BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu fondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resti Lestari Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

I. PENDAHULUAN. sosial. Interaksi sosial yaitu hubungan antar individu dengan individu lainnya atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan. dalam perkembangan anak (Suryosubroto, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi seluruh umat manusia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan seperti. Tahun 2003, yang menjelaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peradaban dunia. Menurut pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pradigma baru yang dapat mengembangkan kelas sebagai democratic. terbentuk dimulai dari lingkungan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia, sehingga dapat mengimbangi terhadap gejala perubahan

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan investasi jangka panjang manusia guna dapat bersaing pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena pendidikan menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia dan dianggap memiliki peran yang strategis dalam membentuk kepribadian dan pembangunan bangsa disamping itu, pendidikan juga dibutuhkan saat masyarakat dihadapkan pada berbagai permasalahan kehidupan terutama permasalahan politik yang merupakan suatu persoalan yang berhubungan dengan pemerintah dan warga negara. Definisi pendidikan itu sendiri adalah suatu proses yang dilakukan manusia secara sadar dan sistematis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki individu guna mencapai manusia yang lebih baik. Definisi tersebut diperjelas lagi Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara sangat berperan dalam membentuk kepribadian siswa. Artinya, pendidikan sebagai suatu kegiatan yang tersistematis dan terencana untuk membentuk dan membekali siswa menjadi warga negara yang baik. Di Indonesia, menjadi warga negara 1

yang baik adalah pribadi-pribadi yang mengetahui dan dapat melaksanakan hak dan kewajibannya. Seperti yang dikemukakan Wahab dan Sapriya (2011: 311) sebagai berikut: Warga negara yang baik adalah warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan dengan baik hak-hak dan kewajibannya sebagai individu warga negara, memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial memecahkan masalah-masalahnya sendiri dan juga masalah-masalah kemasyarakatan secara cerdas sesuai dengan fungsi dan perannya (socially sensitive, socially responsible, dan socially inteligence), memiliki sikap disiplin pribadi, mampu berfikir kritis kreatif, dan inovatif akan dicapai kualitas dan perilaku warga negara dan warga masyarakat yang baik (socio civic behavior and desirable personal qualities). Berdasar hal tersebut maka pendidikan juga merupakan wahana dan proses sosialisasi termasuk sosialisasi politik bagi siswa. Salah satu sarana sosialisasi politik adalah sekolah. Seperti apa yang dikemukakan oleh Almond (Sunarso. 2007: 25), sarana sosialisasi politik meliputi, keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, pekerjaan, media massa, serta kontak-kontak politik langsung. Di sekolah, siswa akan menerima sosialisasi politik secara sistematis dan terencana untuk mencapai perubahan dalam pola pikir, interaksi, dan perilaku menuju ke arah yang lebih baik sehingga siswa mampu melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara maka, penanaman konsep-konsep politik pada siswa sangat diperlukan agar mereka mendapatkan konsep yang benar tentang politik. Sehingga, mendapatkan 2

Pendidikan Politik bagi siswa akan membantu mereka untuk memiliki tingkat kesadaran politik yang tinggi. Menurut Surbakti (1992: 144), kesadaran politik adalah kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Hal ini menyangkut pengetahuan seseorang tentang lingkungan masyarakat dan politik dan menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik tempat dia hidup. Maka, memiliki kesadaran politik penting untuk mempengaruhi bagaimana partisipasi atau keikutsertaan masyarakat terhadap kehidupan politik. Berangkat dari hal di atas, Pendidikan Politik di Indonesia merupakan upaya untuk memantapkan kesadaran politik warga negara guna menjaga kelestarian dasar negara Indonesia yaitu Pancasila serta UUD 1945. Pendidikan Politik merupakan sebuah proses yang berkenaan dengan psikologi politik dan pendidikan yang bertujuan mengubah tingkah laku warga negara sehingga sesuai dengan peraturan negara atau dapat berpartisipasi dalam berbagai kebijaksanaan yang ditetapkan oleh negara. Pendidikan Politik tidak berarti menumbuhkan sikap menentang terhadap kebijaksanaan dan peraturan negara. Akan tetapi bagaimana menumbuhkan sikap dan keterampilan politik untuk dapat memahami segala ketentuan dan kebijaksanaan pemerintah sehingga ia dapat turut serta dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya (Al Muchtar. 2012: 43-44). Oleh karenanya, Pendidikan Politik membantu siswa memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk bisa menanggapi isu kewarganegaraan, 3

berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta membentuk diri berdasarkan jati diri masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya. Pendidikan Politik pada siswa perlu ditingkatkan sebagai kesadaran dalam berpolitik akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Oleh karena itu, perhatian yang lebih diberikan kepada siswa sebagai generasi muda untuk Pendidikan Politik kian penting. Di dunia persekolahan, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan pengetahuan dan keterampilan akan kesadaran politik. Mengingat keberadaannya yang erat hubungannya dengan kehidupan politik memberikan konsekuensi besar terhadap dimuatnya berbagai muatan materi mengenai kehidupan politik. Dalam kerangka pendidikan formal, PKn dapat diusahakan sebagai pemberian Pendidikan Politik kepada siswa. Memasukan nilai-nilai Pendidikan Politik dalam pembelajaran PKn merupakan suatu keharusan saat bangsa mulai dihadapkan pada upaya pembentukan masyarakat demokratis (democratic society) dan menjadikan warga negara yang baik (good citizenship). Melalui pembelajaran PKn, siswa dan guru dapat saling bertukar informasi dan berinteraksi dalam membahas topik-topik tertentu yang mengandung nilai-nilai politik. Dengan demikian siswa memperoleh pengetahuan awal tentang kehidupan berpolitik secara dini dan nilai-nilai 4

