NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROSENTASE KARBON PADA BAJA KARBON PROSES ELECTROPLATING TEMBAGA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH VOLTASE TERHADAP KETEBALAN DAN KILAP PADA PROSES PELAPISAN TEMBAGA PADA MATERIAL BAJA KARBON SEDANG

HARDIAN ANDRI PRATAMA NIM : D

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI

PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP 4, 6 DAN 8 DETIK TERHADAP TEBAL LAPISAN DAN KEKASARAN TEMBAGA PADA PELAT BAJA KARBON SEDANG DENGAN PROSES ELEKTROPLATING

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI WAKTU PENAHAN CELUP TERHADAP KETEBALAN LAPISAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI WAKTU CELUP TEMBAGA PROSES ELEKTROPLATING TEMBAGA, NIKEL DAN KROM TERHADAP CACAT VIBROUS PADA ALUMUNIUM 1100

STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE

ANALISIS PENGARUH WAKTU PENAHANAN CELUP TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DAN KILAP PADA PROSES ELEKTROPLATING BAJA KARBON TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

PENGARUH ph LARUTAN ELEKTROLIT TERHADAP TEBAL LAPISAN ELEKTROPLATING NIKEL PADA BAJA ST 37. Abstrak

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

W, 2016 PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH KOROSI DAN PELAPISAN LOGAM

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena logam mempunyai kelebihan dari usur-unsur yang. mempunyai sifat-sifat khusus seprti ulet, dapat menghantarkan panas

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

LAPORAN PENELITIAN PROSES PENYEPUHAN EMAS

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

I. Tujuan. Dasar Teori

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TUGAS AKHIR KARAKTERISASI PERMUKAAN MULTILAPIS KROM DAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON HASIL PROSES ELECTROPLATING

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

STUDI KARAKTERISTIK ELEKTROPLATING KUNINGAN (Cu-Zn) PADA BAJA CARBON RENDAH (FeC) SA 516 DENGAN VARIABEL WAKTU

KIMIA ELEKTROLISIS

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir Ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PENELITIAN. Penerapan Metode Elektroplating Pada Proses Pelapisan Besi Dengan Nikel. Disusun Oleh : ELIZABETH DIANITA IRIANI

PENGARUH KUAT ARUS DAN WAKTU TERHADAP HASIL PEWARNAAN DAN MASSA ALUMINIUM PADA PROSES ANODIZING DENGAN ELEKTROLIT H 2 SO 4 15%

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

ANALISIS TEGANGAN DAN WAKTU PADA PROSES ELECTROPLATING NIKEL - KROM TERHADAP TEBAL LAPISAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH INSTALASI DAN VARIASI WAKTU PELAPISAN NIKEL TERHADAP KETEBALAN LAPISAN NIKEL PADA BAJA KARBON MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN, NILAI KEKERASAN, DAN LAJU KOROSI PADA PROSES ANODIZING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

02 03 : CACAT KRISTAL LOGAM

Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISA PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ZINC DAN KETAHANAN KOROSI PADA PERMUKAAN LINK ENGINE HANGER SEBELUM PROSES PELAPISANNYA

KIMIA FISIKA (Kode : F-06)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

BAB I PENDAHULUAN. manufacturing dan automotive, maka banyak sekali inovasi-inovasi maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB II PEMBAHASAN. II.1. Electrorefining

I. PENDAHULUAN. Teknologi pelapisan logam dewasa ini banyak dikembangkan, kebutuhan

INFO-TEKNIK Volume 8 No.1 JULI 2007(19-28) UJI KETEBALAN DAN KEKERASAN LAPISAN CHROM KERAS PLAT BAJA ST 37

Elektrokimia. Sel Volta

Pengaruh Kuat Arus Terhadap Ketebalan Lapisan Dan Laju Korosi (Mpy) Hasil Elektroplating Baja Karbon Rendah Dengan Pelapis Nikel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA-NIKEL PADA BAJA KARBON RENDAH SECARA ELEKTROPLATING TERHADAP NILAI KETEBALAN DAN KEKASARAN

