JURNAL. Oleh YON MARYONO

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

JURNAL. Oleh ZULPIKAR

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

THE CONTRIBUTION OF WRIST AND SERVICE ACCURACY COORDINATION IN VOLLEY BALL FOR FEMALE TEAM OF ANJUNGAN JUNIOR PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KELENTURAN DENGAN KEMAPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA TIM SMAN 1 SEDINGINAN KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YUSNITA

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA PUTRA KELAS X TSM SMK N 5 PEKANBARU

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN TOLAK PELURU SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh IRWANYSAH

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SMASH

/ Handphone:

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA SD NEGERI 006 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh AL AMIN

HUBUNGAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL TEMBAKAN 30 M PADA ATLET PANAHAN PPLP DISPORA RIAU TAHUN 2016 JURNAL. Oleh MUSLIM

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI I KOTO KAMPAR HULU

CORRELATION ENDURANCE AND SPEED WITH THE RESULTS IN THE 800M MAN S ATHLETE ATHLETICS PASI RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN TERHADAPKEMAMPUAN CHEST PASS TIM BASKET SMAN 1 KUBU KECAMATAN KUBU JURNAL. Oleh JUNAIDI

THE RELATIONSHIP ARM AND SHOULDER MUSCLE STRENGHT OVER UP SERVICE VOLLEY BALL RESULT AT MALE TEAM OF SMPN 10 TAPUNG KAMPAR REGENCY

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL PUKULAN FOREHAND SMASH BULUTANGKIS PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMAN 1 SIMPANG KANAN JURNAL

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA SMPN 6 TELUK TENGAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS V SDN 004 PULAU BIRANDANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR JURNAL OLEH : ROSNAH

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 004 TELUK NILAP KECAMATAN KUBU BABUSSLAM JURNAL. Oleh JUNI RAFIANTO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJR PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN 008 TERATAK AIR HITAM KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

RELATIONSHIP OF LEG MUSCLE POWER AND WRIST COORDINATION WITH THE ACCURACY OF SMASH VOLLEYBALL CLUB MEN S SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

THE RELATIONSHIP OF SHOULDER ARMS MUSCLE AND LEG MUSCLE S POWER WITH JUMP SMASH SKILL IN MEN S BADMINTON CLUB OF PB. BANK RIAU KEPRI PEKANBARU

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

RELATIONS LEG MUSCLE STRENGTH WITH PRECISION SHOOTING TOWARD THE GOAL IN THE GAME FOOTBALL STUDENT EXTRACURRICULAR SMP DA WAH PEKANBARU

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

HUBUNGAN DAYA TAHAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA DADA 100 METER MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGA FKIP UNIVERSITAS RIAU

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN-BAHU DAN KELENTUKAN PINGGANG DENGAN SERVICE ATAS BOLA VOLI PADA TIM MTS ALMUTTAQIN PEKANBARU

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

THE EFFECT OF LEGS CIRCUITS EXERCISE TOWARD STRENGTH OF LIMBS MUSCLES OF SMA N 3 PEKANBARU WOMEN'S VOLLEYBALL TEAM

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TERHADAP PUKULAN LOB ATLET BULUTANGKIS PB. MERAH PUTIH KOTA PADANG

Journal of Physical Education, Health and Sport

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT LENGAN BAHU DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN HASIL SHOOTING PADA TIM BOLABASKET PUTRI SMA 1 KAMPAR JURNAL

MARPION SAPUTRA NIM

Weni Wirastuti 1,Saripin 2, Kristi Agust

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

MHD. ARIF

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

KONTRIBUSI STATUS GIZI DENGAN HASIL BELAJAR PENJASORKES SISWA PUTERA KELAS V SD NEGERI002 KINALI KECAMATAN KUANTAN MUDIK JURNAL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN KEMAMPUAN SEPAK SILA PADA ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KAMPAR

THE RELATIONSHIP OF BACK MUSCLE FORMATION AND HAND EYE COORDINATION TO THE SMASH ACCURACY OF THE VOLLEYBALL TEAM BOYS DISTRICTS RETEH

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN DENGAN KEMAMPUAN PASSING

JURNAL. Oleh MARIA LESTARI

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE COORDINATION OF EYE- HAND AGAINST THE PRECISION OF THE SERVICE OF THE CLUB THE MEN CENDANA DUMAI.

