BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permainan hockey sudah menyebar luas di Indonesia dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknik, taktik, strategi, mental dan melalui pendekatan ilmiah. diletakkan di atas garisan belakang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang mana tujuan berolahraga

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari satu orang, seperti: Hockey, Sepak Bola, Bola Basket, Bola Volly dan

BAB I PENDAHULUAN. Hoki adalah permainan dua tim yang masing masing tim 11 pemain

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan sebuah aktivitas fisik yang memiliki aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. ibu kota sampai masyarakat pedesaan, namun kebanyakan dari masyarakat belum

BAB I LANDASAN TEORITIS. Salah satu cara untuk mengharumkan atau usaha untuk mengharumkan nama bangsa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dimana banyak manfaat olahraga yang dirasakan secara langsung oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktifitas olahraga merupakan bentuk aktifitis fisik yang memiliki aspek

BAB I PENDAHULUAN. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tepat guna. Tercapainya prestasi

BAB I PENDAHULUAN. pemainnya memegang sebuah tongkat bengkok yang disebut stik (stick) untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai setiap atlet hoki secara sempurna, karena dribble digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

SISTEMATIKA MENGAJARKAN TEKNIK DASAR HOKI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah olahraga yang paling terpopuler di dunia dan permainan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sendy Mohamad Anugrah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga menjadi suatu kebutuhan hidup masyarakat di zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dari semua kalangan maupun usia. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya club dan

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

PERBEDAAN PENGARUH MEDIA GAMBAR DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL KETEPATAN FLICK ATLET PUTERA SEKOLAH HOKI INDONESIA BANGKIT

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

Irwansyah Siregar. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat dan potensi menjadi seorang atlet yang berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya yang bermain bulutangkis baik di ruangan tertutup (indoor)

BAB I PENDAHULUAN. berguna membentuk jasmani dan rohani yang sehat.sampai saat ini olahraga telah

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Meja merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan permainan beregu, masing masing regu terdiri

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga sesuai dengan minatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola tergolong kegiatan olahraga yang sebetulnya sudah

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Sepakbola yang memiliki andil didalamnya. Sekolah SSB Patriot Medan dan juga beberapa para pelatih dan pengurus pada

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SILABUS PENATARAN PELATIH HOKI

BAB I PENDAHULUAN. kembali setelah terjadi pelanggaran seperti tendangan bebas, corner kick,

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cabang olahraga yang didalami.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi dalam rangka menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

I. PENDAHULUAN. banyak digemari orang, dari usia anak-anak sampai orang dewasa bahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembinaan di usia dini baik dari kemapuan tehnik taktik dan strategi serta

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MK HOKI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MODIFIKASI BOLA TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN DRIBBLE DALAM PERMAINAN HOKI. Oleh: Seno Kastomi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah mengoper (Passing),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Edwin Saprudin Basri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat menguasai unsur teknik dasar dalam permainannya. Unsur teknik

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB I PENDAHULUAN. masyrakat akan perkembangan olahraga prestasi di Indonesia khususnya.dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satryandi Ahmad Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik-teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. dengan pencapaian prestasi optimal yang hendak dicapai.

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan dalam pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persepakbolaan nasional khususnya Sumatera Utara, banyak anakanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Andri Setiadi, 2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tercapainya prestasi dalam olahraga merupakan usaha yang dilakukan melalui pembinaan diusia dini baik darikemampuan teknik taktik dan strategi serta melalui pendekatan ilmiah. Olahraga merupakan sebuah aktifitas fisik yang mana tujuan dari berolahraga adalah mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dengan semaksimal mungkin bagi mereka baik individu maupun tim. Untuk mendapatkan prestasi dibidang olahraga yang digeluti diharapkan mendapat ilmu pengetahuan dan teknologi yang kegunaannya tepat guna. Saat ini permainan hockey sudah menyebar luas di Indonesia dan mengalami perkembangan yang sangat baik. Kemajuan terlihat dari banyaknya kalangan mahasiswa (perguruan tinggi) dan pelajar (sekolah) yang menggeluti cabang ini. Hal ini dibuktikan dengan kejuaran hockey Nasional tingkat mahasiswa antar perguruan tinggi se-indonesia yaitu nomor hockey lapangan. Adapun kejuaraan hockey lapangan (outdoor) tingkat nasional adalah Pekan olahraga nasional XVI tahun 2004 di Palembang, Liga hockey mahasiswa nasional di Bandung 2005, Kejuaraan nasional hockey di Jakarta tahun 2007, dan tahun 2008, Kejuaraan nasional hockey di Jakarta tahun 2014, dan Pra kualifikasi PON XIX di Jakarta tahun 2015 (outdoor) dan kejuaraan nasional hockey ruangan (indoor) di Jakarta tahun 2007, Kejuaraan nasional hockey indoor di 1

