belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol maupun kalimat yang berlangsung dalam

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

PENINGKATAN PERILAKU DISIPLIN BELAJAR SISWAMELALUI TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Isni Agustiawati,2014

, 2014 Program Bimbingan Belajar Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Cidadap I Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Nasional sebagai mana yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak seorangpun yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perilaku hidup bersih dan sehat yang selanjutnya dalam penilitian ini

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai cita-cita luhur bangsa. Cita-cita luhur bangsa Indonesia telah tercantum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indri Cahyani

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

dasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah elemen penting dalam menciptakan manusia-manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJAR YANG MENDIDIK DAN BERKARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, bidang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

Diajukan oleh: RIZCHA VERDIANA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Media dalam pendidikan digunakan untuk membantu dalam menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai kehidupan guna membekali siswa menuju kedewasaan dan. kematangan pribadinya. (Solichin, 2001:1) Menurut UU No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 tentang System Pendidikan Nasional bahwa: Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahmad Wahyudi, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang. SD Negeri 2 Tambakboyo mempunyai visi sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. di tengah-tengah pergaulan masyarakat, warga bangsa, serta warga dunia. Melalui

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia pendidikan sangat penting, karena pendidikan merupakan dasar dalam pembentukan karakter, mengembangkan kemampuan, dan membentuk watak manusia. Pendidikan juga merupakan sarana untuk menciptakan perubahan dalam diri manusia, baik perubahan dalam pemikiran/ pola pikir maupun tingkah laku ke arah yang lebih baik. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beragama, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, dan mandiri, sehingga melalui pendidikan dapat membantu manusia agar tercipta kehidupan yang lebih baik. Menurut UU No. 20 th 2003 pasal 1 ayat (1) yaitu: Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Soyomukti (2015: 30) bahwa pendidikan merupakan segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja (usia sekolah) yang diserahkan kepadanya (sekolah) agar mempunyai kemampuan kognitif dan kesiapan mental yang sempurna. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan amanah pendidikan. Dalam sekolah terjadi kegiatan Pembelajaran oleh guru untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Sebagai seorang guru tentunya selalu berusaha dan berharap siswanya mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga tujuan yang direncanakan mampu tercapai. Untuk mengetahui tujuan pendidikan dalam proses pembelajaran yang sudah tercapai dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang diperoleh dari sekolah. 1

2 Guru, Orang Tua ataupun siswa pasti menginginkan agar prestasi belajar disekolah dapat bagus dan sesuai dengan indikator ketercapaian. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa salah satunya adalah perhatian orang tua yang diberikan saat dirumah. Seperti yang dinyatakan oleh Julaihah (2004: 3) bahwa Orang Tua adalah guru pertama. Yang berarti Siswa pertama kali akan mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari orang tua dirumah, yaitu berupa perhatian penuh terhadap pendidikan dan kebutuhannya. Orang Tua mempunyai peran utama dalam proses pembimbingan anak dirumah. Seperti yang diungkapkan Slameto (2010: 60) bahwa faktor keluarga meliputi cara Orang Tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, perhatian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Slameto (2010:61) menuturkan bahwa: Orang Tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak mengatur waktu belajarnya, tidak menyediakan/ melengkapi alat belajarnya. Tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimanakah keamajuan belajar anaknya, kesulitan kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabakan anak yang berprestasi tinggi lebih disiplin terhadap tugas-tugas yang guru berikan. Siswa juga lebih bisa bergaul dengan temannya secara lebih baik, menjaga sopan santun dan perkaaannya. Sejalan dengan pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Igbo J.N (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Parent-child relationship motivation to learn and students Academic achievement in mathematics bahwa Proses adaptasi yang dapat menyebabkan penyesuaian lebih baik dan pencapaian tujuan hidup. Penyesuaian dan prestasi dapat diperoleh melalui hubungan orangtua-anak. Hubungan orangtua-anak bisa disebut sebagai interaksi yang ada antara orang tua dan anak-anak mereka yang mempengaruhi sosialisasi anak dan belajar, baik secara positif maupun negatif.

3 Dari pernyataan tersebut jelas perhatian orang tua sangat berarti bagi siswa untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal. Perhatian orang tua yang seharusnya diberikan kepada anak antara lain: membimbing anak dalam belajar, memfasilitasi belajar anak, selalu bertanya kepada anak setelah pulang sekolah tentang pembelajaran hari ini. Tapi pada kenyataannya banyak orang tua yang tidak melakukan hal itu. Orang Tua tidak menemani anak ketika belajar, tidak memberikan fasilitas yang dibutuhkan anak dan tidak tanya tentang pembelajaran anak disekolah bagaimana. Selain perhatian orang tua Motivasi belajar yang diberikan orang tua terhadap siswa dirumah sangat berpengaruh. Motivasi belajar sebagai dasar bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Menurut Igbo J.N (2008) bahwa Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan seorang individu untuk bertindak. Motivasi adalah kebutuhan atau keinginan yang berfungsi untuk memberikan energi perilaku seseorang dan pada saat yang sama mengarahkan ke arah tujuan. Menurut Sardiman (2010: 75) motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang baik apabila memiliki motivasi dari keluarga dan dari guru. Menurut Karwati (2014: 155) prestasi belajar merupakan kemampuan yang meliputi segenap ranah psikologi (kognitif, afektif dan psikomotor) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Sedangkan menurut Saefullah (2012: 171) prestasi belajar merupakan hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, beruapa kecakapan dari kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu. Menurut pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, simbol maupun kalimat yang berlangsung dalam

