BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS KONFLIK

BAB I PNDAHULUAN. Perpustakaan 2013), h Line) tersedia di blogspot. com/2012/12/pengertianimplementasi-menurut-para.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Adam Jamaluddin, 2014 Gejolak patani dalam pemerintahan Thailand Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. 27

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

BAB I PENDAHULUAN. Konflik bersenjata atau dalam bahasa asing disebut sebagai armed conflict

PENDAHULUAN. baru dalam dunia internasional. Dewasa ini fenomena-fenomena. maupun yang terjadi dalam negara. Konflik dalam negara dapat dikategorikan

beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan (field research). Penelitian (research) adalah usaha yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. dari berbagai aspek yaitu teori, sejarah, filosofi,struktur dan komposisi, formalitas

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak pernah dijajah. Meskipun demikian, negara ini tidak luput dari

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut dan merialisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Justru

BAB III METODE PENELITIAN. Jadi metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran

BAB I PENDAHULUAN. 2005, hal , hal , hal Moh.Saefulloh, Fiqih Islam Lengkap, Surabaya:Terbit Terang,

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah. Hal yang dimaksud ialah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyerukan manusia untuk mematuhi segala apa yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. dengan individu. Manusia sejak ia bangun sampai ia memejamkan mata, selalu

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

BAB III METODE PENELITIAN. empiris, yaitu penelitian hukum yang objek kajiannya meliputi ketentuanketentuan

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. gejala yuridis yang ada dan fakta empiris yang terjadi. 1. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya.

AKIBAT PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DALAM KELANGSUNGAN HIDUP. ( Studi Kasus Pengadilan Agama Blora)

BAB III METODE PENELITIAN

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi kasus pidana anak dibawah umur yang menyebabkan kematian, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, perkawinan merupakan kehidupan yang berpijak pada rasa

BAB III METODE PENELITIAN. yang didasarkan pada data alamiah yang berupa kata-kata dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan ini adalah penelitian hukum normatif empiris.penelitian hukum

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan manusia harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang

BAB III METODE PENELITIAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut.

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

BAB III METODE PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatian yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL SURVEI SURVEI SYARIAH 2014 SEM Institute

BAB III METODE PENELITIAN

AL-QURAN TENTANG PERANG DAN DAMAI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lapangan yang dipilih adalah MTs Al-Hikmah Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. tangga yang sakinah, mawadah dan warohmah. 1 Dan tujuan perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya dan berbatasan langsung dengan beberapa negara lain. Sudah

I. METODE PENELITIAN. normatif empiris (applied normative law) adalah perilaku nyata (in action) setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. langsung yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Sistem yang

RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan yaitu: penelitian lapangan, penelitian pustaka, dan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Berdasakan hasil penelitian dan pembahasan pada Bab IV, maka

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

III. METODE PENELITIAN. diterapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

DOKUMEN PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL 2013/2014. Nomor Dokumen : Garis-garis Besar Program Perkuliahan (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 48 Jadi metode penelitian

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Untuk menghadapi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

TUGAS AKHIR PANCASILA BUKAN AGAMA

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB III METODE PENELITIAN

KONFLIK KEAGAMAAN DI SUMENEP MADURA (Studi Perebutan Otoritas antara Kyai Tradisional dan Walisongo Akbar)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penting karena jenis penelitian merupakan payung penelitian yang dipakai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang telah penulis tetapkan adalah Badan Amil Zakat (BAZ) kota

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Perbankan di Indonesia yang diatur dalam Undang-undang

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan. Dalam melaksanakan kehidupan ini manusia tidak bisa berdiri

KONSEP TOLERANSI DAN KEBEBASAN BERAGAMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENDIDIKAN PANCASILA

PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN SENJATA API OLEH ANGGOTA TNI di DENPOM IV/ 4 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memasuki pemahaman lebih lanjut mengenai metode penelitian. Metode disini

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dalam arti bahwa penelitian ini berfokus pada fenomena yang ada

