BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi agar memberikan nilai tambah yang lebih besar. Proses industri dari perusahaan manufaktur menghasilkan berbagai macam limbah. Limbah tersebut harus dikelola dengan baik dan benar karena dapat mencemari dan merusak lingkungan, khususnya limbah B3. Menurut BAPEDAL (1995) menyebutkan bahwa B3 adalah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun karena sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia. Dari hal tersebut jelas bahwa setiap kegiatan/usaha yang berhubungan dengan B3, baik penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah dan penimbun B3, harus memperhatikan aspek lingkungan dan menjaga kualitas lingkungan tetap pada kondisi semula. Dan apabila terjadi pencemaran akibat tertumpah, tercecer dan rembesan limbah B3, harus dilakukan upaya optimal agar kualitas lingkungan kembali kepada fungsi semula. Perkembangan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis lingkungan dan energi. Bermula dari dampak industri inilah maka 1
perusahaan dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini, maka peraturan pemerintah Indonesia terhadap pertanggungjawaban perusahaan dalam pengelolaan lingkungan menjadi semakin ketat. Hal ini dibuktikan dengan adanya PROPER, audit, sidak dari Kementerian Lingkungan Hidup, dan Undangundang yang berlaku tentang pengelolaan lingkungan. Oleh sebab itu, isu lingkungan penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Menurut ISO 14001 (ISO 14001, 1996) mendefinisikan sistem manajemen lingkungan adalah bagian dari manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, praktek, prosedur, proses dan sumber daya untuk mengembangkan, menerapkan, mencapai, mengkaji dan memelihara kebijakan lingkungan. Sistem manajemen lingkungan yang baik telah menjadi tuntutan dari konsumen dan pemerintah negara maju yang semakin kritis tentang sistem produksi dari negara berkembang yang salah satunya berkaitan dengan isu lingkungan. Komisi Eropa pada tanggal 17 Februari 1999 mengeluarkan keputusan yang menyangkut Ecolabel sebuah produk dan ditujukan kepada semua produk tekstil yang masuk pasar Eropa. Semua produk tekstil yang akan masuk pasar Eropa harus mengikuti semua ketentuan yang tertera pada keputusan tersebut untuk mendukung program Eropa dalam menjaga kelestarian lingkungan. Umumnya terkait dengan ketentuan ISO 14000 yang menyangkut lingkungan. 2
Selain sebagai standar dari negara maju, implementasi sistem manajemen lingkungan juga bermanfaat untuk menentukan pengembangan strategi perusahaan baik di pasar domestik maupun luar negeri. Hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan matriks analisis SWOT dan diagram SWOT. Dari matriks analisis SWOT dan diagram SWOT dapat diketahui bagaimana posisi perusahaan tersebut. PT APAC INTI CORPORA merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil. Kegiatan utamanya adalah memproduksi Yarn, Greige, Denim, Jasa Laundry dan Garment. PT APAC INTI CORPORA mengekspor produknya ke lebih dari 70 negara di lima benua ke seluruh dunia. Oleh sebab itu, perlu dilaksanakan sistem manajemen lingkungan yang baik karena konsumen di dominasi oleh konsumen luar negeri yang semakin kritis menyadari isu lingkungan. Dari penjelasan tersebut penulis tertarik untuk menjadikan topik dalam penulisan tugas akhir ini yang berjudul Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan Sebagai Pengembangan Strategi Perusahaan di Pasar Internasional. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu perumusan masalah sebagai berikut: 1. Sejauh mana komitmen PT APAC INTI CORPORA dalam mengimplementasikan sistem manajemen lingkungan?. 3
2. Bagaimana strategi pengembangan perusahaan di pasar internasional?. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Penulis hanya membahas mengenai implementasi pengelolaan limbah sisa/bekas kemasan Bahan Berbahaya dan Beracun. 2. Pasar internasional yang dimaksudkan, yaitu Amerika dan Eropa. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui sejauh mana komitmen PT APAC INTI CORPORA dalam mengimplementasikan sistem manajemen lingkungan. 2. Menentukan strategi pengembangan perusahaan di pasar internasional. 1.5 Manfaat Penulisan Manfaat yang diharapkan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: a. Bagi PT APAC INTI CORPORA Sebagai kontribusi yang penulis lakukan agar dapat dijadikan kajian bagi perusahaan untuk mengambil keputusan selanjutnya. 4
b. Bagi Universitas Tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai sarana tambahan referensi di perpustakaan Universitas Gadjah Mada mengenai permasalahan yang terkait dengan penulisan tugas akhir ini. c. Bagi Penulis Menerapkan dan mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama belajar. 1.6 Kerangka Penulisan Penulisan tugas akhir ini akan disusun berdasarkan kerangka penulisan yang dijabarkan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini memuat latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan, dan kerangka pemikiran. BAB II Gambaran Umum Bab ini menguraikan tentang landasan teori yang dipakai dalam penulisan tugas akhir ini, yaitu mengenai: pengertian sistem manajemen lingkungan, bentuk sistem manajemen lingkungan, hak dan kewajiban konsumen, pengertian pemasaran internasional, pasar ekspor internasional, standar ekspor ke pasar Amerika dan Eropa. 5
Selain itu, bab ini juga menguraikan tentang metodologi, jenis/sumber data yang dipakai, yaitu mengenai: jenis penelitian, teknik analisis data, dan sumber data. BAB III Analisis dan Pembahasan Bab ini memaparkan penjelasan dan analisis mengenai implementasi sistem manajemen lingkungan sebagai pengembangan strategi di pasar internasional yang dilakukan oleh PT APAC INTI CORPORA. BAB IV Penutup Bab ini merupakan penutup dar tugas akhir ini, hasil analisis dan pembahasan akan disimpulkan dan saran-saran yang dapat dipertimbangkan oleh manajemen PT APAC NTI CORPORA. 6
1.7 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Mulai Observasi Selama Magang Menggali Ide/ Gagasan Mencari Topik/ Judul TA Pembuatan Proposal TA Pengajuan Proposal TA Tidak Setuju/ Tidak Setuju Pengumpulan Data Cek dan Evaluasi Data Implementasi SML di perusahaan Menganalisis implementasi SML dengan SWOT Kesimpulan dan Saran Selesai 7