LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 NOMOR 20

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2006 NOMOR 6 SERI E NOMOR SERI 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 03 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT dan BUPATI BANDUNG BARAT MEMUTUSKAN:

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 51 TAHUN 2005 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI JENEPONTO PERATURAN DAERAH KABUPATEN JENEPONTO NOMOR : 01 TAHUN 2005

KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR

NOMOR : 36 TAHUN : 2004 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA ================================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG

- 2 - Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA DAN BUPATI TOJO UNA-UNA MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 34 TAHUN 2004 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SOLOK,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

Nomor : 159 Tahun 2004 Seri : D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

QANUN KOTA SABANG NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SABANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN NOMOR : 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ALOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 49 TAHUN 2005

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK NO SERI. E PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PP 24/2004, KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDAR LAMPUNG,

BUPATI MAROS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR06 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

QANUN PROVINSI NANGGROEACEH DARUSSALAM NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,

a. bahwa dengan berlakunya Undang- Undang Nomor 32 Tabun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan adanya perbedaan penafsiran beberapa ketentuan dalam

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

TAHUN : 2006 NOMOR : 01

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 01 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2006 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2006 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 5 TAHUN 2006 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI LOMBOK TENGAH

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAROS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 NOMOR 20 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang DPRD sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah, perlu mengatur Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan ; b. bahwa.. - 1 -

b. bahwa sehubungan hal tersebut diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota Pekalongan tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan ; Mengingat : 1. Undang undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogjakarta ; 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokol (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1987 Nomor 43, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3363) ; 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; 4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Susunan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4310) ; 5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; - 2-6. Undang

6. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Republik Indonesia Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) ; 7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400) ; 8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undangundang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 10. Peraturan - 3 -

10. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3381); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 3952) ; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540) ; 14. Peraturan.. - 4 -

14. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4417, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4569) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4540) ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4578) ; 17. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kota Pekalongan Pekalongan (Lembaran Daerah Kota Pekalongan Nomor 37 Tahun 2003 Seri D Nomor 32); - 5 - Dengan..

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN dan WALIKOTA PEKALONGAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Pekalongan ; 2. Walikota adalah Walikota Pekalongan ; 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan yang disingkat DPRD adalah DPRD Kota Pekalongan ; 4. Pimpinan DPRD adalah Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPRD ; 5. Anggota DPRD adalah mereka yang diresmikan keanggotaannya sebagai Anggota DPRD dan telah mengucapkan sumpah/janji berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Sekretariat DPRD adalah perangkat daerah yang membantu DPRD dalam menyelenggarakan tugas dan wewenangnya ; - 6-7. Sekretaris

7. Sekretaris DPRD adalah Sekretaris DPRD Kota Pekalongan ; 8. Kedudukan Protokoler adalah Kedudukan yang diberikan kepada seseorang untuk mendapatkan penghormatan, perlakuan, dan atau tata tempat dalam acara resmi atau pertemuan resmi ; 9. Protokol adalah serangkaian aturan dalam acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi aturan mengenai tata tempat, tata upacara, dan tata penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan atau masyarakat ; 10. Acara resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah atau Lembaga Perwakilan Daerah, dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu, dihadiri oleh pejabat Negara, pejabat pemerintah, pejabat pemerintah daerah serta undangan lainnya ; 11. Tata Upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan dan acara resmi ; 12. Tata Tempat adalah aturan mengenai urutan tempat bagi pejabat Negara, pejabat pemerintah, pejabat pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi ; 13. Tata Penghormatan adalah aturan melaksanakan pemberian hormat bagi pejabat Negara, pejabat pemerintah, pejabat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi ; 14. Uang representasi adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai pimpinan dan anggota DPRD ; 15. Uang paket adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD dalam menghadiri dan mengikuti rapat-rapat dinas ; - 7-16. Tunjangan

