DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA. Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3,

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERTUMBUHAN LABA, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PRICE EARNING RATIO

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari data sekunder yang

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Sebagai salah satu elemen

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian saham (stock return) pada sebuah portofolio saham yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang tercatat resmi pada BEI bergerak pada industri yang sama yaitu manufaktur.

dahulu untuk memenuhi kualifikasi sebagai sampel. Data dividen payout, biaya yang dipublikasikan Bursa Efek Jakarta khususnya dari Indonesian Capital

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RESIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. go public yang terdaftar di bursa efek setiap tahun berkewajiban untuk

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak istilah benchmarking

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BEI TAHUN NASKAH PUBLIKASI

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1. Objek penelitian. III.1.1. Sejarah Singkat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke

keterkaitannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Berdasarkan definisi

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Model penetapan harga asset Capital Assets Pricing Model, biasa disebut

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA S E M A R A N G

BAB I PENDAHULUAN. penjualan, modal, dan total aktiva tersebut dikenal dengan istilah

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. / stock. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. equity ratio terhadap return saham. Berdasarkan hasil penelitian food and

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu alternatif sumber dana eksternal bagi perusahaan,

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB II LANDASAN TEORI. penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN DI BEI PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

II. LANDASAN TEORI. dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

II. LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2003), menjelaskan bahwa investasi merupakan penundaan konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

Suprihatmi S. W. M. Wahyudin Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta 57102

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan (return) saham bagi investor, karena return saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Industri manufaktur dipilih karena memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB I PENDAHULUAN. resiko portofolio yang tidak dapat divariasikan, semakin tinggi pula laba yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan sebutan investor ini tinggal memilih perusahaan go-public yang

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia bisnis, penggunaan modal di luar modal pribadi sudah biasa

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

PENGARUH RETURN ON EQUITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. disebut go public. Menurut Darmaji dan Fakhrudin (2012:1) menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, tanpa pendanaan perusahaan tidak akan berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Selain itu juga penanaman modal atau investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BAB V PENUTUP. analisis mengenai pengaruh earning yield, dividend yield, dan market to book value

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

PENGARUH LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN, DER TERHADAP RETURN SAHAM

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

Transkripsi:

DETERMINAN RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA Oleh : Basuki 1, Pramuka 2, Sudarto 3, 1 Alumni Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman 2 Dosen Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman 3 Dosen Manajemen Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beta, size, book to market equity terhadap return saham. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana, regresi berganda dengan uji F dan uji t. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan beta berpengaruh terhadap return. Size dan PBV secara parsial tidak berpengaruh terhadap return. Beta dan size tidak memiliki pengaruh secara simultan. Beta, size dan price to book value tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan. Kesimpulan lain bahwa beta, size, price to book value dan kategori perusahaan kecil dan perusahaan besar tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan. Kata Kunci : Return, beta, size, book to market equity A. PENDAHULUAN Investasi merupakan penanaman modal, baik langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk mendapatkan manfaat (keuntungan) tertentu sebagai hasil penanaman modal tersebut. Bagi seorang calon investor yang rasional, perhatiannya akan diarahkan pada tingkat pengembalian (return) investasi dan investasi yang dipilih adalah yang menjanjikan return tertinggi dengan risiko tertentu. Karena investasi yang dilakukan mengandung unsur ketidakpastian, maka investor harus mempertimbangkan faktor risiko. Untuk kondisi investasi yang berisiko, strategi yang sering digunakan khususnya dalam financial assets adalah dengan membentuk portofolio efek, yaitu sekumpulan surat berharga seperti saham, obligasi, unit penyertaan reksadana yang telah dijual dalam penawaran umum, surat berharga komersiil, surat pengakuan hutang, tanda bukti hutang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 68

