BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM PSA 5 V. Mikrokontroler ATMega8535

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MAX6675 K-Type Thermocouple Temperature Sensor

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PEMBUATAN ALAT. 1. Alat yang dibuat berupa pengedali motor DC berupa miniatur konveyor.

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Listing Program. // Declare your global variables here

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perangkat Keras. Informasi waktu yang akan ditunjukkan oleh jarum dan motor power

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

Listing Program Aquaponik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar blok diagram dari sistem kerja alat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

TUGAS MATAKULIAH APLIKASI KOMPUTER DALAM SISTEM TENAGA LISTRIK FINAL REPORT : Pengendalian Motor DC menggunakan Komputer

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB IV PENGUJIAN DAN SIMULASI PENGENDALIAN SUHU RUANG PENETAS TELUR

Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan suhu dan timer berbasis mikrokontroler ATMega8535, dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (I2C DAN APLIKASI RTC) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A. Gambar A. Layout alat tongkat tunanetra. Ubiversitas Sumatera Utara

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 4.1 Rangkaian keseluruhan

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA DATA. dari sistem yang dibuat. Pengujian dan pengukuran pada rangkaian ini bertujuan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

Robot Dengan Kendali Cahaya

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Transkripsi:

27 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Blok Diagram Sistem Adapun diagram blok dari system yang dirancang,seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.1 di bawah ini: PSA 5 V DS18B20 1 wire LCD 16 X 2 Load cell HX711 Mikrokontroler ATMega8535 Driver L298N Kipas Keypad Driver Relay Pemanas Gambar 3.1 Diagram Blok Adapun fungsi tiap blok dari gambar diagram blok di atas adalah: 1. Blok Sensor DS18b20 : Sebagai sensor mengukur suhu di dalam inkubator. 2. Blok PSA 5V : Sebagai sumber tegangan keseluruhan rangkaian 3. Blok LCD : Penampil hasil pengukuran dan pemprosessan yang dilakukan mikrokontroller 4. Blok Relay : Mengendalikan aktif matinya pemanas 5. Blok Driver L298N : Sebagai pengendali kipas 6. Load Cell : Sebagai sensor mengukur berat benda.

28 7. Kipas : Untuk menyalurkan udara panas dari heater ke seluruh bagian inkubator. 8. Pemanas : Sebagai penghangat udara di dalam inkubator 9. Keypad : Sebagai input setting suhu. 3.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 8535 dapat dilihat pada gambar di bawah ini : (1) (2) Gambar 3.2 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 8535(1) Rangkaian pada Papan PCB (2) Dari gambar 3.2, Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler ATMega8535. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk men-download file heksadesimal kemikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke USB via programmer. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 17, 18, 19, 20 dan 1. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemrograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bias merespon.

29 3.3 Perancangan Sensor Ds18B20 Perancangan rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi tingkat suhu yang terdpat pada cairan fluida baik di sensor bagian atas maupun bagian bawah. Menurut datasheet, output yang dikeluarkan sensor DS1820 berupa konfigurasi angka 1 dan 0, yang mana mengindikasikan suatu suhu tertentu, berikut adalah tabel yang menjelaskan output sensor DS1820 beserta level pengukurannya. Agar bagian data pada sensor Ds18b20 dapat membaca keadaan suhu, maka diperlukan catu daya khusus yang di pasangkan ke bagian pin data dari sensor Ds18b20. Untuk itu dipasangkan resistor pull-up yang diambil dari supply 5V ke dan disambungkan ke pin data. Resistor yang digunakan bernilai 4700 ohm atau 4k7. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 3.3. Rangkaian Sensor Ds18B20 3.4 Rangkaian Power Supplay Rangkaian power supplay pada alat ini berfungsi sebagai sumber daya untuk menghidupkaan sistem. Dalam rangkaian ini peneliti memakai IC regulator 7805 digunakan untuk menurunkaan tegangan 12 volt menjadi 5 volt. Dimana masukan rangkaian ini adalah dari baterai sebesar 12 volt dan keluaran rangkaian ini sebesar 5 volt dan akan di pergunakan untuk menghidupkan sistem dalam penelitian ini.