16. Tunjangan jabatan adalah uang yang diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD karena kedudukannya sebagai ketua, wakil ketua dan anggota DPRD ; 17. Tunjangan Alat Kelengkapan DPRD adalah tunjangan yang diberikan setiap bulan kepada pimpinan dan anggota DPRD sehubungan dengan kedudukannya sebagai ketua, wakil ketua atau sekretaris atau anggota panitia musyawarah, atau komisi, atau badan kehormatan, atau panitia anggaran atau alat kelengkapan lainnya ; 18. Tunjangan Kesejahteraan adalah tunjangan yang disediakan kepada pimpinan dan anggota DPRD berupa tunjangan pemeliharaan kesehatan dan pengobatan, rumah jabatan dan perlengkapannya / rumah dinas, kendaraan dinas jabatan pakaian dinas, uang duka wafat/tewas dan bantuan biaya pengurusan jenazah ; 19. Uang Jasa Pengabdian adalah uang yang diberikan kepada pimpinan dan anggota DPRD atas jasa pengabdiannya setelah yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat ; 20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Kota Pekalongan yang disetujui oleh DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB II KEDUDUKAN PROTOKOLER PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD Bagian Pertama Acara Resmi Pasal 2-8 -

Pasal 2 (1) Pimpinan dan Anggota DPRD memperoleh kedudukan protokoler dalam acara resmi; (2) Acara resmi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, meliputi : a. Acara resmi Pemerintah yang diselenggarakan di Daerah ; b. Acara resmi Pemerintah Daerah yang menghadirkan Pejabat Pemerintah ; c. Acara resmi Pemerintah Daerah yang dihadiri oleh Pejabat Pemerintah Daerah. (3) Acara resmi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, terdiri dari : a. Acara tingkat pusat yang diselenggarakan di daerah, antara lain : peringatan hari nasional, peresmian proyek nasional, pekan olah raga nasional, peringatan hari ulang tahun orsospol dan kemasyarakatan ; b. Acara tingkat daerah yang menghadirkan pejabat tingkat pusat, anatara lain : kunjungan kerja presiden/wakil presiden/ menteri/pejabat Negara lainnya, penerimaan tamu Negara asing, pelantikan dan serah terima jabatan pejabat Negara, peresmian proyek daerah, pembukaan pekan olah raga, peringatan hari ulang tahun orsospol dan kemasyarakatan, seminar-seminar/rapat kerja ; c. Acara tingkat daerah yang hanya dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah, antara lain : peringatan hari-hari nasional/bersejarah, upacara pengibaran/penurunan bendera merah putih, pelantikan muspida, dan pejabat daerah, peresmian proyek daerah, penerimaan tamu pemerintah daerah baik dari luar maupun dalam negeri, ulang tahun orsospol dan kemasyarakatan, seminar-seminar/rapat kerja. - 9 - Bagian..

Bagian Kedua Tata tempat Pasal 3 Tata Tempat Pimpinan dan Anggota DPRD dalam acara resmi, sebagai berikut : a. Ketua DPRD disebelah kiri Walikota beserta unsur Muspida ; b. Wakil wakil Ketua DPRD bersama dengan Wakil Walikota, Sekretaris Daerah dan Anggota DPRD. Pasal 4 Tata Tempat dalam Rapat-rapat DPRD sebagai berikut : a. Ketua DPRD didampingi sebelah kiri Wakil-wakil Ketua DPRD ; b. Walikota dan Wakil Walikota sejajar disebelah kanan Ketua DPRD ; c. Anggota DPRD disediakan tempat khusus untuk anggota ; d. Sekretaris DPRD, peninjau dan undangan diatur sesuai dengan kondisi ruangan rapat. Pasal 5 Tata Tempat dalam Acara Pengambilan Sumpah / Janji dan Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota sebagai berikut : a. Ketua DPRD di sebelah kiri Pejabat yang akan mengambil sumpah/janji dan melantik Walikota dan Wakil Walikota ; b. Wakil-wakil Ketua DPRD di sebelah kiri Ketua DPRD ; c. Anggota DPRD disediakan secara khusus untuk anggota ; - 10 - d. Walikota.