satu tahun. Bursa Efek Jakarta merupakan sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan jangka panjang dalam bentuk efek. Pada tahun 2002 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta berjumlah 154 buah perusahaan yang terdiri dari 20 jenis usaha yaitu : Food & Beverages, Tobacco Manufactures, Textile Mill Products, Apparel and Other Textile Products, Lumber and Wood Products, Paper and Allied Products, Chemical and Allied Products, Adhesive, Plastics and Glass Products, Cement, Metal and Allied Products, Fabricated metal Products, Stone Clay glass and Concrete Products, Machinery, Cable, Electric and Electronic Equipment, Automotive and Allied Products, Photographic Equipment, Pharmaceuticls, dan Consumer Goods. Pada tahun 2005 jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta hanya tinggal 144 buah perusahaan. Return yang diperoleh dari pembelian efek dalam hal ini saham, diperoleh melalui dividend dan capital gain. Dalam menentukan investasinya, setiap investor mempunyai pertimbangan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Ada yang melakukan investasi dengan tujuan ikut memiliki perusahaan dengan segala konsekuensinya yaitu menikmati dividend apabila perusahaan memperoleh keuntungan dan menderita kerugian apabila perusahaan menderita kerugian. Namun yang demikian itu tidak banyak karena tidak semua perusahaan dapat memberikan dividend yang memuaskan. Pada umumnya dividend yang diterima mempunyai persentase yang kecil sekali dibandingkan dengan harga saham yang dibeli, oleh karena itu para investor sebagian besar mengharapkan memperoleh keuntungan melalui capital gain (harga jual saham > harga belinya). Risiko yang mungkin akan dialami adalah apabila harga jual sahamnya < harga belinya sehingga investor akan memperoleh capital loss. Apabila investor membeli saham untuk jangka panjang berarti mereka lebih bersifat investasi, sedangkan apabila tujuan membeli saham untuk memperoleh capital gain, maka hal ini lebih bersifat spekulatif. Dalam menentukan semuanya ini, jelas dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman agar tidak menderita kerugian. Sehubungan dengan itu, maka untuk mendapatkan Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 70

kesempatan investasi yang efisien, investor perlu mempertimbangkan besarnya risiko dan tingkat keuntungan dari seluruh alternatif investasi yang ada. Model yang dapat dipergunakan untuk merumuskan keseimbangan antara return dengan risiko dalam portofolio sering dikenal dengan nama Capital Assets Pricing Model (CAPM). Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh Harry M. Markowitz (1950 dalam Jogiyanto, 2000) dan telah banyak digunakan di kalangan akademis maupun praktisi dalam menganalisis kaitan antara risiko dan keuntungan saham. Risiko yang harus diperhitungkan adalah risiko sistematis (beta) karena risiko ini tidak dapat dihilangkan sekalipun melalui diversifikasi. Apabila CAPM valid, maka implikasinya terhadap equilibrium pasar adalah : 1. Beta merupakan satu-satunya faktor yang dapat mengungkapkan return saham. 2. Return saham (Independent Variable) merupakan fungsi linier yang positif dari beta (Independent Variable). Bila beta merupakan satu-satunya variabel yang menjelaskan return sebagaimana diprediksi dalam CAPM, maka keputusan investasi saham menjadi sangat sederhana yakni hanya didasarkan pada nilai beta saham. Namun, dalam pengujian empiris ternyata didapati sejumlah kontradiksi dengan prediksi CAPM. Dengan menggunakan data dari berbagai bursa saham, Fama dan French (1992) melakukan pengujian mengenai faktor-faktor yang menjelaskan variasi dalam return saham dari beberapa bursa. Faktor-faktor yang diuji tersebut adalah beta, size, leverage, book-to-market equity dan earning price ratio. Pengujian dilakukan dengan menggunakan data dalam rentang waktu tahun 1963 sampai 1990 serta membaginya ke dalam subperiode yang lebih pendek dan dari tahun 1941 sampai dengan 1990 menjadi lima periode pendek. Pembagian periode penelitian ke dalam periode yang lebih pendek dimaksudkan untuk menguji hubungan antara return dengan variabel-variabel penjelas yang mungkin tidak didapati dalam periode yang panjang. Hasil pengujian menunjukkan bahwa size dan book to market equity secara bersama-sama menjelaskan adanya variasi return saham. Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 71

