Perancangan Sistem Informasi Daerah Rawan Kriminalitas di Kabupaten Lahat

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Informasi Geografis Potensi Wilayah Kabupaten Banyuasin Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. dengan lokasi yang diinginkan atau sebaliknya dengan memilih informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan

PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM GARUT BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Perangkat Lunak Mobile Notifikasi Pajak Kendaraan Bermotor di Kabupaten Musi Banyuasin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. analisis terhadap sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi dimuka bumi.

Sistem Informasi Geografis Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP) Palembang

Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pendataan Paud Di Indonesia Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan informasi website sebagai alat

PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TITIK RAWAN KRIMINAL DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. alam dengan bantuan data spasial dan non spasial. sebagai sarana untuk meningkatkan pelayanan umum, diantaranya para pengguna

Penerapan E-Service Berbasis Android pada Divisi Pelayanan Perbaikan Komputer CV Ria Kencana Ungu (RKU)

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Pendidikan Tinggi di Kota Palembang Berbasis Web

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan proses perencanaan wilayah dan kota adalah Geographic

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PEMETAAN PELANGGAN PDAM TIRTA MUSI UNIT RAMBUTAN PALEMBANG (STUDI KASUS: KELURAHAN SUNGAI PANGERAN)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

Perangkat Lunak Penentuan Kredit pada PT. FIF Group Plaju Berbasis Android

Rancang Bangun Aplikasi Kompas Mobile TV Sumsel Berbasis Mobile

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DESA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. yang akurat dan diperbaharui (update) yang dikenal dengan istilah Sistem

SISTEM PEMETAAN PAPAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS GOOGLE MAP

Sistem Informasi Geografis Untuk Klasifikasi Daerah Rawan Kriminalitas Menggunakan Metode K-Means

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Provinsi ini merupakan wilayah multi-etnis yang dihuni oleh banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi informasi dan didistribusikan untuk pemakai. apapun seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin tingginya wawasan

DI KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. prinsip input/ masukan data, managemen, analisis dan representasi data.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. data spasial berikut atribut-atributnya, seperti memodifikasi bentuk, warna,

BAB I PENDAHULUAN. SIG sebagai suatu sistem yang mengorganisir hardware, software, dan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K )

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis, misalnya data yang

PEMETAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS BERBASIS WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PEMETAAN MEREK DAN DESAIN INDUSTRI UMKM BERPOTENSI HKI DI KABUPATEN KUDUS BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS MENGGUNAKAN GOOGLE MAP API

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis,

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DESA PENGRAJIN BATIK DI KABUPATEN BANTUL BERBASIS WEB PUBLIKASI ILMIAH. Oleh : FITRIA SARASWATI NPM.

Bab I Pendahuluan I. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dokumen penting lainnya. Segala kegiatan-kegiatan yang ada pada kantor lurah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu informasi yang dibutuhkan masyarakat pada saat

Heriadi Progam Studi Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Jl. Jend. Sudirman Pangkalpinang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari segala aspek kehidupan dan berbagai bidang.

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan tersebut menjadikan motivasi bagi suatu instansi untuk

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

PEMANFAATAN GOOGLE MAPS API DALAM PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI PASAR MALAM DI KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Pedagang Besar Farmasi sebagai produsen obat-obatan sering

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN FASILITAS KESEHATAN PADA BPJS KOTA SEMARANG

BAB II DASAR TEORI...

BAB I PENDAHULUAN. Kantor polisi dan pos polisi merupakan layanan bagi keamanan

Jurnal JARKOM Vol. 2 No. 1 Desember 2014

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

SISTEM PEMETAAN AREA PERSAWAHAN DESA GANTUNG KABUAT EN BELITUNG TIMUR BERBASIS GEORAPHICAL INFORMATION SYSTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis

BAB I PENDAHULUAN. Pada letak persebaran peserta keluarga berencana ini, akan membantu

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Hal ini ditunjukkan oleh media-media elektronik

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASET SERTIFIKAT TANAH BERBASIS WEB DI PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. macam teknologi Internet bisa digunakan, salah satunya adalah Word Wide

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografi (Lisa Ambarwati ;

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi Informasi yang berhubungan dengan geografis. semakin dibutuhkan oleh banyak kalangan masyarakat terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PENGOLAHAN BARANG BEKAS DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi georafis atau Georaphic Information Sistem (GIS) capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi geografis (geographic information system/gis) yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. formal di mana saja. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PEMETAAN PASAR PANGKALAN BALAI BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah istimewa. se-tingkat provinsi di Indonesia yang merpakan peleburan dari

BAB I PENDAHULUAN. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya. kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.

