BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate governance merupakan salah satu topik pembahasan sehubungan dengan semakin gencarnya publikasi tentang kecurangan (fraud) maupun keterpurukan bisnis yang terjadi sebagai akibat kesalahan yang dilakukan oleh para eksekutif manajemen (FCGI, 2001). Corporate governance mulai mendapatkan perhatian lebih atas munculnya skandal yang menimpa perusahaanperusahaan besar seperti kasus Enron dan Worldcom. Begitu juga dengan krisis yang melanda Indonesia tahun 1997, yang akhirnya menjadi krisis finansial asia. Kasus seperti ini menunjukkan kegagalan atas tata kelola perusahaan yang berdampak pada rendahnya kualitas informasi dalam laporan keuangan. Munculnya berbagai skandal keuangan seperti manipulasi akuntansi (earnings management), kecurangan (fraud) yang merugikan berbagai kalangan serta perkembangan kompleksitas perusahaan menjadikan corporate governance dirasa penting diterapkan dalam korporasi. Menurut Sutedi (2011) mekanisme good corporate governnace merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) serta perlindungan yang efektif untuk semua stakeholder di lingkungan perusahaan. Lebih lanjut dijelaskan terdapat dua hal yang ditekankan dalam konsep ini. Pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan akurat dan tepat waktu. Kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat 1
2 waktu, dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder. Menurut Lin dan Hwang (2010), struktur corporate governance perusahaan yang baik membantu memastikan bahwa manajemen benar-benar memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk kepentingan pemilik, dan melaporkan kondisi keuangan yang wajar serta kinerja operasional perusahaan. Peran struktur tata kelola perusahaan terhadap laporan keuangan yaitu untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum dan untuk menjaga kredibilitas laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan untuk menyampaikan informasi mengenai pertanggungjawaban manajemen dalam menjalankan perusahaanya. Laporan keuangan berguna bagi berbagai pihak sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adanya konsep pemisahan kepentingan antara pemilik (principal) dan manajemen (agent), menimbulkan masalah perbedaan kepentingan antara principal dan agent. Adanya asymmetry information antara principal dan agent, menjadikan peluang pihak manajemen untuk bertindak sesuai kepentingannya. Konflik keagenan dapat mengakibatkan adanya sifat opportunistic management yang dapat menyebabkan rendahnya kualitas laba (Siallagan dan Machfoedz, 2006). Rendahnya kualitas laba ini akan berdampak pada kesalahan pengambilan keputusan para pemakai laporan keuangan. Untuk meminimalkan tindakan opportunistic management ini dibutuhkan suatu sistem pengendali untuk tetap menjaga kualitas laba. Menurut Boediono (2005) mekanisme good 2
3 corporate governance memiliki kemampuan dalam kaitannya menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba. Adanya asymmetry information memunculkan permintaan akan auditor eksternal. Keberadaan auditor eksternal dapat meningkatkan kredibilitas laporan keuangan (Lin dan Hwang, 2010). Jama an (2008) menjelaskan pentingnya pemakai laporan keuangan untuk memandang KAP sebagai pihak yang independen dan kompeten, karena akan mempengaruhi berharga atau tidaknya jasa yang telah diberikan oleh KAP kepada pemakai. Lebih lanjut Jama an (2008) menjelaskan jika pemakai merasa KAP memberikan kualitas jasa yang berguna dan berharga, maka nilai audit atau kualitas audit juga meningkat, sehingga KAP dituntut bertindak dengan profesionalisme tinggi. Perusahaan menggunakan jasa auditor untuk meningkatkan kepercayaan para pemakai laporan keuangan. De Angelo (1981) dari hasil penelitiannya menyatakan perusahaan audit yang besar akan berusaha untuk menyajikan laporan audit yang lebih berkualitas. Ukuran kantor akuntan publik (KAP) didasarkan pada jumlah klien atau penguasaan pasarnya yang lebih dikenal sebagai KAP Big4 dan Non Big4. Menurut Maharani (2012) suatu mekanisme corporate governance yang baik diharapkan dapat menciptakan perlindungan yang efektif bagi seluruh pemangku kepentingan di perusahaan. Salah satu cara yang ditempuh untuk menciptakan perlindungan tersebut yaitu dengan memberikan informasi yang dimiliki mengenai perusahaan kepada pemangku kepentingan dalam bentuk laporan keuangan dengan tingkat keandalan yang dapat dipercaya. Adapun cara 3