Berkebalikan dengan prediksi CAPM, justru tidak dijumpai adanya hubungan signifikan antara beta dan return saham. Indarto (1999) menemukan hubungan yang positif antara return dengan price to book value (PBV). Menurut Jogiyanto (2000) PBV merupakan salah satu unsur penting yang harus dipertimbangkan dalam penilaian harga saham. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut maka dalam penelitian ini peneliti mencoba menguji pengaruh secara bersama-sama dan secara parsial variabel beta, size, dan book to market equity terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. B. METODE PENELITIAN Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam mengambil sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Jakarta 2. Menerbitkan laporan keuangan dalam Indonesian Capital Market Directory tahun 2006. 3. Membagi deviden antara tahun 2002 sampai dengan 2005. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen yang terdiri atas variabel beta, size, dan book-to-market equity. Variabel dependennya adalah return saham. Beta adalah parameter pengukur perubahan return saham seandainya terjadi perubahan pada Return market. Beta diperoleh dari data harga saham harian dan IHSG harian yang diregresikan menjadi beta bulanan dengan formula sebagai berikut. R i α β R i i m + ei Keterangan: Ri = Return saham ke i i = Nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 72

ei = Kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya = 0 Rm = Indek keuntungan pasar i = Parameter yang mengukur perubahan yang diharapkan pada Ri apabila terjadi perubahan pada Rm Firm Size bulanan adalah ukuran perusahaan yang diperoleh dari harga saham rata-rata harian dalam satu bulan dikalikan dengan jumlah saham yang terdaftar pada periode tersebut. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Firm size = Harga saham x jumlah lembar saham Book-to-market equity (BE/ME) adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara book equity atau book value dengan nilai pasar saham.. Harga pasar saham yang dipakai adalah harga saham rata-rata harian dalam satu bulan, sedangkan book equity adalah penjumlahan dari saham biasa, agio saham dan retained earning. Rumus yang digunakan adalah: BE/ME Book Equity Market Equity Perusahaan besar dan perusahaan kecil dalam penelitian ini dilihat berdasarkan ukuran (size) perusahaannya. Jika ukuran (size) yang dimiliki lebih besar atau sama dengan median ukuran (size) perusahaan manufaktur, maka perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan besar dan diberi lambang (Dummy variable) dengan angka 1, sedangkan perusahaan yang memiliki ukuran (size) lebih kecil dari median ukuran (size) perusahaan manufaktur dikategorikan dalam perusahaan kecil dan diberi lambang (Dummy variable) dengan angka 0. Rumus yang dipergunakan untuk menentukan letak median adalah: Keterangan: Md k 1 Md k 2 = Letak nilai median = Banyaknya data Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 73

Return saham adalah persentase perubahan harga saham antara harga saham pada periode ke-t dengan harga saham periode sebelumnya (t-1). Return saham yang digunakan pada penelitian ini adalah return saham bulanan yang dihitung atas dasar harga penutupan pada setiap bulan. Rumusnya adalah: R it Pit - P P it 1 Keterangan: P t = Harga saham pada waktu ke t P t-1 = Harga saham pada waktu sebelumnya t it-1 C. METODE ANALISIS Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi dengan model regresi sebagai berikut: Y = 0 + 1 X 1 + e -- Persamaan ke-1 Y = 0 + 2 X 2 + e -- Persamaan ke-2 Y = 0 + 3 X 3 + e -- Persamaan ke-3 Keterangan: Y = Return saham X 1 = Beta X 2 = Size X 3 = Bok-to-market equity 0 = Konstanta i = Koefisien regresi variabel beta 2 = Koefisien regresi variabel size 3 = Koefisien regresi variabel book to market equity e = Kesalahan pengganggu Y = 0 + 1 X 1 + 2 X 2 + e -- Persamaan ke-4 Y = 0 + 1 X 1 + 3 X 3 + e -- Persamaan ke-5 Y = 0 + 2 X 2 + 3 X 3 + e -- Persamaan ke-6 Y = 0 + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + e -- Persamaan ke-7 Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 74

