ETIKA DALAM PENELITIAN PERTANIAN Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Etika Profesi

dokumen-dokumen yang mirip
PENTINGNYA ETIKA PROFESI

ETIKA. Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebuah survei pendapat dari arsitek Afrika Selatan, quantity survetor,

PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI

Komunikasi dan Etika Profesi

Pengertian Etika. Memahami, mengerti, dan menjelaskan profesi, tata laku, dan etika berprofesi di bidang teknologi informasi

1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?

ETIKA PROFESI PURWATI

BAB I PENDAHULUAN. manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana

ETIKA PROFESI DAN KODE ETIK KONSULTAN PAJAK INDONESIA. Oleh Bambang Kesit PROGRAM MAKSI-PPAK FE-UII YOGYAKARTA 2010

PROFESI. Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian.

KODE ETIK PEDOMAN PERILAKU HAKIM. Oleh: Suparman Marzuki

BE ETHICAL AT WORK. Part 9

PENGERTIAN ETIKA PROFESI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris Dekan tentunya mempunyai

ETIK UMB ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI (MATERI TAMBAHAN) Melisa Arisanty. S.I.Kom, M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi AKUNTANSI MANAJEMEN

MAKALAH ETIKA PROFESI DENGAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

PENGERTIAN DAN PERANAN ETIKA PROFESI

PENGERTIAN DAN NILAI ETIKA

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 2. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pembahasan. 1. Pengertian Profesi 2. Etika Profesi 3. Etika Komputer 4. Profesional & Profesionalisme. seorang Profesional

Pertemuan 2 ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KODE ETIK PSIKOLOGI SANTI E. PURNAMASARI, M.SI., PSIKOLOG. Page 1

PROFESIONALITAS UMUM DAN PROFESIONALITAS KERJA NAMA : HADI DENGGAN OKTO (M1A114001)

MODUL BAHAN AJAR TUGAS. 1 Modul Bahan Ajar [ETIKA PROFESI] Modul 11. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

ETIKA DI DALAM MASYARAKAT

Profesionalisme dan Kode Etik

Pendahuluan Manusia adalah Makhluk Individu Memiliki akal pikiran, perasaan, dan kehendak. Makhluk Sosial Memiliki perilaku etis

ETIKA PROFESI; Lanjutan

A. Definisi Etika Penelitian B. Prinsip Prinsip Etika Penelitian

Etika, etika profesi Dan kode etik perekam medis

BAB I Tinjauan Umum Etika

1. Pengertian Etika. Etika secara umum dapat dibagi menjadi :

Pengertian Etika. Nur Hidayat TIP FTP UB 2/18/2012

ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F )

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

OVERVIEW DOSEN. : :

PERTEMUAN 10 ETIKA PENELITIAN

TUGAS SOFTSKILL PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BIDANG IT

Pembahasan 1. Norma 2. Etika 3. Moral 4. Pengertian Etika Profesi 5. Fungsi Kode Etik Profesi

Seorang pelaku profesi harus mempunyai sifat : 1. Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya 2. Mampu mengkonversikan ilmu menjadi keterampilan 3.

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELTIAN. bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut agar saling menghormati dikenal

PROFESI. A. Pengertian Profesi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan

ETIKA KEPERAWATAN YUNIAR MANSYE SOELI

Pertemuan ke-2. MK. Etika dan Profesi. Dr. I Wayan S. Wicaksana 02. Profesi (MK. Etika Profesi) 1

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

Tinjauan Umum Etika Profesi

HERU SASONGKO, S.FARM.,APT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada prakteknya di lapangan, keahlian khusus tidak menjamin. menunjang keberhasilan yaitu menerapkan suatu etika.

Oleh. Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom Etika Profesi/ Teknik Informatika Untag Surabaya

EKSPEKTASI DARI ETIKA DOSEN. Oleh Eva Imania Eliasa,M.Pd*

KODE ETIK PSIKOLOGI. Mistety Oktaviana, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul!!!

