METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas peristiwa pada masa

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

METODE PENELITIAN. Metode deskriptif analisis merupakan metode yang digunakan untuk

METODE PENELITIAN. dalam meneliti suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. kemampuannya dalam menyerap air sangat mudah karena mempunyai pori-pori kulit

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

METODE PENELITIAN. Pengambilan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive) di

METODE PENELITIAN. dijelaskan dan dianalisis. Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena dalam

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. banyak membahas mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian kelayak usahatani dengan

METODE PENELITIAN. dilapangan serta menggali fakta-fakta yang berkaitan dengan analisis nilai tambah

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

METODE PENELITIAN. Komparatif Usaha Tambak Udang Pada Musim Hujan Dan Kemarau Di Desa

III. METODE PENELITIAN. dengan cara mengumpulkan informasi-informasi tentang keadaan nyata yang ada

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan. tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III. METODE PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELIITIAN. berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat. Letaknya antara Lintang

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Mula-mula

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

METODE PENELITIAN. mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

A. Profil Usaha Telur Asin di Kecamatan Brebes

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAYAM CABUT (AMARANTHUS TRICOLOR) SECARA MONOKULTUR DI LAHAN PEKARANGAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

III. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September KELAYAKAN USAHATANI UBI JALAR (Ipomoea batatas L) DI LAHAN PASIR KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN

IV. METODE PENELITIAN

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 1 Maret 2013

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, tepatnya di

KERANGKA PENDEKATAN TERORI. dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Menurut ahli botani, kedelai (Glycine

METODE PENELITIAN Definisi dan Pengukuran Variabel Definisi dan pengukuran variabel penelitian ini disajikan pada Tabel 3.1.

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Usahatani tembakau sendiri merupakan salah satu usahatani yang memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

METODE PENELITIAN. bersifat kuantitatif/statistik (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, data yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. a. Jumlah tenaga kerja 1-4 orang untuk industri rumah tangga. b. Jumlah tenaga kerja 5-19 orang untuk industri kecil

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012

III. METODE PENELITIAN. penelitian yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 2 September 2012 ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Melakukan suatu penelitian sangatlah perlu dilakukan perencanaan dan

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan April Juni di Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA BUNGA KRISAN PETANI ANGGOTA ASOSIASI TANAMAN HIAS BUNGA DAN DAUN DI KECAMATAN PAKEM, KABUPATEN SLEMAN

SURYA AGRITAMA Volume I Nomor 1 Maret 2012 KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO

BAB III METODE PENELITIAN

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian berkaitan dengan prosedur dan teknik yang harus

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi opersional ini mencakup pengertian yang digunakan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang akan digunakan dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penetuan lokasi dilakukan secara sengaja (Purposive sampling) di Desa

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif (descriptive research) bermaksud

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. sepanjang tahun dan memiliki potensi komersial yang cenderung semakin

METODE PENELITIAN. Klaster adalah konsentrasi spasial dari industri industri yang sama atau

Transkripsi:

II. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat- sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. (Nazir,2013) Hal ini akan dilakukan dalam penelitian mengenai usaha Telur Asin di Brebes meliputi proses produksi sampai pemasaran. B. Metode Pengambilan Sampel Penentuan lokasi penelitian usaha Telur Asin dilakukan secara sengaja (purposive) di Kecamatan Brebes. Kecamatan Brebes merupakan sentra produksi Telur Asin di Kabupaten Brebes. Di tempat itu pula terdapat perternakan bebek yang hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan baku utama Telur Asin. Berdasarkan data pada tabel 2 yaitu data pengusaha telur asin di Kecamatan Brebes pada tahun 2016, Jumlah pengusaha paling banyak terdapat di Kelurahan Limbangan Wetan sebanyak 71 orang. Oleh sebab itu pengambilan sampel pengusaha telur asin dilakukan di Kelurahan Limbangan Wetan. 1

Tabel 1. Data Pengusaha Telur Asin Kecamatan Brebes No. Nama Kelurahan/ Desa Jumlah Pengusaha 1. Brebes 21 2. Limbangan Wetan 71 3. Limbangan Kulon 5 4. Gandasuli 4 5. Tengki 1 6. Pasar Batang 3 7. Padasugih 5 8. Kedunguter 1 9. Lembarawa 2 10. Sigambir 2 11. Pesantunan 1 12. Pulosari 1 13. Randusanga Kulon 1 14. Kaligangsa Kulon 1 Jumlah 119 Sumber : Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes tahun 2016 Berdasarkan tabel 2 diatas, dalam menentukan jumlah responden dilakukan dengan metode simple random sampling yaitu pengambilan data secara random terhadap sebagian dari keseluruhan elemen populasi dengan jumlah sampel sebanyak 30 pengusaha. C. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diambil berasal dari data primer dan data sekunder. 1. Data primer merupakan data yang diambil langsung dari pemilik usaha Telur Asin di Brebes dengan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner yang telah dipersiapkan diantaranya identifikasi pengusaha, penggunaan bahan baku dan 2