30 Gambar 3.4 Rangkaian Power supplay. 3.5 Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan potensio sebesar 5 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil. Gambar 3.5 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler. Gambar 3.5 Rangkaian LCD Dari gambar 3.4, rangkaian ini terhubung ke PC.2... PC.7, yang merupakan pin I/O dua arah dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMega8535.

31 3.6 Rangkaian Driver Motor L298N Pada alat ini driver motor yang dipakai adalah driver motor L298N. Rangkaian ini berfungsi untuk mengontrol kecepatan dan arah pergerakan motor. Driver motor L298N membutuhkan 6 pin mikrokontroler namun pada rangkaian ini hanya menggunakan 3 pin mikrokontroler karena hanya menggerakkan satu buah motor saja yaitu pin B0, B1, dan OCR1A. Gambar 3.6 Rangkaian Driver Motor L298N 3.7 Rangkaian Relay Pada alat ini dipasang relay untuk mengendalikan ON/OFF pemanas. Relay dipasang dengan kondisi Normally close. Gambar 3.8 Rangkaian Skematik Relay

32 3.8 Rangkaian Loadcell dan Penguat HX711 Pada alat ini dipasang sensor loadcell dengan berat maksimal 6 kg. pada rangkaian ini loadcell dipasang penguat khusus untuk loadcell yaitu HX711. Berikut adalah gambar skematik modul HX711: Gambar 3.10 Skematik Modul HX711 3.9 Rangkaian Keypad Proses scaning untuk membaca penekanan tombol pada matrix keypad 4 4 untuk mikrokontroler diatas dilakukan secara bertahap kolom demi kolom dari kolom pertama sampai kolom ke 4 dan baris pertama hingga baris ke 4. Program untuk scaning matrix keypad 4 4 dapat bermacam-macam, tapi pada intinya sama. Data port mikrokontroler, misalkan pada SW2 = 1011 0111 tersebut terbagi dalam nible atas dan nible bawah dimana data nible atas (1011) merupakan data yang kita kirimkan sedangkan data nible bawah (0111) adalah data hasil pembacaan penekanan tombol keypad SW2 pada proses scaning matrix keypad 4 4 ini.

33 Gambar 3.11 Rangkaian Keypad Mengirimkan logika Low untuk kolom 1 (Col1) dan logika HIGH untuk kolom yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111, atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan maka data pembacaan baris akan 1111. Mengirimkan logika Low untuk kolom 2 (Col2) dan logika HIGH untuk kolom yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111, atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan maka data pembacaan baris akan 1111. Mengirimkan logika Low untuk kolom 3 (Col3) dan logika HIGH untuk kolom yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111, atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca

34 adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan maka data pembacaan baris akan 1111. Mengirimkan logika Low untuk kolom 4 (Col4) dan logika HIGH untuk kolom yang lain kemudian membaca data baris, misal tombol SW1 ditekan maka data baris pertama (Row1) akan LOW sehingga data baris yang dibaca adalah 0111, atau tombol yang ditekan tombol SW5 maka data pada baris ke 2 akan LOW sehingga data yang terbaca 1011, atau tombol SW9 yang ditekan sehingga data yang terbaca 1101, atau tombol SW13 yang ditekan maka data yang dibaca adalah 1110 dan atau tidak ada tombol pada kolom pertama yang di tekan maka data pembacaan baris akan 1111.

35 3.12 Flowchart Mulai Inisialisasi sistem Blower On Mikrokontroler ATmega8535 Konfigurasi Set Suhu Max Suhu Min OK OK Inisialiasasi DS18B20 Tidak Device Terdeteksi Ya Tidak Baca nilai tempertatur Tidak Suhu DS18B20 atas > max Suhu DS18B20 bawah >max Tampilkan LCD Matikan Pemanas/ Blower OFF Selesai Gambar 3.11 Flowchart

36 BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega8535 Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega8535 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan. Kaki 10 dan 30 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 11 dan 31 dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 10 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 10 sebesar 4,93 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler ATMega 8535 untuk menguji port port yang terdapat pada AtMega8535, program yang diberikan adalah sebagai berikut: #include <mega8535.h> #include <delay.h> #include <stdio.h> while (1) // Place your code here PORTA = 0xFF; PORTB = 0xFF; PORTC = 0xFF; PORTD = 0xFF; delay_ms(2000); PORTA = 0x00; PORTB = 0x00; PORTC = 0x00; PORTD = 0x00; delay_ms(2000); Pengujian port ini dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh pin yang ada pada mikrokontroller AtMega8535 bekerja ataupun berfungsi dengan baik.