2 Jakarta tahun 2014, Kejuaraan nasional hockey indoor pra kualifikasi PON XIX di Jakarta tahun 2015, yang mana mayoritas pemain yang berperan sebagai atlet hockey dalam kejuaraan tersebut diatas berasal dari unimed hockey club. Kemajuan dan perkembangan hockey yang terjadi saat ini sudah cukup baik, untuk itu diharapkan banyak masukan dan bantuan dalam peningkatan pembinaan lebik baik untuk kedepannya yang meliputi: aspek fisik, teknik, taktik/strategi dan mental. Sehingga setiap masalah yang akan dihadapi dapat diatasi dengan terus membenahi diri dengan cara mengembangkan, meningkatkan dan memperbaiki segala sektor pendukung serta terus mencari metode dan teknik yang lebih efektif dan efisien agar dapat menghasilkan atlet yang unggul dan berprestasi. Permainan hockey pada dasarnya adalah upaya untuk menguasai bola, merebut bola dan menghindari lawan dalam penguasaan bola. Apabila teknik dasar dikuasai, maka bola akan lebih lama dalam penguasaan. Dengan begitu para pemain akan lebih mudah untuk menguasai jalannya pertandingan dan memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan. Mempelajari teknik dasar agar dapat memainkan bola dan menyadari akan pergerakan bola akan dapat dikuasai dengan melakukan latihan secara terencana, terukur dan berkesinambungan dengan berulang-ulang. Orientasi dalam permainan hockey adalah membuat gol sebanyakbanyaknya dengan memasukan bola ke gawang lawan dengan menggunakan tongkat (stick) dari daerah lingkaran tembak (circle), dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola. Memenangkan pertandingan dalam

3 permainan hockey, yaitu dengan memasukan bola ke gawang lawan dari daerah tembakan, lebih banyak dibandingkan tim lawan memasukan bola. Pertandingan olaharaga hockey standar internasional menggunakan lapangan sintetis seperti pada olimpiade, kejuaraan dunia atau turnamen resmi dibawah Federation International de Hockey (FIH). Setiap olahraga membutuhkan pemahaman, fisik, dan kreatifitas yang didasari oleh teknik dasar dari cabang olahraga tersebut. Cabang olahraga hockey juga membutuhkan kemampuan fisik, pemahaman dan kreatifitas dalam melakukannya. Glencross (1984:25-54) menyatakan berikut merupakan teknik dasar dalam permainan hockey yaitu: dribble, push, passing, hit, flick, dan shotting dan diantaranya adalah reverse push. Reverse push adalah teknik dasar yang perlu dilatih dan dikuasai setiap atlet hockey, sehingga setiap atlet dapat menguasai jalannya permainan hockey. Untuk bermain hockey dengan baik, maka seorang pemain harus bisa menguasai teknik-teknik dasar hockey yang baik dan benar. Untuk memperoleh teknik bermain hockey yang baik dan benar, para pemain sebaiknya berlatih secara rutin dengan penuh kedisplinan. Oleh sebab itu penguasaan teknik dasar diharapkan untuk mendapat perhatian serius dari pembina dan pelatih hockey sejak dini. Teknik reverse push ini sangat dibutuhkan ketika saat mengecoh lawan maupun mengoper bola kepada teman karena atlet akan mampu menguasai bola dalam situasi apapun maupun dari sisi forehand ataupun backhand.

4 Elizabeth Anders (1999:38) menyebutkan bahwa Keterampilan passing push (mendorong bola) dengan teknik backhand sangat diperlukan untuk mengoper bola dari jarak dekat ketika tidak ada waktu dan ruang untuk menggerakkan bola ke posisi forehand. Teknik reverse push sangatlah penting dalam permainan hockey, dengan memahami dan menguasai teknik reverse push, atlet akan mendapatkan keterampilan dan kemampuan melakukan passing dalam ruang gerak yang sempit dan dengan waktu yang cepat dan hasil passing yang tepat sasaran. Pengalaman peneliti dalam mengikuti beberapa kali pertandingan yang diikuti selama ini dapat disimpulkan bahwa, kemampuan forehand push atlet putri unimed hockey club sudah cukup baik, hanya saja dalam pelaksanaan pada saat melakukan teknik reverse push masih kurang dikarenakan para atlet masih sangat lemah dalam melakukan gerak teknik reverse push. Sehinga pada saat dalam permainan, terlihat jelas bagaimana lemahnya pukulan & dorongan dari arah backhand, Arah pandangan yang selalu berfokus terhadap bola, posisi kaki yang tidak benar, posisi badan yang selalu tegak, perkenaan stick terhadap bola yang tidak tepat. Sehingga pada saat atlet menguasai bola pada sisi backhand-nya, lawan sudah dapat membaca titik kelemahan atlet putri Unimed hockey club dalam melakukan passing. Pengalaman peneliti dalam mengikuti Kejuaraan Pesta Hoki USM, Penang-Malaysia Desember 2015, para atlet tim putri unimed hockey club dalam melakukan passing masih dominan menggunakan teknik forehand. Sehingga ada saat tertentu bola yang berada pada sisi backhand, atlet tersebut tidak mampu