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN PANJANG LENGAN TERHADAP PRESTASI LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS X SMAN 3 PRAYA TAHUN PELAJARAN

MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA SMAN 1 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

JURNAL. Oleh IRMA SURYANI

Transkripsi:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DAN KELENTURAN PUNGGUNG DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMAN 2 UJUNG TANJUNG KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL Oleh YON MARYONO 1405166543 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 THE CORELATION BETWEEN STRENGTH ARM MUSCLES AND BACK FLEXIBILITY WITH DISCUS THROW RESULT IN STUDENTS CLASS XI SMAN 2 UJUNG TANJUNG TANAH PUTIH DSITRICT Yon Maryono 1, Drs. Ramadi, S.Pd, M.Kes AIFO 2, Aref Vai., S,Pd., M.Pd 3 maryono.yono@yahoo.com 1, mr.ramadi59@gmail.com 2, arifnisa@ymail.com 3 PHYSICAL EDUCATION HEALT AND RECREATION FACULTY OF TEACHER TRAINNING AND EDUCATION RIAU UNIVERSITY ABSTRACT, Background problem in this research is the low throwing results of the students of SMAN 2 Ujung Tanjung. Of KKM targeted not all students are able to achieve. This problem can be seen from the observation of researcher during school learning, it is suspected because of the arm-shoulder muscle strength and back flexibility owned by students. Therefore, the purpose of this study was to determine the corelation between strength arm-shoulder muscles and back flexibility with disc throw results students class XI SMAN 2 Ujung Tanjung. This type of research is correlational comparing the measurement results of two different variables in order to determine the degree of correlation between these variables. As independent variables (X1) is a trength arm-shoulder muscles, (X2) back flexibility, while the dependent variable (Y) is the disc throw results. The research data was obtained from the measurement results using flexiometer, expanding dynamometer test and discus throwing. The sample in this study were male students of SMAN 2 Ujung Tanjung who totaled 35 people (total sampling). Based on the research results can be concluded as follows: From the results obtained strength of arm shoulders muscles have a corelation with the results of discus throwing at SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Tanah Putih, where rhitung (0375)> rtabel (0.334) at α = 0 05. From the results obtained flexibility of the waist have a corelation with the discus throwing results at SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Tanah Putih, where rhitung (0384)> rtabel (0.334) at α = 0.05. An corelation was jointly between strength shoulder arms muscle and back flexibility with discus throwing results of at SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Tanah Putih, where rhtung (0485)> rtabel (0.334) at α = 0.05. Keywords : Strength Arm- Shoulder Mucles, Disc Throwing

2 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAAN-BAHU DAN KELENTURAN PUNGGUNG DENGAN HASIL LEMPAR CAKRAM PADA SISWA KELAS XI SMAN 2 UJUNG TANJUNG KECAMATAN TANAH PUTIH Yon Maryono 1, Drs. Ramadi., S.Pd., M.Kes AIFO 2, Aref Vai, M.Pd 3 maryono.yono@yahoo.com 1, mr.ramadi59 @gamil.com 2, arifnisa@ymail.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK, Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasi lempar cakram yang dimiliki siswa SMAN 2 Ujung Tanjung. Dari KKM yang.ditargetkan tidak semua siswa mampu mencapainya. Permasalahan ini terlihat dari observasi peneliti pada saat pembelajaran disekolah, hal ini diduga karena faktor kekuatan otot lengan-bahu dan kelenturan peunggung yang dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kekuatan otot lengan-bahu dan kelenturan punggung dengan hasil lempar cakaram ssiwa kelas XI SMAN 2 Ujung Tanjung. Jenis penelitian ini adalah korelasional membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. Sebagai variabel bebas (X1) adalah kekuatan otot lengan-bahu, (X2) Kelenturan punggung, sedangkan variabel terikat (Y) adalah hasil lempar cakaram. Data penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan flexiometer, expanding dynamometer dan tes lempar cakram. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putera SMAN 2 Ujung Tanjung yang berjumlah 35 orang (total sampling). Berdasarkan dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil yang diperoleh kekuatan otot lengan bahu mempunyai hubungan dengan hasil lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih, dimana r hitung (0.375) > r tabel (0,334) pada α=0,05. Dari hasil yang diperoleh kelenturan pinggang mempunyai hubungan dengan hasil lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih, dimana r hitung (0.384) > r tabel (0,334) pada α=0,05. Terdapat hubungan secara bersama-sama antara kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang terhadap hasil lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih, dimana r htung (0.485) > r tabel (0,334) pada α=0,05. Kata kunci: Kekuatan Otot Lengan-Bahu, Kelenturan Punggung, Lempar Cakram

