BAB I PENDAHULUAN. Sneyers (1988: 7) bahwa Dalam cabang olahraga sepakbola faktor yang sangat

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern seperti

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. ini, permainan sepakbola telah mengalami banyak perubahan, dari permainan

BAB 1 PENDAHULUAN. klub-klub sepakbola yang memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak hingga orang dewasa, hal itu menunjukkan bahwa sepakbola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kebugaran jasmani.hal ini dapat kita lihat dari antusias

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah mengoper (Passing),

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. adalah belum efektifnya metode latihan di klub-klub olahraga, kondisi rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. digemari masyarakat Indonesia saat ini, khususnya dalam usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah olahraga yang paling terpopuler di dunia dan permainan

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menandingi atau menyamai kepopuleran olahraga sepakbola ini. Hal

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan permainan beregu, masing masing regu terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Sepakbola yang memiliki andil didalamnya. Sekolah SSB Patriot Medan dan juga beberapa para pelatih dan pengurus pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga sepakbola sangat populer di kalangan masyarakat pada umumnya dan masyarakat di sekitar Kota Medan. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat baik pria maupun wanita yang ke lapangan sepakbola di Seputaran kota Medan. Kedatangan masyarakat tersebut menggambarkan betapa besarnya animo masyarakat terhadap cabang olahraga sepakbola, walaupun masing-masing memiliki alasan yang berbeda. Ada yang datang untuk bermain sepakbola sekedar mengisi waktu luang, meningkatkan keterampilan bahkan ada yang hanya ingin menonton permainan sepakbola tersebut. Namun dari pada itu untuk meningkatkan keterampilan bermain sepakbola, itu merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk didapat dan dikuasai, jika tidak melalui proses berlatih dan dibimbing oleh seorang pelatih. Untuk itu dalam permainan sepakbola, seorang pemain dituntut memilikipenguasaan teknik dasar yang baik, sebab hal tersebut merupakan syarat utama untuk menjadi seorang pemain yang bermutu dan memiliki keterampilan yang tinggi dalam permainan sepakbola. Hal ini seperti yang dikemukakan Jef Sneyers (1988: 7) bahwa Dalam cabang olahraga sepakbola faktor yang sangat menentukan keberhasilan satu kesebelasan adalah penguasaan teknik dasar. Adapun teknik - teknik dasar dalam permainan sepakbola adalah sebagai berikut : 1) Menendang bola, 2) Menerima bola, 3) Menyundul bola, 4) Menggiring bola, 1

2 5) Gerak tipu dengan bola, 6) Merampas bola, 7) Melempar bola, 8) Teknik pejaga gawang. Salah satu teknik dasar yang belum maksimal dikuasai oleh pemain adalah teknik menggiring bola. Menurut Danny Mielke (2007: 1), Ketika mulai mempersiapkan diri untuk bertanding, keterampilan utama yang pertama kali akan membuatmu terpacu dan merasa puas adalah kemampuan menggiring bola (dribbling).tujuan permainan sepakbola adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Dengan demikian semua pemain harus mampu melakukan aksi perseorangan, karena bukan hanya pemain penyerang saja yang harus melakukan penyerangan, akan tetapi pemain tengah dan belakang juga perlu terampil melakukan aksi perseorangan untuk menyerang ke daerah pertahanan lawan, karena dalam permainan sepakbola modern, pemain belakang juga mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk ikut melakukan penyerangan. Menurut Harsono (1988:216), kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sedangkan kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh. dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Untuk menjadi seorang olahragawan harus memperhatikan dan menjaga beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi. Siregar, M.F (1974 :3) mengemukakan, Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi prestasi olahragawan adalah kondisi fisik, bentuk tubuh, kecakapan teknik dan taktik permainan serta pengalaman bertanding. Selain faktor tersebut Jeff Sneyers (1988: 3)