Y = 0 + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 D + e -- Persamaan ke-8 Keterangan: Y = Return saham X 1 = Beta X 2 = Size X 3 = Book to market equity D = Dummy variable, untuk perusahaan besar diberi nilai 1, sedangkan untuk perusahaan kecil diberi nilai 0. 0 = Konstanta 1 = Koefisien regresi variabel beta 2 = Koefisien regresi variabel size 3 = Koefisien regresi variabel book to market equity 4 = Koefisien regresi variabel dummy e = Kesalahan pengganggu D. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel beta, size, book to market equity, dan Dummy variable terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil analisis regresi selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 sampai dengan tabel 9. Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 75

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Beta Terhadap Return A 0,008 0,019 0,027 0,017 0,020 Beta 0,019 0,018 0,007-0,001 0,008 t hitung 1,554 2,309* 0,914-0,133 2,025* R² 0,009 0,019 0,003 0,0001 0,004 * = Signifikan Berdasarkan tabel 1dapat diketahui hasil analisis data penelitian untuk menguji pengaruh beta terhadap return. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa pada tahun 2003 beta secara individual berpengaruh positif signifikan terhadap return, karena nilai t hitung (2,309) > t tabel (1,9687). Artinya semakin tinggi beta maka semakin tinggi pula return saham perusahaan manufaktur. Demikian juga dengan data keseluruhan 48 bulan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari beta secara individual terhadap return saham yaitu dengan nilai t hitung (2,025) > t tabel (1,96). Pada pengujian ini ditemukan model persamaan : Y = 0,02 + 0,008 X 1 + e Keterangan : Y = Return saham X 1 = Beta e = Kesalahan pengganggu Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Size Terhadap Return A 0,021 0,038 0,035 0,018 0,028 Size 0,0000000001-0,000000002-6,800000001-0,0000000002-0,000000002 t-hitung 0,22-1,861-0,655-0,313-1,146 t-tabel 1,9687 1,9687 1,9687 1,9687 1,96 R² 0,000003 0,012 0,002 0,00001 0,001 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui hasil analisis data penelitian untuk menguji pengaruh size terhadap return. Berdasarkan hasil analisis dimana t hitung lebih rendah dari t tabel maka disimpulkan bahwa size tidak berpengaruh terhadap return pada tahun 2002, 2003, 2004, 2005 serta untuk data keseluruhan 48 bulan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 76

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Pengaruh BE/ME Terhadap Return a 0,033 0,021 0,011 0,018 0,020 BE/ME -0,010 0,008 0,020-0,001 0,005 t-hitung -0,646 0,880 1,614-0,106 0,737 R² 0,0020 0,0030 0,0090 0,00001 0,0005 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui hasil analisis terhadap data penelitian untuk pengujian pengaruh BE/ME terhadap return. Berdasarkan hasil analisis tersebut diketahui t hitung lebih kecil dari t tabel, maka dapat diketahui bahwa BE/ME tidak berpengaruh terhadap return pada tahun 2002, 2003, 2004, 2005 serta untuk keseluruhan selama 48 bulan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Beta dan Size Terhadap Return Parameter 2002 2003 2004 2005 2002-2005 A 0,009 0,026 0,030 0,018 0,023 beta 0,020 0,020 0,007-0,00047 0,008 Size -0,000000001-0,000000003-0,000000001-0,0000000002 0,000000001 t_beta 1,568 2,542* 0,948-0,100 2,148* t_size -0,229-2,144* -0,701-0,301-1,352 F hitung 1,230 4,999* 0,663 0,054 2,967 F tabel 3,0288 3,0288 3,0288 3,0288 3,0039 R² 0,0090 0,0350 0,0050 0,0001 0,0035 * = Signifikan Berdasarkan hasil analisis tabel 4 dapat diketahui bahwa secara bersamasama beta dan size berpengaruh terhadap return pada cross-section periode tahun 2003 terlihat dari F -hitung lebih tinggi dari F tabel, sedangkan pada periode panjang dari tahun 2002 sampai tahun 2005 tidak mempunyai pengaruh terhadap return karena F hitung lebih kecil dari F tabel. Secara parsial hasil analisis menunjukkan pada tahun 2003 beta berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham karena t hitung (2,542) > t tabel (1,9687). Demikian juga dengan hasil regresi dengan pool data tahun 2002 sampai dengan 2005 dapat diketahui beta secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham yaitu dengan t hitung (2,148) > t tabel (1,96). Dari hasil analisis regresi tersebut juga diketahui variabel size secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada tahun 2003, karena pada tahun 2003 t hitung (-2,144) Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 77