3 PENDAHULUAN Atletik merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi lari, lempar, dan lompat. Kata ini berasal dari bahasa yunani athlon yang berarti kontes. Atletik juga merupakan sarana pendidikan jasmani dalam rangka meningkatkan kemampuan biomorik, misalnya kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan sebagainya. Salah satu terdapat pada cabang olahraga atletik yaitu lempar cakram. Lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama dalam atletik. Namun dalam perlombaan atletik indor, nomor lempar cakram tidak di perlombakan. Olahraga ini telah ada sejak olimpiade kuno. Dalam perlombaan lempar cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin dengan mengikuti peraturan yang berlaku. Dalam perlombaan atletik resmi, di berikan kesempatan melempar sebanyak tiga kali. Lempar cakram diperlombakan bagi laki-laki maupun perempuan. Lempar cakram sekarang ini memiliki prestasi yang cukup baik dapat dilihat pada saat even-even olahraga atletik, dengan demikian untuk meningkatkan prestasi tersebut dapat di lakukan pembinaan yang berkelanjutan. Didalam UU RI No 3 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah RI tentang Sistem Keolahragaan Nasional Tahun 2007 bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan ahklak mulia, sportifitas, disiplin mempererat dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan Nasional, serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa. Sedangkan pasal 18 ayat 2 menyatakan bahwa olahraga pendidikan di laksanakan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal melalui kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Olahraga pada jalur pendidikan formal dapat di laksanakan pada setiap jenjang pendidikan. Atletik sekarang ini merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup populer dikalangan masyarakat kita, hal ini dibuktikan dengan antusias masyarakat dalam mengikuti perlombaan yang sering diadakan ditingkat Daerah maupun Nasional, mereka berpartisipasi sebagai peserta perlombaan atletik diberbagai nomor maupun sebagai penonton perlombaan, sebagai peserta perlombaan mereka yang mempunyai motivasi berbeda. Ada yang mempunyai motivasi untuk berprestasi, ada juga yang mempunyai motivasi untuk menyalurkan hobi ataupun hanya ikut serta memeriahkan perlombaan. Dalam atletik terdapat beberapa nomor-nomor yang menjadi materi dalam pembelajaran yang harus dipelajari oleh siswa salah satunya adalah nomor lempar cakram. Dalam kamus besar bahasa indonesia lempar cakram adalah salah satu nomor lomba yang menggunakan benda berbentuk piring (cakram). Berdasarkan catatan sejarah bahwa lempar cakram adalah salah satu nomor atletik, hal ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus yang berjudul Odyssy pada zaman purba. Dalam buku Odyssy tersebut menceritakan bahwa gerak-gerakan dasar dari atletik adalah jalan, lari, lompat dan lempar yang telah di kenal oleh bangsa primitif pada zaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu dikenal.