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

ANALISA PENGARUH TEGANGAN DAN SUHU ELEKTROLIT PADA KUALITAS PEWARNAAN KOMPOSIT AL 6061 ABU BATUBARA

Makalah seminar PENGARUH TEMPERATUR DYEING PADA PROSES ANODIZING TERHADAP KETEBALAN DAN LAJU KOROSI UNTUK BAHAN COR KUNINGAN

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

Transkripsi:

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGARUH WAKTU TAHAN CELUP TERHADAP TINGKAT GLOSS DAN KETEBALAN PELAPISAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON SEDANG DENGAN VARIASI 8 DETIK, 9 DETIK DAN 10 DETIK PROSES ELECTROPLATING Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat - Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh : FERI IRAWAN D 200 07 0074 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENGARUH WAKTU TAHAN CELUP TERHADAP TINGKAT GLOSS DAN KETEBALAN PELAPISAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON SEDANG DENGAN VARIASI 8 DETIK, 9 DETIK DAN 10 DETIK PROSES ELECTROPLATING Feri Irawan, Masyrukan, Bibit Sugito Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosuro Email : irawan_feri21@yahoo.co.id Abstraksi Proses electoplanting adalah konsep reaksi reduksi dengan menggunakan sel elektrolisa. Dalam sel elektrolisa arus yang akan dialirkan akan menimbulkan reaksi reduksi dan oksidasi dangan mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Proses Electroplating dengan menggunakan pelapisan tembaga pada plat baja karbon sedang. Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah mengetahui pengaruh variasi waktu tahan celup terhadap kwalitas hasil pelapisan tembaganya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan material baja karbon sedang dengan panjang dimensi 40 mm x lebar 45 mm x ketebalan 15 mm sebanyak 3 spesimen. Voltase yang digunakan adalah 10 volt, setelah diplating material di uji tingkat gloss dengan Gloss metes dan untuk menguji ketebalanya dengan Thickness gauge. Dari hasil pengujian gloss pada spesimen 1 dengan variasi waktu 8 detik didapat hasil sebesar 199,2 GU, spesimen 2 dengan variasi waktu 9 detik didapat hasil sebesar 165,2 GU, spesimen 3 dengan variasi waktu 10 detik didapat hasil sebesar 144,8 GU. Sedangkan untuk hasil ketebalan diperoleh tebal rata-rata, dengan variasi waktu 8 detik ketebalan sebesar 0.218 µm, pencelupan dengan waktu 9 detik didapat hasil sebesar 0.250 µm, dan pada waktu pencelupan 10 detik dengan hasil sebesar 0.275 µm. Kata kunci : Electroplating, Tembaga, Gloss meter, Thickness gauge ii

HALAMAN PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Makalah berjudul PENGARUH WAKTU TAHAN CELUP TERHADAP TINGKAT GLOSS DAN KETEBALAN PELAPISAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON SEDANG DENGAN VARIASI 8 DETIK, 9 DETIK, DAN 10 DETIK PROSES ELEKTROPLATING, telah disetujui pembimbing dan disahkan koordinator sebagai syarat untuk Seminar Tugas Akhir dan Ujian Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dipersiapkan oleh : Nama : FERI IRAWAN NIM : D 200 070 074 Disetujui pada Hari :...sabtu... Tanggal :...1 feb 2014... iii