d. Walikota dan Wakil Walikota yang lama, duduk di sebelah kanan Pejabat yang akan mengambil sumpah/janji dan melantik Walikota dan Wakil Walikota ; e. Calon Walikota dan Wakil Walikota di sebelah kiri Wakil-wakil Ketua DPRD ; f. Sekretaris DPRD, peninjau dan undangan diatur sesuai dengan kondisi ruangan rapat; g. Mantan Walikota dan Wakil Walikota setelah pelantikan, duduk di sebelah kiri Wakil-wakil Ketua DPRD ; h. Walikota dan Wakil Walikota yang baru dilantik menempati tempat duduk di sebelah kanan Pejabat yang mengambil sumpah/janji dan melantik Walikota dan Wakil Walikota. Pasal 6 Tata tempat dalam Acara pengucapan sumpah/janji Anggota DPRD sebagai berikut : a. Pimpinan DPRD duduk di sebelah kiri Walikota dan Wakil Walikota dan Ketua Pengadilan ; b. Anggota DPRD yang akan mengucapkan sumpah/janji duduk di tempat yang telah disediakan secara khusus ; c. Calon Pimpinan Sementara DPRD duduk di tempat yang telah disediakan bersama Muspida ; d. Anggota DPRD yang baru mengucapkan sumpah/janji menempati tempat duduk anggota DPRD yang telah disediakan ; e. Mantan Anggota DPRD menempati tempat duduk yang telah disediakan secara khusus ; f. Pimpinan Sementara menempati tempat duduk disebelah kiri Walikota ; g. Pimpinan DPRD yang lama menempati tempat duduk yang telah disediakan bersama dengan Muspida ; h. Sekretaris DPRD duduk di belakang Pimpinan DPRD ; i. Para undangan duduk ditempat yang telah disediakan secara khusus sesuai kondisi ruangan rapat ; j. Pers/kru TV/radio disediakan tempat tersendiri. - 11 - Pasal 7

Pasal 7 Tata Tempat dalam Acara pengambilan/sumpah dan pelantikan Ketua dan Wakil-wakil Ketua hasil Pemilihan Umum sebagai berikut : a. Pimpinan Sementara DPRD duduk di sebelah kiri Walikota dan Wakil Walikota ; b. Pimpinan Sementara DPRD duduk di sebelah kiri Pengadilan Negeri/Pejabat yang ditunjuk ; c. setelah pelantikan, Ketua DPRD duduk di sebelah kiri Walikota dan Wakil-wakil Ketua DPRD di sebelah kiri Ketua DPRD ; d. Mantan Pimpinan Sementara DPRD menempati tempat duduk yang telah disediakan bersama dengan Muspida. Bagian Ketiga Tata Upacara Pasal 8 (1) Tata upacara dalam acara resmi dapat berupa upacara bendera atau bukan bendera. (2) Untuk keseragaman, kelancaran, ketertiban dan kekhidmatan jalannya acara resmi/upacara diselenggarakan berdasarkan pedoman umum tata upacara dan pelaksanaan upacara. Bagian Keempat Tata Penghormatan Pasal 9 (1) Dalam hal acara kenegaraan atau acara resmi, Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota DPRD mendapat penghormatan sesuai dengan penghormatan yang diberikan kepada pejabat Pemerintah. - 12 - (2) Penghormatan

(2) Penghormatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bagian Kelima Tata Pakaian Pasal 10 (1) Dalam acara pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Pimpinan dan Anggota DPRD, Walikota, Wakil Walikota dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL). (2) Dalam tugas sehari - hari Pimpinan dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Harian (PSH). (3) Dalam tugas sehari-hari apabila tidak ada rapat, Pimpinan dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Dinas Harian (PDH). (4) Untuk acara-acara tertentu, apabila tidak ada rapat mengenakan Pakaian Batik. (5) Dalam Acara Rapat Paripurna DPRD penandatangan Peraturan Daerah, Penetapan APBD, Pimpinan dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Resmi (PSR). (6) Dalam Acara Rapat Paripurna Istimewa DPRD dan Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota, Pimpinan dan Anggota DPRD mengenakan Pakaian Sipil Lengkap (PSL). (7) Dalam acara kunjungan kerja dan kunjungan lapangan pimpinan dan anggota DPRD mengenakan pakaian PDH. BAB III. - 13 -

BAB III BELANJA PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD Bagian Pertama Penghasilan Pasal 11 (1) Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang selaku Badan Legislatif, atas beban APBD disediakan anggaran untuk penghasilan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD. (2) Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Uang Representasi ; b. Uang Paket ; c. Tunjangan Jabatan ; d. Tunjangan Panitia Musyawarah ; e. Tunjangan Komisi ; f. Tunjangan Panitia Anggaran ; g. Tunjangan Badan Kehormatan ; h. Tunjangan Alat Kelengkapan lainnya. Pasal 12 (1) Pimpinan dan anggota DPRD diberikan uang reprensentasi. (2) Besarnya uang representasi ditetapkan sebagai berikut : Ketua : sama dengan gaji pokok Walikota yang ditetapkan Pemerintah ; Wakil Ketua : 80 % x uang representasi Ketua DPRD ; Anggota : 75 % x uang representasi Ketua DPRD. (3) Selain - 14 -