3 menambahkan, Faktor terpenting lainnya dalam mencapai puncak prestasi dalam cabang olahraga sepakbola adalah kondisi fisik dan kemampuan teknik seperti menggiring bola. Robert Koger (2007: 51) menyatakan, menggiring bola (dribbling) adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan menggunakan kaki. Danny Mielke (2007: 2) juga menambahkan, Menggiring bola adalah keterampilan dasar dalam permainan sepakbola kerena semua pemain harus mampu menguasai bola saat bergerak, berdiri atau bersiap melakukan tembakan. Ketika pemain telah menguasai kemampuan dribbling secara efektif, sumbangan mereka di dalam pertandingan akan sangat besar. Dalam menggiring bola menurut Danny Mielke (2007: 2) ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan antara lain : 1) Menggiring bola dekat kaki, 2) Menggiring bola dengan sisi luar bagian depan kaki sementara pinggul tetap mengarah lurus ke depan, 3) Pemain berlatih mengubah arah giringan, menambah ataumengurangi kecepatan dalam menggiring bola dan sewaktu-waktu menghentikan bola. Pada hakikatnya menggiring bola (dribbling) dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni : 1) Menggiring bola dengan kaki bagian dalam, 2) Menggiring bola dengan kaki bagian luar, 3) Menggiring bola dengan punggung kaki (Danny Mielke; 2007: 8-9). Menurut Ford seperti yang dikutip Harsono (1993 : 15) dia memberikan bentuk latihan yang disebut Dod drill, Three corner drill dan Down the line drill. Mengingat banyaknya bentuk latihan kecepatan menggiring bola di dalam permainan sepakbola maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang

4 berhubungan dengan peningkatan kecepatan menggiring bola pada pemain sepakbola. Hal ini perlu dilakukan karena pada pemainsepakbola, faktor kecepatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dikembangkan. Dari penjelasan diatas, kemampuan dasar dalam sepakbola harus sudah mulai ditanamkan sejak dari dini (SSB) yang merupakan tingkatan dasar untuk seseorang ingin menjadi pemain sepakbola. SSB TASBI (Taman Setia Budi Indah) adalah salah satu sekolah sepakbola di kota Medan, terletak di komplek Taman Setia Budi Indah, berdiri pada tahun 2000. SSB ini memiliki 4 orang pelatih, yang terdiri dari 3 pelatih kelompok usia dan satu pelatih penjaga gawang, dengan jam latihan 3 x dalam seminggu, yaitu hari Selasa,Kamis yang dimulai pada pukul 16.00 WIB sore dan Minggu pagi mulai pukul 07.15 WIB. Program latihan yang diberi disesuaikan dengan kelompok usia, untuk usia dini diberikan latihan pengenalan bola yang berujung pada permainan, sedang untuk usia 10-13 tahun diberikan latihan teknik dasar dan kemampuan kerja kaki, sedangkan untuk 14-15 tahun hampir sama dengan usia sebelumnya namun pada kelompak usia ini menu latihan yang diberikan semakin kompleks, mulai dari teknik, fisik, skill dan taktik tim. Berdasarkan hasil survey pendahuluan dan wawancara dengan pelatih, diketahui bahwa prestasi siswa sekolah sepakbola Tasbi terutama dalam hal menggiring bola pada saat pemain usia 14-15 tahun SSB TASBI mengikuti turnamen Karisma Cup tahun 2012 serta beberapa pertandingan persahabatan yang dilakukan belakangan ini. Sebagian besar pemain kurang mampu mengembangkan permainan mereka karena kurang gesit dalam menggiring

5 bola. Hal ini dapat di perkuat dengan Hasil tes pendahuluan terhadap tingkat kemampuan siswa dengan Tes Menggiring Bola Nurhasan (2001:161) diperoleh hasil rata rata hanya sebesar 24,35 detik (tingkat kategori Kurang), dapat disimpulkan bahwa kemampuan menggiring bola siswa SSB TASBI masih perlu ditingkatkan dengan target yang ingin dicapai dari keseluruhan sampel 75% berkategori Baik. Banyak cara untuk meningkatkan kemampuan teknik menggiring bola,salah satu diantaranya adalah dengan variasi latihan, sehingga peneliti mencoba untuk memberikan variasi latihan dribble yang akan difokuskan dalam penelitian ini dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola pada usia 14-15 tahun SSB TASBI Medan tahun 2013. Dengan mencermati masalah tersebut maka penulis tertarik ingin mengadakan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Dengan Variasi Latihan Dribble Pada Siswa Usia 14 15 Tahun SSB TASBI Medan tahun 2013. Berikut data tes pendahuluan kemampuan menggiring bola siswa SSB TASBI Medan 29 November 2012.