4 untuk mempertahankan tingkat keandalan laporan tersebut diantaranya dengan menggunakan jasa audit atas laporan keuangan. Auditor akan menguji kredibilitas laporan keuangan. Jama an (2008) menguji pengaruh mekanisme corporate governance dan kualitas kantor akuntan publik terhadap integritas informasi laporan keuangan, serta menguji kualitas KAP sebagai variabel moderasi antara kepemilikan institusional dan kualitas informasi laporan keuangan. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan corporate governance dan kantor akuntan publik terhadap integritas informasi laporan keuangan, serta kualitas KAP (spesialisasi industri auditor dan audit brand names) merupakan variabel moderasi antara kepemilikan institusional dengan kualitas informasi laporan keuangan. Muid (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kualitas laba. Hasil penelitiannya memberikan bukti kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh positif, sedangkan proporsi dewan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh terhadap kualitas laba. Marta (2010) meneliti tentang mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba dan kinerja keuangan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris, dan komite audit belum bisa mengurangi praktik manajemen laba. 4
5 Berbagai penelitian mengenai corporate governance banyak dilakukan baik di dalam maupun di luar negeri, namun hasil penelitiannya masih tidak konsisten. Dimungkinkan ada variabel lain yang mempengaruhi hubungan antara corporate governance dengan kualitas laba. Peneliti tertarik untuk meneliti masalah corporate governance yang masih menjadi persoalan yang penting bagi korporasi. Peneliti mengambil judul Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan beberapa hal mengenai permasalahan penelitian, yaitu: a. Apakah mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kualitas laba? b. Apakah mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kualitas laba? c. Apakah mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap kualitas laba? d. Apakah mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan komite audit berpengaruh terhadap kualitas laba? e. Apakah kualitas audit mempengaruhi hubungan mekanisme corporate governance terhadap kualitas laba? 5
6 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk memberikan bukti empiris mengenai hubungan antara mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional terhadap kualitas laba. b. Untuk memberikan bukti empiris mengenai hubungan antara mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial terhadap kualitas laba. c. Untuk memberikan bukti empiris mengenai hubungan antara mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen terhadap kualitas laba. d. Untuk memberikan bukti empiris mengenai hubungan antara mekanisme corporate governance yang diproksikan dengan komite audit terhadap kualitas laba. e. Untuk memberikan bukti empiris mengenai kualitas audit yang mempengaruhi hubungan antara mekanisme corporate governance terhadap kualitas laba. 6
7 1.4. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Praktisi a. Bagi pihak regulator, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah maupun lembaga independen dalam membuat peraturan yang berkaitan dengan mekanisme corporate governance b. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh mekanisme corporate governance, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi. 2. Akademisi a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan bukti empiris mengenai pengaruh mekanisme corporate governance terhadap kualitas laba. b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengembangkan teori yang telah ada. 1.5. Sitematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran utuh secara jelas dan menyeluruh mengenai penulisan penelitian ini, maka sistematika penulisan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 7
8 BAB I: PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, serta diakhiri dengan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pada bab ini berisi mengenai tinjauan teori dan studi empiris yang mendukung penelitian, serta pengembangan hipotesis dan analisis penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, mencakup pemilihan sampel, pengumpulan data dan teknik analisis yang digunakan dalam pengujian hipotesis. BAB IV: ANALISIS HASIL Pada bab ini menjelaskan teknik analisis data yang digunakan, instrumen analisis data, serta hasil yang berhubungan dengan pengujian hipotesis dan pengujian variabel yang terkait. BAB V: PENUTUP Pada bab terakhir ini menjelaskan mengenai simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan dan saran penelitian, serta implikasi bagi peneliti selanjutnya. 8