BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Pemilu 2014 akan menjadi cermin bagi kualitas yang merujuk pada prinsip demokrasi yang selama ini dianut oleh Negara kita Indonesia. Sistem Pelaksanaan Pemilu yang baik adalah yang sejalan dengan demokrasi. Berikut adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis : 1. Ketentuan-ketentuan yang mengatur setiap tahapan pemilu dirumuskan berdasarkan asas-asas pemilu: langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, akuntabel, dan edukatif. 2. Ketentuan-ketentuan yang mengatur setiap tahapan pemilu terdapat kepastian hukum (predictable procedures), yaitu: mengatur semua hal yang perlu diatur (tidak ada kekosongan hukum), ketentuan yang satu dengan ketentuan yang lain tidak saling bertentangan (konsisten), dan ketentuan yang mengandung makna tunggal (tidak multitafsir). 3. Ketentuan-ketentuan yang mengatur setiap tahapan pemilu dan sistem pendukungnya bersifat efektif (mencapai tujuan yang ditetapkan), dan efesien (baik dalam prosedur, jangka waktu, sarana, tenaga, dan biaya). 4. Ketentuan-ketentuan yang mengatur setiap tahapan terdapat sistem pengawasan guna menjamin pemilu berjalan sesuai dengan peraturan 1
2 perundang-undangan, sehingga proses dan hasil pemilu mencapai integritas tinggi. 1 Selain daftar peserta Partai Politik yang bersaing untuk mendapatkan suara rakyat, Masyarakat Indonesia juga dihadapkan atas munculnya berbagai sosok figur politik yang siap mencalonkan diri sebagai Calon Presiden ( CaPres ) pada Pemilu 2014. Salah satu di antara Calon Presiden adalah Joko Widodo yang menjadi sebuah acuan sejauh mana masyarakat menginginkan figur yang mau bekerja dan melayani Publik secara menyeluruh dan total. Ir. H. Joko Widodo yang akrab di panggil Jokowi, merupakan mantan walikota Solo 2005-2010 dan 2010-2015. Pada tahun 2012, Ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012 dan berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Tepat pada tanggal 29 September 2012, KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi-Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo- Prijanto. Setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, popularitas Jokowi melejit berkat rekam jejaknya yang baik dan pendekatannya yang membumi dan pragmatis, seperti yang ditunjukkan melalui program "blusukan" untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung. Akibatnya, Jokowi merajai survey-survey calon presiden dan menyingkirkan kandidat lainnya, sehingga muncul wacana untuk menjadikannya sebagai calon presiden. Kini, setelah 2 tahun masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dilihat cukup mampu menyelesaikan berbagai permasalahan Ibukota yang cukup polemik, Jokowi kembali diminta oleh 1 Surbakti, Ramlan. 2008. Buku Panduan Komisi Pemilihan Umum. Penerbit Komisi Pemilihan Umum : Jakarta.
3 Megawati Soekarno Putri dari Partai PDI Perjuangan sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2014. Jokowi yang dikenal sebagai Gubernur blusukan menjadi upaya untuk mengambil hati rakyat Indonesia. Kriteria itu mencerminkan bahwa sesungguhnya publik menginginkan seorang pemimpin yang benar-benar mau bekerja dan melayani, bukan hanya bicara, obral janji, namun tetap duduk santai di kursi pemerintahannya tanpa melihat langsung ke lapangan bagaimana kondisi nyata yang di alamai rakyatnya. Bagi masyarakat Indonesia, selama mau bekerja dan melayani publik dengan sungguh-sungguh, maka besar peluangnya untuk dipilih dan menjadi wakil rakyat pada puncak penyelenggaraan Pemilu 2014 mendatang. Survey nasional Populi Center menemukan, kaum profesional Jakarta mengapresiasi pencalonan Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden. Ketua Populi Center Nico Harjanto 2 mengatakan kaum profesional Jakarta memandang kinerja Jokowi membenahi Jakarta bagus. Kebanyakan mereka juga tidak setuju dengan isu bahwa selama mengabdikan diri untuk Jakarta, Jokowi hanya melakukan pencitraan. Kepada tim liputan6 pada hari kamis 3 april 2014 Nico menyatakan bahwa hampir separuh responden juga menyatakan senang dengan pemberian mandat kepada Jokowi untuk menjadi capres. Sehingga elektabilitas tokoh capres: top of mind, Jokowi mencapai 36,4 persen. Angka ini cukup tinggi dibanding kandidat capres yang lain. Tren preferensi politik kaum profesional Jakarta ini, tidak banyak berbeda dengan preferensi masyarakat Indonesia pada 2 http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2032213/survey-kaum-profesional-jakartamengapresiasi-pencapresan-jokowi : Jumat, 04 April 2014 09:38
