PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dari kompetitor atau perusahaan lain. Laporan keungan diperlukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan

PENGARUH INTEGRITAS, KOMPETENSI, OBJEKTIVITAS, PROFESIONALISME, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Yogyakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaporan keuangan perusahaan merupakan salah satu hal yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara maka persaingan pasar tidak dapat dihindari dan akan semakin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. Wiratama dan Budiartha (2015), laporan keuangan memiliki dua. karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pihak ketiga, yaitu akuntan publik independen atau auditor.

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2011:9) adalah suatu proses sistematik

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DUE PROFESIONALISME CARE,

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditor hars memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme memiliki pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Profesi akuntan harus memiliki intregitas, independen

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT ( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang )

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB 1 PENDAHULUAN. Audit dalam bentuk umum yaitu pengumpulan dan evaluasi bukti mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan. pihak luar untuk memberikan pe nilaian atas laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengaudit laporan keuangan perusahaannya. pihak internal maupun eksternal. Sudah menjadi kewajiban perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat terutama dalam bidang audit terhadap laporan keuangan yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah jasa auditor. Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Diharapkan semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

Abstrak. Kata Kunci: independensi, skeptisisme, gender, materialitas, opini.

Judul : Pengaruh Fee audit,

BAB III METODE PENELITIAN

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

PENGARUH AKUNTABILITAS, KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, perusahaan dan profesi auditor sama-sama dihadapkan pada. tantangan-tantangan yang berat. Mereka sama-sama harus

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. (StudiEmpiris padakantor AkuntanPublik

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. hubungan kausal antara variabel independen sikap skeptisisme profesional

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik

BAB 1 PENDAHULUAN. perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya dari klien. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan juga akan berkualitas tinggi. etik profesi. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) guna

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable).

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. pemilik (principals) dengan pihak lain, yaitu manajer (agent). Dalam kontrak,

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di KAP berlokasi di Surakarta dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

ABSTRACT. Keywords: Quality Control Standards and The Performance of the Auditor. vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH DUE PROFESSIONAL CARE,

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA, DUE PROFESIONAL CARE, AKUNTABILITAS DAN BESARAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT

KUESIONER Profil Responden KOMPETENSI Dimensi Pernyataan Alternatif Jawaban STS TS N S SS

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat memunculkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan

Widya Arum Ningtyas Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM

Transkripsi:

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata Satu Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Oleh: NITA TIMUR RAHAYU B 200 130 090 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

ii

iii

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi, pengalaman, due professional care, akuntabilitas, dan kompetensi terhadap kualitas audit. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan Semarang. Metode pengumpulan sempel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 43 responden. Dalam penelitian ini untuk menganalisis data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa R 2 diperoleh nilai 0,790 yang berarti bahwa 79,0% kualitas audit dipengaruhi oleh independensi, pengalaman, due professional care, akuntabilitas, dan kompetensi. Sisanya sebanyak 21,0% dipengaruhi variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa pengalaman kerja, due professional care, kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan independensi dan akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Kata kunci: independensi, pengalaman, due professional care, akuntabilitas, kompetensi, kualitas audit Abstract This research aim to know influence of independency, experience, due professional care, accountability, and interest to audit quality. Population in this research is laboring auditor at Public Accountant Office in Surakarta and Semarang. Method gathering of sample by using technique of purposive sampling. Sample which used in this research amount to 43 respondents. In this research to data analyze use double regresssion analysis. Result of the research indicate that R 2 obtained value 0,790 meaning that 79,0% quality of audit influenced by independency, experience, due professional care, accountability, and interest. The rest counted 21,0% influenced by variable outside model. Result of t test indicate that job experience, due professional care, interest have an effect on to audit quality. While and independency of accountability do not have an effect on to audit quality. Keyword: independency, experience, due professional care, accountability, interest, audit quality. 1. PENDAHULUAN Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi atas kondisi keuangan suatu perusahaan, setiap perusahaan ingin terlihat baik dari kompetitor atau perusahaan lain. Laporan keungan diperlukan oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan menurut FASB (Financial Accounting Standards), laporan keuangan perusahaan harus memliki dua karakteristik penting yaitu relevan dan dapat diandalkan. Dua karakter tersebut sangat sulit untuk diukur. Untuk itu dibutuhkan jasa akuntan publik untuk memberi jaminan relevan dan 1

