BAB I PENDAHULUAN. website hukumonline.com pada tanggal 8 November Majelis hakim

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Nepotisme). Banyaknya kasus korupsi yang terjadi akhir-akhir ini menjadikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori Keutamaan (Virtue Theory)

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan penugasan pemeriksaan (examination) secara obyektif atas

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pasal 1 ayat 2 Kode Etik Akuntan Indonesia menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mencoba mengatasi masalah ini dengan melakukan reformasi di segala bidang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan serta untuk menjamin bahwa tujuan akan tercapai secara hemat,

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. budaya organisasi, etos kerja, independensi auditor serta kinerja auditor.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah; 3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola. penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan Negara merupakan suatu kegiatan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Internal Audit State of the Profession 2013 survey yang digelar oleh PwC AS

BAB I PENDAHULUAN. profesi. Di Indonesia dikenal dengan nama Kode Etik Akuntan Indonesia. etika yang telah ditetapkan oleh profesinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup orang banyak, maka sudah sepantasnya pemerintah dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. atas Laporan Keuangan Kementerian Agama Tahun Hal ini menjadi suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. teoritis dalam penelitian ini terdiri dari grand theory dan supporting theori.grand


ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI AUDITOR, ETIKA AUDITOR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan karena buruknya pengelolaan keuangan (Ariyantini dkk,2014).

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang diberikan, profesionalisme menjadi syarat utama bagi. orang yang bekerja sebagai auditor. Ketidakpercayaan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan dalam perwujudan good government governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang belum atau tidak diaudit. keuangan yang terjadi akhir-akhir ini. Singgih dan Bawono (2010) menyebutkan

ARUM KUSUMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. institusi yang dipercaya dapat mewujudkan good corporate & good governance

BAB I PENDAHULUAN. kode etik akuntan. Kode etik akuntan, yaitu norma perilaku yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, organisasi audit pemerintah dibagi menjadi dua, yaitu : Auditor Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. di dalam bidang bisnis. Ada dua tanggung jawab akuntan publik dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena yang dihadapi dunia pengauditan global beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

BAB I PENDAHULUAN. masalah kualitas audit (Grant et. al., 1996). Dengan kata lain, pengguna. audit dapat memberi penilaian atas kualitas audit.

BAB I PENDAHULUAN. korupsi baik di level pusat maupun daerah menjadi penyebab utama hilangnya

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, pangsa pasar perusahaan. Secara umum ada tiga bentuk laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit atas laporan keuangan merupakan jasa yang paling dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan dituntut untuk dapat mengelola perusahaannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah (APIP) yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. c. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, SITUASI AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN SERTA KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR OLEH

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dipercayai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dibutuhkan informasi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA AUDITOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan mengenai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dimana profesi akuntan publik bertanggung jawab untuk

BAB1 PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien sesuai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INDEPENDENSI AUDITOR SEBAGAI MEDIASI PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA AUDITOR

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja auditor di BPKP dan BPK-RI perwakilan wilayah Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi dalam bidang pengelolaan keuangan daerah. membuat pemerintah daerah dituntut membawa perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. salah satu contoh kecurangan tersebut adalah tindakan perbuatan korupsi yang

BAB I PENDAHULUAN. bekerja berdasarkan pada seluruh kemempuan dan keterampilan serta

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip Otonomi Daerah menggunakan prinsip otonomi seluasluasnya. dalam arti daerah diberikan kewenangan mengurus dan mengatur

BAB I PENDAHULUAN. secara berlapis-lapis, seperti BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal, Inspektorat

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan sejalan dengan berkembangnya berbagai badan usaha atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi (SNI ). Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. harus adanya pemisahan tanggung jawab antara prinsipal dan agen. Prinsipal

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam perkembangan dan kemajuan dunia binis. Akuntan bukan hanya sekedar

BAB I. Pendahuluan. yaitu investor, kreditor dan pemerintah membutuhkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik di instansi pemerintah maupun di sektor swasta di Indonesia. Auditor di instansi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan yang sangat pesat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. FASB yaitu relevan dan dapat diandalkan (Tjun et al., 2012). Lebih lanjut Tjun et

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),

Bab I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Suatu profesi adalah suatu lingkungan pekerjaan masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan, memperoleh kepercayaan dari klien

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan. memihak, perusahaan menggunakan jasa akuntan publik.