lebih kecil dari -t tabel (-1,9687), akan tetapi tidak signifikan pada tahun 2002, 2004, dan 2005 serta untuk pool data dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Beta dan BE/ME Terhadap Return A 0,023-0,011 0,007 0,019 0,016 beta 0,021 0,018 0,006-0,001 0,008 BE/ME -0,014 0,007 0,019-0,002 0,004 t_beta 1,667 2,259* 0,765-0,135 1,983* t_be/me -0,881 0,754 1,531 0,109 0,613 F hitung 1,595 2,946* 1,593 0,015 2,238 F tabel 3,0288 3,0288 3,0288 3,0288 3,0039 R² 0,0120 0,021 0,0120 0,0001 0,0040 * Signifikan Berdasarkan tabel 5 pada periode penelitian 12 bulan yaitu pada tahun 2003 dan pada rentang penelitian 48 bulan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 diketahui variabel beta secara parsial berpengaruh positip terhadap return saham, artinya semakin tinggi beta maka semakin tinggi return saham terbukti dengan t hitung lebih tinggi dari t tabel. Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat diketahui beta dan book to market equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham hanya pada tahun 2003 karena F hitung lebih tinggi dari F tabel. Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Size dan BE/ME Terhadap Return a 0,036 0,035 0,011 0,021 0,025 Size -0,0000000001-0,00000002-0,0000000004-0,0000000002-6,0000000001 BE/ME -0,012 0,002-0,036-0,003 0,003 t_size -0,244-1,649-0,052-0,346-0,962 t_be/me -0,689 0,212 1,472-0,182 0,395 F hitung 0,238 1,749 1,298 0,065 0,734 F tabel 3,0288 3,0288 3,0288 3,0288 3,0039 R² 0,0020 0,013 0,0040 0,0005 0,0013 Keterangan : * Signifikan Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui hasil analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa variabel size dan book to market equity baik secara bersamasama maupun secara parsial, baik penelitian dua belas bulanan maupun rentang penuh 48 bulan dari tahun 2002 sampai tahun 2005 tidak berpengaruh signifikan Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 78