4 Teknik yang di lakukan saat melempar cakram, (1) cara memengang cakram (2) teknik lempar cakram, dalam teknik lempar cakram ada lima macam, persiapan awalan, awalan berputar, lempar dan lepasnya cakram, memelihara keseimbangan, dan keluar dari lingkaran. Adapun kondisi fisik yang sangat diperlukan dalam lempar cakram yaitu: kekuatan, daya ledak, keseimbangan dan ketepatan merupakan komponen yang harus dikembangkan, namun didalam lempar cakram kondisi fisik yang paling dominan dan sangat penting adalah kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang. Menurut Syafruddin (1996:42) kekuatan merupakan kemampuan otot mengatasi beban atau tahanan. Dapat dilihat dari segi mekanika kekuatan adalah kekuatan badan dalam menggunakan daya sedangkan kelenturan (fleksibility) adalah efektivitas seseorang dalam penyesuaian diri dengan segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas (Sajoto, 1995:8). Sedangkan kelenturan adalah merupakan kemampuan menggerakan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi cedera (Ismaryati, 2008:101). Sedangkan menurut harsono (1988:163) menambahkan bahwa kelenturan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dilapangan pada saat peneliti melakukan observasi. Hasil observasi peneliti saat mengamati siswa putera SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih masih dikategorikan rendah dalam melakukan lempar cakram. Hal ini tidak sesuai dengan target yang sudah ditentukan oleh guru bidang studi penjaskes di sekolah. Berdasarkan dari hasil pernyataan diatas bahwa keberhasilan seorang siswa mencapai hasil yang baik dalam lemparan ditentukan oleh faktor kondisi fisik yang baik, salah satu komponen kondisi fisik adalah kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan otot pinggang yang sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan gerakan melempar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pada lempar cakram khususnya pada siswa putera SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih. Untuk itu penulis merasa tertarik dan perlu mengadakan penelitian yang mengkaji tentang olahraga lempar cakram dengan judul Hubungan Kekuatan Otot Lengan Bahu Dan Kelenturan Pinggang Dengan Hasil Lempar Cakram Pada Siswa putera SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih. Kekuatan sangat di perlukan dalam cabang olahraga atletik, yaitu lempar cakram. Lempar cakram merupakan olahraga atletik yang memerlukan kekuatan, terutama kekuatan otot lengan bahu. Secara fisiologis kekuatan merupakan kemampuan otot mengatasi beban atau tahanan. Sedangkan secara fisikalis kekuatan merupakan hasil perkalian antara massa dengan percepatan (Syafruddin, 1996:42). Dalam kegiatan lempar cakram atlet memerlukan kondisi fisik yang baik terutama kekuatan lengan bahu didalam (Mochamad Sajoto, 1988:58) kekuatan itu sendiri adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut masalah kemampuan seorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu kerja tertentu. Kemudian didalam bukunya yang ditulis tahun 1998 defisini kekuatan tersebut lebih diperinci menjadi komponen kondisi fisik seseorang

5 tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktifitas olahraga, karena kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cidera. Menurut (Ismaryati, 2008:111) mendefinisikan kekuatan merupakan tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Menurut Nuril Ahmadi (2007:65) mengemukakan Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja maksimal. Dan kekuatan banyak digunakan atau diperlukan hampir di semua cabang olahraga, misalnya dalam olahraga permainan, atletik, maupun olahraga beladiri. Kelenturan atau kelenturan tubuh merupakan salah satu komponen atau unsur kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan. Defenisi kelenturan tubuh menurut (Ismaryati, 2008:101) kelenturuan merupakan kemampuan menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi cidera. Mempunyai kelenturan tubuh yang baik tidak dapat begitu saja dimiliki seseorang. Harus ada latihan yang dilakukan untuk meningkatkan kelenturan tubuh seseorang. Sebagaimana yang diungkapkan (Mukholid, 2004:8) menjelaskan bahwa kelenturan adalah batas rentang gerak maksimal yang mugkin pada sebuah sendi atau rangkaian sendi. Karena kelenturan adalah spesifik pada masalah sendi, maka program latihan harus menekankan pada ruang gerak sendi pada semua tubuh. Selain pada ruang gerak sendi, kelenturan ditentukan oleh elastis tidaknya otot, tendon, dan ligament. (Ismaryati, 2008:101) menjelaskan terdapat dua macam kelenturan yaitu kelenturan dinamis (aktif) dan kelenturan statis (pasif). Kelenturan dinamis adalah kemampuan menggunakan persendian dan otot secara terus menerus dalam ruang gerak yang penuh dan cepat, dan tanpa tahanan gerakan. Misalnya menendang bola tanpa tahanan atau beban pada otot-otot hamstring dan sendi panggul. Kelentukan ini sangat sulit diukur. Kelentukan statis adalah kemampun sendi untuk melakukan gerak dalam ruang yang besar, misalnya gerakan split. Jadi dalam kelentukan statis yang diukur adalah besarnya ruang gerak. Lempar adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan data pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan kedepan atau keatas. Salah satu cabang dari atletik adalah lempar cakram. Lempar cakram diikut sertakan dalam pesta olympiade sebagai nomor perorangan untuk putra dan putri. Tujuan dari lempar cakram adalah melempar cakram dengan sekuatkuatnnya agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam lempar cakram memiliki postur tubuh yang besar dan tinggi sangatlah mendukung untuk melakukan lemparan secara maksimal demikian pula dengan tangan dan lengan yang panjang maka akan semakin baik. Disamping itu kekuatan, kecepatan dan kelenturan harus dimilki juga. Pelempar cakram ada yang mendasari lemparannya dengan otot dan ada juga dengan kecepatan. Pelempar yang bertubuh besar dapat melaksanakan lemparan dengan tenaganya yang dahsyat. Pada umumnya kecepatan mereka tidak begitu tinggi serta besar. Sebaliknya bagi pelempar yang tubuhnya tidak begitu