2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan

KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA

MODUL BAHAN AJAR TUGAS [ETIKA PROFESI] Modul 4. Dosen: Elyas Palantei, ST., M.Eng., Ph.D

Etika Profesi. disusun oleh: Matiinu Yusa Putra ( )

01ILMU ETIKA PROFESI. Etika dan Etiket dalam Humas. Frenia KOMUNIKASI.

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Tiga Asas Luhur dalam Kehidupan Manusia Terdiri dari 2 kegiatan belajar. 1. Asas Keutuhan Watak dan Asas Kesusilaan 2. Asas Keadilan.

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

Apa yang Dimaksud Dengan Etika Profesi?

ETIKA ADMINISTRASI HENDRA WIJAYANTO

PEDOMAN POKOK NILAI-NILAI PERJUANGAN YAYASAN LBH INDONESIA DAN KODE ETIK PENGABDI BANTUAN HUKUM INDONESIA

DOKUMEN JURUSAN ETIKA DOSEN PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

BY. IRMA NURIANTI,SKM. MKes PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis multidimensi di Indonesia

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

Pancasila. Pancasila sebagai sistem Etika (etika, aliran etika dan etika Pancasila) Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke:

Pertemuan 2. Pembahasan. 1. Pengertian Etika Profesi 2. Kode Etik Profesi 3. Peran Etika dalam Perkembangan IPTEK

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL ASOSIASI PERENCANA PEMERINTAH INDONESIA. Nomor 002/Munas-I/APPI/08/2006 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat sekarang ini. Terjadinya krisis. Indonesia menyadarkan masyarakat untuk mengutamakan perilaku

PROFESIONALISME KERJA BIDANG UMUM DAN BIDANG ENGINEER

MUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.

2016, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Intelijen Negara adalah penyelenggara Intelijen

KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum

Etika Profesi INSINYUR. Dr. Dian Kemala Putri

2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

Etika yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan,etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang berarti juga adat kebiasaan atau

Transkripsi:

ETIKA DALAM PENELITIAN PERTANIAN Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Etika Profesi Oleh Maya Dina Jessica 135040100111071 Kelas F Agribisnis UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah Etika Profesi ini tepat waktu dan tanpa halangan yangbesar. 1

Makalah dengan judul Etika dalam penelitian pertanian ini dibuat sebagai salah satu pemenuhan tugas terstruktur mata kuliah Etika Profesi, yang akan membahas etika dalam penulisan penelitian khususnya dalam bidang pertanian. Saya sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan waktu yang dimiliki. Namun demikian penulis telah berusaha dan bekerja keras agar makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih. Malang, 3 Oktober 2015 Penulis DAFTAR ISI Cover Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 Pendahuluan... 4 2

1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penulisan... 5 BAB II Pembahasan... 6 2.1 Pengertian Etika... 6 2.2 Etika Profesi... 7 2.3 Pentingnya Etika Profesi... 11 2.4 Etika Dalam Penelitian... 13 2.5 Gambaran Umum Etika dalam Pertanian... 15 2.5.1 Pokok Permasalahan dalam etika... 16 2.5.2 Manfaat dari teori moral... 17 2.5.3 Defisiensi dalam teori manfaat: Keadilan 17 2.5.4 Defisiensi dalam teori manfaat: Otonomi 18 2.5.5 Tanggung jawab moral dalam penelitian 18 BAB III Penutup... 19 3.1 Kesimpulan... 19 3.2 Penutup... 19 Daftar Pustaka BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian adalah kegiatan manusia yang paling penting. Aktivitas dalam pertanian memiliki arti yang sangat penting dalam perjalanan 3