APLIKASI REKAM MEDIS KLINIK KECANTIKAN DI KLINIK AMALIA

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRACT

Transkripsi:

Seminar Hasil Penelitian Sistem Informasi dan Teknik Informatika ke-1 (SHaP-SITI2015) Palembang, 21-22 Agustus 2015 Perancangan Sistem Informasi Daerah Rawan Kriminalitas di Kabupaten Lahat Meriana 1, A. Haidar Mirza 2, A. Mutatkin Bakti 3 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma 2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang, Indonesia 1 meriana1903@yahoo.com Abstract. Kriminalitas merupakan segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang merugikan secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang berlaku dalam negara Indonesia serta norma norma social dan agama. Penulis mencoba membangun sebuah system informasi geografis berbasis webgis yang akan membantu untuk mempermudah dalam pencarian titik-titik lokasi daerah rawan kriminalitas di Kabupaten Lahat berserta informasi. Sistem ini akan menggunakan Metodologi Prototyping serta tool untuk pemodelan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Sistem ini menggunakan aplikasi Google Maps API untuk menampilkan peta GIS (GeographycInfrmation System), dan menggunakan Adobe Dreamweaver 8. Keywords: Geographyc Information System, Web GIS, Kriminalitas. 1 Pendahuluan Pada era globalisasi saat ini, kemajuan teknologi berkembang sangat pesat ditandai dengan tingginya minat masyarakat akan informasi dihubungkan dengan ketersediaan sistem yang memadai. Informasi pada era ini juga dikaitkan dengan adanya media digital, yang memungkinkan kombinasi antara informasi bentuk tulisan, gambar atau gambar bergerak yang bersifat interaktif dengan pengguna. Banyak sekali riset-riset yang dilakukan untuk mendorong timbulnya penemuan baru dalam dunia teknologi,terutama teknologi Informasi. Adapun salah satu penemuan tersebut adalah Sistem Informasi geografis (SIG) atau Geographic information system (GIS). GIS sudah digunakan secara luas untuk mengakses informasi lokasi [1]. Dilihat dari berbagai macam bentuk tindak kriminalitas yang ada di Kota Lahat sudah demikian merebak dan meresahkan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari, maka akan diciptakan suatu sistem informasi geografis. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak Kepolisian Resot Lahat, tingkat kriminalitas di Kabupaten Lahat masih cukup tinggi seperti kasus pembunuhan, pencurian, penculikan dan sebagainya. Dari data kriminal Polres Lahat periode dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dalam jejeran polres lahat diketahui pada tahun 2011 terdapat jumlah tidak pidana sebanyak 1.576 kasus, pada tahun 2012 sebanyak 1.825 kasus, pada tahun 2013 sebaanyak 1.664 kasus dan pada tahun 2014 sebanyak 1.525 kasus sehingga total 109

Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika Universitas Bina Darma selama 4 tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 adalah sebnayak 6.590 kasus. Kasus kriminal curat, curas, dan curanmor yang terjadi di wilayah hukum Polres Lahat selama tahun 2014, tercatat sebanyak 372 kasus Curat, 216 kasus Curanmor, dan 76 kasus Curas. Dari jumlah tersebut, baru 143 kasus Curat, 14 kasus Curas, dan 17 kasus Curanmor, yang dinyatakan selesai [2]. Dalam rangka peningkatan kewaspadaan masyarakat terhadap tindak kriminalitas, anggota reskrim melakukan pengolahan data titik rawan kriminal. Pemantauan titik titik rawan kriminal dan penyediaan data dalam menentukan sejumlah titik rawan kriminal masi belum efektif, karena masih menggunakan monitoring secara manual terhadap titik titik yang telah ada. Oleh karena itu dibutuhkan aplikasi pendukung sistem informasi geografis yang mampu mengnalisis dan memberikan informasi lebih lengkap guna memudahkan monitoring terhadap wilayah rawan kriminal pada Kabupaten Lahat yang memiliki tingkat kriminal yang cukup tinggi dan membeikan pelayanan yang lebih baik. Sistem informasi geografis ini mampu untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, danmenampilkan informasi geografis. Dengan adanya data-data baik spasial maupun non spasial [3] tindak kriminalitas, Sistem Informasi Geografis dapat mengolahnya, untuk kemudian dapat dianalisa mengapa suatu daerah dapat dkatakan rawan suatu suatu tindak kriminalitas, dilihat dari karakteristik yang digambarkan pada peta. Daerah yang dimaksud adalah per polsek / kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat. Untuk membantu kinerja reskrim kabupaten Lahat dalam mengerjakan hal tesebut memerlukan suatu aplikasi sistem informasi geografis terkomputerisasi yang mampu membantu menganalisis dan memberikan informasi secara spasial untuk persebaran titik rawan kriminal di wilayah Kabupaten Lahat. Sistem informasi terkomputerisasi diharapkan juga berguna untuk membantu anggota reskrim, devisi pengamanan, manajemen dan operasioanal agar dapat mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat. Dengan memakai bantuan dari system informasi geografis ini, diharapkan anggota reskrim dapat meningkatkan pelayanan dan memudahkan penyampaian informasi terutama dalam urusan pengamanan, manajemen dan operasional keamanan daerah. 2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Prototyping. Prototyping [4] merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Tahapan-tahapan prototyping adalah sebagai berikut : 1) Mendengarkan Pelanggan. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari sistem dengan cara mendengar keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu sistem yang sesuai kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana sistem yang sedang berjalan untuk kemudian mengetahui maslah yang terjadi, 2) Merancang dan Membuat Prototype. Pada tahap ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype sistem. Prototype yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan sistem yang telah 110