6 tinggi serta besar umumnya mempunyai kecepatan yang lebih tinggi tetapi kekuatannya kalah besar. METODE PENELITIAN Adapun jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kekuatan otot lengan-bahu dan kelenturan punggung dengan hasil lempar cakram siswa SMAN 2 Ujung Tanjung. Korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang untuk meningkatkan hubungan variable-variable yang berbeda dalam suatu populasi dan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontriibusi antara variable bebas dan variable terikat (Arikunto, 2006 : 131). Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan padasman 2 Ujung Tanjung, sedangkan waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2016. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putera SMAN 2 Ujung Tanjung yang berjumlah 35 orang menggunakan teknik total sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan expanding dynamometer, sit and reach dan tes lempar cakram. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kekuatan otot lengan dan bahu Pengukuran kekuatan otot lengan bahu dilakukan dengan tes Expanding Dynamometer terhadap 35 orang sampel, didapat skor tertinggi 57, skor terendah 29, rata-rata (mean) 41.51, simpangan baku (standar deviasi) 6.04, Untuk lebih jelasnya lihat pada distribusi frekuensi di bawah ini:. Tabel 1. Distribusi frekuensi variabel kekuatan otot lengan bahu (X 1 ) No Frekuensi absolute Frekuensi relative Kelas interval (Fa) (Fr) 1 29-35 4 11.43 2 36-42 17 48.57 3 43-49 11 31.43 4 50-56 2 5.71 5 57-63 1 2.86 Jumlah 35 100% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 35 sampel, ternyata 4 orang (11.43%) memiliki hasil kekuatan otot lengan bahu dengan rentangan nilai 29-35, kemudian 17 orang (48.57%) memiliki hasil kekuatan otot lengan bahu dengan rentangan nilai 36-42, sedangkan 11 orang (31.43%) memiliki hasil kekuatan otot lengan bahu dengan rentangan nilai 43-49, selanjutnya 2 orang (5.71%) memiliki hasil