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca dalam memahami skripsi ini, maka secara singkat terlebih dahulu penulis akan menguraikan dan menjelaskan istilah-istilah dari judul skripsi Penyelesaian konflik antara Pemerintah Thailand dan Minoritas Muslim dalam perspektif hukum Islam(study pada rakyat Melayu Patani). Penyelesaian adalah proses, cara, perbuatan, menyelesaikan(seperti pemberesan, pemecahan). 1 Konflik adalah suatu perkelahian, perperangan, atau perjuangan. 2 Sedangkan Pemerintah adalah suatu sistem untuk menjalankan wewenang dan kekuasaan dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi dan politik dalam suatu Negara. Thailand adalah sebuah Negara kerajaan yang terletak di Asia Tenggara yang beribukota di Bangkok. Minoritas adalah bagian dari penduduk yang berbeda, cirinya berbeda, dan sering mendapatkan perlakuan yang berbeda. 3 Muslim adalah semua orang yang memeluk agama Islam. Perspektif adalah sudut pandang atau pandangan. 4 Sedangkan hukum Islam yaitu hukum mengenai norma-norma Agama Islam yang mengatur kehidupan manusia. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan bahwa yang dimaksud dengan judul Penyelesaian konflik antara Pemerintah Thailand dan Melayu Patani dalam Perspektif 1 KBBI Pusat Bahasa Edisi ke 4, Departemen Pendidikan Nasional (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 122. 2 Dean G. Pruitt, Jeffrey Z. Rubin, Teori Konflik Social(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), h. 9. 3 Ali Kettani, Minoritas Muslim di Dunia Dewasa Ini,(Jakarta: RajaGrafindoPersad, 2008), h. 1 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa edisi keempat, Departemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011), h. 1062.

2 Hukum Islam adalah suatu kajian/study tentang konflik yang terjadi antara pemerintah Thailand dan rakyat Melayu Patani termasuk cara penyelesaiannya dipandang dari Hukum Islam. B. Alasan Memilih judul Ada pun yang menjadi alasan memilih judul skripsi ini : 1. Penulis ingin mengetahui bagaimana mekanisme penyelesaian konflik antara pemerintah Thailand dan Minoritas Muslim dalam perspektif Hukum Islam. 2. Sepengetahuan penulis topik di atas belum ada yang membahas khususnya dalam bentuk skripsi. 3. Tema ini relevan dengan bidang studi yang penulis tekuni yakni prodi jinayah/siyasah. C. Latar belakang Setiap masyarakat memiliki perbedaan di berbagai bidang, baik dalam segi pemikiran dan pendapat, terutama bagi masyarakat demokrasi, yang sangat menghargai perbedaan sebagai landasan utama. Oleh karena itu mereka harus saling memahami, dan menerima antara satu sama lain, baik dalam pemikiran, agama, budaya, dan kepercayaan. Walaupun berpihak kepada mayoritas namun tidak juga melantarkan suara minoritas. Tetap menghargainya, menjadi satu landasan dalam penyelesaian konflik bagi kaum mayoritas, dapat membangun perdamaian,kepentingan, dan manfaat untuk bersama. Sejak 1906, sesuai dengan perjanjian Inggris- Siam,Thailand secara resmi mengambil alih negara-negara di Melayu Utara: Pattani, Narathiwat, Songkhla, satun dan Yala, yang kemudian menjadi provinsi di Thailand. Sementara Negara di Melayu utara yang lain: Kedah, Kelantan, Perlis dan Terangganu oleh Inggris dimasukkan sebagai bagian dari Malaysia. Sejak penyatuan kelima Negara di wilayah Melayu Utara ke dalam bagian dari Thailand, terjadi benturan budaya antara Muslim Melayu dan Budhis Thailand. Pada awal pemerintahan Thailand yang dikuasai oleh tentara Jenderal Luang Pibunsonkram, (1938-1944) Marshal Sarit Thanarat, (1958-

1963) dan para Jendral lainnya, kebijakan nasionalisme budaya Thailand menjadi kebijakan utama. Thaisasi upaya penggunaan budaya dan bahasa Thai secara kuat di seluruh Thailand, termasuk Wilayah Selatan, membuat benturan budaya yang keras, yang menimbulkan resistensi sangat kuat bagi Muslim Melayu di Thailand Selatan. Dua peristiwa yang mengenaskan pada tahun 2004 sangat menarik perhatian semua pihak baik di Thailand maupun di luar Thailand. Minoritas Muslim yang hidup di Thailand menghadapi masalah yang sama dengan bangsa Moro di Filipina. Problem yang dihadapi kaum Muslim Thailand dan Filipina adalah Problem kelompok minoritas yang harus hidup berdampingan secara damai dengan Non-muslim dalam Negara yang sama. Mereka berada dalam dilema bagaimana melakukan rekonsiliasi antara keyakinan Islam fundamental mereka dengan perlunya menjadi warga Negara yang baik (full citizenship) di Negaranegara yang didominasi oleh non Muslim. Persoalan integrasi dan asimilasi di satu sisi serta bagaimana melestarikan nilai-nilai budaya dan agama disisi lain adalah persoalan mendasar bagi kedua kelompok minoritas Muslim di dua Negara ini. Kebijakan pemerintah yang memaksakan asimilasi dan integrasi dikedua Negara itu adalah masyarakat muslim dipandang tidak fair, karena dapat membahayakan dan menghilangkan identitas mereka sebagai orang Melayu dan Muslim. Hal ini dapat dimengerti, baik dari segi agama, bahasa dan budaya, minoritas Muslim di sangat berbeda dengan teman senegaranya. Budhis Thailand, meski dari segi politik, keduanya merupakan bagian dari bangsa Muangthai, mereka merupakan bagian dari bangsa Melayu, berbahasa dan berbudaya Melayu, dan secara geografis terletak berbatasan dengan negara Malaysia, bahasa dan budaya Melayu. Andaikan mereka dapat memilih, mereka nampaknya akan lebih memilih menyatu dengan negara Malaysia atau memisahkan diri menjadi negara tersendiri. Karena itu, kebijakan integrasi dan asimilasi pemerintah mendapat respon yang keras dari kelompok 3