dapat diandalkannya laporan keuangan perusahaan. Tanpa menggunakan jasa akuntan publik, manajemen perusahaan tidak akan dapat meyakinkan pihak luar bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen perusahaan berisi informasi yang dapat dipercaya. Akuntan publik adalah akuntan profesional yang menjual jasa kepada masyarakat, terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya dan juga menjual sebagai konsultasi pajak, konsultasi dibidang menejemen, penyusunan sitem akutansi serta penyusunan laporan keuangan. Pemberian opini akutansi harus didukung oleh bukti audit kompeten yang cukup, dimana dalam mengumpulkan dan menganalisa bukti audit, auditor harus mempunyai keahlian audit dan kompetensi yang baik agar diperoleh bukti-bukti yang meyakinkan sebagai dasar dalam pemberian opini akutan (Suraida, 2005) dalam (Ilmiyati dan Suhardjo, 2012). Adanya kepentingan yang berbeda antara dua pihak yang berkepentingan, baik dari pihak manajemen maupun pihak pemegang saham menyebabkan adanya konflik kepentingan. Auditor eksternal merupakan mediator dari kepentingan kedua pihak tersebut dan bertugas untuk mengevaluasi dan melakukan penilaian tentang tingkat kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan manajemen berdasarkan standar yang berlaku. Seorang auditor kerap mengalami sebuah dilemma dalam pekerjaannya mengaudit laporan keuangan, di satu sisi auditor harus mempertahankan independensinya dalam memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan kliennya, namun di lain sisi auditor menerima imbalan ekonomis yang diberikan oleh kliennya tentu tidak ingin mengecewakan kliennya dan berharap di waktu yang akan datang kliennya tetap menggunakan jasanya. Posisinya seperti inilah yang membuat auditor terjebak dalam situasi yang dilematis sehingga kualitas audit dipertanyakan (Ratha dan Ramatha, 2015). Kepercayaan yang sangat besar kepada auditor sebagai pihak ketiga membuat dirinya wajib memperhatikan kualitas auditnya. Kualitas audit ini penting karena dengan adanya kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Kualitas auditor adalah kemampuan professional individu auditor dalam melakukan pekerjaannya dengan benar dan menyelesaikan setiap tahapan-tahapan proses audit secara lengkap, serta mempertimbangkan bukti-bukti audit yang ditemukan selama proses audit. Singgih dan Icuk (2010) dalam Badjuri (2011) mengungkapkan bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh independensi dan pengalaman. 2

Auditor, dalam memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan, dituntut untuk independen demi kepentingan semua pihak yang terkait. Auditor berkewajiban untuk jujur kepada internal dan juga pihak ekstrnal yang menaruh kepercayaan pada laporan keuangan auditan. Independensi auditor penting untuk dipertahankan, karena apabila sampai pihak yang berkepentingan tidak percaya pada hasil auditan dari auditor maka pihak klien tidak akan meminta jasa dari auditor itu lagi. Independensi auditor ini diatur juga dalam standar umum auditing kedua yaitu bahwa Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Standar ini mengharuskan auditor untuk bersikap independen dan tidak dibenarkan untuk memihak (SPAP:2001) dalam (Wiratama dan Budiartha, 2015). Hasil penelitian Ratna dan Ramatha (2015) dan Badjuri (2011) serempak mengatakan bahwa independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Bertentangan dengan hasil penelitian Oklivia dan Marlinah (2014) yang menyatakan bahwa Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Badjuri (2011) menjelaskan bahwa pengalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting dalam memprediksi kinerja akuntan publik, dalam hal ini adalah kualitas auditnya. Pengetahuan auditor akan semakin berkembang seiring bertambahnya pengalaman melakukan tugas audit. Penelitian Wiratama dan Budiartha (2015) menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit ini berati semakin tinggi tingkat pengalaman kerja auditor akan meningkatkan kualitas auditor yang dihasilkan. Bertentangan dengan hasil penelitian Badjuri (2011) yang menyatakan bahwa Pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Faktor penting dalam diri auditor yang mempengaruhi kualitas audit adalah due professional care yang mengacu pada kemahiran profesional yang cermat dan seksama. Kemahiran profesional menuntut auditor untuk selalu berpikir kritis terhadap bukti audit yang ditemukannya. Due professional care dimana merupakan hal penting yang harus diterapkan oleh para akuntan publik agar tercapainya kualitas audit yang memadai dalam pelaksanaan pekerjaan profesionalnya (Cholifa dan Suryono, 2015). Hasil penelitian Wiratama dan Budiartha (2015) serta Ratna dan Ramatha (2015) serempak menyatakan bahwa due professional care berpengaru terhadap kualitas audit. Sedangkan hasil penelitian. Hasil penelitian Badjuri (2011) menyatakan bahwa due professional care tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Akuntabilitas (kebertanggungjawaban) merupakan bagian dari tanggungjawab profesi auditor yaitu selama menjalankan tugas auditor harus senantiasa melakukan 3