politik yang benar dari sudut pandang akademis. Siswa juga dapat membiasakan diri membahas tema-tema persoalan politik, baik politik nasional maupun politik lokal. Guru menfasilitasi kegiatan siswa dengan berdiskusi, debat politik, bermain peran, mendemotrasikan pelaksanaan pemilu, dan sebagainya agar pembelajaran menjadi menarik, menyenangkan, efektif, kreatif dan inovatif sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan demikian, PKn pada akhirnya memiliki peran dalam meningkatkan kesadaran politik siswa. Siswa merupakan anggota masyarakat yang memiliki kedudukan sebagai generasi penerus bangsa sekaligus kunci masa depan dari sistem politik kita. Dalam bidang politik saat ini keterlibatan generasi muda sangatlah penting. Keberadaannya merupakan asset yang berharga demi berlangsungnya suatu sistem politik. Partisipasi mereka dalam bidang politik sangat diperlukan karena di masa mendatang mereka yang akan memegang kendali terhadap jalannya sistem politik yang berlaku. Oleh karenanya, sangatlah penting untuk memahami bagaimana mereka mendapatkan sosialisasi politik. Siswa yang berada di tingkat sekolah sangat perlu untuk dikembangkan kesadaran politiknya sehingga terbentuk sikap dan orientasi mengenai politik. SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja sebagai sarana sosialisasi politik memiliki andil yang besar dalam Pendidikan Politik untuk mengembangkan pengetahuan dan kecakapan siswa mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus terus dilakukan yang salah satunya melalui pembelajaran PKn. 5

Berdasarkan fakta yang digali melalui observasi dilanjutkan dengan wawancara guru PKn SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja (Ibu Triyani S. Pd) pada hari Jumat, tanggal 20 Januari 2017, beliau mengemukakan bahwa siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja masih memiliki tingkat kesadaran politik yang rendah, karena siswa masih belum bisa memahami atau mengerti politik yang sebenarnya. Oleh karenanya, pembelajaran PKn yang baik dan menarik perhatian menjadi harapan dapat meningkatkan kesadaran politik siswa sekolah tersebut disamping itu, dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dapat menjadi kunci harapan tersebut dapat terwujud. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Kepala SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja (Bapak Eko Kuswanto S. Ag), melalui wawancara yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 23 Januari 2017, beliau mengemukakan bahwa siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja masih memiliki tingkat kesadaran politik yang rendah. Hal tersebut terlihat ketika siswa kurang menaati peraturan sekolah seperti berangkat terlambat, tidak memakai atribut sekolah dengan lengkap, dan keluar kelas ketika pembelajaran sedang berlangsung. Menurut peneliti, perilaku siswa seperti yang dicontohkan di atas bisa dikatakan bahwa siswa belum sepenuhnya melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah yang baik. Selanjutnya, yang menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah bagaimana melalui pembelajaran PKn siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar di kelas, mengingat siswa merupakan komponen pembelajaran yang tidak hanya menerima pelajaran melainkan 6

juga melakukan aktifitas-aktifitas yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Dari sinilah peneliti melihat bahwa siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja perlu diberikan pengetahuan mengenai kesadaran politik, terutama di lingkungan sekolah melalui Pendidikan Politik yang disampaikan dalam pembelajaran PKn. Akhirnya peneliti tertarik untuk menelitinya dengan mengambil judul yaitu Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Politik dalam Meningkatkan Kesadaran Politik Siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, secara umum perumusan masalah penelitian yang penulis ambil adalah: Bagaimana pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Politik dalam meningkatkan kesadaran politik siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja? Selanjutnya, perumusan masalah secara khusus timbul dalam beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn dalam meningkatkan kesadaran politik siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja? 2. Apa saja kendala yang dihadapi pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik dalam meningkatkan kesadaran politik siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja? 7

3. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik dalam meningkatkan kesadaran politik siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berisi uraian tentang rumusan hasil yang akan dicapai oleh peneliti yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Adapun tujuan penelitian secara umum adalah: untuk mengetahui bagaimana pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Pendidikan Politik dalam meningkatkan kesadaran politik siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja. Selanjutnya tujuan penelitian secara khusus dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PKn sebagai dalam meningkatkan kesadaran politik siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja. 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik dalam meningkatkan kesadaran politik siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja. 3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala pembelajaran PKn sebagai Pendidikan Politik dalam meningkatkan kesadaran politik siswa SMA Muhammadiyah 1 Sokaraja. 8

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Secara Teoritis Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Pendidikan Politik selain itu juga dapat menjadi dasar dalam pengembangan materi pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaran terutama materi yang berkaitan dengan politik dalam rangka meningkatkan kesadaran politik siswa. 2. Manfaat Secara Praktis a. Bagi Siswa Memberikan pengetahuan pada siswa tentang kesadaran politik dan pentingnya kesadaran politik. Sehingga, mereka dapat merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk terlibat dalam berbagai kegiatan politik. b. Bagi Guru Memberikan masukan kepada guru agar setiap melakukan pembelajaran mengarahkan pada peningkatan kesadaran politik pada siswa. c. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan agar sekolah dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran politik pada siswa yang merupakan tugas seluruh elemen sekolah. 9

d. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk penelitian selanjutnya serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang lain sesuai dengan bidang kajian. 10