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kehidupan modern tidak terlepas dari peranan industri electroplating. Berbagai industri, barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda motor, mobil, mesin, barang elektronik, peralatan rumah tangga, persenjataan, industri mainan dan peralatan pabrik dilakukan sentuhan akhir melalui teknologi electroplating. Electroplating merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai sifat konduktor dengan bantuan arus listrik. Dengan latar belakang tersebut, penulis tertarik melaksanakan penelitian berupa eksperimen untuk memahami pengaruh dari waktu pencelupan terhadap tingkat gloss lapisan pada baja karbon sedang yang dilapisi tembaga. 2. Tujuan Penelitian Pada penelitian ini penyusun laporan mempunyai tujuan : 1. Menentukan pengaruh waktu tahan celup pada baja karbon sedang proses electroplating tembaga. 2. Mengetahui tingkat gloss dan ketebalan lapisan pada spesimen setelah proses electroplating tembaga. B. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 1. Tinjauan Pustaka Firmantika (2000) melakukan penelitian tentang pengaruh waktu tahanan terhadap ketebalan lapisan menggunakan pelapisan nikel pada baja kerbon rendah (10 cm x 7,5 cm x 1,2 cm) dengan arus 3 ampere dan waktu tahan 20 menit, 25 menit, dan 30 menit menyimpulkan bahwa ketebalan bertambah pada waktu 20 menit menjadi 15,38 µm kemudian waktu 25 menit ketebalan menjadi 23,07 µm dan 30 menit ketebalan bertambah 38,48 µm. Hartomo, Anton J (1995) dalam teorinya mengatakan bahwa dalam melakukan electroplating, barang yang dilapis tidak boleh begitu saja dicelupkan ke bak tanpa perlakuan terlebih dahulu. Permukaan harus bersih idealnya berupa atom-atom logam substrat tanpa pengotor apapun. 1

2. Landasan Teori a. Baja Karbon Sedang dan Sifatnya Baja karbon adalah material yang terbentuk dari unsur utama Fe dan unsur kedua yang berpengaruh pada sifatnya adalah karbon. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi. Baja karbon menurut jumlah karbon penyusunya antara lain adalah baja karbon sedang, yaitu baja karbon yang memiki 0,35-0,59% unsur karbon. Lebih kuat daripada baja karbon rendah. Sifat mekanik material baja karbon sedang ini dipengaruhi oleh struktur mikro dan perlakuan yang diterimanya. Dapat dinaikkan sifat mekaniknya melalui perlakuan panas austenitizing, quenching, dan tempering. Penggunaanya untuk poros, rel, roda kereta api, dan bagian mesin lainya yang berkekuatan tinggi yang mempunyai kombinasi struktur kekuatan tinggi, ketahanan aus. b. Electroplating Electroplating adalah proses pelapisan suatu logam dengan logam lain di dalam suatu larutan elektrolit dengan pemberian arus listrik. Konsep yang digunakan dalam proses electroplating adalah konsep reduksi dan oksidasi dengan menggunakan sel elektrolisis. Dalam sel elektrolisis arus yang dialirkan menimbulkan reaksi reduksi dan oksidasi dengan merubah energi listrik menjadi energi kimia. Proses pelapisan terjadi jika suatu benda yang akan dilapisi berfungsi sebagai katoda dan benda pelapis berfungsi sebagai anoda. Dicelupkan kedalam larutan elektrolit dengan konsentrasi tertentu, kemudian arus dialirkan kedalam larutan tersebut, ion-ion pada anoda akan terurai pada larutan dan akan melapisi benda yang berfungsi sebagai katoda. Banyaknya ion yang diuraikan tergantung dari besarnya arus yang dialirkan, semakin besar arus yang dialirkan, semakin banyak ion yang diuraikan dan begitu sebaliknya. Tujuan dari electroplating selain untuk mempertinggi nilai dekoratif juga berfungsi sebagai proteksi terhadap korosi dan untuk menghasilkan benda atau logam yang memiliki karakteristik fisik dan mekanik tertentu. 2