BAB I PENDAHULUAN. menyajikan laporan hasil audit. Agar pemerintah puas dengan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi (Arens, 2011). Profesi berasal dari kata latin profess yang berarti

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia saat ini auditor sedang menjadi sorotan, berdasarkan berita di website hukumonline.com pada tanggal 8 November 2010. Majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta memvonis dua auditor BPK Jabar dengan hukuman masing-masing empat tahun penjara. Kasus ini bermula pada saat pejabat pemerintah Kota Bekasi memberi suap Rp. 400 juta dengan maksud agar bisa memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Bekasi tahun 2009. Kinerja auditor berguna bagi masyarakat, karena dengan dilakukannya audit dengan langkah-langkah yang benar, dan hasil yang dikeluarkan oleh auditor yang mengaudit APBD pemerintah kota Bekasi, masyarakat dapat menilai apakah kinerja dari auditor telah memenuhi ekspektasi dari masyarakat. Karena kinerja auditor dapat dilihat dari opini yang dikeluarkannya. Menurut Marier dalam Wayan (2000) dalam Gunawan Cahyasumirat (2006), kinerja diartikan sebagai kesuksesan yang dicapai seseorang melaksanakan suatu pekerjaan. Kesuksesan yang dimaksud tersebut ukurannya tidak dapat disamakan pada semua orang, namun lebih merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku sesuai dengan pekerjaan yang ditekuninya. 1 Universitas Kristen Maranatha

Menurut James A.F. Stoner dan Edward Freeman (1992) dalam Rikha Handayani dan Yusrawati (2012), menyatakan bahwa pemeriksaan internal dilaksanakan oleh para anggota organisasi itu sendiri. Sasarannya adalah untuk memberikan jaminan yang pantas bahwa harta organisasi dengan benar dijaga keamanannya dan bahwa catatan-catatan keuangan penataannya dapat diandalkan dan dilakukan dengan cukup akurat untuk menyusun laporan keuangan. Pemeriksaan internal juga membantu manajer untuk menilai efisiensi jalannya organisasi dan kinerja dari sistem pengendaliannya. Menurut Larkin (1990) dalam Trisnaningsih (2007), kriteria penilaian kinerja auditor dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan: (a) Kemampuan, yaitu kecakapan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengalaman kerja, bidang pekerjaan, dan faktor usia. (b) Komitmen profesional, yaitu tingkat loyalitas individu pada profesinya. (c) Motivasi, yaitu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan. (d) Kepuasan kerja, yaitu tingkat kepuasan individu dengan posisinya dalam organisasi. Selain faktor tersebut di atas yang memengaruhi kinerja auditor, berdasarkan peraturan bpk no. 1 tahun 2007 tentang standar pemeriksaan keuangan negara diatur mengenai standar umum pemeriksaan yaitu: 1) persyaratan kemampuan/keahlian; 2) independensi; 3) penggunaan kemahiran profesional secara cermat dan seksama. (Murtiadi Awaluddin, 2013). Menurut Sutarjo (2008) dalam Rikha Handayani dan Yusrawati (2012), profesionalisme merupakan sebuah keahlian yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Seorang individu yang memegang jabatan atau kedudukan tertentu dituntut memiliki profesionalisme 2 Universitas Kristen Maranatha

yang tinggi agar dalam pelaksanaan pekerjaannya dapat berjalan dengan efektif. Seorang individu yang mengenali dengan baik keahlian dan ketrampilan yang dimilik akan lebih mudah menjalankan tugas dan pekerjaannya dengan lebih baik dibandingkan individu lain yang kurang mampu mengenali keahliannya. Selain profesionalisme, faktor independensi auditor juga memegang peranan yang krusial. Independensi auditor dalam melakukan pemeriksaan akan memengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Auditor harus bebas dari kepentingan terhadap perusahaan dan laporan keuangan yang dibuatnya. (Murtiadi Awaluddin. 2013). Menurut Mulyadi (2002) dalam Elya Wati, Lismawati, Nila Aprilla (2010), independensi merupakan standar umum nomor dua dari tiga standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang menyatakan bahwa dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Artinya auditor seharusnya berada dalam posisi yang tidak memihak siapapun karena ia melaksanakan pekerjaanya untuk kepentingan umum. Independensi dapat juga diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Victor D. Siahaan (2010) menyimpulkan bahwa: (a) profesionalisme dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh terhadap kinerja auditor; (b) Profesionalisme berpengaruh terhadap komitmen organisasi; (c) profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja auditor, dan (d) Komitmen organisasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Adanya kesamaan dengan hasil penelitian Rikha Handayani dan Yusrawati (2012) yang menyatakan bahwa 3 Universitas Kristen Maranatha