37 Tabel 4.1 Pengujian Port ATMega8535 Port Mega8535 Vout (V) PortA 4.93 PortB 4.93 PortC 4.93 PortD 4.93 Gambar 4.1 Pengujian PORT 4.2. Pengujian Power Supply Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan ke alat tersebut. Tegangan yang dibutuhkan alat adalah 5 volt. Pengujian power supply dilakukan untuk mengetahui apakah tegangan yang masuk ke alat tersebut bernilai 5 volt. Tabel 4.2 Pengujian Vin dan Vout Vin (V) Vout (V) 12 5.01

38 Gambar 4.2 Pengujian Vout Power Supply 4.3 Pengujian Rangkaian Interfacing LCD 16x2 LCD dot matriks 16 x 2 karekater dapat dihubungkan langsung dengan mikrokontroler ATMega8535, disini fungsi LCD adalah sebagai tampilan hasil pengukuran dan diberi beberapa keterangan. Pada penelitian ini LCD dihubungkan ke mikrokontroler melalui PortC.2 ~ PortC.7 yang berfungsi bus data. Adapaun data yang dikirimkan oleh mikrokontroler merupakan kode ASCII data dalam bentuk bilangan biner, dimana data tersebut dapat diterjemahkan oleh LCD ke bentuk karakter. Pengiriman data yang dari mikrokontroler diatur oleh pin EN, RS dan RW. Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberi tahu LCD bahwa ada data yang sedang dikirimkan. Untuk mengirim data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat berlogika low dan set (high) pada dua jalur kontrol yang lain (RS dan RW). Jalur RW adalah jalur kontrol Read/write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada bus akan dituliskan pada LCD. Ketika RW berlogika high (1), maka program melakukan pembacaan memori dari LCD. Dalam penelitian ini umumnya pin RW selalu diberikan logika low(0). RS dihubungkan ke Port C2, Enable dihubungkan ke Port C3, RW dihubungkan ke ground, DB4 dihubungkan ke Port C4, DB5 dihungkan ke Port C5, DB6 dihubungkan ke Port C6, DB7 dihubungkan ke Port C7. Dengan mengikuti keterangan diatas kita dapat membuat program untuk menampilkan karakter pada LCD. Program yang diisikan ke mikrokontroler untuk menampilkan karakter pada LCD adalah sebagai berikut :

39 #include <mega8535.h> #include <alcd.h> #include <stdio.h> void main() lcd_init(16); while(1) lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts("tes"); lcd_gotoxy(0,1); lcd_puts("fatya amy"); //fungsi library LCD // fungsi bahasa c Program diatas akan menampilkan kata tes di baris pertama dimulai dari kolom pertama pada LCD 16x2, baris kedua menampilkan fatya amy. `Pada penelitian ini, saat seluruh rangkaian diaktifkan, maka pada LCD akan tampil waktu pada baris pertama, Gambar 4.3 Pengujian LCD 16x2

40 4.4 Pengujian dan Kalibrasi Sensor Suhu Ds18b20 Pada pembacaan sensor Ds18b20 yang terbaca masih merupakan nilai bit (data), sehingga diperlukan pengubahan dari penubahan dari pada pembacaan data yang diperoleh dari sensor Ds1820 menjadi nilai suhu. Kemudian perlu dilakukan pengujian keakuratan terhadap hasil kalibrasi yang dihasilkan sensor Ds1820 dengan termometer standar. Pada pengujian ini dibutuhkan pengambilan data sebagai pembanding dari nilai digital yang berasal dari sensor Ds1820 bagian atas dengan Ds1820 bagian bawah untuk setiap perubahan 1 0 C. Di bawah ini merupakan data yang didapat dari sensor DS1820 bagian atas dan bagian bawah dengan Termometer Digital. Tabel 4.3 Pengujian Ds18b20 Bagian Atas dengan Pembanding Termometer Digital No. Sensor Atas ( o C) Termo Digital ( o C) 1 28.95 29 2 29.5 30 3 30.95 31 4 31.45 32 5 32.4 33 6 33.35 34 7 34.25 35 8 35.25 36 9 36.3 37 10 37.45 38 11 38.5 39 12 39.47 40 13 39.53 41 14 41.95 42 15 42.45 43 16 43.5 44 17 44.35 45 18 45.95 46 19 46.65 47 20 47.95 48