4 minoritas di negara itu dan telah melahirkan konflik bersenjata antara kelompok minoritas dan pemerintah. 5 Huru-hara(konflik) yang terjadi di 3 Provinsi perbatasan Thailand Selatan yaitu Patani, Yala, Narathiwat telah memakan waktu yang cukup panjang dan hingga saat kini belum juga memberikan sinyal perdamaian. Seperti diuraikan dalam latar belakang masalah skripsi ini, negara Thailand adalah sebuah Negara kerajaan yang didirikan pada tahun 1238 M, yang mana sistem pemerintahannya sangat dominan dan fanatik terhadap Agama Budha, karena mayoritas penduduknya memeluk Agama Budha. Sedangkan Negara Patani adalah sebuah Negara yang merdeka dan berdaulat yang berdiri kira-kira tahun 1350 M, dan beragama Islam. Namun demikian, sejak tahun 1785 M Patani terkenal dengan bumi jajahan Thailand, dan diresmikan pada tahun 1902 M sebagai bagian dari Negara Thailand, selama 117 tahun (1785-1902) Thailand menggunakan berbagai politik/cara untuk melemahkan Negara Patani, Menurut Organisasi Human Rights Watch, selama kurun waktu itu banyak warga muslim yang diculik disiksa dan dibunuh tanpa alas an, selama berpuluh-puluh dekade rakyat Patani berada didalam tekanan/tindasan Thailand, dan tidak memiliki kebebasan untuk mengamalkan budaya, Agama dan sebagainya. Tekanan dan penindasan itu mendorong rakyat Patani berusaha keras untuk melepaskan diri dari jajahan Thailand yang selama ini merenggut kemerdekaan mereka. Tujuan utama rakyat Patani adalah untuk mempertahankan wilayah atau daerah mereka yang telah dikuasai oleh kerajaan Thailand selama berabad-abad lamanya, sekaligus untuk mempertahankan nilai-nilai Agama, budaya dan nilai-nilai keislaman yang selama ini mereka anut. Rakyat Patani menjadikan perjuangan mereka sebagai jihad karena jihad merupakan kewajiban bagi umat Islam apalagi terhadap kepentingan agama. 2011), h. 234. 5 Helmiati, Sejarah Islam Asia Tenggara (Yogyakarta: Nusamedia,

5 Dasar perjuangan dari rakyat Patani yang sering mereka dengungkan adalah Yusuf Qardhawi, seorang ulama terkemuka dunia Islam, bahwa jihad menjadi fardhu ain apabila musuh menyerang negeri muslim, atau dikhawatirkan akan menyerang, sedangkan tanda-tanda ke arah sana sudah sangat terlihat. 6 Selain dari itu, perjuangan Patani berpedomana pada Q.S Al-Baqarah ayat : 190-194. 2010), h. 39. 6 Yusuf Qardhwi, Fiqih Jihad(Bandung: Mizan Media Utama,

6 Artinya: Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas(190).dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir(191). Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(192). Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang dzalim(193). Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum kisas. Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa. 7 Fenomena konflik yang terus berlangsung di Negara Thailand ini mendorong penulis untuk meneliti secara mendalam bukan saja untuk mencarikan solusinya, tetapi juga mengetahui bagaimana perspektif siasah Islam untuk menyelesaikan konflik tersebut. 7 Departemen Agama RI, Al-Qur an Tajwid dan Terjemah,CV PenerbitDiponegoro, Bandung. 2010, h. 30.