(3) Selain uang representasi kepada Ketua, Wakil Ketua dan para Anggota DPRD diberikan tunjangan keluarga dan tunjangan beras yang besarnya sama dengan ketentuan yang berlaku pada Pegawai Negeri Sipil. Pasal 13 Pimpinan dan Anggota DPRD, diberikan uang paket yang besarnya sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : Ketua : 10 % x uang representasi yang bersangkutan ; Wakil Ketua : 10 % x uang representasi yang bersangkutan ; Anggota DPRD : 10 % x uang representasi yang bersangkutan. Pasal 14 Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan tunjangan jabatan yang besarnya sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : Ketua : 145 % x uang representasi yang bersangkutan ; Wakil Ketua : 145 % x uang representasi yang bersangkutan ; Anggota DPRD : 145 % x uang representasi yang bersangkutan. Pasal 15 Pimpinan atau Anggota DPRD yang duduk dalam Panitia Musyawarah, Komisi, Panitia Anggaran, Badan Kehormatan atau Alat Kelengkapan lainnya yang diperlukan, diberikan tunjangan Alat Kelengkapan sebagai berikut : a. Ketua : 7,5 % x tunjangan jabatan Ketua DPRD ; b. Wakil Ketua : 5 % x tunjangan jabatan Ketua DPRD ; c. Sekretaris : 4 % x tunjangan jabatan Ketua DPRD ; d. Anggota : 3 % x tunjangan jabatan Ketua DPRD. - 15 - Pasal 16

Pasal 16 (1) Pajak Penghasilan pimpinan dan anggota DPRD dikenakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (2) Jumlah bulan penerimaan penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD disetarakan dengan jumlah bulan penerimaan gaji dan tunjangan yang diterima Walikota. Bagian Kedua Tunjangan Kesejahteraan Pasal 17 (1) Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarga diberikan tunjangan kesehatan berupa pemeliharaan kesehatan dan pengobatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Tunjangan kesehatan dan pengobatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, diberikan dalam bentuk pembayaran premi asuransi kesehatan kepada Lembaga Asuransi Kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. (3) Besarnya premi asuransi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, termasuk biaya General Chek Up 1(satu) kali dalam setahun bagi pimpinan dan anggota DPRD. (4) Pembayaran premi asuransi sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini, dibebankan pada APBD. Pasal 18 (1) Pimpinan DPRD disediakan sebuah rumah jabatan beserta perlengkapannya, dan satu (1) unit kendaraan dinas jabatan. (2) Anggota. - 16 -

(2) Anggota DPRD dapat disediakan masing-masing 1 (satu) rumah dinas beserta perlengkapannya. (3) Apabila Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah jabatan Pimpinan atau rumah dinas Anggota DPRD sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) Pasal ini, kepada yang bersangkutan diberikan tunjangan perumahan berupa dalam bentuk uang dan dibayarkan setiap bulan terhitung mulai tanggal pengucapan sumpah/janji setelah dipotong pajak. (4) Pemberian tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini, harus memperhatikan azas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas serta standar harga setempat yang berlaku. (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai besarnya tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud ayat (3) ditetapkan dengan keputusan Walikota. (6) Biaya pemeliharaan rumah jabatan dan kendaraan dinas jabatan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dibebankan pada APBD. Pasal 19 Rumah jabatan Pimpinan DPRD dan rumah dinas Anggota DPRD beserta perlengkapannya, serta kendaraan dinas jabatan Pimpinan DPRD tidak dapat disewa belikan atau diguna usahakan atau dipindah tangankan kepada pihak lain. Pasal 20 (1) Pimpinan dan Anggota DPRD disediakan Pakaian Dinas, berupa : a. Pakaian Sipil Harian (PSH) 2 (dua) kali setahun ; b. Pakaian Sipil Resmi (PSR) 1 (satu) kali setahun ; c. Pakaian Sipil Lengkap (PSL) 1 (satu) kali selama 5 tahun ; d. Pakaian Dinas Harian Lengan Panjang 1 (satu) kali setahun. - 17 - (2) Satuan