c. Tembaga Tembaga atau (Cu) merupakan logam yang banyak sekali digunakan, karena mempunyai sifat hantaran arus dan panas yang baik. Tembaga digunakan sebagai pelapisan dasar karena dapat menutup permukaan bahan yang dilapis dengan baik. Tembaga adalah logam kemerahan dengan struktur berpusat muka kristal kubik. Logam ini memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi lain dalam spektrum. Titik lebur (melting point) adalah 1.083 o C, Titik didih adalah 2.595 o C. Logam ini lunak, ulet, dan konduktor yang sangat baik dari panas dan listrik. Logam ini lebih lunak dari seng dan dapat dipoles agar menjadi cerah. Tembaga ditemukan dalam kelompok tabel periodik, bersama dengan perak dan emas. Tembaga memiliki ketahanan kimia terhadap banyak asam. Dalam udara lembab perlahan-lahan membentuk selaput permukaan kehijauan disebut patina: lapisan ini melindungi logam dari serangan lebih lanjut. Kebanyakan tembaga digunakan untuk peralatan listrik (60%), konstruksi, seperti atap dan pemipaan (20%); mesin industri, seperti penukar panas (15%) dan paduan (5%). Paduan tembaga + timah putih + seng + timbel adalah perunggu, yang cukup kuat untuk membuat senjata meriam dan pistol, kuningan adalah (paduan tembaga+seng), tembaga dan nikel yang dikenal sebagai cupronickel, logam yang lebih disukai untuk membuat uang koin. Tembaga sangat ideal untuk jaringan kabel listrik karena mudah bekerja, dapat ditarik menjadi kawat halus dan memiliki konduktivitas listrik tinggi. Sifat-sifat tembaga adalah sebagai berikut : 1. Titik leleh : 1.083 0 C, titik didih : 2.595 0. Berat jenis tembaga sekitar 8,92 gr/cm3. 2. Dapat ditempa, dibengkokan dan merupakan penghantar panas dan listrik. 3. Logam berwarna kemerah-merahan dan berkilauan. 3

C. METODELOGI PENELITIAN 1. Alat dan Bahan Alat 1. Bak 2. Gerinda Polishing 3. Power Supply DC 4. Thermometer 5. Tang Ampere 6. Stop Wacth 7. Kertas ph 8. Gelas Ukur 9. Crystal Heater 10. Gloss meter 11. Coating Guage 12. Sarung tangan 13. Batu Hijau 2. Bahan 1. Baja karbon sedang 2. Bahan pelapis yaitu berupa batangan tembaga. 3. Air aquades sebanyak 90 liter. 4. Bahan kimia yang digunakan antara lain : a) Brass Salt sebanyak 1 kg/18 liter aquades b) Zat Amoniak 5 ml/liter c) Potasium Cyanide sebanyak 3 biji/90 liter aquades Dalam penyusunan tugas akhir, metodologi penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Study Pustaka dan Survey Lapangan Pencarian data yang berhubungan dengan penelitian dari buku atau laporan yang sesuai, serta meninjau langsung ke tempat elektroplating. 4

2. Persiapan Alat dan Bahan Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk electroplating tembaga. 3. Pre Treatment Proses Electroplating Tembaga Pembersihan spesimen sebelum melalui proses electroplating. Pembersihan dilakukan untuk menghaluskan dan mengkiapkan permukaan spesimen agar didapatkan hasil pelapisan tembaga yang baik. 4. Proses Electroplating Tembaga Proses pelapisan baja karbon dengan tembaga di dalam larutan elektrolit, menggunakan arus listrik DC dengan tegangan konstan 10 volt serta variasi waktu tahan celupnya 8 detik, 9 detik, dan 10 detik. 5. Pengujian Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat gloss dan ketebalan lapisan dari bahan yang telah kita plating. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian ketebalan dengan menggunakan alat coating guage serta pengujian gloss dengan menggunakan gloss meter untuk mengetahui tingkat gloss. 6. Data Hasil Penelitian dan Pembahasan Mencatat data hasil penelitian dan melakukan pembahasan lebih lanjut. Diharapkan dapat mempunyai hasil positif. 7. Kesimpulan Menyimpulkan data dan hasil pembahasan. D. DATA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pengujian ketebalan pelapisan dengan coating gauge Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tebal lapisan yang terdapat pada spesimen dengan menggunakan coating gauge. Adapun pengamatan tebal lapisan yang terdapat pada spesimen dilakukan dengan menitikkan coating gauge pada permukaan spesimen, dan diperoleh hasil pengujian seperti yang terlihat pada tabel D.1.1 5