7 D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian permasalahan tersebut di atas sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana perkembangan konflik antar Pemerintah Thailand dengan Minoritas Muslim Patani dan bagaimana proses penyelesaiannya? 2. Bagaimana mekanisme penyelesian konflik antara pemerintah Thailand dan Minoritas patani menurut perspektif Hukum Islam? E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain : 1. Untuk mengetahui secara utuh masalah konflik antara Minoritas Muslim dengan kerajaan Thailand, dan bagaimana solusinya. 2. Untuk mengetahui bagaimana perspektif Hukum Islam dalam memandang konflik tersebut. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan kajian hukum Islam khususnya politik Islam (siyasah), mengingat topik yang dibahas berkaitan erat dengan disiplin studi tersebut. 2. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya mencari solusi yang terbaik guna mengatasi konflik politik yang terjadi di wilayah Thailand Selatan. F. Metode penelitian Untuk melengkapi permasalahan yang telah dirumuskan di atas, perlu menggunakan beberapa metode yaitu: 1. Jenis dan Sifat Penelitian a. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat Deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

8 secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu dengan apa adanya, yang berkaitan dengan konflik antara rakyat melayu patani dengan Pemerintah Thailand 8. b. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini termasuk penelitian lapangan dan pustaka, penelitian deskriptif kualitatif, yang data primernya merupakan data lapangan. 2. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data a. Riset perpustakaan (library research), yaitu riset yang dilakukan dengan membaca buku, majalah dan sumber data lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. 9 Dalam riset perpustakaan ini pengumpulan data dilakukan dengan membaca dan menelaah berbagai macam buku yang ada hubungannya dengan topik yang sedang dikaji.hasil dari penelitian perpustakaan ini, dijadikan data sekunder di dalam penulisan skripsi ini. b. Riset lapangan (fiel research), yaitu untuk mengumpulkan data dari lapangan, dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1) Metode Interview Metode Interview yaitu sebagai suatu proses tanya jawab yang mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik yang satu dapat melihat yang lain dan mendengarkan dengan telinganya sendiri suaranya. Dalam hal ini yang pertama dilakukan menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu-persatu dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua 8 Mohammad Musa dan Titi Nurfitri, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Fajar Agung,1988), h. 160. 9 Suparmo. J, Metode Research dan Aplikasi dalam Pemasaran, Fak.Ekonomi UI, 1981, h. 71.

9 variable dengan keterangan yang lengkap dan mendalam. 10 2) Metode Observasi Metode Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomenafenomena yang diselidiki. 11 Observasi ini digunakan untuk melengkapi dan memperkuat data yang diperoleh melalui interview, dan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan terhadap data yang diperlukan. 3) Populasi dan Sampling Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. 12 Sedangkan Sampling adalah memilih sejumlah tertentu dari keseluruhan populasi. 13 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Melayu Patani Thailand Selatan. Dalam hal menentukan sample peneliti menggunakan teknik Stratified sampling, yaitu biasa digunakan jika populasi terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai susunan bertingkat. Dalam banyak research, peneliti tidak menghadapi suatu populasi yang utuh homogeny, melainkan suatu populasi yang menunjukkan adanya strata (lapisan-lapisan). 3. Metode analisis data Ada pun tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Metode berfikir deduktif yaitu mengambil kesimpulan dari suatu masalah berdasarkan hal-hal atau kejadian-kejadian yang umum kepada kejadian 10 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid II, (Yogyakarta: Andi, 2000), h. 217. 11 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian,(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 70. 12 Sutrisno Hadi, Op.Cit, hlm. 70. 13 S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 86.

10 yang khusus. 14 metode ini digunakan dalam upaya penyelesaian konflik di Thailand selatan, kemudian menganalisis dan merumuskannya secara sepesifik sesuai dengan sasaran pembahasan penelitian ini. b. Metode komparatif, yaitu analisis yang dilakukan membandingkan antara data yang satu dengan yang lain. Metode ini digunakan untuk menganalisis data, baik yang diperoleh dari perpustakaan ataupun data yang diperoleh dari lapangan. 15 Metode ini penulis gunakan untuk mengamati pemahaman penyelesaian konflik antara pemerintahan Thailand dan Minoritas muslim kemudian akan diambil kesimpulan secara umum. 14 Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian, PT. Citra Aditya bakti, Bandung, 2004, hlm. 80. 15 IAIN Reden Intan Lampung, Pedoman penulisan skripsi, Bandar Lampubung, 1989, h. 24.