terhadap return saham karena F hitung lebih kecil dari F tabel dan t hitung lebih kecil dari t tabel nya. Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel beta, size, dan book to marketequity secara bersama-sama hanya pada tahun 2003 berpengaruh signifikan terhadap return saham karena F hitung lebih besar dari F tabel, namun pada periode rentang waktu penuh 48 bulan dari tahun 2002 sampai tahun 2005 variabel beta, size dan book to market equity secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap return saham. Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Model Pengaruh Beta, Size dan BE/ME Terhadap Return A 0,032 0,027 0,009 0,021 0,021 Beta 0,023 0,020 0,006-0,0005 0,008 Size -0,000000002-0,000000003-0,0000000001-0,0000000002-0,0000000001 BE/ME -0,019-0,001 0,019-0,003 0,001 t_beta 1,770 2,529* 0,770-0,100 2,119* t_size -0,655-2,002* -0,110-0,333-1,218 t_be/me -0,019-0,055 1,362-0,182 0,185 F hitung 1,204 3,321* 1,062 0,047 1,987 F tabel 2,6378 2,6378 2,6378 2,6378 2,613 R² 0,013 0,035 0,012 0,001 0,005 Keterangan :* Signifikan Berdasarkan hasil analisis juga dapat diketahui variabel beta secara parsial berpengaruh positip signifikan terhadap retun saham pada penelitian 12 bulan tahun 2003 dan pada rentang penelitian waktu penuh 48 bulan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 karena t hitung nya lebih besar dari t tabel, artinya semakin tinggi beta maka semakin tinggi return saham, sedangkan size secara parsial berpengaruh negatip signifikan terhadap retun saham hanya pada penelitian 12 bulan tahun 2003. Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Beta, Size, dan BE/ME Variable Terhadap Return untuk kelompok Perusahaan Besar. a 0,060 0,028 0,013 0,023 0,023 Beta 0,018 0,026 0,030 0,004 0,017 Size -0,0000000003-0,0000000003-0,0000000001-0,0000000004-0,000000001 Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 79

BE/ME -0,023-0,002-0,013-0,008-0,005 t_beta 0,661 1,662 2,939* 0,495 2,244* t_size -0,808-1,900-0,678-0,561-1,565 t_be/me -0,273-0,058-0,521-0,434-0,303 F hitung 0,300 2,396 2,881* 0,195 2,211 F tabel 2,6378 2,6378 2,6378 2,6378 2,3800 R² 0,008 0,055 0,058 0,004 0,012 Keterangan : * Signifikan Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui dari hasil analisis terhadap data penelitian dapat diketahui bahwa variabel beta, size, BE/ME untuk perusahaan besar secara bersama-sama hanya berpengaruh signifikan terhadap return saham dalam penelitian 12 bulan periode tahun 2004 karena F hitung nya lebih tinggi dari F tabel, tetapi dalam rentang waktu penuh 48 bulan yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 tidak berpengaruh terhadap return saham. Hanya variabel beta secara parsial berpengaruh terhadap return saham dalam penelitian 12 bulan periode tahun 2004 dan dalam rentang waktu penuh 48 bulan yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 karena t hitung lebih besar dari t tabel. Tabel 9. Hasil Analisis Regresi Pengaruh Beta, Size, dan BE/ME Variable Terhadap Return untuk kelompok Perusahaan Kecil. A 0,021 0,042 0,082 0,076 0,037 Beta 0,023-0,018-0,002-0,001 0,006 Size -0,00000004-0,0000001-0,0000001-0,0000002-0,000000001 BE/ME -0,012-0,004 0,001-0,014-0,001 t_beta 1,617 1,811-0,206-0,148 1,196 t_size -0,305-0,476-0,860-1,142-0,789 t_be/me -0,580-0,229 0,042-0,459-0,128 F hitung 0,890 1,165 0,513 0,465 0,737 F tabel 2,6378 2,6378 2,6378 2,6378 2,3800 R² 0,017 0,024 0,012 0.013 0,004 Keterangan :* Signifikan Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 80