Frekuensi Relatif 7 kekuatan otot lengan bahu dengan rentagan nilai 50-56, dan 1 orang (2.86%) orang memiliki hasil kekuatan otot lengan bahu dengan rentangan nilai 57-63, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 60 50 40 30 20 10 0 48.57 31.43 11.43 5.71 2.86 29-35 36-42 43-49 50-56 57-63 Kelas Interval Gambar 1. Histogram Kekuatan otot lengan bahu 2. Kelenturan pinggang Pengukuran kelenturan pinggang dilakukan terhadap 35 orang sampel, didapat skor tertinggi 32.1, skor terendah 12.5, rata-rata (mean) 21.18, simpangan baku (standar deviasi) 4.25, Untuk lebih jelasnya lihat pada distribusi frekuensi di bawah ini: Tabel 2. Distribusi frekueasi variabel kelenturan pinggang (X 2 ) No Kelas interval Frekuensi absolute (Fa) Frekuensi relative (Fr) 1 12.5-16.5 5 14.29 2 16.6-20.6 11 31.43 3 20.7-24.7 15 42.86 4 24.8-28.8 2 5.71 5 28.9-32.9 2 5.71 Jumlah 35 100% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 35 sampel, ternyata 5 orang (14.29%) memiliki kelenturan pinggang dengan rentangan nilai 12.5-16.5, kemudian 11 orang (31.43%) memiliki kelenturan pinggang dengan rentangan nilai 16.6-20.6, sedangkan 15 orang (42.86%) memiliki kelenturan pinggang dengan rentangan nilai 20.7-24.7, selanjutnya 2 orang (5.71%) memiliki kelenturan pinggang dengan rentangan nilai 24.8-28.8, dan 2 orang (5.71%) memiliki kelenturan pinggang dengan rentangan nilai 28.9-32.9. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Frekuensi Relatif 8 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 42.86 31.43 14.29 5.71 5.71 12.5-16.5 16.6-20.6 20.7-24.7 24.8-28.8 28.9-32.9 Kelas Interval Gambar 2. Histogram Kelenturan pinggang 3. Hasil lempar cakram Pengukuran hasil lempar cakram dilakukan dengan melemparkan cakram sejauh terhadap 35 orang sampel, didapat skor tertinggi 25.05, skor terendah 13.36, rata-rata (mean) 18.16, simpangan baku (standar deviasi) 2.49, Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada distribusi frekuensi di bawah ini: Tabel 3. Distribusi frekuensi variabel hasil lempar cakram (Y) No Kelas interval Frekuensi absolute (Fa) Frekuensi relative (Fr) 1 13.36-15.76 7 20 2 15.77-18.17 12 34.29 3 18.18-20.58 11 31.43 4 20.59-22.99 4 11.43 5 23.00-25.40 1 2.86 Jumlah 35 100% Berdasarkan pada tabel distribusi frekuensi di atas dari 35 sampel, 7 orang (20%) memiliki hasil lempar cakram dengan rentangan nilai 13.36-15.76, kemudian 12 orang (34.29%) memiliki hasil lempar cakram dengan rentangan nilai 15.77-18.17, sedangkan 11 orang (31.43%) memiliki hasil lempar cakram dengan rentangan nilai 18.18-20.58, selanjutnya 4 orang (11.43%) memiliki hasil lempar cakram dengan rentangan nilai 20.59-22.99, dan 1 orang (2.86%) memiliki hasil lempar cakram dengan rentangan nilai 23.00-25.40, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Frekuensi Relatif 9 40 35 30 25 20 15 10 5 0 34.29 31.43 20 11.43 2.86 13.36-15.76 15.77-18.17 18.18-20.58 20.59-22.99 23.00-25.40 Kelas Interval B. Pengujian Persyaratan Analisis Gambar 3. Histogram Hasil lempar cakram 1. Uji Normalitas Data Analisis uji normalilas data dilakukan dengan uji lilliefors. Hasil analisis uji normalilas masing-masing variabel di sajikan dalam bentuk tabel di bawah ini, dan perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4. Uji normalitas data dengan uji lilliefors No Variabel Lo Lt Keterangan 1 Kekuatan otot lengan bahu 0.0914 0.1497 Normal 2 kelenturan pinggang 0.1121 0.1497 Normal 3 Hasil lempar cakram 0.0959 0.1497 Normal Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil Lo variabel kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram lebih kecil dari Lt, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. 2. Perhitungan Koefisien Korelasi Sederhana Hasil perhitungan koefisien korelasi sederhana dapat dilihat sebagai berikut: a. Hasil hitung koefisien koralasi nilai X 1 terhadap Y adalah 0,375 b. Hasil hitung koefisien koralasi nilai X 2 terhadap Y adalah 0.384 C. Pengujian Hipotesis 1. Uji Hipotesis Satu Pengujian hipotesis pertama yaitu terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dengan hasil lempar cakram. Berdasarkan