(2) Satuan harga dan kualitas bahan pakaian dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, ditetapkan oleh Walikota. Pasal 21 Dalam hal Pimpinan dan Anggota DPRD meninggal dunia, kepada Ahli Warisnya diberikan : a. Uang duka wafat sebesar 2 (dua) kali uang representasi, dan apabila meninggal dunia dalam menjalankan tugas diberikan uang duka tewas sebesar 6 (enam) kali uang representasi ; b. Bantuan biaya pengurusan/transportasi jenazah diatur oleh Walikota. Pasal 22 (1) Pimpinan atau Anggota DPRD yang meninggal dunia atau mengakhiri masa bhaktinya diberikan uang jasa pengabdian. (2) Besarnya uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, disesuaikan dengan masa bhakti pimpinan dan anggota DPRD, dengan ketentuan : a. masa bhakti kurang dari 1 (satu) tahun, dihitung 1 (satu) tahun penuh dan diberikan uang jasa pengabdian 1 (satu) kali uang representasi ; b. masa bhakti sampai dengan 1 (satu) tahun, diberikan uang jasa pengabdian 1 (satu) kali uang representasi ; c. masa bhakti sampai dengan 2 (dua) tahun, diberikan uang jasa pengabdian 2 (dua) kali uang representasi ; d. masa bhkati sampai dengan 3 (tiga) tahun, diberikan uang jasa pengabdian 3 (tiga) kali uang representasi ; e. masa bhakti sampai dengan 4 (empat) tahun, diberikan uang jasa pengabdian 4 (empat) kali uang representasi ; f. masa bhakti sampai dengan 5 (lima) tahun, diberikan uang jasa pengabdian setinggi-tingginya 6 (enam) kali uang representasi. - 18 - (3) Dalam.

(3) Dalam hal Pimpinan dan Anggota DPRD meninggal dunia, uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini, diberikan kepada Ahli Warisnya. (4) Pembayaran uang jasa pengabdian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan setelah yang bersangkutan dinyatakan diberhentikan dengan hormat berdasarkan Keputusan Gubernur atas nama Presiden. BAB IV BELANJA PENUNJANG KEGIATAN DPRD Pasal 23 (1) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang DPRD disediakan Belanja Penunjang Kegiatan DPRD yang dibebankan atas APBD. (2) Belanja Penunjang Kegiatan DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, disusun berdasarkan Rencana Kerja yang ditetapkan dengan Keputusan Pimpinan DPRD. (3) Rencana kerja DPRD dapat berupa kegiatan : a. rapat-rapat ; b. kunjungan kerja ; c. penyiapan rancangan peraturan daerah, pengkajian dan penelaahan peraturan daerah ; d. peningkatan sumber daya manusia dan profesionalisme ; e. koordinasi dan konsultasi kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan ; BAB V PENGELOLAAN KEUANGAN DPRD Pasal 24-19 -

Pasal 24 (1) Belanja DPRD disusun oleh Sekretaris DPRD bersama Panitia Urusan Rumah Tangga DPRD, yang terdiri atas belanja penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD, tunjangan kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD, dan Belanja Penunjang Kegiatan yang diformulasikan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Sekretariat DPRD. (2) Belanja Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Peraturan Daerah ini, dianggarkan dalam Pos DPRD. (3) Tunjangan perumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) Pasal 18 Peraturan Daerah ini dianggarkan dalam pos DPRD. (4) Tunjangan Kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut dalam Ketentuan Pasal 17, Pasal 18, Pasal 20, Pasal 21 dan Pasal 22 serta Belanja Penunjang Kegiatan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Peraturan Daerah ini, dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan kedalam Jenis Belanja sebagai berikut : a. Belanja Pegawai ; b. Belanja Barang dan Jasa ; c. Belanja Perjalanan Dinas ; d. Belanja Pemeliharaan ; e. Belanja Modal. Pasal 25 (1) Penganggaran atau tindakan yang berakibat pengeluaran atas beban belanja DPRD untuk tujuan lain diluar ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini, dinyatakan melanggar hukum. - 20 - (2) Anggaran.

