebut yaitu bahasa. Bahasa sebagai gejala sosial, pemakaianya jelas ditentukan oleh banyak faktor. Pendidikan, tingkat ekonomi, dan jenis kelamin tutur mentukan pemakaian bahasa. Demikian juga faktor situasi, siapa pembicaranya, siapa pendengarnya, kapan dan dimana bahasa itu digunakan, juga menjadi faktor dalam penentuan pemakaian kata, frase, atau kalimat yang digunakan. Penentuan pilihan bahasa itu bertujuan sama yaitu untuk menciptakan suatu komunikasi yang simpatik dan nyaman. Menurut Soeparno (2000:54-55) juga

menyebut kemampuan linguistik yaitu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang penutur tentang bahasanya, termasuk juga kemampuan seseorang untuk menguasai kaidah-kaidah yang berlaku bagi bahasanya atau performasi linguistik yaitu keterampilan seseorang dalam menggunakan bahasa. Seseorang yang dianggap mempunyai komunikasi dengan baik dalam suatu bahasa adalah seseorang yang tidak saja mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang sistem kebahasaan itu, tetapi juga mampu mempergunakan secara sepontan sesuai dengan peraturan pemakaian bahasa tersebut. Jadi untuk mewujudkan komunikasi yang diinginkan, seseorang harus menggunakan bentuk-bentuk yang sesuai agar saling saling pengertian dapat tercapai. Menurut Supardo (1995:1) yang dimaksud dengan bentuk sapaan adalah bentuk-bentuk linguistik yang biasanya digunakan untuk menyapa seseorang. Sapa menyapa diantara anggota masyarakat terjadi apabila seseorang berkomunikasi dengan orang lain. Dalam proses komunikasi penyapa biasanya menggunakan kata sapaan untuk menyapa lawan bicaranya. Hubungan ini dapat berupa hubungan kekerabatan atau bukan kekerabatan. Jenis hubungan antara penyapa dengan yang dipergunakan untuk menyapa lawan bicara. Menurut Moeljono (1991:40) kita menggunakan kata sapaan jika kita hendak memulai percakapan, atau jika hendak minta perhatian lawan bicara. Dalam peristiwa percakapan seperti ini biasanya terdapat sapaan yang digunakan, baik untuk saling merujuk lawan bicara, untuk mengatur peranan maupun untuk menunjukkan perubahan peranannya. Dengan demikian akan muncul variasi sapaan yang digunakan oleh penutur untuk menyapa lawan

bicaranya. Kata sapaan yang diungkapkan Chaer (2006:107) merupakan katakata yang digunakan untuk menyapa, menegur, atau menyebut orang kedua, atau orang yang diajak bicara. Kata sapaan ini tidak mempunyai perbendaharaan kata sendiri, tetapi menggunakan kata-kata dari perbendaharan kata nama diri dan kata nama perkerabatan. Kegiatan saling sapa ini juga dapat kita jumpai di lingkungan Rumah Sakit Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten merupakan salah satu Rumah Sakit Negeri yang banyak dikunjungi pasien dari berbagai daerah. Sapa menyapa di lingkungan Rumah Sakit ini sangat penting artinya untuk menjalin kerja sama diantara para tenaga medis itu sendiri, para medis dengan pasien, atau kerabat pasien, pihak Rumah Sakit itu sendiri dengan masyarakat yang berada di Rumah Sakit tersebut. Dengan membiasakan diri untuk bertegur sapa maka dengan sendirinya seluruh komponen yang berada di lingkungan Rumah Sakit seakan menjadi akrab dan seperti keluarga sendiri walaupun itu bertutur kata dengan orang lain. Seperti Rumah Sakit besar lainnya Rumah Sakit Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten juga memiliki banyak ruang rawat inap yang tentu saja ruangan itu dipilah-pilah berdasarkan kelas. Terdapat juga ruang rawat inap untuk anak-anak serta ibu hamil juga ada ruangan yang tersendiri. Ruang Rawat Inap Anak merupakan salah satu bagian dari ruang rawat inap yang terdapat di lingkungan Rumah Sakit Dr Soeradji Tirtonegoro. Ruang rawat inap anak merupakan salah satu dari tempat menginap pasien yang sedang mengalami perawatan, dalam hal ini yang menjadi pasien adalah anak-anak

yang berusia antara 0 sampai 12 tahun. Dalam melakukan aktifitasnya seharihari, mereka saling berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam memulai komunikasi, biasanya mereka saling bertegur sapa sebelum masuk pada pokok pembicaraan, sehingga dapat dijumpai bermacam-macam kata sapaan yang digunakan di lingkungan Rumah Sakit tersebut. Misalnya sapaan ditunjukkan kepada perawat, kata sapaan yang digunakan untuk menyapa perawat antara penyapa yang satu dengan yang lain akan berbedabeda. Ada yang menyapanya dengan kata sapaan mbak, mas, suster, atau menyebut namanya langsung. Sapaan untuk pasien, ada yang menyapa dengan sapaan dhek, adik, thole, ndhuk, atau menyebut dengan namanya langsung. Berdasarkan penggunaan sapaan yang bervariasi inilah, penulis merasa tertarik untuk lebih lanjut meneliti mengenai bentuk-bentuk sapaan, kaidah sapaan, dan faktor-faktor yang melatar belakangi penggunaan sapaan tersebut. B. Pembatasan Masalah Untuk mengarahkan pada kegiatan penelitian, permasalahan dibatasi pada. 1. Bentuk sapaan yang dipergunakan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2. Kaidah sapaan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi penggunaan sapaan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. C. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan berikut. 1. Bagaimanakah bentuk sapaan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2. Bagaimanakah kaidah sapaan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi variasi penggunaan sapaan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk. 1. Menemukan dan mendeskripsikan bentuk sapaan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2. Memaparkan kaidah sapaan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 3. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi variasi penggunaan sapaan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis: dapat dijadikan bahan pengajaran kajian sosiolinguistik, khususnya dalam hal penggunaan sapaan dan variasinya yang ada di masyarakat. 2. Secara Praktis: dapat digunakan sebagai rambu-rambu penggunaan sapaan di dalam masyarakat, khususnya di lingkungan Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.