kehidupan manusia. Pertanian adalah sumber makanan, penyedia bahan serat dan bionergi yang tentunya berdampak terhadap menyediakan lapangan kerja bagi banyak orang di dunia. Hal yang paling penting dan terbesar bagaimana manusia berinteraksi dengan Tuhannya, sesama manusia dan berinteraksi dengan lingkungannya. Karena sifatnya yang penting, aktifitas profesi dibidang pertanian tak terhindarkan berinteraksi dengan kondisi sosial, politik, ekonomi, dan gangguan alam serta aktivitas manusia dibidang profesi lainnya. Pengembangan Pertanian saat ini sedang menapatkan sorotan dari banyak pihak karena tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan pangan, serat dan energi bagai kehidupan manusia di masa depan. Untuk itu etika penelitian dan pengembangan teknologi kususnya dalam pemanfaatan bioteknologi, pengendalian hama dan penyakit tumbuhan serta pemanfaatan sumberdaya alam (tanah, air dan tetumbuhan) dan lingkungan perlu adanya pemahaman etika profesi agar mampu melayani kepentingan publik. Sebagai praktisi dalam bidang pertanian tentunya kita perlu menguasai pengetahuan tentang etika profesi dan dapat mengartikulasikan dan mempertahankan tata-nilai professional dibidang pertanian. Sebagai mahasiswa kita tentu harus mengerti kejelasan berbagai perdebatan isu-isu dalam perkembangan ilmu dan teknologi pertanian serta bisnisnya dan mengeksplorasi dimensi etika dari penerapan tata nilai dalam menjalankan profesi pertanian serta menganalisis lebih lanjut masalah pertanian penting lainnya. Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi generasigenerasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan. 2. Rumusan masalah. 4

Berdasarkan penulisan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah: 1. Apa pengertian etika, etika dalam profesi beserta peranannya dan etika dalam penelitian? 2. Bagaimana gambaran umum etika dalam penelitian pertanian? 3. Tujuan Penulisan Berdasarkan penulisan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Mengetahui dan memahami pengertian etika, etika dalam profesi beserta peranannya dan etika dalam penelitian pertanian. 2. Mengetahui dan memahami gambaran etika dalam penelitian pertanian. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Etika. Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup di perlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agara mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai denganadat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. 5

Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yangberarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah lakumanusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini: a. Drs. O.P. SIMORANGKIR Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik b. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. c. Drs. H. Burhanudin Salam Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. d. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat e. Susen (1987) Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindaksecara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kitapahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita. 2.2. Etika Profesi. 6

Sebelum mengetahui pengertian etika profesi terlebih dahulu kita harus memahami apa pengertian profesi. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian. Profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses setrifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi, karena profesi memiliki karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Berikut adalah ciri profesi dan ciri utama profesi, Ciri Profesi: a. Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus. b. Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama. c. Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup. d. Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam Ciri Utama Profesi a. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun. b. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Didasari pada kode etik profesi. c. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat. d. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus. Dengan kata lain Profesi memiliki arti sebuah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan dan keahlian khusus. Suatu profesi biasanya memiliki kode etik, khusus untuk bidang profesi tersebut. Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam 7

bahasa Inggris Profess, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakuakn suatu tugas khusus secara tetap. Etika profesi menurut keiser dalam Suhrawardi Lubis (1994:6-7) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak professional. Kode Etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Dalam kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standart kegiatan anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai professional suatu profesi yang diterjemahkan kedalam standaart perilaku anggotanya. Nilai professional paling utama adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Nilai professional dapat disebut juga dengan istilah asas etis.(chung, 1981 mengemukakan empat asas etis, yaitu : 1. Menghargai harkat dan martabat 2. Peduli dan bertanggung jawab 3. Integritas dalam hubungan 4. Tanggung jawab terhadap masyarakat. 8