41 Dari tabel di atas suhu diukur dari mulai pembacaan 29 C hingga suhu 48 C thermometer digital sebagai perbandingan sensor Ds1820 bagian atas. Hasil yang didapatkan hampir linear, hal ini ditunjukkan pada grafik diawah ini. 60 50 40 sensor atas y = 0.0061x 2 + 0.5354x + 8.1223 R² = 0.9976 30 20 10 0 0 10 20 30 40 50 60 Gambar 4.4 Grafik Pengujian Ds18b20 Bagian Atas dengan Pembanding Termometer Digital Pada tabel di bawah ini menunjukkan nilai sensor Ds1820 bagian bawah: Tabel 4.4 Pengujian Ds18b20 Bagian Bawah dengan Pembanding Termometer Digital No. Sensor Bawah ( o C) Termo Digital ( o C) 1 28.95 29 2 29.45 30 3 30.95 31 4 31.45 32 5 32.2 33 6 33.65 34 7 34.5 35 8 35.95 36 9 36.45 37

42 10 37.35 38 11 38.62 39 12 39.95 40 13 40.52 41 14 41.97 42 15 42.66 43 16 43.95 44 17 44.45 45 18 45.2 46 19 47.15 47 20 47.55 48 Dari tabel di atas suhu diukur dari mulai pembacaan 29 C hingga suhu 48 C thermometer digital sebagai perbandingan sensor Ds1820 bagian atas. Hasil yang didapatkan hampir linear, hal ini ditunjukkan pada grafik diawah ini. 60 50 40 sensor bawah y = 0.0009x 2 + 0.9331x + 0.8421 R² = 0.9978 30 20 10 0 0 10 20 30 40 50 60 Gambar 4.5 Grafik Pengujian Ds18b20 Bagian Bawah dengan Pembanding Termometer Digital

43 Dari grafik di atas pembacaan sensor Ds1820 membentuk grafik polynomial. Dan apabila ditarik slope nya, maka didapat sebuah garis lurus yang medekati linear. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengukuran sensor Ds1820 mendekati grafik linear. 4.6 Pengujian dan Analisa Driver L298N beserta Motor DC Pada sistem pengaturan kecepatan motor, diberikan nilai digital yang akan diuji untuk mendapatkan nilai tegangan yang dihasilkan oleh Driver Motor (L298N) dan pengaruhnya terhadap motor. Nilai digital yang diberikan sejumlah dari beberapa nilai bit (misalnya dari 15 sampai 225). Berikut listing program pengujian driver motor L298N: #include <mega8535.h> #include <stdio.h> #include <delay.h> // Declare your global variables here #define PWM1 OCR1A void maju() PORTB.0 = 1; PORTB.1 = 0; OCR1A = 255; void main(void) // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=(1<<COM1A1) (0<<COM1A0) (1<<COM1B1) (0<<COM1B0) (1<<WGM11) (1<<WGM10); TCCR1B=(0<<ICNC1) (0<<ICES1) (0<<WGM13) (0<<WGM12) (0<<CS12) (1<<CS11) (1<<CS10); TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00;

44 OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00; while (1) // Place your code here maju(); Tabel dibawah menunjukkan perubahan nilai digital yang diberikan terhadap output Driver Motor yang dihasilkan. Tabel 4.5 Data pengujian Pwm Kipas No. Pwm V 1 225 6,4 2 215 3,9 3 205 3,1 4 195 2,95 5 185 2,9 6 135 2,42 7 125 2,4 8 85 2,8 9 75 2,7 10 45 2,8 11 15 2,8