4 umumnya. Dalam hal ini, kaum profesional Jakarta cukup kuat preferensinya terhadap perubahan, seperti tampak pada referensi terhadap partai, tokoh, cawapres dan agenda pemerintahan. Pada Pemilu 2014, publik sudah cukup pintar menentukan siapa yang akan mereka pilih untuk perubahan yang lebih baik. Dipilihnya Jokowi sebagai kandidat calon Presiden 2014 oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, mengandung dua pandangan yang berbeda. Terpilihnya Jokowi pun dicatat sebagai sesuatu yang kontroversial. Sebab ada yang mendukungnya sebagai calon presiden, ada juga yang tidak. Sekalipun Jokowi adalah kader PDI Perjuangan yang loyal dan punya kesetiaan tinggi, namun saat dirinya dipilih sebagai capres, pandangan masyarakat akan terbelah menjadi dua bagian. Pertama, di satu sisi ada orang yang melihatnya tidak masalah, karena untuk kepentingan yang lebih luas dan bangsa, Jokowi bisa menjadi capres. Sementara di sisi lain, berbagai kalangan juga menilai dari pengalaman Jokowi dianggap belum pantas maju sebagai Capres. Mereka memandang kinerja Jokowi untuk pembenahan Ibukota belum terlihat hasil nyatanya sehingga lebih baik fokus membuktikan kinerjanya terlebih dahulu dalam membenahi Jakarta baru maju sebagai capres. Pencalonan Jokowi sebagai presiden dalam pemilu 2014 dinilai inkar terhadap sumpah jabatan yang pernah diucapkan saat pelantikan sebagai Gubernur DKI pada Oktober 2012 silam. Mereka memandang pencalonan Jokowi sebagai presiden tidak etis, karena dapat dipastikan ia akan meninggalkan jabatan dan tugasnya untuk kedua kalinya. Inilah yang menjadi catatan kontroversial dari peristiwa ini. Fenomena yang kontroversial tersebut memancing suhu politik yang
5 menarik untuk diangkat oleh media dan mendapat respon yang tinggi di kalangan masyarakat luas. Pemberitaan terhadap Jokowi di berbagai media telah menarik perhatian khalayak luas, salah satu media yang rutin menghadirkan pemberitaan tentang Jokowi adalah liputan6.com yang merupakan perkembangan teknologi informasi dari liputan 6 di televisi. Selain mudah di akses oleh berbagai kalangan, Liputan 6 merupakan program berita televisi Indonesia yang dikenal sebagai program berita yang populer dengan slogan dan moto lambang nama adalah "Aktual Tajam Terpercaya. Penghargaan atas liputan 6 adalah SCTV Awards sebagai Program Berita Televisi Ngetop (2001-sekarang). Berdasarkan survei lapangan yang dilakukan oleh Peneliti, sebagian besar Mahasiswa PKK angkatan 2012 tersebut banyak yang telah berkecimpung sebagai praktisi di bidang jurnalis dan penyiaran. Mahasiswa/i Univ Mercu Buana PKK tersebut terlihat sangat aktif dan kritis terhadap pemberitaan yang tersebar di media massa terhadap pemberitaan tentang pencalonan Jokowi sebagai presiden dalam pemilu 2014 di liputan6.com Dari hal tersebut di atas, Penulis akan meneliti sikap mahasiswa Univ Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang studi Broadcasting terhadap pemberitaan Joko Widodo yang dicalonkan sebagai Capres Pada Pemilu 2014.
6 1.2. Rumusan Masalah Dengan mengetahui latar belakang masalah di atas, maka Penulis menetapkan rumusan masalahnya sebagai berikut : Sejauh mana sikap Mahasiswa Univ. Mercu Buana, bidang studi Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi terhadap pemberitaan tentang pencalonan Joko Widodo sebagai presiden dalam Pemilu 2014 di liputan6.com? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui sikap Mahasiswa Univ. Mercu Buana, bidang studi Broadcasting Fakultas Ilmu Komunikasi terhadap pemberitaan tentang pencalonan Joko Widodo sebagai presiden dalam Pemilu 2014 di liputan6.com. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan masukan pengetahuan terhadap ilmu komunikasi yang berkaitan dengan pemberitaan di media online dan menjadi bahan referensi di kalangan Mahasiswa Universitas Mercu Buana, khususnya Fakultas Ilmu komunikasi bidang studi Broadcasting yang memiliki nilai positif dan intelektualitas terhadap individu mereka.
7 Manfaat praktis a. Sebagai aplikasi teori yang telah penulis dapatkan dari perkuliahan b. Sebagai kontribusi dalam bidang komunikasi yang berhubungan dengan media massa dengan kaitannya terhadap pemberitaan tentang pencalonan Jokowi sebagai presiden dalam pemilu 2014 di liputan6.com.