Kode etik dijadikan standart aktvitas anggota profesi, kode etik tersebut sekaligus sebagai pedoman (guidelines). Masyarakat pun menjadikan sebagai perdoman dengan tujuan mengantisipasi terjadinya bias interaksi antara anggota profesi. Bias interaksi merupakan monopoli profesi., yaitu memanfaatkan kekuasan dan hak-hak istimewa yang melindungi kepentingan pribadi yang betentangan dengan masyarakat. Oteng/ Sutisna (1986: 364) mendefisikan bahwa kode etik sebagai pedoman yang memaksa perilaku etis anggota profesi. Konvensi nasional IPBI ke-1 mendefinisikan kode etik sebagai pola ketentuan, aturan, tata cara yang menjadi pedoman dalam menjalankan aktifitas maupun tugas suatu profesi. Bahsannya setiap orang harus menjalankan serta mejiwai akan Pola, Ketentuan, aturan karena pada dasarnya suatu tindakan yang tidak menggunakan kode etik akan berhadapan dengan sanksi. Kode etik profesi merupakan produk etika terapan karena dihasilkan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas suatu profesi. Kode etik profesi dapat berubah dan diubah seiring perkembangan zaman. Kode etik profesi merupakan pengaturan diri profesi yang bersangkutan, dan ini perwujudan nilai moral yang hakiki, yang tidak dipaksakan dari luar. Kode etik profesi hanya berlaku efektif apabila dijiwai oleh citacita dan nilai-nilai yang hidup dalam lingkungan profesi itu sendiri. Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara rapi, lengkap, tanpa catatan, dalam bahasa yang baik, sehingga menarik perhatian dan menyenangkan pembacanya. Semua yang tergambar adalah perilaku yang baik-baik. Bukan algoritma sederhana yang dapat menghasilkan keputusan etis atau tidak etis Kadang-kadang bagian-bagian dari kode etik dapat terasa saling bertentangan ataupun dengan kode etik lain.kita harus menggunakan keputusan yang etis untuk bertindak sesuai dengan semangat kode etik profesi.kode etik yang baik menggariskan dengan jelas prinsip-prinsip mendasar yang butuh pemikiran, bukan kepatuhan membuta. 9

Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi : 1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan. 2. Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosialbagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan social). 3. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan. Tanggung jawab profesi yang lebih spesifik : 1. Mencapai kualitas yang tinggi dan efektifitas baik dalam proses maupun produk hasil kerja profesional. 2. Menjaga kompetensi sebgai profesional. 3. Mengetahui dan menghormati adanya hokum yang berhubungan dengan kerja yang profesional. 4. Menghormati perjanjian, persetujuan, dan menunjukkan tanggung jawab. 2.3. Pentingnya Etika Profesi. Apakah etika, dan apakah etika profesi itu? Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik. 10

Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai the discpline which can act as the performance index or reference for our control system. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan self control, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang tinggi itu hanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat built-in mechanism berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun penyalah-gunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999). Oleh karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika profesi, apa yang semua dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa (okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengan nilai-nilai idealisme dan ujung- 11

ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respek maupun kepercayaan yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini. 2.4. Etika Dalam Penelitian. Penelitian adalah suatu proses penjelajahan/penemuan baik hal yang sudah ada maupun yang belum ada. Dalam banyak hal, proses dan metodologi mencari pengetahuan adalah sebagai hasil yang nyata dari pencarian dan temuan tersebut. Penelitian pertanian, seperti semua penelitian lain, dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengajukan pertanyaan dari fenomena alam. Kemajuan secara bertahap dari penelitian pada dasarnya adalah modus diterimanya praktek "etika" penelitian. Fakta yang paling penting yang harus kita ingat tentang penelitian adalah hubungan implisit antara kejujuran dalam pelaksanaan penelitian dan validitas data penelitian. Jika aplikasi teori dan teknologi harus berlaku dan berfungsi, maka suatu hal penting bahwa temuan peneliti didasarkan pada kejujuran. Dalam penelitian, kita harus mempertimbangkan beberapa etika, diantaranya kita perlu mempertanyaan etika pribadi kita, termasuk kejujuran dasar, kredibilitas, dan motivasi, kepatuhan terhadap kode etik, termasuk ekspektasi masyarakat, undang-undang, standar profesional, dan kebijakan dan menghindari tindakan atau praktek yang beresiko tinggi, termasuk urusan melindungi kepentingan manusia, hewan, dan tumbuhan serta sistem lingkungan yang lebih besar serta mempertanyaan etika dalam proses menetapkan prioritas. Mengapa kita harus mengetahui tentang etika dalam penelitian? Etika merupakan aturan moral adalah aturan-aturan yang masuk akal, dalam ketidaktahuan keadaan mereka sendiri atau masa depan, kita setuju untuk menetapkan standar terbaik untuk perilaku kita sendiri dan perilaku orang lain (Werhane & Doering, 1997). Etika juga merupakan peraturan yang konsisten dengan moralitas yang masuk akal,aturan kepentingan diri kita sendiri dan agar kita berupaya menghindari dihukum. Dalam setiap penelitian pasti terdapat isu-isu etis yang mungkin muncul. Begitu pula dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif terdapat isu-isu etis yang mungkin muncul.terdapat pertanyaan- 12