45 7 6 5 4 3 2 1 0 pwm y = 0.0002x 2-0.0311x + 3.756 0 50 100 150 200 250 pwm Poly. (pwm) Gambar 4.6 Grafik Pengujian Driver Motor L298N 4.7 Pengujian Sensor Loadcell Dan HX711 Pada pengujian ini dibutuhkan pengambilan data sebagai pembanding dari nilai digital yang berasal dari sensor loadcell setiap perubahan 0,25 kg, pembanding yang digunakan adalah anak timbangan. Di bawah ini merupakan data yang didapat dari sensor loadcell tanpa menggunakan penguat Hx711. Tabel 4.6 Pengujian Sensor Loadcell Tanpa Penguat No. Anak Timbangan (kg) mv 1 0 0,3 2 0,25 0,7 3 0,5 1,1 4 0,75 1,5 5 1 1,8 6 1,25 2,2 7 1,5 2,6 8 1,75 3 9 2 3,4 10 2,25 3,8 11 2,5 4,1

46 12 2,75 4,5 13 3 4,9 14 3,25 5,3 15 3,5 5,7 16 3,75 6,1 17 4 6,5 7 6 5 4 3 2 1 0 y = 0.0089x 2 + 1.5047x + 0.3241 R² = 0.9998 0 1 2 3 4 5 V V Poly. (V) Gambar 4.7 Grafik Pengujian Sensor Loadcell tanpa Penguat HX711 Dari data di atas dapat dilihat bahwa semakin tinggi beban yg diberikan pada sensor maka semakin rendah pula resistasinya. Data yang dihasilkan oleh sensor dalam bentuk mv (milivolt) sehingga tidak terbaca oleh mikrokontroler ATMega8535 maka dari itu perlu dipasang penguat untuk loadcell yaitu pengut HX711. Selanjutnya, dilakukan pengujian menggunakan penguat HX711. Berikut hasil pengujian sensor loadcell meggunakan penguat HX711dengan Anak timbangan sebagai pembanding: Tabel 4.7 Pengujian Loadcell dengan Penguat HX711 No. Anak Timbangan (g) Sensor (g) Error (%) 1 50 48 4 2 100 98 2 3 150 146 2,67

47 4 200 195 2,5 5 250 243 2,8 6 300 292 2,67 7 350 341 2,57 8 400 389 2,75 9 450 438 2,67 10 500 487 2,60 11 550 535 2,73 12 600 584 2,67 13 650 632 2,77 14 700 681 2,71 15 750 729 2,80 16 800 778 2,75 17 850 827 2,71 18 900 875 2,78 19 950 924 2,74 20 1000 972 2,80 1200 1000 800 600 400 200 ANAK TIMBANGAN 0 0 200 400 600 800 1000 1200 Grafik 4.8 pengujian sensor loadcell dengan Penguat HX711 Tabel 4.8 dapat dlihat bahwa data yang dihasilkan memiliki grafik yang linier, persen error yang didapat paling besar adalah 4%. Dengan menggunakan

48 penguat HX711 sensor loadcell tidak perlu dikalibrasi karena sudah menghasilkan nilai yang sesuai. 4.8 Pengujian Relay Pada penelitian ini relay dipasang Normally Close. Adapun listing program untuk pengujian relay adalah sebagai berikut: #include <mega8535.h> #include <stdio.h> #include <stdlib.h> #include <delay.h> #define Relay PORTB.0 void main(void) // Port B initialization // Function: Bit7=In Bit6=In Bit5=In Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=In Bit0=In DDRB=(0<<DDB7) (0<<DDB6) (0<<DDB5) (0<<DDB4) (0<<DDB3) (0<<DDB2) (0<<DDB1) (1<<DDB0); // State: Bit7=T Bit6=T Bit5=T Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T PORTB=(0<<PORTB7) (0<<PORTB6) (0<<PORTB5) (0<<PORTB4) (0<<PORTB3) (0<<PORTB2) (0<<PORTB1) (0<<PORTB0); // Port D initialization // Function: Bit7=Out Bit6=Out Bit5=Out Bit4=In Bit3=In Bit2=In Bit1=out Bit0=out DDRD=(1<<DDD7) (1<<DDD6) (1<<DDD5) (0<<DDD4) (0<<DDD3) (0<<DDD2) (1<<DDD1) (1<<DDD0);

