BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERBEDAAN KECEPATAN WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN LAMA RAWAT JALAN PADA SISTEM PENJAJARAN TERMINAL DIGIT FILING

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB VI PENUTUP. dan Keruskan DRM, Hak Akses DRM dan Pemeliharaan dan. yang mengatur tentang Pemeliharaan dan Pengamanan DRM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber daya manusia : 1. Pendidikan terakhir 2. Lama kerja 3. Umur 4. Pengetahuan. Kejadian Missfile

TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang berisi tentang keterangan kesehatan pasien. (2) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/2008,

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

PENDAHULUAN. bidang pelayanan kesehatan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pasien rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap dengan berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit merupakan institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB III METODE PENELITIAN

Evaluasi Pengelolaan Filing Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pelayanan di Rumah Sakit Islam Kendal Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

Evaluasi Kinerja Unit Filing & Retrieving Data di Rumah Sakit Pendidikan dan Rumah Sakit Umum Daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4)

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Progdi DIII RMIK F Kes. Udinus Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan

ANALISIS SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit menyangkut berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010 adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

Mahasiawa APIKES Mitra Husada Karanganyar 2,3

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN Komponen Masukan (Input) 1. Tenaga rekam medis jumlahnya sudah mencukupi untuk Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi yang menyediakan pelayanan spesialistik,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Pada dasarnya kesehatan merupakan suatu hal yang sangat

TINJAUAN PENGENDALIAN MISSFILE DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILING RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANGTAHUN 2013 ARTIKEL

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

ANALISIS LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN PESERTA BPJS DI RSPAU dr. S. HARDJOLUKITO YOGYAKARTA Ir. Ganis Wirawan, M.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rumah Sakit. Ken Saras dibangun pada tahun 2007 dengan ijin. Bupati Semarang nomor 648/049761/2009. Terletak di Kecamatan

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BEKASI. Lampiran 1

Tinjauan Tata Kelola Sistem Filing Rekam Medis Rawat Jalan di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2011

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, dimana kepentingan

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Huffman EK menyampaikan batasan rekam medis adalah. rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

TINJAUAN PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RSUD Dr. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF DI RUANG FILING RSUD DR.MOEWARDI

ANALISIS RESPON TIME DISTRIBUSI REKAM MEDIS DI INSTALASI REKAM MEDIS DAN PUSAT DATA INFORMASI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI TAHUN 2014

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN. Nomor Dokumen SOP-RM-001 Nomor Revisi 004 Halaman 1 s/d 2 PROSEDUR TETAP. Tanggal Terbit : 1 Desember 2012

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA

URAIAN TUGAS INSTALASI REKAM MEDIK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 340/MENKES/PER/III/2010, Rumah sakit adalah institusi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian. [1] Untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Kesehatan No. 269/Menkes/Per/III/2008 Bab IV pasal 8 menyatakan sarana pelayanan kesehatan wajib menyimpan Dokumen Rekam Medis (DRM) pasien. DRM rawat jalan, rawat inap maupun rawat darurat disimpan dengan metode tertentu dan dijajarkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh rumah sakit. Menurut Sudra (2014), Penjajaran DRM merupakan sistem yang digunakan untuk menata berkas rekam medis dalam lemari penyimpanan. Penjajaran penting karena jika berkas rekam medis hanya saja dimasukkan ke dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan mencarinya kembali. Terdapat tiga sistem penjajaran DRM yaitu Straight Numerical Filing (SNF), Middle Digit Filing (MDF) dan Terminal Digit Filing (TDF). Hampir semua rumah sakit di Karesidenan Surakarta menggunakan sistem penjajaran TDF. Salah satu rumah sakit yang ada di Karesidenan Surakarta telah melaksanakan perubahan sistem penjajaran. Perubahan sistem penjajaran dilakukan karena dengan menggunakan sistem penjajaran TDF pertambahan DRM setiap nomor merata, setiap nomor DRM sudah ada penanggung jawab.

Dalam penelitian Asmiyanti, dkk (2011) yang berjudul Tinjauan Tata Kelola Sistem Filing Rekam Medis Rawat Jalan di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2011sistem penjajaran yang digunakan adalah SNF. Kelebihan dari sistem ini adalah petugas rekam medis maupun bukan petugas rekam medis mudah untuk melaksanakan penyimpanan. Namun dalam penataannya belum tersusun dengan baik, sehingga petugas susah untuk mencari kembali rekam medis yang akan digunakan untuk pelayanan. Dalam penelitian Sudrajat, dkk (2014) yang berjudul hubungan kecepatan penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan dengan tingkat kepuasan pasien menyatakan sistem penjajaran yang digunakan adalah SNF. Waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien lama di pelayanan rawat jalan yaitu sebanyak 64 dokumen (58,72%) lambat. Penyebab dari keterlambatan tersebut adalah jumlah kunjungan yang terus meningkat tidak diimbangi dengan penambahan petugas penyedia dokumen rekam medis, sistem penjajaran yang tidak berurutan dan tidak adanya tracer serta buku peminjaman dokumen rekam medis. Dalam penelitian Angara, dkk (2015) dengan judul tinjauan pelaksanaan sistem penjajaran dokumen rekam medis pada bagian filing di Rumah Sakit Ken Saras Ungaran sistem penjajaran yang digunakan adalah TDF. Sistem penjajaran ini masih ditemukan dokumen salah letak (misfile). Misfile terjadi karena petugas tidak fokus saat proses pengembalian dokumen rekam medis dikarenakan beban kerja petugas tidak hanya menyimpan dan 2