pertanyaan etis yang mungkin muncul dalam penelitian kualitatif. Termasuk di dalamnya, yaitu pertanyaan tentang konsekuensi positif dan manfaat penelitian, persetujuan subjek berupa informed consent, kerahasiaan dan anonimitas, konsekuensi negatif penelitian serta posisi dan peran peneliti. Isu-isu tersebut dapat muncul dalam setiap tahapan penelitian. Tahapan yang mungkin memunculkan isu etis, yaitu pada tahap pemilihan tema atau topik, penyusunan desain, pada proses pengumpulan data dan transkrip, analisis dan interpretasi serta pelaporan dan publikasi. Adapun hal-hal pokok penting terkait etika dalam penelitian, yaitu terdapat penyelewengan ilmiah, kemungkinan adanya penipuan dan plagiarisme dalam penelitian. Selain itu pada informed consent, subjek menyatakan kesediaan untuk terlibat dalam penelitian. Ada pula kerahasiaan dan anonimitas di mana identitas subjek disembunyikan, tetapi transkrip boleh dibaca pihak yang berkepentingan. Selain itu, ada pula konsekuensi dan manfaat penelitian. Usahakan seminimal mungkin dampak yang mungkin muncul. Dan, pada independensi peneliti, masalah etis dapat muncul pada penelitian sponsor atau didanai pihak tertentu. Jangan sampai penulisan laporan didikte oleh pihak sponsor. Sejumlah dilema etis biasanya muncul dalam penelitian yang menyangkut isu-isu SARA dan hal-hal yang sangat pribadi. Adapun cara implementasi prinsip etis dilakukan dengan tahapan identifikasi isu etis, cari tahu alternatif solusi, menganalisis resiko, melaksanakan pilihan dan evaluasi serta mengatasi konsekuensi negatif. Prinsip-prinsip etis dalam penelitian bersinggungan isu moral dalam masyarakat. Untuk itu diperlukan perhatian khusus dari peneliti. Studi Kasus: Pada konferensi ilmiah dalam pembicaraan informal, seorang ilmuwan terkenal memberikan presentasi review hasil penelitian. Dia pada dasarnya menyajikan karyanya sendiri. Dalam diskusi, seorang peserta menyebutkan bahwa hasil sejenis telah ditemukan oleh kelompok lain dan 13

bahwa konsep utama yang digunakan dalam karyanya telah dirumuskan oleh peneliti lain. Pembicara tersenyum lebar dan menjawab: "Yah, perlu anda tahu, aku tidak terlalu pandai memberikan penghargaan..." Dalam studi kasus diatas, mengemukakan betapa pentingnya etika profesi dalam penelitian. Hal-hal yang seharusnya bisa diminimalisir bisa menjadi sesuatu yang memberika citra buruk terhadap penelitian yang kita lakukan. Oleh karena itu diperlukan terleih dahulu pengakuan terhadap penelitian sebelumnya yang merupakan hipotesa/ide nya kita kembangkan. 2.5. Gambaran Umum Etika dalam Pertanian. Sebuah fakta bahwasanya penelitian pertanian sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial manusia. Sebab sebuah penelitian pasti menghasilkan suatu pengaruh positif atau bahkan memberi resiko yang bisa merugikan alam maupun manusianya sendiri. Tetapi penelitian pertanian memang sangat diperlukan demi mewujudkan sistem pertanian yang dapat memberi dampak positif bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan pangan. Aplikasi penelitian pertanian memang sangat berpengaruh terhadap sistem pertanian yang akan diterapkan. Oleh karena itu diharapkan dapat terciptanya suatu penelitian yang bsa memberi dampak yang baik dan dapat diaplikasikan dalam sistem pertanian yang modern. Bisa dibilang penelitian pertanian memegang peran yang sangat penting dala sistem pertanian yang akan di aplikasikan di waktu yang akan datang kelak. Diharapkan dalam penelitian yang benar dan baik dapat diaplikasikan dalam sistem pertanian dan hasil dari aplikasi tersebut dapat terus berkembang dan menjadi hal yang dapat menguntungkan kehidupan manusia. Peningkatan kualitas sistem pertanian yang menghasilkan produksi yang berkualitas tentunya dapat memberi kepuasan terhadap kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Dari setiap penelitian yang dilakukan pastinya ada evaluasi terhadap kinerja dari penelititan tersebut. Hal ini bertujuan agar ke depannya di dapatkan suatu penelitian yang lebih baik dan menghasilkan suatu hasil pertanian yang berkualitas tinggi. Karena dalam 14