49 // State: Bit7=0 Bit6=0 Bit5=0 Bit4=T Bit3=T Bit2=T Bit1=T Bit0=T PORTD=(0<<PORTD7) (0<<PORTD6) (0<<PORTD5) (0<<PORTD4) (0<<PORTD3) (0<<PORTD2) (0<<PORTD1) (0<<PORTD0); while(1) Relay = 1; Relay = 0; delay_ms(1000); delay_ms(1000); Tabel 4.8 Pengujian Relay No Channel Logic Output 1 Relay1 H(1) OFF 2 Relay 1 L(0) ON 3 Relay 2 H(1) OFF 4 Relay 2 L(0) ON 4.9 Pengujian Keypad Pengujian dilakukan dengan melakukan penekanan pada tombol keypad dan hasilnya akan ditampilkan di LCD, misalnya menekan tombol 1 maka akan muncul 1 pada LCD begitu juga pada tombol lainnya. Berikut listing program keypad : #include <mega8535.h> void scan_keypad() PORTD = 0xHF; //kolom1 delay_us(5); if ( lcd_putchar('1'); else if (PIND.5==0)

50 lcd_putchar('4'); else if (PIND.6==0) lcd_putchar('7'); else if (PIND.7==0) lcd_putchar('*'); PORTD = 0xFF; //kolom2 delay_us(5); if (PIND.4==0) lcd_putchar('2'); (PIND.5==0) lcd_putchar('5'); else lcd_putchar('8'); else if (PIND.7==0) lcd_putchar('0'); PORTD = 0b1111; if (PIND.4==0) //kolom3 lcd_putchar('3');

51 else if (PIND.5==0) lcd_gotoxy(0) lcd_putchar('6'); else if (PIND.6==1) lcd_putchar('9'); else if (PIND.7==01) lcd_gotoxy(0,1); void main() lcd_init(2x16); while(1) scan_keypad(); ada lcd_putsf("angka yg muncul"); 4.10 Pengujian Keseluruhan Sistem Pengujian keseluruhan sistem dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh rangkaian dapat berjalan dengan baik. Pada pengujian inkubator ini terfokus pada control suhu pada inkubator sedangkan untuk timbangan berat badan sebagai pelengkap dan sudah dilakukan pengujian pada pembahasan sebelumnya. Didapat hasil seluruh sistem dan rangkaian berjalan dan berfungsi dengan baik.berikut adalah tabel pengujian keseluruhan sistem pengaturan suhu pada inkubator:

52 Tabel 4.9 Hasil Pengujian alat secara keseluruhan No Sensor Sensor Sensor Relay(Pemanas) Kipas Atas ( 0 C ) Bawah ( 0 C ) Loadcell 1 < 32 < 32 Terbaca ON ON 2 >= 32 =< 32 Terbaca ON ON 3 <= 32 >= 32 Terbaca ON ON 4 >= 37 >= 37 Terbaca OFF OFF

53 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. sensor DS18B20 sebagai sensor suhu menunjukkan angka yang stabil sehingga cocok untuk digunakan untuk inkubator dan sensor Laodcell sebagai sensor berat benda dengan menggunakan penguat hx711 dan stabil. 2. Penggunaan Mikrokontroller atmega8535 mampu mengolah sensor DS18B20 dan sensor Load Cell dengan cukup cepat dan dapat mengolah nilai bacaan sensor seta output yang cukup stabil. 3. Fungsi dari inkubator ini adalah sebagai media penghangat untuk bayi. Panas yang dihasilkan oleh inkubator ini sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu 32 o C-37 o C. Untuk sensor loadcell sudah cukup baik dengan error terbesar 4%. 5.2 Saran Berikut ini adalah saran dan masukan sebagai bahan yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan penelitian system ini antara lain: 1. Diharapkan untuk penelitian inkubator kedepannya untuk ditambahkan kelembaban udara sehingga dapat mengukur tingkatan kelembaban yang pas untuk anak bayi. 2. Diharapakan untuk penelitian selanjutnya agar dapat dikembangkan interface dalam bentuk pc sehingga monitoringnya dapat lebih real time. 3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar dapat meningkatkan sensitivitas timbangan sehingga jika ada perubahan berat sedikit saja akan langsung terdeteksi.