6 TABEL 1.Tes Awal kemampuan menggiring bola siswa SSB TASBI Medan. No Nama Tempat/Tgl Lahir Usia Waktu Terbaik Kategori 1 Anta Ginting Medan, 13 Jan 1998 15 23,50 K 2 Adi Siregar Medan, 2 Feb 1998 15 25,05 KS 3 Hery Handoko Medan, 7 Juli 1998 14 24,01 K 4 Dedy Syahputra Medan, 17 Feb 1998 15 25,20 KS 5 Ardiansyah Medan, 2 Okt 1998 14 25,17 KS 6 Evan Sinulingga Medan, 29 April 1998 15 23,06 K 7 Bagus Medan, 23 Agust 1998 14 25,15 KS 8 Arif Sembiring Medan, 21 Mei 1999 14 25,03 KS 9 Rahmadan Medan, 22 Agust 1998 14 25,11 KS 10 Shobri Medan, 2 Mei 1998 15 23,45 K 11 Angga Nanda Medan, 4 Mei 1998 15 23,46 K 12 Budianta Medan, 18 Okt 1998 14 24,02 K 13 Jeko Sinaga Medan, 15 Sep 1999 14 23,55 K 14 Pandi Winanta Medan, 21 Mei 1998 15 25,04 KS 15 Dodi Julius Medan, 2 Mei 1999 14 23,30 K 16 Fransyuda Medan, 13 Agust 1998 14 23,14 K 17 Bowo Medan, 2 Juni 1998 15 23,10 K 18 Ahmad Safil Medan, 20 April 1999 14 23,01 K 19 Reza Septian Medan, 11 Juni 1998 15 23,03 K 20 Agung Pratama Medan, 8 Juni 1999 14 23,05 K Tabel 2. Norma Penilaian tes kecepatan menggiring bola Skor 18,99 19,00 21,00 21,01 23,00 23,01 25,00 25,01 Kategori Baik Sekali (BS) Baik (B) Sedang (S) Kurang (K) Kurang Sekali (KS) Sumber : http://sunarsonoblog.blogspot.com/2010/06/norma-tesdan-pengukuran.html

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut faktor-faktor apa sajakah yang dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola? Bagaimana cara meningkatkan kemampuan menggiring bola? Bentuk latihan apakah yang dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola? Apakah dengan variasi latihan dribble dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola? C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang melebar dan untuk membuat sasaran pembahasan masalah terfokus maka perlu dibuat pembahasan masalah. Adapun pembatasan masalah adalah upaya meningkatan kemampuan menggiring bola dengan variasi latihan dribblesiswa Usia 14-15 tahun SSB TASBI Medan tahun 2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah. Identifikasi masalah pembatasan masalah maka dapat dirumuskan; apakah dengan variasi latihan dribble dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola pada siswa Usia 14-15 tahun SSB TASBI Medan tahun 2013? E. Tujuan Masalah Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola siswa Usia 14-15 tahun SSB TASBI Medan tahun 2013.

8 F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dan bermanfaat sebagai berikut: 1. Sebagaibahanmasukanbagipelatihkhususnya pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) TASBI Medanuntukmeningkatkankemampuan menggiring bola dengan variasi latihan dribble. 2. Sebagaibahaninformasibagiinsanolahragadansiswayang melakukanpenelitianselanjutnya. 3. Untuk menambah wawasan dalam upaya meningkatkan pembinaan dan pengembangan prestasi olahraga bagi siswa usia 14-15 tahun sekolah sepakbola (SSB) TASBI Medan tahun 2013.