perkembangannya dari waktu ke waktu pasti di tuntut untuk selalu melakukan penelitian baru yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Dala hal ini seua elemen yang terlibat dala penelitian berhak untuk memberi evaluasi supaya ke depannya di dapat sistem penelititan pertanian yang lebih baik lagi. Poin-poin Etika Dalam Penelitian Pertanian 2.5.1. Pokok permasalahan dalam etika Dalam hal ini peneliti dituntut untuk mengerti bagaimana cara beradaptasi dengan dasar moral yang bertanggung jawab. Kadang dapat kita temukan suatu penelitian pertanian di mana tidak memperhatikan faktor-faktor lain yang sebenarnya juga berpengaruh terhadap kelangsungan pertanian dalam jangka waktu yang lama. Demi suatu kepentingan kadang faktor-faktor keberlanjutan menjadi terabaikan dan tidak terfikirkan dengan baik. Hal inilah yang seharusnya perlu di tinjau ulang dalam etika penelitian agar suatu penelitian tidak merugikan faktorfaktor yang lain. Beberapa masalah yang muncul menimbulkan beberapa anggapan yang berbeda, antara lain : 1. Penelitian pertanian telah berhasil dengan beberapa kemajuan 2. Penelitian pertanian menyelesaikan beberapa masalah seperti produksi pertanian dan disusun dalam suatu kerja sama demi mewujudkan suatu tujuan Beberapa percobaan pertanian diharapkan mampu beradaptasi dengan standart keuangan publik dan juga diharapkan untuk menunjukkan layanan umum yang diberikan dan diaplikasikan oleh pemerintah. Jadi diharapkan setiap penelitian selalu mendapat apresiasi pemerintah supaya tercipta model penelitian yang efisien dan mendapat dukungan dari banyak pihak. 2.5.2. Manfaat dari teori moral yang bertanggung jawab Setelah mempelajari teori moral yang bertanggung jawab dari penelititan pertanian kita dapat mengambil dua kriteria yang dirasa dapat memberi manfaat dalam jumlah besar bagi petani yaitu : 1. Tentang produktivitas. Dari hasil penelitian pertanian memang mayoritas bertujuan untuk meningkatkan produktivitas hasil produksi. Hal ini mengingat 15