Tebal Lapisan (µm) Tabel D.1.1. Data hasil penelitian ketebalan lapisan Ketebalan Lapisan (µm) No Ra 1 Ra 2 Ra 3 Ra 4 Ra 5 Rata-rata 1 0,22 0,16 0,26 0,26 0,19 0,218 2 0,26 0,26 0,21 0,26 0,26 0,250 3 0,28 0,28 0,27 0,28 0,28 0,275 Didapatkan grafik hubungan antara waktu penahanan dengan tebal lapisan seperti ditunjukan pada gambar D.1.1 0.3 Tebal Lapisan (µm) 0.25 0.2 0.15 0.1 Coating gauge 0.05 0 8 detik 9 detik 10 detik Waktu Gambar D.1.1.. Grafik hubungan tegangan terhadap ketebalan lapisan Dari hasil pengujian tebal lapisan pada spesimen dengan variasi waktu 8 detik sebesar 0.218 µm, 9 detik sebesar 0.250 µm, 10 detik sebesar 0.275 µm, menunjukkan bahwa semakin lama penambahan waktu pada proses pencelupan maka akan semakin tebal lapisan tembaga. Karena elektron yang lepas dari atom-atom tembaga meninggalkan anoda yang kemudian masuk kedalam larutan sebagai ion tembaga. Dalam hal ini anoda logam tembaga terjadi reaksi kimia dan di katoda Cu +2 direduksi. Atom-atom tembaga (Cu) akan di reduksi menjadi Cu +2 di anoda dan Cu +2 di reduksi menjadi atom Cu dan logam Cu ini akan menempel katoda sehingga benda 6

Tingkat Gloss akan terlapisi dengan tembaga. Semakin lama waktu deposisi semakin banyak ion tembaga yang menempel pada katoda dengan demikian lapisan yang terbentuk semakin tebal. (Riyanto, Ph.d. Elektrokimia dan aplikasinya. 2013). 2. Pengujian Kilap (Gloss) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kilap (gloss) spesimen. Adapun pengamatan kilap (gloss) lapisan dilakukan dengan gloss meter dengan sudut sinar 60 0, dengan cara menyinari permukaan spesimen menggunakan gloss meter, sehingga didapat hasil seperti pada tabel D.2.1 Tabel D.2.1Data hasil pengujian kilap No Waktu celup Voltase Gloss Unit 1 8 detik 10 volt 195.2 2 9 detik 10 volt 165.2 3 10 detik 10 volt 144.8 Diperoleh grafik hubungan antara waktu pencelupan dengan tingkat kilap spesimen seperti ditunjukan pada gambar D.2.1 250 Tingkat Gloss 200 150 100 50 Tingkat Gloss 0 8 detik 9 detik 10 detik Waktu Gambar D.2.1 Grafik hubungan tegangan terhadap tingkat kilap Dari hasil pengujian kilap (gloss) pada spesimen dengan variasi waktu 8 detik sebesar 194,2 GU, 9 detik 165,2 GU, 10 detik sebesar 144.5 GU, ini menunjukan bahwa dengan waktu celup 8 detik didapat hasil kilap yang cukup baik, ini menunjukan bahwa semakin lama penahanan waktu celup mempengaruhi tingkat kilap pada spesimen. Hal ini dikarenakan arus yang 7

mengalir semakin besar sehingga mengakibatkan panas pada elektron yang lepas dari atom-atom tembaga yang kemudian menempel pada katoda. Dan menyebabkan warna hitam atau coklat pada spesimen. 3. ph Yang Direkomendasikan Lapisan yang cacat pada percobaan tersebut, bahwa hal ini disebabkan beberapa persyaratan proses electroplating. Disarankan ph elektrolitnya harus pada daerah operasi yang direkomendasikan. Pada proses awal sebelum pencelupan di dapat ph 11 dan setelah dicelup didapat ph 11, sedangkan ph yang direkomendasikan hanya sebesar ph 9,8 10,6 saja. Formulasi larutan berkaitan dengan hasil pelapisan, demikian pula keasamanya. Makin tinggi ph, maka semakin merah tembaga yang terlapisi bahkan menjadi coklat dan kehitaman. Komposisi larutan brass plating yang direkomendasikan Tabel D.3.1 Komposisi larutan brass plating Brass Ammonia Potasium cyanide 90-100 gr/lt 2 ml/lt 3 gr/lt Tabel D.3.2 Kondisi operasi brass plating Temperatur 28-50 0 C ph 9.8-10.6 Anoda 60-70 % Voltage 3-4 volt (normal)/2.5-3 volt (panas) Waktu 1-2 menit Sedangkan pengujian yang kami lakukan adalah sebagai berikut. Tabel D.3.3 Kondisi operasi brass plating pada pengujian Specimen Baja karbon sedang Temperatur 25-30 0 C Voltage 10 volt Waktu 8-10 detik ph 11 8