10 analisis dilakukan, maka didapat rata-rata hasil lempar cakram sebesar 18.16, dengan simpangan baku 2.49. Untuk skor rata-rata kekuatan otot lengan bahu didapat 41.51 dengan simpangan baku 6.04. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kekuatan otot lengan bahu dan hasil lempar cakram, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,334 berarti, r hitung (0,375) > r tab (0,334), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara kekuatan otot lengan bahu dengan hasil lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih. Tabel 5. Analisis korelasi antara kekuatan otot lengan bahu dengan hasil lempar cakram (X l -Y) N r hitung r tabel α = 0.05 Kesimpulan 35 0.375 0.334 Ho ditolak Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan bahu dengan hasil lempar cakram pada taraf signifikan α = 0.05. 2. Uji Hipotesis Dua Pengujian hipotesis kedua yaitu terdapat hubungan antara kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram. Berdasarkan analisis dilakukan, maka didapat rata-rata hasil lempar cakram sebesar 18.16, dengan simpangan baku 2.49. Untuk skor rata-rata kelenturan pinggang didapat 21.18 dengan simpangan baku 4.25. Dari keterangan di atas diperoleh analisis korelasi antara kelenturan pinggang dan hasil lempar cakram, dimana r tab pada taraf signifikan α (0,05) = 0,334 berarti, r hitung (0,384) > r tab (0,334), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan yang berarti antara kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih. Tabel 6. Analisis korelasi antara kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram (X 2 -Y) N r hitung r tabel α = 0.05 Kesimpulan 35 0,384 0.334 Ho ditolak Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram pada taraf signifikan α = 0.05.

11 3. Penguji Hipotesis Tiga Pengujian hipotesis tiga yaitu terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram. Berdasarkan analisis dilakukan, maka diperoleh analisis korelasi antara kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram sebagai berikut: Tabel 7. Analisis korelasi antara kekuatan otot lengan dan bahu dan kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram (X 1,X 2 -Y) N R hitung R table α = 0.05 Kesimpulan 35 0.485 0.334 Ho ditolak Hasil analisis korelasi menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram pada taraf signifikan α = 0.05. D. Pembahasan 1. Hubungan Kekuatan Otot Lengan Bahu dengan Hasil Lempar Cakram Kekuatan merupakan tenaga kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal. Kekuatan merupakan unsur yang sangat penting dalam aktifitas olahraga, karena kekuatan merupakan daya penggerak dan pencegah cidera. (Nuril Ahmadi, 2007:65) mengemukakan Kekuatan adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja maksimal. Dan kekuatan banyak digunakan atau diperlukan hampir di semua cabang olahraga, misalnya dalam olahraga permainan, atletik, maupun olahraga beladiri. Dari penjelasan di atas penulis dapat menjelaskan bahwa kekuatan merupakan kemampuan otot untuk dapat mengatasi tahanan atau beban, menahan atau memindahkan beban dalam menjalankan aktivitas olahraga. Untuk itu kekuatan otot lengan sangat dibutuhkan dan diperlukan dalam melakukan lempar cakram. Perhitungan korelasi antara kekuatan otot lengan bahu (X 1 ) dengan hasil lempar cakram (Y) menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria pengujian jika r hitung > r tabel, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana, 2002:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara kekuatan otot lengan bahu dengan hasil lempar cakram diperoleh r hitung 0.375 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0.334. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan bahu dengan hasil lempar cakram. dengan demikian baik kekuatan otot lengan bahu yang dimiliki atlet maka semakin baik pula hasil lemparan yang diperoleh.