kebutuhan pangan yang terus meningkat harus di imbangi oleh kuantitas pangan yang tinggi. 2. Efisiensi Selain itu hasil penelitian pertanian juga dapat meningkatkan efisiensi produksi pertanian sehingga mengurangi faktor-faktor yang tidak perlu dilakukan dalam sistem pertanian. 2.5.3. Defisiensi dalam teori manfaat : keadilan Didalam manfaat dari teori moral yang bertanggung jawab tidak menyertakan beberapa kriteria untuk pendistribusian baik manfaat atau kerugian. Kadang dalam suatu penelitian pertanian hanya mementingkan tujuan akhir tanpa memperhatikan aspek manfaat maupun kerugian. Penelitian pertanian cenderung spekulatif karena memang diperlukan suatu keberanian untuk mencoba hal yang baru demi mendapatkan hasil yang lebih baik. Tetapi terkadang banyak dari suatu penelitian pertanian yang manfaatnya kurang diketahui oleh orang lain. Hal ini dikarenakan kurangnya sistem informasi dalam penyampaian hasil manfaat dari penelitian pertanian. Alasan lain kenapa sampai saat ini masih banyak manfaat dari penelitian pertanian yang tidak di publikasikan karena para peneliti menganggap informasi manfaat yang akan mereka sebarkan tidak sebanding dengan resiko kerugian yang mereka dapatkan. 2.5.4. Defisiensi dalam teori manfaat : otonomi Jelas sekali bahwa otonomi atau kapasitas seseorang dalam memilih untuk mereka sendiri tidak muncul dalam tujuan dari produktivitas kecuali untuk memperluas kontribusi mereka dalam kesenangan, kepuasan, atau mengejar kebutuhan ekonomi. 2.5.5. Tanggung jawab moral dalam penelitian pertanian Para peneliti berusaha untuk memperluas penelitian pertanian yang terencana dan teratur dan mengarahkan pada tujuan peningkatan produktivitas dan efisiensi. Selain itu para peneliti menganalisis masalah dalam tanggung jawab moral yang lengkap dalam penelitian pertanian. Selain itu para peneliti menggunakan beberapa pendekatan terhadap tanggung jawab yang bermoral tidak tanpa beberapa defisiensi. Cakupan 16

dari defisiensi ini dalam kebutuhan sangatlah berkolerasi dengan beberapa kritik dari penelitian pertanian lebh dar dua dekade. BAB III PENUTUP 3. 1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah etika merupakan suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral, sedangkan kaitannya dengan profesi adalah sikap hidup 17

berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat. Dalam penelitian, kita harus mempertimbangkan beberapa etika, diantaranya kita perlu mempertanyaan etika pribadi kita, termasuk kejujuran dasar, kredibilitas, dan motivasi, kepatuhan terhadap kode etik, termasuk ekspektasi masyarakat, undang-undang, standar profesional, dan kebijakan dan menghindari tindakan atau praktek yang beresiko tinggi, termasuk urusan melindungi kepentingan manusia, hewan, dan tumbuhan serta sistem lingkungan yang lebih besar serta mempertanyaan etika dalam proses menetapkan prioritas. 3. 2. Penutup Berdasarkan penulisan kesimpulan diatas, maka mudah-mudahan makalah ini telah menjawab sedikitnya pertanyaan yang timbul dala rumusan masalah. Kiranya makalah ini dapat berguna bagi pembaca baik untuk dijadikan seagai referensi dalam pengembangan ke depannya. Atas segala kekurangan dan kelebihan serta kesalahan dalam penulisan, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya akan ketidak sempunaan ini. Akhir kata saya mengucapka terimakasih. DAFTAR PUSTAKA Aji Supriyanto. 2005.Pengantar Teknologi Informasi. Saemba Infotek. Jakarta. Isa, Muhammad Ibrahim. 2012. Isu Etis Dalam Penelitian. https://tulisantertulis.wordpress.com/2012/10/17/isu-etis-dalampenelitian-kualitatif/.(online) Diaskes pada 03 Oktober 2015. Meko, Felix. 2012. Etika Profesi. http://felixmekogadho.blogspot.co.id/2012/04/etika-profesi.html (Online) Diaskes pada 03 Oktober 2015. 18

Raymond McLeod, Jr.1995.Sistem Infprmasi Manajemen.Jilid 1.Penerjemah :Endra Teguh.PT.Prenhallindo.Jakarta. Syekhfanismd, 2013. Modul Etika Penelitia. Syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/Modul-8-ETIKA- PENELITIAN.pdf. Malang. Universitas Brawijaya Yuliana, Nuraini.2013. Etika dan Moral Mahasiswa dalam Profesinya. http://nurainiyuliana.blogspot.co.id/2013/04/makalah-etika-dan-moralmahasiswa_5.html. (Online) Diaskes pada 03 Oktober 2015. 19