5 melakukan penyelesaian dikarenakan kelemahan tersebut, sehingga ada inisiatif menarik bola lalu mengarahkan dan memaksakan arah bola tersebut ke posisi forehand, sehingga momen untuk melakukan passing ataupun shooting menjadi tidak optimal dan tidak efisien. Pada saat tertentu beberapa atlet meakukan teknik reverse push, akan tetapi gerakannya belum sempurna sehingga passing nya tidak terarah. Teknik reverse push ini juga sangat penting baik dalam situasi permainan yang ketat, karena teknik ini tidak membutuhkan kemampuan fisik yang maksimal ketika melakukannya, hanya saja perlu dikuasai gerakan yang baik dan benar, karena di dalam setiap permainan hockey, reverse push ini mampu menambah strategi bermain yang tidak dapat diperhitungkan oleh lawan, dikarenakan sisi backhand ini bisa disebut sisi rentan dikarenakan kekuatan berada di arah forehand (kanan) lawan. Dengan teknik yang simple ini terdapat kelebihan yang bisa kita jadikan sebagai alternatif ketika sisi forehand sudah dijaga oleh lawan. Teknik reverse push ini telah banyak dilakukan oleh atlet profesional yang ada di benua Eropa dan Amerika, terlihat banyak sekali manfaat dan trik yang dilakukan ketika melakukan reverse push yang bertujuan untuk menguntungkan tim dalam permainan. Terlihat permainan dengan melakukan reverse push yang sangat taktis dengan mengarahkan bola kearah sisi kiri yang tidak ada penjagaan dai lawan. Dalam situasi kemelut yang ada di dalam garis D (Circle), dengan melakukan teknik reverse push sangat penting, tidak memerlukan dorongan yang kuat, melainkan mendorong bola ke arah kaki kiri lawan, sehingga lawan tersebut tidak menduga bola akan mengarah ke sisi backhand-nya sehingga dapat

6 mengenai kaki sehingga mengakibatkan terjadinya hukuman yang menghasilkan sebuah kesempatan yaitu penalty corner yang mana menjadi salah satu kesempatan yang baik untuk tim penyerang untuk menciptakan gol ke gawang lawan. Ketika dalam sesi latihan atlet yang berlatih dilapangan hockey Universitas Negeri Medan, latihan yang dilakukan sudah baik dengan konsep berlatih dengan secara berulang-ulang, akan tetapi dalam latihan teknik reverse push masih terlihat lemah dan kurang baik dalam melakukan passing backhand (reverse push) Hasil observasi yang dilaksanakan peneliti pada tanggal 22 Oktober 2016 terhadap atlet hockey putri unimed hockey club tahun 2016 di lapangan Hockey Universitas Negeri Medan terlihat bahwa reverse push sangatlah diperlukan dalam permainan, namun atlet menyatakan bahwa dalam pelaksanaanya masih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Yang mana harapan mereka dilapangan mereka mampu menguasai jalannya pertandingan dengan teknik yang bervariasi dengan baik, namun kenyataannya dalam melakukan teknik dari sisi kiri reverse push yang memang sampai saat ini yang menjadi titik lemah atlet dalam sesi latihan maupun dalam pertandingan. Setelah penulis melakukan observasi terhadap atlet yang terkait dengan pelaksanaan teknik pada saat latihan dan kebenaran gerak teknik reverse push, selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan pelatih Unimed hockey club Ibrahim di kantor sekretariat Unimed Hockey Club Universitas Negeri Medan, Jln.Williem Iskandar Psr.V Medan Estate pada tanggal 25 Oktober 2016. Kesimpulan dari hasil wawancara dengan pelatih Ibrahim sebagai pelatih Unimed