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui hasil analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa variabel beta, size dan book to market equity secara bersama-sama maupun secara parsial pada kelompok perusahaan kecil tidak berpengaruh terhadap return saham, baik penelitian dua belas bulanan maupun rentang penuh 48 bulan dari tahun 2002 sampai tahun 2005 karena F hitung lebih kecil dari F tabel demikian juga t hitung nya lebih kecil dari t tabel. E. KESIMPULAN 1. Pengujian variabel beta secara idividual terhadap return saham, diketahui bahwa beta secara individual berpengaruh signifikan terhadap return saham 2. Pengujian variabel size secara individual terhadap return saham diketahui bahwa variabel size tidak berpengaruh sinifikan terhadap return saham dalam penelitian 12 bulanan maupun waktu penuh 48 bulan yaitu dari tahun 2002 sampai tahun 2005. 3. Pengujian variabel book to market equity secara individual terhadap return saham menunjukkan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham baik dalam penelitian 12 bulanan maupun dalam penelitian rentang waktu 48 bulan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005. 4. Pada pengujian variabel beta dan size secara bersama-sama terhadap return saham maka diketahui bahwa variabel beta secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada masa penelitian 12 bulan tahun 2003 dan masa penuh 48 bulan dari tahun 2002 sampai tahun 2005. Variabel size secara parsial hanya berpengaruh signifikan terhadap return saham pada penelitian 12 bulan tahun 2003. 5. Pengujian variabel beta dan book to market equity secara bersama-sama terhadap return saham, diketahui bahwa variabel beta secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham pada masa penelitian 12 bulan tahun 2003 dan waktu penuh selama 48 bulan dari tahun 2002 sampai tahun 2005, sedangkan book to market equity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham selama periode penelitian (dari tahun 2002 sampai dengan tahun2005). Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 81

6. Ketika variabel size dan book to market equity secara bersama-sama diuji pengaruhnya terhadap return saham, maka baik size maupun book to market equity secara parsial tidak ada yang berpengaruh signifikan terhadap return selama periode penelitian antara tahun 2002 sampai tahun 2005. 7. Pengujian variabel beta, size dan book to market equity secara bersama-sama terhadap return saham menghasilkan kesimpulan bahwa beta secara parsial berpengaruh terhadap return saham pada masa penelitian 12 bulan tahun 2003 dan penelitian waktu penuh 48 bulan dari tahun 2002 sampai tahun 2005. Size secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham hanya pada tahun 2003, sedangkan book to market equity tidak berpengaruh terhadap return saham selama periode penelitian (dari tahun 2002 sampai dengan tahun2005). 8. Pada pengujian variabel beta, size dan book to market equity secara bersamasama terhadap return saham pada kelompok perusahaan besar (analisis di halaman 76), maka ditemukan bahwa variabel beta secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham pada masa penelitian 12 bulan tahun 2004 dan pada masa penuh 48 bulan dari tahun 2002 sampai tahun 2005, sedangkan variabel size dan book to market equity tidak berpengaruh terhadap return saham. 9. Pada pengujian variabel beta, size dan book to market equity secara bersamasama terhadap return saham pada kelompok perusahaan kecil diperoleh hasil bahwa variabel-variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap return saham selama periode penelitian (dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005). Saran yang dhasilkan dari penelitian ini adalah: 1. Beta secara individual maupun secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta, oleh karena itu bagi investor dapat menggunakan variabel beta sebagai variabel untuk memperkirakan return investasi saham di Bursa Efek Jakarta. 2. Size dan book to market equity secara individual dan parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham sehingga tidak dapat Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 82

digunakan untuk memperkirakan pencapaian return masa depan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta, oleh karena itu untuk memperkirakan return saham perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta pada masa depan perlu penelitian lebih lanjut dengan mengidentifikasi faktor-faktor lain yang dimungkinan dapat memprediksi return saham selain variabel beta. DAFTAR PUSTAKA Fama, Eugene F and Kenneth R French. 1992. The Croos Section of Expected Stock Return, Journal of Finance, 47, 427 465. Indarto, 1999. Pengaruh Size dan Rasio PBV terhadap return dan Earning. Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Jogiyanto H.M., 2000 Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2, BPFE Yogyakarta. Sharpe, William F, Alexander & Bailey Jeffery V. 1995, Investasi, Revisi. Prentice Hall, Singapore. Supranto, J. 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi. Erlangga, Jakarta. Edisi Jurnal Pro Bisnis Vol. 6 No.2 Agustus 2013 83