dengan penuh rasa tanggungjawab serta wajib menjalankan kemahiran profesionalnya dengan seksama, sehingga akan diperoleh hasil kerja yang memuaskan. Sehingga auditor dituntut untuk mempertahankan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya dengan cara menjaga dan mempertahankan akuntabilitas. Kualitas hasil kerja auditor dapat dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban yang dimiliki auditor dalam menyelesaikan pekerjaannya (Cholifa dan Suryono, 2015). Penelitian Badjuri (2011) menyatakan bahwa variabel akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya akuntabilitas akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas audit. Sejalan dengan hasil penelitian Wiratama dan Budiartha (2015), Ratna dan Ramatha (2015) serta Cholifa dan Suryono (2015) yang menyatakan bahwa akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit. Kualitas audit juga dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu kompetensi. Rai (2009) dalam Ilmiyati dan Suhardjo (2012) menyatakan kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar. Dalam melakukan audit, seorang audit harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. Trotter (1986) dalam Tjun dkk (2012) mendefinisikan bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan ketrampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan. Penelitian Tjun dkk (2012) menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Oklivia dan marlinah (2014) bahwa kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Audit memunculkan hasil yang beraneka ragam sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Wiratama dan Budiartha (2015). Penelitian ini terdapat beberapa perbedaan, diantaranya bahwa penelitian ini menambahkan variabel kompetansi. Karena Kompetensi merupakan tingkat kualitas auditor yang dipengaruhi oleh kemampuan dan kecakapan seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan. Penelitian ini juga berbeda dalam survai penelitiannya. Penelitian sebelumnya berada pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Directory IAPI di Denpasar, sedangkan penelitian ini berada pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Semarang. 2. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian 4

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan melakukan uji hipotesis. Data yang digunakan adalah data primer dengan menyebar kuisioner pada auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) Surakarta dan Semarang. Populasi dan Sempel Populasi yang dijadikan obyek dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Semarang. Berdasarkan Directory tahun 2015 terdapat 4 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakata dan 18 Kantor Akuntan Publik (KAP) di Semarang. Sampel yang diambil adalah auditor yang bekerja pada sebagian Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Semarang. Teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu taknik pengambilan sempel menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah responden tidak dibatasi oleh jabatan auditor pada KAP sehingga semua auditor yang bekerja di KAP dapat diikut sertakan sebagai responden, mempunyai pengalaman bekerja di Kantor akuntan Publik minimal 1 tahun, responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada KAP di Surakarta dan Semarang. Data dan Sumber Data Berdasarkan sumbernya, sumber data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu data primer. Dalam penelian ini survei dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Surakarta dan Semarang. Semua diukur dengan menggunakan skala Likert lima point yaitu: 1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=netral, 4=setuju, dan 5=sangat setuju Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional Independensi Auditor dalam melaksanakan tugas audit, haruslah didukung dengan sikap independensi baik itu independen dalam fakta maupun independen dalam penampilan sehingga hasil audit menyatakan keadaan yang sebenarnya dan terbebas dari tekanantekanan dari pihak terkait (Wiratama dan Budiartha, 2015). Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen berupa pertanyaan dari Sukriah dkk (2009) yang berjumlah 9 butir pertanyaan, sebagai indikator yaitu: indepedensi penyusunan program, independensi investigative, dan indepedensi pelaporan. Pengalaman Semakin sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, maka pengalaman kerja yang semakin terbentuk penyelesaian pekerjaannya semakin cepat (Iskandar dan 5