7 Hockey Club mengatakan bahwa perkembangan kemampuan teknik dan fisik atlet Unimed hockey club ini memang sudah meningkat cukup baik. Akan tetapi secara khusus untuk teknik reverse push atlet unimed hockey club, sesuai pengamatan pelatih dalam sesi latihan maupun pada saat bermain memang terbukti masih sangat lemah sementara keseluruhan materi latihan untuk setiap teknik sudah diterapkan, akan tetapi teknik reverse push ini masih belum dapat dikuasai dengan baik sebagaimana dengan teknik lainnya contoh seperti forehand push, hit, dribble dan lain-lain. Sementara dilihat dari sesi latihan khusus/mandiri yang diberikan, atlet ini juga lebih senang melakukan latihan passing dan shooting dengan teknik forehand dan pada saat passing dan shooting dengan sisi backhand masih sangat kurang dan lemah baik dari segi teknik dan kebenaran gerak tekniknya. Teknik reverse push sangat perlu untuk dikuasai para atlet hockey putri Unimed hockey club, karena teknik reverse push sangat bermanfaat. Dengan kita menguasai teknik reverse push sehingga dalam pelaksanaan dalam permainan, teknik ini bisa dilakukan dalam ruang yang sempit dengan penjagaan lawan dan dengan waktu yang singkat. Juga setiap pemain pasti merasa kesulitan untuk merebut atau mencuri bola dari sisi sebelah kiri (backhand), sehingga dalam melakukan passing atau shooting, lawan tidak menduga atau terkecoh dengan teknik passing atau shooting dengan teknik reverse push yeng menjadi salah satu titik lemah lawan. Dari segi teknik pegangan stick forehand berbeda dengan pegangan reverse push dalam melakukan passing. Berdasarkan pernyataan pelatih maka penulis melakukan tes reverse push (mendorong bola) dari hasil tes reverse push yang diperoleh melalui tes

8 pendahuluan atlet putri Unimed hockey club dimana identifikasi kebenaran gerak teknik reverse push atlet tersebut masih lemah disebabkan posisi pegangan stick yang belum tepat, perkenaan stick dengan bola belum tepat, penempatan bola yang tidak tepat, posisi badan, dan pandangan yang cenderung selalu kearah bola. Dari berbagai hasil pengamatan dan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa atlet putri sangat membutuhkan teknik reverse push yang baik dan benar yang mana masih menjadi kelemahan karena kurangnya prosedur kebenaran gerak teknik dan teknik yang baik dan benar tersebut diharapkan dapat meningkatkan prestasi atlet hockey putri sumatera utara menjadi lebih baik. Kemampuan reverse push atlet putri Unimed hockey club dapat ditingkatkan melalui latihan latihan yang terprogram dengan baik dengan prosedur pelaksanaan teknik yang benar. Hasil yang dikemukakan diatas akan dapat memperkuat peneliti untuk mengambil kesimpulan bahwa, untuk meningkatkan prestasi diperlukan analisis gerak teknik khususnya teknik reverse push, yang nantinya diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan push (passing/shooting) sehingga diharapkan dapat mempertinggi prestasi atlet hockey. Untuk itu penulis ingin membuat sebuah penelitian mengenai Analisis gerak teknik reverse push dalam permainan hockey lapangan atlet putri Unimed Hockey Club tahun 2016 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka perlu di identifikasi lebih dalam lagi, dengan tujuan dapat mempermudah peneliti untuk mendapatkan tujuan penelitian ini. Maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

9 Bagaimanakah teknik reverse push dalam permainan hockey atlet putri Unimed Hockey Club tahun 2016? Apakah gerak teknik reverse push diperlukan dalam permainan hockey? Apa sajakah faktor yang mempengaruhi analisis gerak teknik reverse push dalam permainan hockey atlet putri Unimed Hockey Club tahun 2016? Apakah manfaat analisis gerak teknik reverse push dalam permainan hockey atlet putri Unimed Hockey Club tahun 2016? C. Batasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyebabkan pemahaman yang berbeda, maka penelitian ini dibatasi ruang lingkupnya yang disebut juga batasan masalah. Penelitian ini akan di fokuskan dan dibatasi pada analisis gerak teknik reverse push dalam permainan hockey lapangan, yang akan dilakukan pada atlet hockey putri Unimed Hockey Club tahun 2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dituliskan diatas maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah teknik reverse push yang dilakukan oleh atlet hockey putri Unimed Hockey Club tahun 2016? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kebenaran gerak teknik reverse push dalam permainan hockey lapangan yang dilakukan oleh atlet putri Unimed Hockey Club tahun 2016.

10 F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam menganalisis teknik reverse push dalam permainan hockey. 2. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dan pembina atlet dalam menambah wawasan dan mutu mengenai teknik reverse push dalam permainan hockey. 3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti dalam melakukan penelitian lebih lanjut. 4. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademika Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Medan serta sumbangan bagi dunia kepelatihan.