mengambil dokumen rekam medis saja, tetapi ada tugas tambahan yang harus di kerjakan oleh petugas filing. Lama penyediaan DRM dapat mempengaruhi mutu pelayanan di suatu rumah sakit atau pelayanan kesehatan. Dalam UU 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Waktu penyediaan dokumen rekam medis mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis disediakan atau ditemukan oleh petugas. Standar waktu penyediaan DRM pelayanan rawat jalan < 10 menit. Hasil wawancara dari beberapa pasien di RSUD Kabupaten Sukoharjo, pasien mengeluhkan setelah mendaftar pasien menunggu hampir 15 menit di poliklinik bahkan ada yang lebih karena DRM yang belum tersedia dipoliklinik dan terkadang perawat mengambil DRM ke bagian filing. Perawat mengambil DRM ke filing saat pasien yang menunggu di poliklinik sudah banyak dan DRM pasien belum tersedia di poliklinik, perawat juga memiliki waktu luang untuk memeriksa pasien selanjutya. Berdasarkan hasil survei 10 DRM rawat jalan di RSUD Kabupaten Sukoharjo pada bulan September 2015 kecepatan petugas filing dalam menyediakan DRM rawat jalan rata-rata selama 10 menit 08 detik dengan sistem penjajaran Terminal Digit Filing (TDF) dimana terdapat 7 DRM memiliki kecepatan waktu kurang dari 10 menit dan 3 DRM lebih dari 10 menit. Petugas mengambil DRM menunggu tracer terkumpul banyak kemudian mengurutkan nomor dari yang kecil ke yang besar atau dipilah ke nomor yang terdekat (misalkan nomor angka akhir 02 selanjutnya angka akhir 3

03). Setelah itu di input, saat menginput nomor rekam medis yang sebelumnya di input masih banyak. Setelah itu di pilah ke rak pendistribusian sesuai poliklinik, petugas juga tidak langsung mendistribusikan DRM karena menunggu DRM yang akan di distribusikan banyak terlebih dahulu sehingga waktu penyediaan DRM 10 menit 08 detik. Hasil survey 10 DRM rawat jalan di RSUD dr. Soeratno Gemolong pada bulan November 2015 kecepatan petugas filing dalam menyediakan DRM rawat jalan rata-rata selama 6 menit 26 detik dengan sistem penjajaran Straight Numberical Filing (SNF) dimana terdapat 9 DRM memiliki kecepatan waktu kurang dari 10 menit dan 1 DRM lebih dari 10 menit. Petugas mengambilkan DRM setelah pasien mendaftar dan langsung mengambilkan DRM tanpa menunggu tracer karena tidak ada. Setelah DRM ditemukan kemudian dicatatat nomor rekam medis, nama pasien dan poliklinik yang dituju pada buku ekspedisi, kemudian menginput nomor rekam medis, saat menginput nomor rekam medis ke komputer namun petugas menunggu DRM terkumpul banyak. Dan di pilah ke rak pendistribusian. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbedaan Kecepatan Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medis Pasien Lama Rawat Jalan Pada Sistem Penjajaran Terminal Digit Filing Dan Straight Numerical Filing. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah ada perbedaan kecepatan waktu 4

penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pada sistem penjajaran terminal digit filing dan straight numerical filing C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum: Menganalisis perbedaan kecepatan waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien lama rawat jalan pada sistem penjajaran terminal digit filing dan straight numerical filing. 2. Tujuan Khusus: a. Mengetahui kecepatan waktu penyediaan DRM rawat jalan di RSUD Kabupaten Sukoharjo dengan sistem penjajaran TDF. b. Mengetahui kecepatan waktu penyediaan DRM rawat jalan di RSUD Dr Soeratno Gemolong dengan sistem penjajaran SNF. c. Mengetahui perbedaan kecepatan waktu penyediaan DRM rawat jalan. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi kinerja petugas dalam pelayanan rawat jalan di masa yang akan datang. 2. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dijadikan sumber pembelajaran dan bahan referensi unuk pembelajaran ilmu manajemen informasi kesehatan. 5

3. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai acuan atau referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya terutama yang menyangkut perkembangan pelayanan di rumah sakit. 6