Indarto, 2015). Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen berupa pertanyaan dari Sukriah dkk, (2009) yang berjumlah 8 butir pertanyaan, sebagai indikator yaitu: lama bekerja dan banyaknya tugas. Due Provessional Care Due professional care didefinisikan sebagai kecermatan dan keseksamaan dalam penggunaan kemahiran profesional yang menuntut auditor untuk melaksanakan skeptisme profesional (Singgih dan Bawono, 2010) dalam (Cholifa dan Suryono, 2015). Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen berupa pertanyaan yang dikembangkan oleh Aris Widyono (2012) dalam Wulandari Yunarti (2014) yang berjumlah 6 butir pertanyaan, sebagai indikator yaitu yaitu:sikap skeptis dan keyakinan yang memadai. Akuntabilitas Akuntabilitas diartikan sebagai bentuk dorongan psikologi untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan dan keputusan yang diambil kepada lingkungannnya (Wiratama dan Budiartha 2015). Pengukuran variabel ini menggunakan istrumen berupa pertanyaan yang dikembangkan oleh Victoria, Amanda Risviena (2014) dalam Wulandari Yunarti (2014) yang berjumlah 9 butir pertanyaan, sebagai indikator yaitu: motivasi, pengabdian pada profesi, kewajiban sosial. Kompetensi Dalam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. Kompetensi berkaitan dengan keahlian professional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesi maupun keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, simposium (Ilmiyati dan Suhardjo, 2012). Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen berupa pertanyaan dari Sukriah dkk (2009) yang berjumlah 10 buir pertanyaan, sebagai indikator yaitu: mutu personal, pengetahuan umum, dan keahlian khusus. Kualitas Audit Kualitas audit merupakan suatu bentuk pelaporan tentang kelemahan pengendalian intern dan kepatuhan terhadap ketentuan, tanggapan dari pejabat yang bertanggungjawab, pendistribusian laporan hasil pemeriksaan, dan tindak lanjut dari rekomendasi auditor sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau standar yang telah ditetapkan untuk menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi klien (Cholifa dan Suryono, 2015). Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen pertanyaan dari Sukriah dkk (2009) yang berjumlah 10 butir 6

pertanyaan, sebagai indikator yaitu: kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit, kualitas laporan hasil audit pemeriksaan. Metode Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah regresi berganda untuk melakukan pengujian mengenai pengaruh independensi, pengalaman, due professional care, akuntabilitas, dan kompetensi terhadap kualitas audit. Sebelum analisis regresi linier berganda dilakukan dahulu uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas, dan heteroskedastisisdas. Hasil pengujian digunakan sebagai dasar dalam membuat kesimpulan. Kesimpulan disusun sesuai dengan masalah dan hipotesis penelitian. Model regresi berganda ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut: KA = β 0+ β 1 IP + β 2 PK + β 3 DPC + β 4 AKT+ β 5KP + e Keterangan: KA = Kualitas Audit α = Nilai intersep (konstan) β 1- β 6 = Koefisien arah regresi IP = Independensi PK = Pengalaman kerja DPC = Due Profesional Care AKT = Akuntabilitas KP = Kompetensi e = Eror 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa semua butir pernyataan tentang variabel independensi (IP), pengalaman kerja (PK), due professional care (DPC), akuntabilitas (AKT), kompetensi (KP), dan kualitas audit (KA) adalah valid, karena nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,301). Uji Reliabilitas Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel dengan Cronbach s Alpha menunjukkan bahwa nilai Alpha lebih dari 0,6. Oleh karena itu dapat ditentukan bahwa semua instrumen penelitian yang meliputi independensi (IP), pengalaman kerja (PK), due professional care (DPC), akuntabilitas (AKT), kompetensi (KP), dan kualitas audit (KA) adalah reliabel. Uji Asumsi Klasik 7

Hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov menunjukkan bahwa signifikansinya adalah sebesar 0,991 yang berarti signifikansinya lebih besar dari 0,05, maka data dalam penelitian ini dinyatakan data berdistribusi normal. Hasil uji multikolenieritas menunjukkan bahwa dapat diketahui tidak terjadi masalah multikolinearitas dari persamaan penelitian ini. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Tolerance Value > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa besarnya nilai t hitung untuk masing-masing nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 ( ). Dengan demikian dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak ditemukan masalah heteroskedastisitas. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) a. Independensi Variabel Independensi diketahui nilai t hitung (0,198) lebih kecil dari pada t tabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,844 > = 0,05, maka H1 ditolak, artinya independensi tidak pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. b. Pengalaman Kerja Variabel pengalaman diketahui nilai t hitung (2,131) lebih besar dari pada t tabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,040 < = 0,05, maka H2 diterima, artinya pengalaman kerja mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. c. Due Professional Care Variabel due professional care diketahui nilai t hitung (2,854) lebih besar dari pada t tabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,007 < = 0,05, maka H3 diterima, artinya due professional care mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. d. Akuntabilitas Variabel akuntabilitas diketahui nilai t hitung (-0,795) lebih kecil dari pada t tabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,431 > = 0,05, maka H4 ditolak, artinya akuntabilitas tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. e. Kompetensi Variabel kompetensi diketahui nilai t hitung (3,063) lebih besar dari pada t tabel (2,021) dan dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,004 < = 0,05, maka H5 diterima, artinya kompetensi mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Pembahasan Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit 8

Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikan variabel independensi (IP) 0,844 > 0,05 sehingga ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit ditolak. Pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas audit Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikan variabel pengalaman kerja (PK) 0,040 < 0,05 sehingga diterima. Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit diterima. Pengaruh due professional care terhadap kualitas audit. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa due professional care berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikan variabel due professional care (DPC) 0,007 < 0,05 sehingga diterima. Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan due professional care berpengaruh terhadap kualitas audit diterima. Pengaruh akuntabilitas terhadap kualitas audit Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikan variabel akuntabilitas (AKT) 0,431 > 0,05 sehingga ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit ditolak. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kompetensi Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit karena nilai signifikan variabel kompetensi (KP) 0,004 < 0,05 sehingga diterima. Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit diterima. 4. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja, due professional care, kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan independensi dan akuntabilitas tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Implikasi Berdasarkan penelitian ini implikasi yang diharapkan oleh peneliti yaitu: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada para pimpinan KAP untuk memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan 9

dengan kualitas audit dan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para auditor sehingga dapat meningkatkan kualitas audit. 2. Dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan referensi bagi peneliti selanjutnya dalam meneliti lebih mendalam mengenai factor-faktor yang mempengaruhi kualitas akuntansi. Keterbatasan Dalam penelitian ini tentunya terdapat keterbatasan yang dialami, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain: Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini hanya mencakup auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Semarang, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk auditor secara keseluruhan. 1. Ruang lingkup yang digunakan dalam penelitian ini hanya mencakup auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarta dan Semarang, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk auditor secara keseluruhan. 2. Data dari penelitian ini dihasilkan dari instrumen yang didasarkan pada presepsi jawaban responden, sehingga kesimpulan yang dikumpulkan melalui penggunaan instrumen secara tertulis Saran Berdasarkan simpulan yang diperoleh adanya keterbatasan dalam penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan sebagai berikut: 1. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan sempel yang lebih luas agar diporoleh hasil penelitian yang lebih baik, lebih bisa digeneralisasi, bisa memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kinerja audit. 2. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung kedalam intansi yang dijadikan lokasi penelitian. 5. DAFTAR PUSTAKA Badjuri Achmad. 2011. Faktor-faktor Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jawa Tengah. ISSN ; 1979-4878. Vol 3.No. November. Hal : 183 197 10

Chalifa, Saydah dan Suryono, Bambang. 2015. Pengaruh Due Professional Care, Akuntabilitas, dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 4 No. 2 Febrianti, Reni. 2014. Pengaruh Independensi, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akutansi. Vol 3. No 1. Padang Ilmiyati, Feni dan Suhardjo, Yhohanes. 2012. Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi Akutansi Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang. ISSN: 2301-9328 Jurkas Vol.1 No. 1 Iskandar, Melody dan Indarto, Stefani Lely. 2015. Interaksi Independensi, Pengalaman, Pengetahuan, Due Professional Care, Akuntabilitas dan Kepuasan Kerja Terhadap Kualitas Audi. ISSN: 1979-6471 Vol XVIII No. Oklivia dan Aan, Marlinah. 2014. Pengaruh Kompetensi, Indepedensi, dan Faktor- Faktor dari Diri Audit Lainnya Terhadap Kualitas Audit. ISSN: 1410-9875 Jurkas Vol.16 No.2 Ratha, I Made Dwi Kresna dan Ramatha, I Wayan. 2015. Pengaruh Due Professional Care, Akuntabilitas, Kompleksitas Audit dan Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit, ISSN: 2302-8559 E-Jurnal Akutansi Universitas Udayana. 13.1.311-339 Sukriah, Akram dan Inapaty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang. Tjun, Tjun Lauw, Elizabet dan Santy. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Auditor. Jurnal Akuntansi. Volume 4. Nomor 1. Pp 33-56. Wiratama, William Jefferson dan Budiartha, Ketut. 2015. Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. ISSN: 2302-8578 E-Jurnal 10.1: 91-10 Yunarti Wulandari, 2014. Pengaruh Indepedensi, Etika Auditor, Due Professional Care, dan Akuntabilitas dan Kompetensi terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. (Tidak Dipublikasikan) 11