4 periode tertentu serta mengakibatkan perubahan pada diri siswa baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Dua hal penting yang sangat berpengaruh tersebut seharusnya dapat diwujudkan untuk membantu siswa mencapai prestasi belajar yang maksimal, namun tidak seperti kenyataannya di SD Negeri 01 Suruh dimana prestasi belajar siswa yang tidak maksimal karena perhatian orang tua dan motivasi belajar kurang diberikan. Berdasarkan wawancara awal dengan Ressi Kartika Dewi,S.Pd (Kamis, 28/01/2016) menuturkan bahwa Memang ada pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari sikap siswa saat disekolah, maupun dari pekerjaan rumah yang diberikan. Terlihat sekali saat pekerjaan rumah tidak dikerjakan, lalu buku tulis, bolpoin atau alat tulis lain yang tidak lengkap disebabkan oleh sikap orang tua yang kurang memperhatikan anaknya dirumah atau kesibukan orang tua bekerja sehingga lalai dalam memberikan perhatian dan motivasi belajar. Orang Tua sebagai pendidik utama berperan penting dalam memberikan pendidikan anak dirumah, orang tua harus memberikan motivasi dan perhatian penuh agar prestasi belajar anak disekolah dapat maksimal sesuai dengan harapan terbaik. Sejalan dengan penyataan itu Maria, S.Pd (Kamis, 28/01/2016) menuturkan bahwa Orang Tua sebagai pendidik utama dirumah, dari anak masih kecil hingga dewasa sangat berpengaruh untuk membentuk kepribadian siswa selanjutnya. Beliau juga menuturkan bahwa jelas ada pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa disekolah, hal itu dapat dilihat dari perilaku dan seragam yang dikenakan oleh siswa disekolah, lalu dari pekerjaan rumah atau tugas-tugas yang diberikan jika siswa kurang diperhatikan oleh orang tua protesnya secara tindakan atau mencari perhatian supaya diperhatikan oleh guru dikelas. SDN 01 Suruh yang merupakan salah satu SD yang memiliki Kualitas yang bagus, baik dari segi sekolahan, pembelajaran, Pendidik yang

5 profesional, Siswa yang ramah dan berprestasi serta juga administrasi yang tertata rapi. Namun dibalik itu semua semangat belajar siswa yang mempengaruhi berjalannya proses pembelajaran yang aktif sering menjadi kendala dalam pembelajaran itu sendiri, yang dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, sikap, maupun penampilan siswa. Hal ini dipengaruhi oleh bagaimana pengajaran yang didapatkan siswa dilingkungan rumah maupun masyarakat. Seharusnya persoalan tersebut tidak terjadi jika siswa mendapatkan perhatian lebih dari orang tua lalu disekolah pun siswa juga mendapatkan motivasi serta perhatian dari guru. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan terdapat dua pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut terhadap keberhasilan pembelajaran maka dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Atas SD Negeri 01 Suruh Tahun Ajaran 2015/2016. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas didapat Identifikasi masalah sebagai betikut: 1. Kurangnya perhatian Orang Tua terhadap belajar siswa. 2. Perhatian Orang Tua yang berpengaruh pada prestasi belajar siswa disekolah. 3. Prestasi belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh motivasi yang diberikan orang tua di rumah. 4. Cara Orang Tua dalam membimbing siswa belajar di rumah berbeda satu sama lain karena tingkat pengetahuan orang tua yang berbeda. 5. Kurangnya komunikasi antara orang tua dan guru sehingga bimbingan yang diberikan kepada siswa dirumah berbeda dengan dirumah. 6. Penampilan dan sikap siswa disekolah dapat dipengaruhi oleh perhatian orang tua dirumah.

6 C. Pembatasan Masalah Agar pembahasan yang dikaji terarah dan tidak menyimpang dari ruang lingkup penelitian maka perlu pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pada: 1. Penelitian dilakukan terhadap perhatian orang tua dan pemberian motivasi orang tua kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terhadap prestasi belajar siswa disekolah. 2. Prestasi belajar dilihat dari ranah kognitif dan afektif setelah mengikuti proses pembelajaran. 3. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas Atas di SD Negeri 01 Suruh tahun ajaran 2015 / 2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasai dan pembatasan masalah di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas atas di SD Negeri 01 Suruh? 2. Adakah pengaruh pemberian motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas di SD Negeri 01 Suruh? 3. Seberapa besar pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas di SD Negeri 01 Suruh? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Negeri 01 Suruh. 2. Untuk mengetahui adakah pengaruh motivasi belajar dari orang tua terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Negeri 01 Suruh. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas atas SD Negeri 01 Suruh.

7 F. Manfaat Penelitian Penelitian pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi belajar tehadap prestasi belajar siswa ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis a. Dapat menambah ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan khususnya mengenai pengaruh perhatian orang tua dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa disekolah agar lebih baik. b. Dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu mengenai sikap orang tua dalam memberikan bimbingan dan motivasi belajar terhadap siswa agar prestasi belajar dapat lebih baik dan sesuai yang diharapkan. 2. Manfaat praktis a. Manfaat bagi siswa 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa di rumah agar lebih baik untuk mencapai prestasi yang maximal walaupun perhatian orang tua dan motivasi yang kurang namun semangat untuk belajar dan menempuh pendidikan yang lebih tinggi harus ditanamkan dalam diri untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. b. Manfaat bagi Guru 1. Memberikan pengetahuan prestasi belajar siswa yang dapat dipengaruhi oleh perhatian dan motivasi orang tua yang diberikan dirumah. 2. Membantu guru untuk lebih meningkatkan pembelajaran dengan maximal dan memberikan motivasi belajar kepada siswa di sekolah. c. Manfaat bagi Orang Tua 1. Membantu Orang Tua untuk meningkatkan bimbingan belajar dan pengawasan terhadap siswa dirumah agar prestasi belajar disekolah dapat maksimal.