12 Dari penjelasan di atas jelas bahwa kekuatan otot lengan bahu sangat berpengaruh terhadap hasil lempar cakram dalam cabang atletik. Ini terlihat dari hasil perhitungan analisis yang menyatakan terdapat hubungan signifikan antara kekuatan otot lengan bahu dengan hasil lempar cakram yang ditentukan dari hasil analisis, 2. Hubungan Kelenturan Pinggang dengan Hasil Lempar Cakram Kelenturan atau kelenturan tubuh merupakan salah satu komponen atau unsur kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan. Defenisi kelenturan tubuh menurut (Ismaryati, 2008:101) kelenturuan merupakan kemampuan menggerakkan tubuh atau bagian-bagiannya seluas mungkin tanpa terjadi cidera. Mempunyai kelenturan tubuh yang baik tidak dapat begitu saja dimiliki seseorang. Harus ada latihan yang dilakukan untuk meningkatkan kelenturan tubuh seseorang. Sebagaimana yang diungkapkan (Mukholid, 2004:8) menjelaskan bahwa kelenturan adalah batas rentang gerak maksimal yang mugkin pada sebuah sendi atau rangkaian sendi. Karena kelenturan adalah spesifik pada masalah sendi, maka program latihan harus menekankan pada ruang gerak sendi pada semua tubuh. Selain pada ruang gerak sendi, kelenturan ditentukan oleh elastis tidaknya otot, tendon, dan ligament. Perhitungan korelasi antara kelenturan pinggang (X 2 ) dengan hasil lempar cakram (Y) menggunakan rumus korelasi product moment. Kriteria pengujian jika r hitung > r tabel Ho ditolak dan Ha diterima, maka terdapat hubungan yang signifikan dan sebaliknya (Sudjana, 2002:369). Dari hasil perhitungan korelasi antara kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram diperoleh r hitung 0,384 sedangkan r tabel pada taraf signifikan α = 0.05 yaitu 0,334. Berarti dalam hal ini terdapat hubungan antara kelenturan pinggang dengan hasil lempar cakram, Dengan demikian baik kelenturan pinggang yang dimiliki pemain maka semakin baik pula hasil lemparan yang diperoleh. Apabila kelenturan pinggang tidak baik, maka hasil lemparan yang dilakukan tidak akan memiliki kelenturan sehingga cakram yang akan kita lempar tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dari penjelasan di atas jelas bahwa kelenturan pinggang sangat berpengaruh terhadap hasil lempar cakram seseorang. Baik kelenturan pinggang seseorang maka baik pula hasil lempar cakram yang dimilikinya. 3. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan Bahu Dan Kelenturan Pinggang Dengan Hasil Hasil Lempar Cakram Untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau lebih digunakan rumus korelasi ganda. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi ganda (uji R) didapat R hitung = 0.485 sedangkan R tabel diperoleh sebesar 0.334, jadi R hitung > R tabel, artinya terdapat hubungan secara bersama-sama antara kekuatan otot lengan bahu (X I ) dan kelenturan pinggang (X 2 ) dengan kemampuan hasil lempar cakram (Y). Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil lempar cakram yang dilakukan seseorang. Semakin

13 baik kekuatan otot lengan bahu dan semakin kelenturan pinggang seseorang maka memungkinkan semakin baik juga lemparan yang dihasilkan. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis uraikan pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Dari hasil yang diperoleh kekuatan otot lengan bahu mempunyai hubungan dengan hasil lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih, dimana r hitung (0.375) > r tabel (0,334) pada α=0,05. Dari hasil yang diperoleh kelenturan pinggang mempunyai hubungan dengan hasil lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih, dimana r hitung (0.384) > r tabel (0,334) pada α=0,05. Terdapat hubungan secara bersama-sama antara kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang terhadap hasil lempar cakram pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih, dimana r htung (0.485) > r tabel (0,334) pada α=0,05. Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan rekomendasi kepada: Pelatih/dosen/guru dapat memperhatikan kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang pada siswa SMA Negeri 2 Ujung Tanjung Kecamatan Tanah Putih. Bagi atlet/siswa agar dapat memperhatikan dan menerapkan kekuatan otot lengan bahu dan kelenturan pinggang untuk menunjang kemampuan hasil lempar cakram. Bagi atlet agar memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hasil lempar cakram. Bagi para peneliti disarankan untuk dapat mengkaji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan hasil lempar cakram. Arsil, (1999). Pembinaan Kondisi Fisik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ismariati (2008). Tes dan Pengukuran Olahraga, UNS Surakarta Mukholid, Agus. 2004. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Surakarta. Yudhistira Sajoto, 1995. Peningkatan Dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Dahara Prize Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Edisi 2. Jakarta. Salemba Media.