(2) Anggaran Belanja DPRD merupakan bagian tak terpisahkan dari APBD Kota Pekalongan. (3) Penyusunan, pelaksanaan tata usaha dan pertanggungjawaban belanja DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, disamakan dengan belanja satuan kerja perangkat daerah lainnya. Pasal 26 Pengelolaan Keuangan Belanja DPRD dilaksanakan oleh Sekretaris DPRD selaku Pengguna Anggaran, dan pertanggungjawaban keuangan DPRD berpedoman pada ketentuan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 27 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Walikota. Pasal 28 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kedudukan Keuangan DPRD Kota Pekalongan dinyatakan tidak berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 21 - Agar.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini, dengan penempatannya dalam Lembaran Peraturan Daerah Kota Pekalongan. Ditetapkan di Pekalongan pada tanggal 26 Desember 2005 WALIKOTA PEKALONGAN cap. ttd.- Diundangkan di Pekalongan pada tanggal 2 Januari 2006 MOHAMAD BASYIR AHMAD SEKRETARIS DAERAH dr. SRI NURDIJAH KASBOLLAH Pembina Utama Madya NIP. 140 053 725 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2005 NOMOR 20-22 -

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PEKALONGAN I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang DPRD Kota Pekalongan sebagaimana ditegaskan dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Mengingat DPRD merupakan Lembaga Pemerintah Daerah sebagai wahana demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang mempunyai kedudukan sejajar dan mitra kerja Pemerintah Daerah. Atas dasar tersebut, untuk terjalinnya hubungan kerja yang bersifat kemitraan dan saling mendukung, maka dipandang perlu diatur Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan dengan diterbitkan Peraturan Daerah. - 23 - II. PENJELASAN

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d Pasal 4 : Cukup jelas. Pasal 5 : Ketentuan ini hanya berlaku, apabila pelantikan Walikota dan Wakil Walikota berlangsung di Gedung DPRD. Pasal 6 s/d Pasal 14 Pasal 15 ayat (1) Pasal 15 ayat (2) s/d Pasal 16 Pasal 17 ayat (1) Pasal 17 ayat (2) Pasal 17 ayat (3) dan ayat (4) : Cukup jelas. : Yang dimaksud Alat Kelengkapan lainnya antara lain seperti Panitia Legislasi. : Cukup jelas. : Yang dimaksud dengan keluarga adalah 1 (satu) orang suami atau 1 (satu) istri beserta 2 (dua) orang anak. : Yang dimaksud tunjangan kesehatan dan pengobatan adalah besarnya premi asuransi bagi pimpinan dan anggota DPRD paling tinggi sama dengan besarnya premi asuransi Walikota. : Cukup jelas. Pasal 18.. - 24 -

Pasal 18 ayat (1) : Rumah jabatan beserta perlengkapannya serta kendaraan dinas jabatan dimaksud dengan kemampuan keuangan Daerah, dan diberikan 2 (dua) orang sopir untuk masing-masing Pimpinan DPRD, serta 1(satu) orang pembantu rumah tangga dan 3 (tiga) orang penjaga/tenaga kebersihan khusus Rumah Dinas Ketua DPRD. Pasal 18 ayat (2) s/ d ayat (5) Pasal 18 ayat (6) Pasal 19 s/d Pasal 24 ayat (3) : Cukup jelas. : Yang dimaksud biaya pemeliharaan rumah jabatan termasuk pemakaian air, listrik, telepon, gas dan jamuan rumah jabatan yang pelaksanaannya disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan kemampuan keuangan Daerah. : Cukup jelas. Pasal 24 ayat (4) : Yang dimaksud jenis belanja perjalanan dinas adalah Pimpinan dan Anggota DPRD dalam melaksanakan tugas baik di dalam daerah maupun keluar daerah sesuai standar bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan IV/Tingkat A yang ditetapkan Walikota. Pasal 25 s/d Pasal 26 : Cukup jelas Pasal 27-25 -

Pasal 27 : Yang dimaksud dengan teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Walikota adalah setelah Walikota berkonsultasi dengan pimpinan DPRD. Pasal 28 s/d Pasal 29 : Cukup jelas. - 26 -