Tabel D.3.4 Komposisi larutan brass plating Brass Ammoniac Potasium cyanide 1 Lt/18 Lt Aquades 5 ml/lt 103/lt E. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan a) Dari hasil pengujian tebal lapisan dengan variasi waktu 8 detik sebesar 0.218 µm, 9 detik sebesar 0.250 µm, 10 detik sebesar 0.275 µm. Semakin lama waktu pencelupan maka akan menambah tebal lapisan elektrolit. b) Dari hasil pengujian gloss dengan variasi waktu 8 detik sebesar 195.2 gloss unit, 9 detik sebesar 165.2 gloss unit, 10 detik sebesar 144.8 gloss unit. Semakin lama waktu pencelupan akan mempengaruhi arus sehingga mengakibatkan sepesimen hangus. 2. Saran Dari uraian yang ditulis penulis dapat dibuat beberapa saran antara lain : a. Dalam melakukan penelitian hendak diperhatikan proses pemolesan, semakin bersih hasil poles maka akan semakin kilap hasil pencelupan. b. Setelah proses pemolesan hendaknya dibilas dengan air aquades dan dikeringkan dan jangan disentuh dengan tangan dulu sebelum diplating, jika masih basah maka akan timbul bercak. c. Senatiasa diperhatikan alat dan bahan yang digunakan dalam pelapisan. Karena beberapa larutan dalam bahan kimia berbahaya. 9

DAFTAR PUSTAKA Amstead, B.H., Djaprie, s. (Alih Bahasa), 1991, Teknologi mekanik, Edisi ke-7 PT. Erlangga, Jakarta. Bradbury,E.J., 1990, Dasar Metalurgi Untuk Rekayasawan, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Candra, W., 2009, Tugas Akhir : Pengaruh pelapisan nikel proses electroplating terhadap harga fatigue, tarik, dan struktur mikro poros roda depan merk Tiger. UMS, Surakarta Firmantika, 2000, Tugas Akhir : Pengaruh waktu tahanan terhadap ketebalan lapisan menggunakan pelapisan nikel pada baja kerbon rendah (10cm x 7,5cm x1,2cm) dengan arus 3 ampere dan waktu tahan 20, 25, dan 30 menit. UMS, Surakarta Hartomo Anton, j.; Kameko T, 1992, Mengenal pelapisan Logam (elektroplating), Andi Offset, Yogyakarta. Ing, Beumer, 1994, Ilmu Bahan Logam Jilid 1 (Terjemahan), Bhratara, Jakarta Nizarnitisara.wordpres.com/2010/07/01/bahan-kimia-untuk-homeindustri. Nugroho, S,. W,. 2006, Tugas Akhir : Pengaruh perbedaan waktu penahanan pencelupan pelapisan plat baja karbon rendah pada arus 3 ampere dengan nikel pada proses electroplating. UMS, Surakarta. Raharjo, 2010, Tugas Akhir : Pengaruh tegangan dan waktu proses elektroplating terhadap ketebalan dan kekasaran pada baja ST 40 yang dilapisi krom. UMS, Surakarta. Riyanto, Ph.D, 2013, Elektroplating dan aplikasinya, Graha ilmu, Yogyakarta. Risyanto, 2006, Tugas Akhir : Proses elektroplating tembaga nikel krom pada aluminium 1100. UMS, Surakarta. Setyanto, Boedhy, 2011, Expert in The word of chrome, totsl chrome, Kartasuro. Van Vlack, Djaprie, S. (Alih Bahasa) 1994. Ilmu Logam Dan Teknologi Bahan. Edisi Ke-5, Jakarta : PT Erlangga. 10