profesionalisme berpengaruh terhadap kinerja internal auditor. Lalu pada penelitian Kompiang Martina Dinata Putri dan I.D.G Dharma Suputra (2013) yang menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Dan pada penelitian Murtiadi Awaluddin (2013), dan Adelia Lukyta Arumsari (2014) yang menyatakan bahwa profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Namun terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Gunawan Cahyasumirat (2006), yang menyatakan bahwa profesionalisme tidak berpengaruh terhadap kinerja internal auditor. Hasil lain didukung oleh Sri Trinaningsih (2007) yang menyimpulkan bahwa: (1) Independensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin independensi seorang auditor BPKP Perwakilan Bengkulu dalam melakukan audit maka akan semakin mempengaruhi kinerjanya; (2) Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik cara memimpin seorang pimpinan/atasan auditor maka akan semakin mempengaruhi kinerja auditornya, dan (3) Komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa semakin komitmen seorang auditor BPKP Perwakilan Bengkulu terhadap tempat dia bekerja maka akan semakin mempengaruhi kinerjanya. Adanya kesamaan hasil dengan penelitian Elya Wati, Lismawati, dan Nila Aprilla (2010) yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor pemerintahan. Serta pada penelitian I Gede Bandar Wira Putra dan Dodik Ariyanto (2012) yang menyatakan bahwa independensi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Namun terdapat perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sri Trisnaningsih yang menyatakan bahwa pemahaman good governance tidak 4 Universitas Kristen Maranatha

berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor, melainkan berpengaruh tidak langsung melalui independensi auditor. Serta perbedaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rina Ani Sapariyah (2011) yang menyatakan bahwa independensi auditor berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap kinerja auditor. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh profesionalisme dan independensi terhadap kinerja internal auditor. Penelitian ini merupakan penelitian kembali dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Gunawan Cahyasumirat (2006) terhadap 40 internal auditor pada PT. ABC dengan judul Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Internal Auditor, dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Alasan yang mendasari bahwa penelitian ini perlu dilakukan, adalah untuk memperoleh generalisasi hasil penelitian sebab terdapat ketidakkonsistenan dari beberapa hasil pengujian sebelumnya yang telah dijelaskan diatas. Dan juga alasan lainnya yang mendasari bahwa penelitian ini perlu dilakukan adalah berdasarkan penelitian terdahulu menyarankan untuk menambah variabel independen lain ke penelitiannya. 5 Universitas Kristen Maranatha

1.2. Identifikasi masalah Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini adalah merupakan pengembangan dari beberapa penelitian terdahulu, dimana penelitian ini bermaksud menguji pengaruh variabel profesionalisme dan independensi terhadap kinerja internal auditor. Masalah yang diteliti, selanjutnya dapat dirumuskan dalam bentuk beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah profesionalisme secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja internal auditor? 2. Apakah independensi secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja internal auditor? 3. Apakah profesionalisme dan independensi secara simultan berpengaruh positif terhadap kinerja internal auditor? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Secara Parsial 1. Menganalisis dan seberapa besar pengaruh profesionalisme terhadap kinerja internal auditor. 2. Menganalisis dan seberapa besar pengaruh independensi terhadap kinerja internal auditor. 6 Universitas Kristen Maranatha

b. Secara Simultan 1. Menganalisis dan seberapa besar pengaruh profesionalisme dan independensi terhadap kinerja internal auditor. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis a. Diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dalam masalah studi pengaruh profesionalisme dan independensi terhadap kinerja internal auditor pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) b. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir program Sarjana Srata 1 Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Pengembangan Praktek Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis untuk PT. Kereta Api Indonesia (Persero), khususnya Divisi Audit Intern PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 3. Bagi awam Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai profesionalisme dan independensi serta pengaruhnya terhadap kinerja internal auditor. 7 Universitas Kristen Maranatha