Seminar Hasil Penelitian Sistem Informasi dan Teknik Informatika ke-1 (SHaP-SITI2015) Palembang, 21-22 Agustus 2015 didefinisikan sebelumnya dari pelanggan atau pengguna, dan 3) Uji coba. Pada tahap ini, Prototype dari sistem di uji coba oleh pelanggan atau pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembangan kemudian kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk memperbaiki prototype yang ada. Gambar 1. Metode Prototyping 3 Hasil dan Pembahasan Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi geografis mengenai lokasi rawan kriminalitas di daerah Lahat. 3.1 Halaman Menu Lokasi Pada Halaman Menu home terdapat tabel yg berisikan informasi mengenai lokasi rawan kriminalis yang berisi informasi kantor, kecamatan / kelurahan dan map yang dapat dilihat pada gambar 2. 111

Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika Universitas Bina Darma Gambar 2. Halaman Menu Lokasi 3.2 Halaman Menu Riwayat Kriminal Pada Halaman Menu Riwayat Kriminal terdapat tabel yg berisikan informasi mengenai lokasi rawan kriminalis yang berisi informasi tahun dan bulan kejadian, kasus, keterangan, lokasi, kelurahan/desa, dan map yang dapat dilihat pada gambar 3, jika menu detail pada kolom map di klik maka akan tampil peta lokasi sesuai informasi yang dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 3. Halaman Menu Riwayat Kriminal 112

Seminar Hasil Penelitian Sistem Informasi dan Teknik Informatika ke-1 (SHaP-SITI2015) Palembang, 21-22 Agustus 2015 Gambar 4. Halaman Tampilan Peta Kriminal 3.3 Halaman Menu Berita Pada halaman berita, user dapat melihat berita yang telah di-input-kan oleh admin seperti yang terlihat pada gambar 5. Gambar 4. Halaman Menu Berita 113

Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Informatika Universitas Bina Darma 4 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada Pemetaan daerah rawan kriminalitas berbasis sistem informasi geografis di Kabupaten Lahat : 1. Penelitian ini menghasilkan sebuah webgis Pemetaan daerah rawan kriminalitas berbasis sistem informasi geografis di kota Palembang. Dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 dan PHP sebagai bahasa pemrograman. 2. Dengan adanya webgis ini dapat membantu user untuk mengetahuin daerahdaerah mana saja yang rawan kriminal sesuai jenis kerawanan. Daftar Pustaka 1. L. Novitasari, et al., "Geographic information systems of android-based residential locations," in 4th International Conference on Information Technology and Engineering Application 2015 (ICIBA2015), Bina Darma University, Palembang, 2015. 2. RMOLSUMSEL, "Tindak Kejahatan Tiga C Dominasi Kasus di Lahat," in Rakyat Merdeka Online Sumsel, ed. Palembang, 2015. 3. E. Prahasta, Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar (Perspektif Geodesi & Geomatika). Bandung: Informatika, 2009. 4. R. S. Pressman, Software engineering: a practitioner's approach: Palgrave Macmillan, 2005. 114