bahan pendukung, alat produksi, tenaga kerja, harga input dan output serta data lain yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu teknik obervasi, teknik wawancara, dan teknik pencatatan. 2. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi atau dinas terkait yaitu Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Brebes data produksi, jumlah pengusaha Telur Asin di Brebes yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Selain itu data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Brebes untuk data mengenai topografi, kependudukan dan sebagainya. D. Asumsi dan Pembatasan Masalah 1. Asumsi a. Produk telur asin di Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes terjual semua b. Selama penelitian berlangsung tingkat teknologi yang digunakan sama c. Faktor produksi berupa tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) diasumsikan jumlah gaji sama besarnya dengan tenaga kerja luar keluarga (TKLK). 2. Pembatasan Masalah a. Produk telur asin yang di analisis berupa telur asin rebus, telur asin asap, dan telur asin panggang pada setiap pelaku usaha telur asin. b. Analisis usaha yang dimaksud dalam penelitian ini didasari biaya, penerimaan, keuntungan, dan nilai tambah dari usaha telur asin di kecamatan Brebes Kabupaten Brebes. 3

c. Data yang diambil dalam penelitian ini merupakan data yang ada pada pelaku usaha telur asin di Kecamatan Brebes. Semua merupakan produk siap dipasarkan. Data yang diambil adalah data produksi dan penjualan produk selama 1 bulan sebelum dan sesudah diadakan penelitian. E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Usaha telur asin Brebes merupakan usaha produksi telur asin yang menjadi produk utama oleh-oleh Brebes yang sudah terkenal. 2. Produk telur asin yaitu berupa telur asin rebus, telur asin panggang dan telur asin asap yang dinyatakan dalam butir. 3. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan produksi yang meliputi biaya pembelian bahan baku dan bahan peendukung, biaya tenaga kerja dan biaya penyusutan alat yang diukur dengan satuan rupiah. 4. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yaitu telur bebek yang dinyatakan dalah rupiah. 5. Biaya bahan pendukung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan pendukung kelengkapan bahan baku telur asin dalam proses produksi sehingga menjadi sempurna seperti tanah ladon, abu, garam krosak, air, bata merah, dan sebagainya yang dinyatakan dalam rupiah. 6. Biaya penyusutan alat adalah biaya peralatan yang dihitung dengan cara pengurangan nilai beli dengan nilai sekarang dibagi dengan umur ekonomis alat. 4

7. Biaya tenaga kerja adalah biaya untuk menggaji tenaga kerja baik tenaga kerja dalam keluarga maupun tenaga kerja luar keluarga yang bersifat harian dan dinyatakan dalam rupiah. 8. Biaya lain- lain adalah biaya yang dikeluarkan usaha telur asin selain untuk biaya bahan baku dan biaya bahan pendukung dinyatakan dalam rupiah. 9. Biaya sewa tempat sendiri adalah biaya yang dikeluarkan jika menyewa tempat dimana digunakan untuk usaha telur asin dan dinyatakan dalam rupiah. 10. Bunga modal sendiri adalah total biaya eksplisit yang dikeluarkan dikalikan dengan suku bunga pinjaman bank yang berlaku didaerah Brebes dan dinyatakan dalam rupiah. 11. Biaya eksplisit adalah biaya yang benar- benar dikeluarkan selama proses pembuatan telur asin Brebes, meliputi biaya bahan baku dan pendukung, biaya penyusutan alat, biaya TKLK dan biaya lain lain yang dinyatakan dalam rupiah 12. Biaya implisit adalah biaya yang tidak benar- benar dikeluarkan namun harus tetap dihitung seperti biaya TKDK, biaya sewa tempat sendiri, dan bunga modal sendiri yang dinyatakan dalam rupiah 13. Penerimaan penjualan adalah hasil perkalian antara jumlah produk pesanan yang terjual dengan harga jual dan dinyatakan dalam rupiah. 14. Harga jual adalah sejumlah uang yang dibayarkan konsumen untuk memperoleh produk, dan dinyatakan dalam rupiah per butir. 5

15. Pendapatan adalah antara penerimaan dari penjualan telur asin yang dikurangi dengan biaya eksplisit dan dinyatakan dalam rupiah. 16. Keuntungan adalah penerimaan penjualan dikurangi dengan biaya total dan dinyatakan dalam rupiah. 17. Nilai tambah produk adalah selisih antara nilai produk dengan nilai bahan baku maupun bahan penolong ditambah dengan sumber-sumber input lain yang dikeluarkan dalam usaha telur asin dinyatakan satuan rupiah per butir. F. Teknik Analisis Data 1. Biaya Produksi Biaya produksi dapat dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : TC TIC TEC = Biaya total (total cost) = Biaya implisit total (total implisit cost) = Biaya eksplisit total (total exsplisit cost) 2. Penerimaan dan Pendapatan Secara matematis dituliskan dengan rumus : NR = TR - TEC TR = Q x P Keterangan : NR TR TEC = Net Revenue (Pendapatan) = Total Revenue (Penerimaan) = Total explicyt cost (Biaya Eksplisit) 6

Q P = Quantity (Jumlah Produk Yang Dihasilkan) = Price (Harga Jual Produk) 3. Keuntungan Keuntungan dapat dirumuskan sebagai berikut Keterangan : Π TR TC = Keuntungan = Total Revenue (Penerimaan total) = Biaya total eksplisit + Implisit (total cost) 4. Nilai Tambah Menurut Zakaria (2000) nilai tambah dapat dirumuskan sebagai berikut : NT = Na (Nb + Ni) Keterangan : NT = Nilai tambah Na = Nilai akhir Nb = Nilai bahan baku Ni = Nilai bahan pendukung dan input lain Sedangkan nilai akhir (Na) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Na = Keterangan : Na Hp Bb H = Nilai akhir = Hasil produksi = Bahan baku = Harga produk 7